Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
"Apa itu benar dr Salman?" tanya Steven
"Maaf prof, saya benar benar lalai dan perlu di hukum." Salman mengaku dan mencari muka, kalau dia mengelak dan beralasan maka, hukumannya akan lebih berat lagi, bisa bisa dia di pecat.
"Maafkan dr Salman pa, semua itu karena Ratu, Ratu yang membuat dr salman mangkir dari tanggung jawabnya, Ratu yang meminta dia menjemput Ratu waktu itu." ucap Ratu.
"Kalian menikah minggu besok dan kamu dr Salman, kamu dan Ratu akan di pindahkan ke sakit Venus. kalian bisa mengabdikan diri di sana, kebetulan juga disana kekurangan dr jantung dan dr penyakit dalam." Steven memutuskan memindahkan mereka ke RS Venus.
"Tapi prof saya masih punya kontrak di Rumah sakit ini, bisa jadi saya dapat denda kontrak." Elak Dr Salman, supaya dia tidak di mutasi.
"Iya benar, kalau mereka satu rumah sakit lagi, bakal mengulang hal yang sama." jawab Dr Anwar.
Akhirnya mereka memutuskan klau salah satu yang di pindah, dan Dr Salman yang akan di pindah ke RS Venus, karena tenaganya lebih di butuhkan di sana.
Keputusan sudah mutlak, dr Salman dan dr Ratu akan menikah dan dr Salman akan di pindah ke RS Venus.
Salman akhirnya pasrah, dia tidak bisa berbuat apa apa lagi, dan harus menurut.
"Oke tidak apa apa, menikah dgn Ratu dia kaya dan tidak kalah cantik." batin Salman
"Saya siap menikah dengan Dr Ratu dan mengabarkan semuanya pada orang tua saya di yogya." ucap Salman pasrah.
"Baik, saya akan segera mengurus kelengkapan mutasi kamu, sebaiknya kamu gunakan waktu ini untuk memperbaiki kinerja kamu, dan juga, sebelum menikah kalian di larang untuk bertemu dulu, kecuali urusan pekerjaan." Steven kembali menjelaskan apa saja yang harus dilakukan Dr Salman.
"Baik, saya mengerti prof." jawab Salman lagi.
Mereka akhirnya bubar dari ruang rapat tersebut.
Salman segera meninggalkan Ratu yang masih mengejarnya.
"Salman tunggu!" panggil Ratu.
"Ada apa, kalau ketahuan lagi aku bakal di pecat, kita sebaiknya jangan bertemu dulu di RS, hal pribadi kita bicarakan nanti sore saja ya." jawab Salman.
"Oke aku akan ke apartemen kamu nanti." Ratu setuju.
"Oke, selamat bekerja sayang, aku juga harus kembali ke ruanganku, sebelum di pindah ke Rs Venus." ucap Salman sambil berlalu.
" Aku harus bisa menemui Raisha, sebelum di mutasi." batin Salman.
Raisha tertidur pulas di Sofa panjang tersebut, Rendra baru saja selesai meeting melalui zoom meeting. Pemuda itu merilekskan otot otot lehernya yang rada kaku.
"Kapan ya kira kira si pete, selesai meracik obat itu, sudah bosan ini di ranjang terus, tidak bisa kemana kemana, lihat Ren istri cantikmu dia tertidur lelap disana." gumam Rendra, dia memperhatikan wajah ayu itu dari tempatnya.
" Kenapa dia bisa cantik begitu ya, jadi pengen gue Karungi saja." gumam Rendra.
Di luar ada dua orang memakai pakaian dokter akan masuk ke ruangan Rendra, tapi di hadang oleh bodyguard.
"Maaf, kalian mau kemana?" tanya bodyguard.
"Kami akan memeriksa keadaan tuan Narendra, sudah saatnya buka perban." jawab salah satunya.
"Kenapa bukan prof Gun atau dr Raisha yang kesini sendiri?" tanya Tomi ketua bodyguard Rendra.
"Maaf Prof gun dan Dr Raisha ada operasi mendadak, jadi mewakilkan kepada kami." jawanya pria itu dengan tenang.
