Suami Misterius

Meskipun mereka tidak percaya bahwa Jazzy Hao dan Duke bertemu di pasar, mereka juga hanya bisa diam dan tidak berani berkomentar apapun.

Kemudian orang-orang lain juga menjalin kerjasama dengan perusahaan Beauty fashion. Hal ini membuat Hesty Lin sangat senang hingga ingin melompat.

"Para CEO sekalian, terima kasih banyak atas waktunya, semoga Kerja sama perusahaan kita berjalan lancar."

Hesty Lin mengangkat gelas minuman ke arah para Bos-bos yang ada di depannya dan berkata dengan senyum di wajah.

"Nona Lin terlalu sungkan, ini tentu akan menguntungkan kedua pihak."

Frengky berkata sambil tersenyum.

Tapi meskipun begitu, matanya akan sesekali melirik Jazzy Hao yang terlihat acuh tak acuh dan tetap fokus makan tanpa memberi muka pada mereka.

Sejujurnya Frengky juga mengagumi kecantikan Hesty Lin yang terkenal di kota Beichan. Selain memiliki kulit putih yang bersih, Hesty Lin juga mempunyai tubuh yang sangat proporsional.

Jika di bandingkan dengan para artis pendatang baru, Hesty Lin tidak kalah Cantik. Hanya saja yang di sayangkan wanita secantik ini harus di biarkan tidur kesepian selama 3 tahun.

Dan yang membuat Frengky heran, kenapa wanita Secantik Hesty Lin mau menikahi pria yang tidak berguna seperti Jazzy Hao ini.

. . .

Saat beberapa orang sedang bersulang satu sama lain, Jazzy Hao berkata pada Hesty Lin, "Sayang, kalian nikmati dulu acaranya, aku ingin mencari udara segar sekalian akan merokok."

"Um baik!" Hesty Lin mengangguk kecil.

Melihat Jazzy Hao berjalan keluar, beberapa orang yang Awalnya sangat kaku, kini mulai jadi berani.

"Nona Lin, karena ini adalah hari bahagia, Maka tidak masalah kan kalau mencicipi sedikit anggur?" Ucap salah satu pria.

Pria ini adalah Gio Ru, salah satu keluarga kaya kelas atas di kota Beichan.

Hesty Lin juga sedang dalam suasana hati yang baik juga tidak menolak.

Dalam hatinya ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupnya, jadi merayakan dengan alkohol tidak masalah.

"Para CEO sekalian, aku bersulang 1 gelas anggur pada kalian."

Hesty Lin mengangkat gelasnya dan langsung meneguk anggur dengan sekali tegukan.

Rasa panas dari anggur ini langsung membuat wajah Hesty Lin memerah.

Beberapa orang juga mengangkat gelas anggurnya dan meminum dengan sekali tegukan.

Satu tegukan.

Dua tegukan.

Awalnya hanya sekedar bersulang, tapi ini berakhir jadi acara minum-minum hingga Hesty Lin juga di buat mabuk.

Setelah minum beberapa tegukan anggur, badan Hesty Lin mulai terasa panas hingga dia membuka beberapa kancing bajunya hingga memperlihatkan kulit putih di bagian dadanya.

Hal ini membuat beberapa orang lain bernafsu ketika melihat Hesty Lin seperti ini.

Beberapa orang bahkan hampir langsung menerkam ketika melihat wajah merah padam Hesty Lin dan beberapa kancing di kemejanya yang terbuka.

Apalagi ukuran payudara Hesty Lin terbilang cukup besar dan menonjol, ini membuat beberapa orang tua itu sangat ingin meremasnya.

Duke juga melihat tatapan mata orang-orang ini yang memiliki nafsu pada Hesty Lin, jadi tidak mungkin dia membiarkan Hesty Lin di lecehkan.

Meskipun dia juga sedikit tergoda melihat Hesty Lin yang menggairahkan, tapi kesadarannya masih terjaga.

Duke langsung menepuk punggung Shima Liu dan membisikan beberapa kata.

Shima Liu yang dari awal tidak minum alkohol pun langsung berlari keluar Ruangan.

. . .

Di luar ruangan, Jazzy Hao datang ke balkon restoran dan melihat pemandangan laut sambil menghisap Rokok.

Saat Jazzy Hao sedang bengong, Muncul suara yang Sangat merdu membuyarkan lamunannya.

