Seorang model cantik bernama Emilia Karmila memilih melajang selama 15 tahun lamanya demi mencari sosok cinta pertama di masa kecilnya yaitu Damian Vernandez.
Namun penantian selama 15 tahun terbilang sia-sia karena ketika mereka dipertemukan,Emilia harus menelan pil pahit mengetahui fakta bahwa sosok cinta pertamanya merupakan seorang iblis dengan paras malaikat.
“Apakah dengan kematianku bisa membuatmu merasa senang?”emilia
“Tentu saja”Damian
“Maka akan ku wujudkan semua itu untuk mu”
DDDOORRRR!!!!!!
Mampir yuk
Siapa tahu suka😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
✨Happy Reading✨
Satu jam telah berlalu,suara isakan dari seorang gadis yang meringkuk di atas sofa sudah tidak terdengar lagi.Ia sudah merasa lelah dan juga air matanya seperti mengering karena terlalu lama menangis hingga tanpa disadari ia tertidur pulas di atas sofa.
Meeting yang di hadiri Damian telah usai,satu persatu pimpinan direksi sudah keluar begitu Damian keluar dari ruangan itu.Damian melongggarkan dasi yang ia kenakan karena merasa lehernya begitu sesak.
“Tuan..salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan kita mengundang anda untuk menghadiri jamuan makan di salah satu restaurant yang ada di kota ini”jelas Louis yang terus mengikuti langkah Damian.
“Apakah itu acara yang penting atau sekedar jamuan makan?”tanya Damian
“Ini merupakan acara resmi tuan karena beberapa kolega perusahaan ayah anda akan datang bersama pasangannya..mungkin mereka juga akan membicarakan mengenai beberapa proyek”jawabnya
“Baiklah..apakah aku harus membawa pasangan juga?”
“Seperti begitu tuan..karena tema dari undangan itu adalah makan malam romantis”
“Hah..undangan konyol macam apa itu?”damian tersenyum geli mendengar tema dari undangan itu.
“Baiklah aku akan menghadirinya”imbuh Damian
“Kalau begitu saya permisi tuan..mungkin anda membutuhkan sesuatu sebelum saya pergi ke cabang perusahaan?”louis menghentikan langkahnya ketika berdiri di depan lift
“Tidak..kau boleh pergi”ucapnya sembari membuka Pinti ruangannya
Louis menundukkan kepala sejenak lalu pergi memasuki lift yang akan membawa turun ke lantai dasar.
Ceklek...
Pintu ruangan itu terbuka,Damian mengedarkan pandangannya mencari sosok perempuan yang membuatnya kehilangan kendali tadi.
“Apakah dia tertidur?”gumam Damian
Ia melangkahkan kakinya menuju sofa tempat Emilia tertidur.Suara dengkuran halus dari wanita cantik itu membuat Damian tersenyum.
“Hey..bangunlah”ucap Damian berdiri di sisi sofa
Namun Emilia tetap tak bergerak,ia masih tetap di posisinya seakan tak mendengar apapun saking nyenyaknya.
“Sepertinya dia lelah karena terus menangis”gumam Damian dalam hati ketika melihat mata bengkak Emilia.
Damian merasa sedikit bingung dengan dirinya sendiri,bagaimana bisa ia kehilangan kendali hanya karena melihat Emilia dipeluk laki-laki lain.Beruntung ia bisa mengelak ketika dengan lantangnya Emilia berteriak mengenai maksud dari kemarahannya.
“Aku tidak tahu apa yang membuatku hilang kendali..tapi yang jelas aku tidak suka sesuatu yang sudah menjadi milikku disentuh orang lain”gumamnya lagi.
Damian berjongkok telat di hadapan Emilia,ia menyingkap rambut yang menutupi wajah Emilia dan menyelipkannya di antara telinga Emilia.
“Hhmmm...”Emilia menggeliat perlahan ketika ia merasakan sesuatu menggangu tidurnya.
Sontak Damian terkejut dan dengan segera ia berdiri.
“Kau..”lirih Emilia dengan mata yang masih mengerjap perlahan.
Di detik berikutnya,Emilia membuka mata lebar-lebar dan segera bangun dari posisi tidurnya.
“Ma..maaf aku ketiduran”ujarnya sembari menundukkan kepala.
“Hah..dasar pemalas..harusnya kau memeriksa laporan yang ada di atas meja Louis bukan malah tidur”gerutu Damian yang terdengar jelas di telinga Emilia
“Maaf aku tidak bermaksud menjadi seorang pemalas”lirihnya
“Sudahlah..sebagai hukuman untukmu..kau akan menemaniku ke acara makan malam salah satu rekan bisnisku..jadi bersiaplah karena aku harus membelikan mu beberapa gaun”Damian duduk di kursi kebesarannya
“Acara makan malam?..aku tidak mau”tolak Emilia
“Siapa yang meminta persetujuan dari mu..ini adalah perintah dan kau tidak berhak menolaknya”
Skak..Emilia tak mampu berkata-kata jika sudah seperti ini.Bahkan keberanian seakan menciut ketika mendengar perintah tegas Damian.
Ia hanya bisa pasrah jika Damian sudah memberinya perintah.
“Ayo...”ajak Damian yang sudah terlebih dahulu melangkahkan kaki menuju pintu.
