NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Ternoda

Bidadari Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Chicklit
Popularitas:31.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.

Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Perhatian Saudara

Bab 8

Airlangga ingat ketika acara lamaran yang gagal dulu, dia melihat ada Fatih, kepala keluarga Hakim yang sangat terkenal itu. Dengan ini dia yakin kalau Malika masih berkerabat dengan mereka.

"Tidak bisa. Cari yang lain saja," kata Airlangga.

"Kenapa? Kerja mereka sudah tidak diragukan lagi, sepadan dengan bayarannya. Mereka akan benar-benar totalitas dalam mengungkapkan kasus yang diminta oleh kliennya," ucap Adam jujur.

"Kalau aku menggunakan jasa mereka, ada kemungkinan keluarganya Malika akan tahu. Aku tidak mau punya masalah dengan mereka kedepannya. Nanti aku dikira mau mengganggu kehidupan keluarga Malika," balas Airlangga.

"Ada," ujar Adam. "Dia adalah mantan polisi yang dipecat karena mengungkapkan suatu kejahatan yang melibatkan atasannya. Namun, orang ini sulit ditemui. Apalagi setelah berhenti bekerja. Tapi, aku akan usahakan mencari tahu tentangnya. Kerja dia juga bagus dan bisa dipercaya orangnya. Walau terlihat seram karena jarang tersenyum apalagi ketawa."

"Baiklah," ucap Airlangga. "Terima kasih sudah mau membantuku."

"Kayak sama siapa saja. Kamu dulu sering sekali bantu aku. Ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebaikan kamu dan Malika. Ada salam dari mama dan Nana. Jika ada waktu luang, datanglah ke rumah kami," ucap Adam mengikuti Airlangga berdiri.

"Aku harus kembali ke kafe," kata Airlangga yang kini terlihat lebih cerah dibandingkan dengan kedatangannya, tadi.

Ketika berjalan di lorong, Airlangga berpapasan dengan wanita yang berpenampilan seksi. Ya, wanita itu adalah Selina. Keduanya sempat saling beradu pandang.

***

Malika pergi berbelanja ke Mall Mega. Setelah selesai belanja, dia iseng-iseng mampir ke kantor pemilik mall itu. Terlihat ada beberapa sepupunya lagi berkumpul. Dia terkadang suka iri sama kekompakan mereka, bisa melakukan banyak hal di waktu bersamaan.

"Malika? Kebetulan kamu datang!" teriak Mega kegirangan. 

"E, ada apa?" tanya Malika.

"Chelsea tiba-tiba sakit kepala dan berkeringat dingin," jawab Mega menjelaskan keadaan istrinya.

Malika pun memeriksa keadaan wanita berparas bule itu. Dia pun tersenyum dan berkata, "Dia hanya masuk angin."

"Hah? Masuk angin!" Mega tidak percaya. Dia mengira istrinya ini sedang hamil.

"Gimana enggak akan masuk angin? Tiap malam Chelsea disuruh buka ba–hmp!" Mulut Rayyan dibekap sama Rain.

"Kamu ke sini sama siapa?" tanya Rain.

"Sendirian. Aku belanja keperluan bulanan," jawab Malika sambil membalurkan minyak angin di tengkuk Chelsea, dibalik jilbabnya.

"Malika ... kamu baik-baik saja, kan?" tanya Rayyan yang kini sudah berhasil melepaskan diri dari Rain.

"Ya. Aku baik-baik saja," jawab Malika berbohong. Dirinya tidak baik-baik saja setelah impian dia merajut cinta dalam membangun rumah tangga bersama Airlangga kandas. "Ada apa?"

"Syukurlah kalau begitu," ujar Rain tersenyum tipis.

"Kalau kamu merasa tidak bahagia hidup bersama Pradipta, cerai saja," celetuk Mega yang kini mengambil alih botol minyak angin dari tangan Malika.

"Hei, kamu ini malah kasih ide yang tidak baik!" Malika memukul lengan Mega dengan ringan.

"Kamu jangan menyiksa diri sendiri. Jika ada apa-apa bilang saja sama kita. Nanti kita semua akan melindungi kamu," kata Rain yang kini berdiri bersiap pergi.

"Sebelumnya kamu sungguh tidak tahu sama sekali tentang Pradipta?" tanya Rayyan dan Malika menggelengkan kepala.

"Apa sebaiknya kita selidiki apa yang terjadi waktu itu?" tanya Rain.

"Aku rasa tidak perlu. Kalian ini jangan terlalu mencemaskan diriku. Aku sekarang sudah dewasa bukan anak kecil lagi," jawab Malika.

"Itu karena kamu ini orangnya lemah dan tidak tegaan. Masih mending Rania bisa menolak dan menghajar orang yang jahat kepadanya. Kamu? Jangankan menghajar penjahat, memukul saja kayak dipijat anakku," ucap Rayyan.

Malika terdiam karena yang dikatakan oleh mereka benar. Dari semua orang di keluarganya, dia yang tidak bisa apa-apa. Makanya semua orang selalu mengkhawatirkan dirinya. Dia tidak diizinkan belajar beladiri oleh Papa Andromeda, padahal semua sepupunya menguasai banyak ilmu beladiri untuk melindungi dirinya dari kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Dia hanya mengandalkan perlindungan dari sepupu-sepupunya itu. 

Beruntung mereka seumuran dan bisa sekolah di waktu yang bersamaan. Namun, lagi-lagi otak mereka kecerdasannya di atas rata-rata, sehingga bisa cepat menyelesaikan pendidikan dengan cepat. Sekuat tenaga Malika belajar, tetap dirinya tidak bisa mengimbangi mereka. 

