NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Ciuman pertama

Ternyata dua hari sudah berlalu dan sejak malam itu, Alden tidak bisa dihubungi. Dia memilih membiarkan hp nya. Tapi, tetap meminta sopir pribadi mengantar jemput Caca dan mengawasi Caca kemanapun dan dimanapun.

Dua hari ini juga Caca sudah tidak begitu sibuk dengan pekerjaannya. Jadi dia bisa makan siang bersam Loli dan pulang tepat waktu.

"Udah ditungguin tuh." Tunjuk Loli tertuju pada mas sopir pribadi Caca yang sejak kemarin mengantar jemput Caca.

Awalnya Loli curiga, kenapa Caca bisa diantar jemput sopir pribadi dengan mobil mewah itu. Tapi, setelah dijelaskan oleh Caca yang mengatakan itu titah dari Alden, barulah Loli paham.

"Bye.." Loli melambaikan tangan pada Caca saat mobilnya lebih dulu melaju.

Setelah Loli tak terlihat, barulah Caca masuk ke mobil mewah yang akan mentarnya pulang.

"Mau langsung pulang atau kemana, non?" Tanya mas sopir.

"Antar saya ke kantor Alden." Titahnya.

"Baik, non."

Caca ingin menemui Alden dan memperjelas semuanya. Dia tidak ingin didiamkan terus seperti dua hari ini. Setelah jelas dengan Alden, barulah dia berencana untuk menjelasakan semuanya pada Haris juga.

Sementara itu, saat ini Alden baru saja hendak pulang. Dia yang baru saja keluar dari lobi gedung perusahaannya, teridam saat melihat Caca turun dari mobil, lalu melangkah kearahnya.

"Saya tinggal dulu, pak Alden." Pamit Vino menjauhi Alden dan Caca yang kini berdiri saling menatap.

"Antar aku ke makam Lisa." ujar Caca.

"Untuk apa?"

"Aku mau memperjelas semuanya. Aku tidak mau terus terusan terjebak dalam situasi yang aneh ini." Ucap Caca.

"Ya sudah, minta antar saja sama sopirmu. Aku akan menyusul bersama Vino."

"Tidak. Aku mau kamu yang mengantarku." Gumam pelan sambil memegang tangan Alden.

Merasa tangannya dipegang oleh Caca dengan kedua tangannya, membuat Alden ingin tersenyum senang. Tapi ditahannya karena gengsi memperlihatkan kebahagiaannya itu dihadapan Caca.

"Baiklah. Tapi, mau pakai mobilku atau mobilmu?" Ucap Alden bertanya.

"Aku tidak punya mobil." Sahut Caca.

"Kamu tidak mau menerima mobil itu sebagai milikmu. Wah, ternyata setelah dua hari aku beri waktu berpikir, kamu tetap tidak bisa menerima aku." Celoteh Alden kesal.

"Bukan begitu, Al. Aku belum terbiasa dengan semua ini.."

"Cukup. Mari kita pergi." Potongnya sambil melangkah menuju mobil yang dia katakan sudah menjadi milik Caca.

Caca yang masih merasa bersalah pun mengekor dibelakang Alden.

"Mas minta antar Vino saja pulangnya. Mobilnya saya yang bawa." Ucap Alden pada sopir pribadi Caca.

"Baik pak." Sahutnya.

Alden membukakan pintu untuk Caca, segera saja Caca menurut masuk. Alden pun ikut masuk, lalu mengemudikan mobil menuju tempat pemakaman umum dimana Lisa beristirahat disana.

"Apa Haris masih sering menelpon?" Tanya Alden begitu mobil mulai melaju.

"Masih tapi tidak aku jawab."

"Kenapa? Oh atau karena apartemen kalian berdampingan jadi tidak perlu saling menelpon." Tuduh Alden bicara seenaknya.

