NovelToon NovelToon
Midnight Rain

Midnight Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kaya Raya / Angst / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: AYZY

Pada mulanya, sebuah payung kecil yang melindunginya dari tetesan hujan, kini berubah menjadi sebuah sangkar. Kapankah ia akan terlepas dari itu semua?



Credits:

Cover from Naver

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYZY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Just Tease Her!

"Kau ingin masuk ke perusahaan Ayah 'kan? Kalau begitu berkencanlah dengan gadis itu. Jangan tanyakan alasannya kenapa, karena tidak baik jika kau terlibat dalam urusanku!"

Kilas balik salah satu kalimat yang pernah dilontarkan oleh Nathan pada dirinya di masa lalu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang. Padahal, ia sudah berencana untuk tidur malam ini setelah pulang dari kantor. Pria itu berdecak, kemudian menatap langit-langit kamarnya sembari memikirkan sesuatu secara acak.

"Stella Aleena Evans ...." Ia berguman singkat sembari menarik kedua sisi sudut bibirnya ke atas. Gadis mana pun yang mendengarnya bergumam dengan suara berat nan serak seperti itu pasti akan tersipu. Sayang sekali nama seorang gadis yang diucapkan oleh Andrew itu tidak mengetahuinya.

Suatu hal yang jarang atau bahkan tidak pernah dipikirkan oleh seorang Andrew Davis. Membayangkan wajah seorang gadis ketika ia tidak bisa tidur di malam hari. Tidak ada yang tahu apa isi pikirannya selama ini, karena ekspresi wajah yang ia tunjukkan selama ini kepada orang-orang selalu datar dan terkesan dingin. Beberapa orang yang mengenalnya pasti bertanya-tanya, siapa kira-kira gadis yang tahan dengan pria membosankan dan otoriter seperti itu? Kecuali jika mereka sudah mulai membicarakan isi dompetnya, maka hal apapun termasuk yang berkonotasi negatif pun bisa ditoleransi dalam sekejap mata.

Betapa beruntungnya gadis yang akan menjadi kekasih atau istrinya kelak, begitulah yang ada dipikiran orang-orang.

"Sungguh gadis yang menyedihkan ...."

Andrew menghela napas, sungguh sulit memikirkan alasan kenapa gadis itu bisa bertahan hingga sekarang. Mungkin hal itu kurang tepat, karena ia sendirilah pihak yang memaksanya untuk tetap bersamanya. Itu karena ia memiliki alasan. Tapi bagaimana dengan Stella? Apa ia menyerah begitu saja tanpa perlawanan?

Andrew mengerutkan kening. Ia memang telah menyebabkan Stella kehilangan pekerjaannya, dan setelah itu pun ia tidak mengizinkan gadis itu untuk pergi bekerja. Sebenarnya, dia tidak perlu bertindak sejauh itu hanya untuk seseorang yang tidak penting dalam hidupnya. Namun, apakah jangan-jangan Stella penting baginya?

Entahlah, pria itu sendiri tidak tahu apa jawabannya.

Jangan membuat gadis itu menangis.

Perkataan Johan siang itu bahkan masih terlintas dalam benaknya. Ia tahu bahwa gadis itu mencintai dirinya, namun apakah itu benar-benar cinta? Bagaimana bisa gadis itu mencintai dirinya? Padahal ia sendiri tidak pernah melakukan sesuatu hal yang mungkin bisa membuat gadis itu jatuh cinta.

Itu aneh ...

Jika pria itu tidak salah ingat, seharusnya itu terjadi pada saat mereka masih SMA 'kan? Sejak saat itu, Stella pasti telah ....

"Sialan, apakah itu penting sekarang?"

Andrew memutuskan untuk memejamkan mata. Memikirkan betapa lelahnya ia bekerja sepanjang hari, tentu tidak sebanding dengan permasalahan percintaan konyol ini. Baginya, cinta itu tidak ada, yang ada hanyalah hasrat dan insting manusia.

Biarkan saja orang-orang berkata buruk tentangnya, ia tetap tidak peduli. Selama ini Ayahnya mengajarkan padanya untuk tidak lemah, terutama dalam hal cinta, sekarang ini ia telah benar-benar mendengarkan perkataan Ayahnya dengan baik, dan ia cukup puas akan hal itu.

Baru satu menit ia memejamkan mata, tiba-tiba saja ia mendengar suara sebuah ketukan di pintu kamarnya. Suara ketukan itu terdengar pelan dan tidak menggebu-gebu. Hanya mendengar dari bagaimana cara orang itu mengetuk pintu kamarnya saja, ia sudah tahu siapa orangnya.

"Masuk saja, Stella ..." ucap Andrew tanpa memastikan dulu siapa orang yang mengetuk pintu.

Tak lama kemudian, pintu kamar itu terbuka lebar, membuat ruangan yang semula hampir gelap total itu mendapatkan sedikit pencahayaan dari lampu lorong.

"Andrew ... apakah kau baru saja tertidur?"

Andrew menghela napas. "Kau benar ... tapi apakah pertanyaanmu itu masih berlaku sekarang? Cepat katakan saja apa maksudmu datang kemari?"

Stella tetap berdiri di dekat pintu, tidak berani masuk ke dalam ruangan lebih dalam.

"S-sebenarnya aku ...,"

"Aku apa?" Andrew mengerutkan kening—hampir kehilangan kesabarannya.

