Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#11
Hari itu, Lara izin tak bekerja di restoran cepat saja karena kepalanya masih pusing akibat kecelakaan yang dialaminya tadi.
Dan sang bos cukup mengerti dengan hal itu. Lara memanfaatkan waktu liburnya itu dengan tidur dan beristirahat.
Hingga di malam hari terdengar suara ketukan pintu.
TOK ... TOK ... TOK ...
Lara beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju pintu. Lara membuka pintu itu dan langsung disambut oleh tamparan di pipinya dengan keras.
PLAK ...
Wajah garang nyonya Wilson tampak terlihat yang kini ada di depan Lara.
"Kau memang anak tak tahu balas budi. Suamiku sudah memberikan kehidupan yang layak untukmu dan sekarang kau malah dengan enaknya melukai anak kami?" marah wanita itu.
Lara tak mengatakan apapun dan memutuskan untuk diam saja karena tak akan ada gunanya juga dia berbicara.
"Aku akan buat perhitungan denganmu. Akan kupastikan kau masuk ke dalam penjara. Ah ya, kau pasti sudah terbiasa dengan hal itu karena kau memang seorang kriminal. Tak seharusnya anakku bergaul denganmu. Dia terlalu baik padamu hingga mau memberimu tumpangan. Dasar anak tak tahu diuntung. Pantas saja orang tuamu membuangmu," ucap nyonya Berly Wilson dengan ketus dan mengejek.
Lara masih diam dan tak mengucapkan sepatah katapun. Dia sudah terbiasa mendengar kata-kata cacian dan makian seperti itu.
Tak lama Berly pun pergi dari apartemen Lara. Lara menutup pintunya dan kembali ke ranjang kecilnya. Dia tak ingin terlalu memikirkan perkataan Berly tadi. Lara lebih milih untuk menutup matanya dan tidur.
Keesokan paginya, Lara bersiap akan bekerja. Dia sudah cukup sehat hari ini setelah beristirahat kemarin. Lara keluar dari kamar apartemennya dan sedikit terkejut dengan kedatangan polisi di depan pintunya.
"Maaf, Nona. Kau harus ikut kami ke kantor polisi sekarang juga," ucap Polisi itu.
Lara tak melawan dan berusaha tetap tenang dengan mengikuti polisi itu. Kini Lara berada di mobil polisi dan menuju ke kantor polisi.
Sekali lagi untuk hari ini Lara meminta izin tak bekerja dan sang bos masih menerima alasannya itu.
Lara tiba di kantor polisi dan langsung di interogasi. Lara mengatakan hal yang sejujurnya dengan apa yang dilakukannya kemarin dan itu jelas saja memberatkan posisinya.
"Catatan kriminalmu sudah terlalu banyak, Lara. Seharusnya kau lebih bisa menjaga sikapmu," ucap polisi itu.
"Aku tak menginginkan hal itu. Tapi Davina yang memaksaku melakukannya karena dia berusaha menjegalku agar aku tak bisa ikut ujian kemarin," jawab Lara membela dirinya sendiri.
"Tapi kau tetap bersalah karena tindakanmu juga bisa membahayakan pengendara lainnya," ucap polisi itu.
"Maaf, kami harus memenjarakanmu karena keluarga korban menuntutmu. Kau membuat anak mereka mengalami gegar otak ringan dan patah kaki. Itu adalah luka yang cukup serius. Dan kali ini usiamu sudah lebih dari 18 tahun, Lara. Kau akan menghadapi peradilan umum, bukan anak lagi," ucap polisi itu.
"Aku tak bersalah. Aku hanya membela diriku sendiri. Tolong aku, aku tak mau dipenjara, Paman. Aku harus kuliah dan memperbaiki masa depanku," ucap Lara memohon.
"Kasus ini bisa dihentikan jika keluarga korban mencabut tuntutannya padamu. Hanya itu caranya," jawab polisi itu.
"Aku akan menemui mereka dan meminta maaf pada mereka. Aku mohon pertemukan aku dengan mereka," ucap Lara khawatir karena dia takut tak bisa kuliah karena hal ini.
"Baiklah, kami akan memanggil keluarga korban kemari," jawab polisi itu.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