I'M The Antagonist?

DUEL ANTARA MISHA DAN EMILIA DIMULAI

Pertandingan terus berlangsung hingga akhirnya tiba waktunya untuk Misha melawan Emilia, diarena pertarungan Emilia menatap Misha dengan tatapan merendahkan seolah dialah yang akan menang.

Pada saat wasit mengisyaratkan pertandingan dimulai, Emilia segera menggunakan sihirnya dan mengeluarkan beberapa bola api yang segera diarahkannya pada Misha.

Dengan sigap Misha membuat pedang air dengan sihirnya dan bergerak cepat membelah setiap bola api yang mengarah padanya, Emilia terkejut dengan keterampilan Misha yang dapat menghancurkan serangannya dengan sebuah pedang air, yang ada dipikirannya selami Misha adalah seorang wanita yang hanya dapat menggunakan sihir sama seperti dirinya.

"*ba ... Bagaimana bisa menghancurkan semua serangan ku? Ditambah lagi dia terlihat sangat terampil dengan pedang yang digunakannya*," pikir Emilia.

Misha kemudian bergerak menuju arah Emilia dengan sangat cepat sembari mengarahkan pedangnya, Emilia lalu membuat sihir pertahanan untuk mencegah agar Misha tak dapat mendekat dan melukai dirinya.

"Wind shield magic," ucap Emilia.

Terbentuklah pesan angin yang mengelilingi Emilia dan menahan serangan pedang dari Misha, Misha hanya menyeringai dan lalu menyerang Emilia yang masih berada dalam sihir pertahanan dengan serangan beruntun menggunakan pedangnya.

Saat Emilia ingin mengeluarkan sihir untuk menyerang balik, Misha terus saja mengganggu fokusnya. Misha menertawakan Emilia yang sangat lambat merapal mantra bahkan kesulitan untuk fokus, Emilia yang kesal lalu Meledakkan sihir pertahanannya tersebut dan membuat Misha terdorong menjauh.

Sementara itu pemimpin menara sihir yang sedang memperhatikan pertandingan, berkata pada profesor Merlinius bahwa dirinya sedikit kecewa padahal dirinya ingin melihat seberapa hebat orang yang ditunjuk profesor Merlinius sebagai calon pemimpin menara sihir berikutnya.

"kau yakin dia bisa menggunakan sihir? Aku hanya melihat dia yang membuat pedang air menggunakan energi sihir pada dirinya," ucap pemimpin menara sihir.

"ohoho... sabar saja, sepertinya dia ingin mencoba hal yang baru. Tapi aku tidak menyangka bahwa orang itu akan mengajari putrinya teknik berpedang, caranya menggunakan pedang terlihat sedikit mirip dengan ayahnya," ucap profesor Merlinius.

Emilia yang dipenuhi rasa kesal lalu menggunakan sihir andalannya yaitu sihir pemanggilan hewan sihir yang dimiliki oleh keluarga secara turun temurun, Emilia berfikir jika dia menggunakan sihir pemanggilan ini dapat membantunya dengan mudah merapal mantra nya selagi hewan sihir yang dipanggilnya terus menyerang Misha.

Karena setiap kali Emilia mencoba merapalkan mantra, Misha dengan cepat mendekat padanya dan menggangu dirinya, bagi seorang penyihir yang lambat dalam merapal mantra, melawan orang yang menyerang dengan serangan dekat merupakan hal yang merepotkan karena penyihir tersebut akan kesulitan menggunakan sihirnya.

Emilia segera membuat dinding tanah pelindung yang sengat tinggi dan besar yang menutupi dirinya dan juga Misha hingga dia memiliki kesempatan untuk melakukan sihir pemanggilan, dengan cepat Emilia segera memulai sihir pemanggilan sebelum Misha menghancurkan dinding pembatas tersebut.

"muncul dan dengarkan panggilan dariku lupus ironclaw," teriak Emilia.

Ketika Misha berhasil menghancurkan dinding tanah yang menghalanginya, Misha dikejutkan dengan sebuah sesosok serigala raksasa yang merupakan hewan sihir panggilan milik Emilia.

Lupus ironclaw adalah makhluk sihir yang lahir di hutan belantara yang penuh dengan kekuatan magis, dan dia adalah jenis serigala yang memiliki kemampuan untuk mengubah tubuh mereka menjadi baja.