"Jazzy Hao, apakah itu kamu?"

Saat ini muncul wanita yang sangat cantik dan anggun menghampiri Jazzy Hao.

Wanita ini setinggi 1.8 meter dan memiliki kaki jenjang dan mulus.

Dia menggunakan rok panjang dan bagian sampingnya sedikit terbuka hingga ke bagian paha.

Jazzy Hao memperhatikan wanita ini dari bawah hingga ke atas.

Dalam hati dia bergumam, "Ini bentuk tubuh yang sangat indah!"

Tapi dia hanya melihat sekilas lalu kembali melihat ke arah laut lagi.

"Jazzy apa kau tidak mengenalku?"

Kini wanita itu berbicara lagi dan langsung berdiri di depan Jazzy Hao.

Awalnya Jazzy Hao sedikit bingung siapa wanita ini, tapi ketika melihat lesung pipi dan tahi lalat di bibir wanita itu yang terasa familiar, dia pun berkata.

"Apa kau Shalika?"

Jazzy Hao bertanya dengan sedikit ragu, sebab wanita ini terlalu cantik sangat berbeda dengan Shalika teman semasa SMA nya dulu.

Wanita itu pun tersenyum manis ke arah Jazzy Hao hingga matanya membentuk bulan sabit.

"Akhirnya kau mengenaliku, iya aku Shalika." Wanita itu berkata sambil tersenyum manis.

"Apa yang kau lakukan disini?" Shalika bertanya pada Jazzy Hao.

"Aku menemani istriku sarapan sekalian menandatangani kontrak antar perusahaan." Jazzy Hao berkata santai.

Mendengar Jazzy Hao sudah menikah, Shalika merasakan kesedihan di hatinya.

Tapi itu hanya sekilas sebelum dia kembali tersenyum.

"Ternyata kau sudah menikah, kapan kau menikah?" Shalika bertanya lagi.

"Aku menikah 3 Tahun lalu, Tapi itu hanya pernikahan formalitas, tidak benar-benar seperti orang yang menikah pada umumnya."

Jazzy Hao berkata dengan malas.

Dulu semasa SMA dia dan Shalika sangat dekat hingga sering curhat jika ada masalah, selain itu mereka juga sama-sama memiliki rasa satu sama lain. Hanya saja tidak ada yang berani memulai mengungkapkan perasaan.

Jadi saat bertemu Shalika saat ini, Jazzy Hao juga tidak merasa sungkan menceritakan apa yang terjadi dalam rumah tangganya.

Shalika yang mendengar hal ini juga sedikit tersenyum.

Itu artinya dia masih memiliki sedikit harapan.

Kemudian dia langsung duduk di samping Jazzy Hao dan berkata, "Lalu kenapa kalian tidak cerai saja?"

"Hais." Jazzy Hao menghela nafas.

"Aku sudah berjanji di awal jika bukan dia yang meminta perceraian kami tidak akan bercerai."

Jazzy Hao berkata dengan suara dalam.

"Ohya, kau sendiri sedang apa disini?" Jazzy Hao bertanya pada Shalika.

Shalika pun menjawab dengan lembut, "Aku bekerja disini sebagai penyanyi."

"Eh.."

"Apa kau sudah lama bekerja disini?" Tanya Jazzy Hao dengan aneh.

Dia tau dulu Shalika sangat suka menyanyi, tapi tidak disangka malah bekerja disini sebagai penyanyi, apalagi restoran ini sudah di beli oleh Duke dan di berikan pada Hesty Lin.

"Belum terlalu lama" jawab Shalika. "Aku baru bekerja 6 bulan disini."

"Oh jadi begitu" Jazzy Hao mengangguk.

Saat ini Shalika tampak ragu untuk berkata pada Jazzy Hao.

"Shalika, ada apa?" Jazzy Hao berkata sambil menghisap Rokok.

Shalika pun memberanikan diri berkata, "Bisakah Aku meminta WeChat mu?"

Tapi bukannya menjawab Jazzy Hao hanya diam. dia juga sangat canggung kali ini.

Melihat Jazzy Hao tidak mau memberikan nomor WeChat, Shalika juga sedikit sedih.

Kemudian dia berkata, "Tidak masalah jika tidak memberikan nomor WeChat, aku tau kau pasti menjaga perasaan istrimu kan?"

Shalika berkata sambil tersenyum pahit di hatinya.