Caca tampak tidak suka dengan tuduhan tak berdasar itu. Dia bahkan tidak pernah bertemu langsung dengan Haris selama dua hari ini. Dan Haris menelponnya pun baru pagi tadi yang dia angkat, karena Haris memaksa lewat pesan, dia hanya ingin mengabarkan kalau dia akan kembali ke Inggris untuk persiapan wisudanya.

"Aku tidak bisa mencintai bang Haris. Hatiku sudah dimiliki oleh pria lain. Tapi, pria itu baru saja kehilangan istri tercintanya. Aku hanya tidak tahu harus bagaimana, karena istri dari pria yang menjadi pemilik hatiku adalah adikku sendiri. Aku tidak tahu harus bagaimana? Haruskah aku mengatakan pada pria itu bahwa aku sangat mencintainya?" Tutur Caca bicara cepat tanpa jeda.

Mata Alden sedikit bergetar mendengar penuturan itu. Ingin rasanya dia memastikan apakah pria itu dirinya atau bukan.

"Aku sangat mencintainya. Tapi, aku belum bisa menerima kehadirannya yang tiba tiba. Terlebih, saat menatapnya aku melihat wajah adikku dalam bola matanya. Jadi, tolong beri aku waktu untuk bisa terbiasa dengan situasi seperti ini." Lanjut Cac.

Alden tambah gemetar mengetahui kenyataan Caca juga mencintainya. Tapi, hatinya sakit saat Caca mengatakan dapat melihat Lisa dibola matanya. Apakah seperti itu?

"Ca, aku..."

Caca membungkam mulut Alden dengan telunjuknya. Hanya sebentar, lalu dia menarik kembali telunjuknya yang menyentuh bibir Alden secara tiba tiba tanpa sadar.

Alden langsung menepikan mobilnya, tepat di sepan gerbang makam. Dengan cepat dia melepas sabuk pengamannya, lalu menarik dagu Caca dan dengan gerakan sangat cepat, dia menempelkan bibirnya dibibir Caca.

Mata Caca sontak membola mendapat perlakuan seperti itu dari Alden. Tapi, Alden yang sudah tidak kuat menahan rasa rindunya pun, akhirnya memperdalam ciumannya pada Caca. Mata Caca akhirnya terpejam dan dia tidak dapat menghentikan Alden.

Hampir dua menit mereka dalam posisi seperti itu, bahkan tanpa sadar Caca menikmatinya sampai melingkarkan kedua tangannya dileher Alden.

1
Rika Fitria
Luar biasa
Rika Fitria
Lumayan
Mary70
Luar biasa
andalan servindo
ok ceritanya. dan tdk terlalu berbelit2 . sukses ya..
Sulainiothman Sulainiothman
Luar biasa
N@r@
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Oely Duma
jahat itu adalah saat berhasil menebar kebencian disekelilingnya...lisa jahat sampai akhir...ceritanya horor
Oely Duma
mamanya lisa yg jahat ya? menikahkan lisa lebih dulu, nyerobot jodoh caca .. krn orang kayah
sherly
Caca nih sok2 an lg hamil malah ngeyel mau menyadarkan si Dinda, skrg didorong gt gimana kondisi anakmu
Khairunnisa Zf india best of the best
Luar biasa
sherly
wah nyari masalah kamu...
Fawaz Al ashy
papa yg hebat
Fawaz Al ashy
biar tin tu si Alden goblok tak percaya dengan pasangan nya yg ada malah hancur lagi hubungan kalian /Awkward/
Fawaz Al ashy
abang cayang /Facepalm//Facepalm/
irma hidayat
up nya selalu ditunggu thor
sherly
pencemburu plus cengeng hehehhehe
sherly
heran banget Ama sikap kamu Alden padahal Dah saling terbuka tentang cinta mas lalu yg sama2 dipendam tp msh aja kau ragukan cintanya sicaca...
sherly
Alden emang laki plin plan... cuekin aja Caca biarin aja dia puyeng sendiri
sherly
zikri yg baik hati..
sherly
sungguh kasian menjadi seorang Caca, ngk pernah menyakiti tp menjadi org yg paling dibenciiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!