Ketika kuliah diajak ke Kanada, Malika tidak mendapatkan izin dari Papa Andromeda. Alasan yang sering dikatakan oleh ayahnya adalah jika berdekatan dengan para sepupunya itu dia bisa terlibat hal berbahaya yang akan mengancam nyawa.

Ternyata jauh dari mereka membuat Malika mendapat bully-an dari teman-teman sekolahnya hanya karena penampilan dia yang sederhana. 

"Ayo, aku antar kamu pulang!" ucap Rain.

"E ...."

"Aku tahu kamu tidak bawa mobil," lanjut suaminya Rania.

"Mobil kamu ke mana?" tanya Rayyan heran.

"Ada. Di pinjam sama adik ipar," jawab Malika lirih.

"Hebat kau, Rain! Sampai tahu Malika tidak bawa mobil," kata Mega yang kini merangkul istrinya untuk memberi minum.

"Soalnya tadi aku lihat mobil milik Malika dikendarai sama bocil-bocil," balas Rain yang kini sudah membuka pintu dan menyuruh Malika jalan duluan.

"Hei, Malika, kalau kamu butuh mobil, ambil saja di garasi rumahnya Rain. Bebas kamu mau ambil yang mana pun!" teriak Rayyan sambil tertawa terkekeh.

"Dasar kakak ipar laknat!" teriak Mega diikuti tawa dan mendapat pukulan di paha oleh istrinya. "Sorry, Beb."

"Jangan bicara kasar," ucap Chelsea sambil menyandarkan kepalanya di dada Mega karena masih terasa berat kepalanya.

"Aku mau kembali ke kantor, dari pada lihat adegan mesra kalian," ujar Rayyan.

"Jangan lupa cari tahu tentang Pradipta dan keluarganya!" teriak Mega ketika Rayyan hendak membuka pintu.

"Berisik! Tidak perlu kami ingatkan aku terus," balas Rayyan yang tidak suka disuruh-suruh kecuali sama istri dan anak-anaknya.

***

"Kami punya banyak mobil. Ambil mana yang kamu mau. Kalau perlu sekalian sama supirnya. Kamu lagi hamil dan sangat butuh kenyamanan," kata Rain ketika mengantarkan Malika pulang ke rumah Pradipta.

"Tidak. Kalau mereka tahu aku ada mobil lain, nanti akan keenakan terus menggunakan semua barang-barangku," balas Malika. "Kalian jangan repot-repot mengurus diriku. Sekarang aku sudah besar dan harus bisa mandiri. Aku tidak mau berada di dalam bayang-bayang kalian. Aku juga bisa seperti kalian. Mencari kebahagiaan dengan caraku sendiri"

Mobil mewah berwarna biru metalik berhenti di pinggir jalan sebrang rumah Pradipta. Barang belanjaan milik Malika cukup banyak. Maka, Rain pun berinisiatif membantu membawakan ke rumah. Terlebih lagi Malika dalam keadaan hamil muda.

Begitu sampai teras rumah, pintu terbuka. Bu Larasati tersenyum ramah menyambut kedatangan Malika dan Rain.

"Masuk dulu! Tante tadi buat kue bika ambon dan bolu pelangi," ajak Bu Larasati kepada Rain dengan tersenyum manis.

"Terima kasih, Tante. Istri saja sudah menunggu di rumah," balas Rain.

"Kapan-kapan ajak juga istrinya ke sini," kata Bu Larasati ramah sampai Malika mendelik karena sikap ibu mertuanya yang berlebihan.

"E, ada Om ganteng!" 

Rain menoleh terlihat ada Puput baru pulang. Dia melihat mobil milik Malika kini sudah terparkir di halaman.

"Om ganteng ini mau ketemu siapa?" tanya Puput.

"Dia tamunya Malika," kata Bu Larasati.

"Hah! Kak Malika berani-beraninya bawa laki-laki lain ke rumah ketika kakakku lagi bekerja!" teriak Puput dan membuat semua orang terkejut. Apalagi Bu Larasati yang kini wajahnya menegang.

***

1
Ita rahmawati
banyak nyimpan masalah sendiri lama² gila kamu malika 😅
Nar Sih
dobel up kakk🙏
Sugiharti Rusli
sepertinya si Malika memang tipikal yang suka memendam sesuatu sendiri yah dia
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tanggung lanjut lagi dong kak...
sryharty
duuh kenapa di gantung seh ka,,kan jadi penisirin
Eva Karmita
❤️
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Ita rahmawati
knp ya dg malika,,apakah dia pernah amnesia atau giman 🤔
Ita rahmawati
jgn biarkan si selina bahagia sm pradipta malika,,kamu harus buat mereka menderita dn menyesal 😏
sryharty
duuh kenapa lagi si malika
Nar Sih
apa jgn ,,malika pernah amnesia trus baru inget lgi,sabarr ya malika
Yuliana Tunru
jgn sampai malika punya penyakit parah kasihan baru hidup tenang ada lg masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor
Sugiharti Rusli
ada apa dengan Malika sebenarnya yah,,,
Sugiharti Rusli
nekat sekali yah si Selina, dia ga tahu apa keluarga besar Malika siapa,,,
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kenapa dengan Malika 😱
Arieee
si selina 😡😡😡😡😡😡😡?belum dapet karmaaaaaaa
Nar Sih
semagatt malika jgn dgr kata si ular selina pecayakan bayi mu pda keluarga mu pssti beres💪
Heni Fitoria
cerita bagus
Bu Yudi Wahono
malika sdh sejauh ini masa kamu nyerah buat mak lampir itu kehilangan semua dong soal keselamatan bayimu minta tolong dong sama adik dan sepupumu yang lain jangan egois dan jadi bodoh kayak bapakmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!