Emilia menyeret kakinya malas mengikuti langkah panjang Damian.
“Cepatlah..aku tidak mempunyai banyak waktu saat ini”Sindir Damian
Bibir Emilia mengerucut karena kesal dengan tingkah laku Damian.Ia selalu diperlakukan semena-mena.Setelah kejadian tadi,Damian bahkan tak merasa bersalah sedikitpun dan dengan santainya ia memerintah Emilia seperti saat ini.
Ting...
Pintu lift terbuka,mereka berdua masuk kedalam dan tak butuh waktu lama lift sudah membawa mereka menuju lantai dasar.Damian melangkahkan kaki menuju mobil yang sudah terparkir di loby kantor,diikuti oleh Emilia yang sedikit berlari.
Damian masuk kedalam mobil dan duduk di kursi pengemudi sedangkan Emilia duduk di kursi penumpang bagian belakang.
“Siapa yang menyuruhmu duduk di kursi belakang?”tanya Damian sembari menatap tajam Emilia dari arah sepion.
“Hah?”emilia sedikit bingung kenapa Damian mempermasalahkan tempat duduknya
“Pindah kedepan..kau kira aku adalah supir pribadi dan kau bosnya?”imbuh Damian
Dengan rasa kesal di dalam hatinya,Emilia mengikuti perintah Damian untuk duduk di kursi depan.Sesungguhnya ia sengaja melakukan itu karena ia tak ingin duduk bersebelahan dengan Damian.
Bbrraakkk...
Emilia sedikit membanting pintu mobil itu dan tak lama kemudian Damian melajukan mobilnya menuju butik.
Sepanjang perjalanan tak ada obrolan yang tercipta,suasana canggung begitu terasa di antara mereka hingga tidak terasa mobil Damian berhenti di depan sebuah butik
“Turun”perintah Damian
Mereka berdua masuk kedalam butik itu beriringan dengan Emilia yang berada di bagian belakang.
“Selamat datang tuan..”sapa salah satu pegawai
“Carikan gaun yang cocok untuk wanita ini”perintahnya
“Baik tuan...nona mari ikuti saya”sang pegawai mempersilakan Emilia untuk berjalan bersamanya.
Sedangkan Damian memilih duduk di atas sofa sembari menunggu Emilia selesai memilih gaun.
“Nona Emilia”sapa salah satu pegawai
“Ah iya..”sahut Emilia menoleh ke arah sumber suara.
“Wah saya tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan anda”ucap antusias yang pegawai.
Emilia hanya tersenyum ke arah mereka semua.
“Silakan nona..anda ingin gaun seperti apa?”
Emilia melihat semua koleksi gaun itu dengan mata yang berbinar.Sudah begitu lama ia tak memakai gaun-gaun seperti ini dan ia tiba-tiba rindu dengan pekerjaannya dahulu.
“Sepertinya aku akan mencoba ini terlebih dahulu”Emilia mengambil salah satu gaun berwarna putih dengan bagian atas yang sedikit terbuka.
Ia masuk ke ruang ganti dan mencoba gaun itu.
“Sepertinya ini bagus”gumamnya
Setelah selesai,ia keluar dari ruangan ganti dan berjalan kedepan untuk memperlihatkannya kepada Damian.
“Damian”panggil Emilia
Mendengar namanya dipanggil,Damian menoleh ke sumber suara dan betapa terpesonanya ketika melihat wanita cantik dengan lekuk tubuh indah di depan matanya.
Untuk beberapa detik ia terdiam seperti terhipnotis dengan kecantikan Emilia.
“Hey..apakah ini bagus”Emilia melambaikan tangannya ke wajah Damian
“Ah..aku tidak suka..gaun ini terlalu terbuka..apa kau ingin menggoda para pengusaha yang hadir di acara itu”protesnya yang disambut dengan ekspresi tidak percaya dari Emilia
“Ganti”perintahnya
Dengan terpaksa Emilia masuk dan mengganti gaun seperti keinginan Damian.
Terhitung ini sudah lima gaun yang dicoba oleh Emilia.ia tidak mengerti gaun seperti apa yang diinginkan oleh seorang Damian karena jika boleh jujur ia sedikit lelah.
“Bagaimana dengan ini?”Emilia memutar tubuhnya
“Hhmmm...sepertinya aku lebih menyukai gaun yang pertama”ucapnya santai
“Hah..gaun pertama?...bukankah tadi kau bilang itu terlalu terbuka?”tanya Emilia merasa tak percaya dengan apa yang ia dengar.
“Aku berubah pikiran..sepertinya aku lebih suka yang terbuka dari pada gaun-gaun tertutup ini”jelasnya
Mata Emilia membelalak merasa tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.Kali ini ia benar-benar kesal karena merasa telah dipermainkan oleh Damian.
“Bungkus gaun pertama yang ia coba dan aku akan segera membayarnya”perintahnya kepada pegawai disana.
“Dasar psikopat sialan”umpat Emilia dalam hati
“Jangan mengumpatku”ujar Damian
“Aku tidak mengumpat mu”jawab Emilia membela diri.
Damian berdiri dan berjalan menuju meja kasir untuk membayar gaun yang telah dipilih untuk Emilia.
Sedangkan Emilia kembali masuk untuk melepas gaun yang ia kenakan.
Bersambung....