Kehidupan Gracel berubah di saat seorang bocah berusia 5-tahun memanggilnya dengan sebutan Mommy di atas bus, karena anak itu terus saja memanggilnya Mommy pada akhirnya seorang duda yang merupakan Ayah anak itu menawarkannya sebuah kerja sama.
Dia ingin membiayain hidup serta biaya kuliah Gracel, syarat menjadi Mommy anaknya tersebut.
Akan kah, Gracel ingin menjadi Mommy anaknya? Atau dia memilih untuk membiayai hidupnya sendiri yang sering tak berkecekupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19 ~Mommy Untuk Anak Duda~
Revandra yang melihat gadis itu berjalan langsung memberhentikan mobilnya lalu membunyikan klakson.
Gracel yang kaget langsung menoleh. "Om Revandra,"ujarnya berhenti berjalan.
Lelaki itu mencibikkan bibirnya lalu membuka pintu. "Masuk!" perintahnya membuat Gracel hanya menurut.
Revandra kembali melajukan mobilnya di saat gadis itu telah berada di dalam mobil.
"Kerja? Udah gue bilang gue yang akan membiayai hidup lo," tegas Revandra fokus menyetir.
Gracel menggeleng. "Gue gak kerja," dustanya.
"Bohong," ketus Revandra.
"Gak om!"
"Jujur Racel!" bentak Revandra memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba.
Gracel menunduk merasa takut. "Maaf tapi gue mau berusaha sendiri, gue takut saat om sudah punya istri, gue dan Xaviel bakal di jauhkan. Otomatis om sudah gak biayai hidup gue terus-terusan kan!" tegasnya ."Gue juga gak mau bergantung hidup sama orang asing!"
"Lo bukan orang asing! Lo mommynya El dan terus seperti itu!"
Gracel menggeleng. "Kita gak mempunyai hubungan yang terikat sama sekali om," balas Gracel.
Revandra mendekatkan wajahnya ke arah gadis itu. "Yaudah jadi istri gue, maka lo bakal punya hubungan terikat dengan ku dan El," jawabnya.
"Lo gila ya om? Belum minum obat? Orang yang menikah itu, orang yang saling mencintai!"
Revandra menarik lengan Gracel mendekat. "Gue tau, tapi ini kerja sama kita."
"Maksud om, nikah kontrak?" tanya Gracel. "Gak! Gue gak mau," lanjutnya membuang pandangan keluar jendela.
"Cari wanita yang mencintai mu dan mencinta El, pasti ada!"
"Tapi yang mau jadi mommy El cuma lo Gracel Bianca," tegas Revandra.
"Tapi pernikahan bukan permainan om, menikah atas dasar cinta. Sedangkan di antara kita tidak menaro perasaan sedikit pun! Tetaplah seperti ini, gue cuma kerja sebagai baby sister El dan ok sebagai gajinya om bisa membayar uang kuliah gue perbulan."
"Berhenti berkerja," timpal Revandra.
"Gak!" tolak Gracel.
Revandra menghela nafas lalu kembali melajukan mobilnya.
Di perjalanan gadis itu tertidur membuat Revandra terpaksa menggendongnya masuk ke dalam.
"Nona Racel kenapa, Tuan?" tanya Marro.
Revandra mengode jangan terlalu berisik, dia menuju kamar untuk menidurkan gadis itu.
Saat hendak pergi pergelangan tangan Revandra di tarik membuat tubuhnya tak terseimbang dan hampir menindih tubuh Gracel.
"Jangan pergi, aku takut," ujarnya memeluk pergelangan lelaki itu. "Aku takut, api itu terus membara," lanjutnya.
Revandra memutuskan duduk di tepi ranjang. Dia berfikir gadis tersebut sedang bermimpi buruk.
"Tolong." Gadis itu kelihatan gelisah dan taku, bahkan dia sudah berkeringat.
Beberapa menit berlalu, gadis itu menangis membuat Revandra sedikit panik dan langsung memeluknya.
"Dia mengambil ayah dan ibu, tidak ada yang menolongnya padahal aku sudah berteriak dengan keras," isaknya memeluk erat tubuh lelaki itu.
Gadis itu sepertinya mempunyai truama atas meninggalnya kedua orang tuanya, pikir Revandra.
"Aku mohon tolong, aku takut, " teriaknya dan langsung membuka mata dengan nafas, yang tersengat-sengat.
"Gue di sini, tenang." Revandra mengusap bahu gadis itu dan memangkunya.
Gracel memeluk erat badan Revandra, mencari ketenangan di sana.
"Udah membaik?" tanya Revandra membuat Gracel mengangguk pelan. "Minum dulu!" pintanya mengambil air dari atas nakas.
Gracel hanya menurut dia merai segelas air itu dan meneguknya tak tersisa.
Lelaki itu membelai rambut Gracel.
"Maaf om, jadi ngerepotin sampai meluk-meluk."
Revandra menggeleng. "Lo bisa peluk gue kapan lo mau, sekarang lo tanggung jawab gue. Kita teman kan?"
Gracel mengangguk pelan. Revandra membawanya masuk kedekapannya.
"Lo trauma ya?" tanyanya dan langsung di angguki oleh Gracel.
"Gue takut sama api," jawabnya.
Revandra menenangkannya sampai dia kembali tertidur di dalam pelukan hangat milik sang lelaki.
"Cantik," pujinya. Gracel wanita ketiga sebelum Ibunda dan mendiang sang istri yang baru dia puji.
Revandra membaringkannya kembali ke kasur lalu memakaikannya selimut.
"Gue jadi penasaraan penyebab orang tuanya meninggal, mereka meninggal sepertinya dari sebuah insiden yang sampai membuatnya trauma?" tanya Revandta bergumam. "Udah lah itu kan urusan keluarganya," lanjutnya lalu beranjak keluar dari kamar.
andaikan hanya bekas istrinya lah ini
skip😪
kek gak mood baca lagi
apa maksudnya bodyguard? mohon jawab thor 🙏