Transformasi yang membuat tubuhnya dapat menjadi baja membuatnya hampir kebal terhadap serangan fisik dan mampu menghancurkan benda keras dengan mudah, walaupun begitu itu tidak mempengaruhi kecepatannya, walaupun dalam bentuk baja kecepatannya sangatlah luar biasa.

Emilia langsung memerintahkan lupus untuk segera menyerang Misha, lalu lupus segera mengubah tubuhnya menjadi baja dan dengan cepat langsung mengejar dan menyerang Misha.

Ketika berubah menjadi baja, tubuh lupus menjadi berwarna perak metalik dengan Kilauan tajam, matanya berubah menjadi merah menyala dan setiap gerakannya menghasilkan suara dentingan logan.

Sebuah serangan cakar mengarah pada Misha dan dia pun segera menghindari serangan tersebut, lantai yang terkena pukulan dari lupus menjadi hancur tak berbentuk dan membuat Misha harus lebih berhati-hati.

"*aku pernah membaca tentang hewan ini dari sebuah buku, walaupun lupus ironclaw memiliki ketahanan yang luar biasa tapi hewan itu hanya memiliki kemampuan penyerangan fisik dan salah satu kelemahannya terbesarnya adalah lupus memiliki waktu terbatas ketika melakukan transformasi dalam bentuk bajanya dan tidak memiliki pertahan yang kuat terhadap magis*,"pikir Misha.

Emilia lalu menyeringai dengan sombongnya dan melancarkan berbagai sihir pada Misha karena tidak ada yang dapat mengganggunya saat ini, Misha mencoba untuk menghindari serangan dari lupus tapi tidak bisa jika hanya terus menghindar tanpa melakukan penyerangan balik.

Misha lalu memutuskan untuk menggunakan sihir tingkat tinggi, tangannya mulai membuat gerakan yang kompleks dan merapal mantra "light chain prison magic," lalu muncullah rantai-rantai cahaya dari udara tipis dan langsung mengarah pada lupus, membelitnya dengan cepat.

Sihir yang digunakan Misha tadi adalah sihir penjara rantai cahaya, sihir ini adalah bentuk sihir yang menciptakan rantai-rantai yang terbuat dari cahaya magis yang sangat kuat. Rantai-rantai ini dapat mengikat, mengurung, atau membatasi gerakan targetnya dengan cara yang sangat efektif.

Cahaya yang dipancarkan dari rantai ini tidak hanya mengikat fisik tetapi juga bisa menekan energi magis atau kekuatan khusus target, dan rantai ini juga tidak dapat dihancurkan dengan kekuatan fisik biasa.

Emilia dibuat tercengang ketika melihat hewan sihir yang dipanggilnya dibuat tak bisa bergerak oleh Misha, sekumpulan rantai cahaya juga datang dan mengikat Emilia.

Para penonton berteriak terkagum-kagum pada kehebatan Misha dan dengan pertandingan hebat yang mereka saksikan, wasit pun datang dan menyatakan bahwa Misha menang pada pertandingan kali ini dan akan lanjut ke pertandingan selanjutnya.

Pemimpin menara sihir tersenyum ketika melihat kehebatan Misha, dia benar-benar tidak menyangka kalau Misha dapat dengan mudah mengalahkan Emilia dan juga lupus yang merupakan serigala dengan kemampuan bertahan yang cukup hebat.

"gimana? Orang yang aku rekomendasikan luar biasa kan...," ucap profesor Merlinius.

"yah itu lumayan bagiku tapi aku ingin melihat seberapa hebatnya lagi dia, kuharap akan ada lawan kuat yang dapat membuatnya mengeluarkan potensi penuhnya," kata pemimpin menara sihir.

"soal itu tidak perlu khawatir, aku memiliki firasat bahwa dia akan melawan seseorang yang sama kuatnya dengannya dipertandingan nanti," ucap profesor Merlinius.

Setelah Misha kembali keruang istirahat untuk pertandingan selanjutnya, banyak para murid akademi yang datang menemuinya dan memuji kehebatan Misha. Murid dulunya selalu menghindar dan menjaga jarak dengan Misha kini semua mulai mendekat padanya, tapi Misha tidak merasakan kebahagiaan atas pujian yang diterimanya.

Baginya pujian yang ia dapat ini bukanlah pujian yang tulus, semua yang kini datang menghampirinya pasti memiliki keinginan lain .