Tomi menautkan alisnya heran, bukannya dr Raisha ada di dalam, dan di saja tidak berani memutuskan sebelum prof Gunawan sendiri yang memeriksa.
"Maaf, saya minta surat perintah dari prof Gun atau Dr Raisha, dan tidak ada yang boleh memeriksa pasien selain kedua dr tersebut." Tegas Tomi.
di dalam Raisha sudah bangun, dia menanyakan pada Rendra tentang keributan di luar.
"Mas di luar sepertinya ada ribut ribut, siapa ya?" heran Raisha.
"Entahlah, dari tadi kan kita ada di dalam sini, sebaiknya kamu intai saja!" pinta Rendra.
Raisha menuruti perkataan Rendra dan mengintip keluar, nampak dua pemuda berpakaian dokter sedang beradu argumentasi dengan bodyguard.
"Ada dua dokter yang sepertinya ingin masuk kemari, tapi di hadang bodyguard kamu!" lapor Raisha ke Rendra.
Rendra mengambil ponselnya memeriksa cctv dari hpnya.
"Sit itu orang orang dari geng serigala hitam, istriku, tolong sembunyikan aku dari sini, mereka orang orang jahat dan pasti bawa senjata!" pinta Rendra
"Tapi bagaimana caranya?bingung Raisha.
"Argh aku juga bingung." jawab Rendra.
Raisha mencari sesuatu di almari, dia menemukan seprei bersih di sana, dr cantik itu mengambil sprei itu, dia pernah menggendong ayahnya di punggung, ketika Dulu Syarief sakit, kini Raisha akan mempraktekkannya lagi.
Raisha membentuk sprei itu seperti selendang, mendekati ranjang Rendra, meninggikan posisi duduk suaminya itu, menggeser kaki Rendra ke samping. Raisha meletakkan sprei di punggung Rendra barulah Raisha mengikat tubuh Rendra pada dirinya. dada Rendra menempel sesempurna
"Mas Rendra pegangan yang erat, tubuhnya berat sekali, ah." Raisha sedikit oleng tapi dia segera berpegangan pada nakas, dengan langkah terseok Raisha menggendong tubuh Rendra di punggungnya, merapat ke tembok menuju ke sebuah pintu rahasia yang di tunjuk Rendra.
Dengan perjuangan keras, akhirnya mereka sampai disana dan merebahkan kembali tubuh Rendra di bangkar ruangan rahasia itu.
"Istriku, kamu ambil hpku ya, kita perlu bantuan dan bisa memantau keadaan dari sini!" pinta Rendra.
Raisha menuruti perkataan Rendra dia tidak hanya mengambil ponsel pintar Rendra tapi laptopnya juga. Setelah selesai Raisha buru buru masuk ke ruang rahasia tersebut. posisi Rendra di dudukkan kembali dan mulai berkutat dengan ponsel tersebut, menelpon anak buahnya serta mama Kimmy.
Di luar Tomi meminta surat perintah untuk pemeriksaan Rendra. pria itu memasukkan tangannya ke dalam saku, bukannya mengambil surat perintah tapi mereka mengambil belati, pria satunya mengambil pistol, Salah satu pri menusuk Tomi, untung Tomi bisa membaca pergerakan orang tersebut, perkelahian tidak bisa dielakkan lagi.
Untung di lantai tersebut hanya ada beberapa kamar vvip jadi tidak banyak orang yang melihat. Pengunjung Pasien lain yang melihat pertarungan sengit tersebut segera mengunci kamar masing masing dan bersembunyi di dalam sana. Mereka takut akan terkena imbas dari perkelahian itu.
Dua pria tersebut tidak sendiri bala bantuan datang, dikala Tomi dan lainnya sibuk berkelahi ada Dua yang menyelinap masuk ke dalam ruang inap Rendra.
Dua orang tersebut mengobrak abrik ruangan kosong tersebut,mereka bahkan memeriksa. kamar mandi, almari serta semua kolong di periksa, tapi Rendra tidak ada di sana.
"Sial, dimana bocah banci itu sembunyi, Argh." pria tersebut berteriak frustasi.
"Apa orang lumpuh itu bisa menghilang ya, beran gue." kata pria satunya ngasal, dan mendapat pukulan dari temannya.