Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 20 - Siapa Suamimu?
30 menit waktu yang diminta oleh Naina bukan hanya dia gunakan untuk bicara dengan ibunya, tapi juga untuk menenangkan hatinya sendiri yang gundah.
"Aku tidak boleh sedih, aku tidak boleh menangis. Aku juga harus bertanggung jawab dengan hidupku sendiri, iya kan Bu?" tanya Naina lagi, dia menarik dan membuang nafasnya sebagai perlahan. Akhirnya bangkit dari duduknya dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajah. Sore tadi Naina juga mandi di sini, beberapa baju Naina memang tersedia di lemari kecil yang ada di sini.
Hampir jam 10 malam akhirnya Naina keluar, melihat rumah sakit yang keadaannya mulai nampak sepi.
Di ruang praktek kan, sepertinya aman. Batin Naina. Jika ruang praktek dokter Nickolas tidak begitu jauh, Naina hanya perlu lewati beberapa koridor untuk sampai di sana.
Setelah di rasa aman dia pun mulai melangkahkan kaki, sedikit mengendap-endap karena merasa gugup sendiri. Tidak menyangka juga jika dia akan takut ketahuan seperti ini. Hubungan rahasia benar-benar membuatnya berdebar.
Naina bahkan langsung sembunyi di balik dinding saat ada beberapa perawat yang lewat, "Astaga, hii ini mengerikan," gumam Naina, ternyata manusia lebih menakutkan dibanding hantu.
Sudah akan, Naina jalan lagi. Sebelumnya dia telah meminta pada sang suami untuk jangan mengunci pintu, jadi ketika tiba di sana Naina langsung masuk begitu saja.
"Huh, aman," gumam Naina, dia segera mengunci pintu itu pula dan saat berbalik langsung melihat sang suami ada di hadapan.
Naina lantas menunjukkan senyum lebar, seolah beberapa saat lalu tak ada sedikitpun kesedihan yang dia rasakan. Di hadapan dokter Nickolas dia lebih banyak menunjukkan sisi Laura dibandingkan Naina.
Dan sikap Naina yang seperti itu justru membuat Nickolas jadi makin merasa bersalah, sebab dia belum berhasil membuat ibu Wilda sadar.
"Maaf_"
"Jangan minta maaf," potong Naina dengan cepat. "Berapa lama kita di sini? Apa sampai pagi?" tanya Naina pula, dia maju dan kemudian memeluk suaminya. Bukan untuk merayu, namun untuk merasakan nyamannya berada di pelukan dokter Nickolas.
"Kita tunggu satu Minggu, jika ibu belum sadar juga akan kembali dilakukan tehnik akupuntur. Tadi sebenarnya ibu merespon sedikit."
"Iya, iya Sayang, aku percaya padamu," balas Naina, dia pun mencium dadda sang suami, menghirup dalam-dalam aroma tubuh yang menenangkan ini.
Nickolas kemudian mengangkat Naina untuk dia gendong seperti bayi koala. Membawa Naina untuk duduk di sofa yang ada di sana. Di dalam diri Nickolas ada hasrat yang mulai menjalar, namun dia belum mampu membuat inti tubuhnya berdiri.
Di sofa itu kini Naina telah dia pangku, hingga rok yang dipakai oleh Naina tersingkap ke atas sampai menampakkan paha yang putih mulus.
"Jika sedang bersedih menangislah, jangan tersenyum seperti ini," kata Nickolas, dia membelai bibir Naina yang sejak tadi tersenyum.
"Di ruangan ibu tadi aku sudah menangis banyak sekali, jadi sekarang aku hanya akan tersenyum di hadapan suamiku," balas Naina, sungguh kata-katanya selalu terdengar sangat manis.
"Suamiku juga sudah bekerja keras untuk membuat ibu sadar dari koma, jadi aku tidak ingin menambah beban lagi untuk suamiku," ucap Naina lagi. Terus menyebut suamiku Suamiku, seolah suaminya tidak ada di sini.
"Memangnya siapa suamimu?" tanya Nickolas.
"Kamu," balas Naina lalu terkekeh.
Sementara Nickolas hanya tersenyum kecil.
"Di sini tidak ada ranjang, hanya ada sofa," kata Nick kemudian.
"Sofa ini cukup untuk kita berdua," balas Naina manja. Bahkan dia bergerak lebih dulu untuk melepas kancing kemeja sang suami. Tidak tau mau apa, yang penting di lepas saja dulu. Toh Naina pun begitu mendamba tubuh sempurna milik sang suami. Membuatnya terpesona dan nyaman sekaligus.
Kancing baju itu telah berhasil Naina buka beberapa, lalu dia menunduk dan menciumnya, dadda yang terasa kokoh.
Sampai Nickolas kembali merasa berdesir.