"Tapi kau harus berjanji tidak akan marah setelah aku mengatakannya,"

Andrew menahan senyumnya.

"Baiklah ... memangnya ada apa ...?" Yang pria itu lakukan hanyalah berbicara seperlunya.

"A-aku tidak bisa tidur," ucapnya dengan ekspresi gugup.

Andrew mengangkat sebelah alisnya, pura-pura tidak mengerti. Padahal pria itu sudah bisa menebak kira-kira apa yang akan gadis itu katakan selanjutnya. Ia hanya ingin sedikit bermain-main dengan gadis itu untuk menghilangkan rasa lelahnya. "Lalu?"

Stella mengerjapkan mata saat Andrew menatapnya dengan tatapan yang entah mengapa sedikit intens daripada biasanya. Entahlah, gadis itu merasa Andrew seperti sedang sengaja menggodanya.

"Tapi aku sangat ingin tidur...," ucapnya dengan nada merajuk, berharap Andrew akan segera mengerti apa maksudnya.

Yang sebenarnya terjadi adalah, di luar sana sedang hujan lebat, ditambah sore hari ini Stella pergi ke bioskop bersama Alisha untuk menonton film horor yang baru saja dirilis. Ia hanya takut berada di kamarnya sendirian malam-malam begini, sementara ia masih tidak bisa melupakan hantu yang muncul di film tersebut.

Andrew mendengarkan perkataan singkat gadis itu dengan seksama. Selain itu, meskipun gelap Andrew masih dapat melihat kantung mata panda di pelupuk matanya. Melihat hal itu, ia sedikit merasa kasihan dan juga ... entah mengapa gadis itu terlihat menggemaskan hingga Andrew sempat berpikir untuk mencubitnya.

Andrew berdehem kemudian merubah posisi berbaringnya menjadi duduk dan bersandar pada dinding ranjang di belakangnya.

"Oh ... begitu ya? Kalau begitu kau boleh tidur di kamarmu sekarang.... Ada apa? Apakah kamu tidak suka dengan kamarnya? Atau apakah ranjangnya tidak membuatmu nyaman? " ujar Andrew dengan sengaja menirukan nada dan gaya bicara gadis itu.

Stella sedikit terkejut. Ia malu melakukan kontak mata dengan Andrew terlalu lama, dengan naluri alamiahnya ia menundukkan kepala sembari menautkan kedua jari telunjuknya. "Ti-tidak-tidak! Maksudku, a-aku takut–"

Andrew turun dari ranjangnya kemudian berjalan mendekati gadis tersebut yang masih setia berdiri di sudut ruangan.

"Oh ... karena ada serangga di kamarmu ya? Bagaimana kalau aku–"

"Bu-bukan itu!" Stella mendorong tubuh Andrew yang dalam sekajap mata sudah tinggal beberapa langkah saja darinya.

Andrew menyeringai melihat Stella masih menundukkan kepala, sama sekali tidak mau melihatnya. Dengan hati-hati pria itu mengangkat dagu gadis itu dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Membuat kepala gadis itu mendongak. Andrew akhirnya dapat melihat wajah gadis itu dari dekat, bagaimana cara gadis itu menatapnya dengan sepasang bola matanya yang besar dan berkaca-kaca, bulu mata panjang yang menawan, dan kedua pipinya yang bewarna merah merona senada dengan warna bibirnya.

"Kalau begitu katakan padaku ada apa sebenarnya, hm?" tanya Andrew sebelum menaikkan ibu jarinya hingga menyentuh permukaan bibir bawah gadis itu. Fokusnya kini teralihkan hanya pada bibir gadis itu yang entah kenapa terlihat begitu menarik malam ini.

1
🌸Ar_Vi🌸
laaahh.. kok gitu.. di eksekusi langsung stella nya.. /Chuckle/
AYZY: gua yang deg degan /Drowsy/
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
🌸Ar_Vi🌸
rumit keknya ya thor..
saran aja nih.. kalau buat cerita misteri, updatenya sehari 3 x.. supaya pembacanya ga kentang.. /Chuckle//Kiss/
AYZY: lagi sakit kepala 😣😭
🌸Ar_Vi🌸: semangat kakak.. /Applaud/
total 3 replies
🌸Ar_Vi🌸
selowww banget ya ceritanya.../Bye-Bye/
AYZY: wkwk gimana, lanjut nggak
total 1 replies
AYZY
jika kamu tidak akan melakukan apa pun malam ini, bagaimana kalau kamu melakukan sesuatu untukku?
AYZY
kalau aku tak datang siapa yang bisa menggantikanku ya?
AYZY
sepanjang waktu aku menunggumu untuk memintaku ikut denganmu. karena aku hanya ingin mendengarnya darimu
AYZY
Aku baru saja bangun, ada apa?
aqua_ rine
/Chuckle/
aqua_ rine
buset
aqua_ rine
tuh kan
aqua_ rine
bener bener ya lu
aqua_ rine
parahh
aqua_ rine
awokwowk
aqua_ rine
masak sih
aqua_ rine
/Frown//Frown//Frown/
aqua_ rine
omegattt
aqua_ rine
Stella, run 😭😭😭
AYZY: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ruhe
moga lancar ka ❤👍
AYZY: thanks 💛💜
total 1 replies
AYZY
kamu pasti setuju denganku kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!