Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Pertemuan Dengan Xia Jiao
Babak 32 besar pun di mulai.
Seluruh peserta sudah berada dan duduk kembali di tempat yang telah di tentukan.
Akhirnya setiap peserta mengambil nomor mereka masing - masing.
Sedangkan nona Tjia dan Pangeran Qi Yuan tidak lagi menjadi peserta, mereka saat ini hanyalah sebagai penonton saja, sebab mereka berdua sudah terhenti di babak 64 besar.
Namun itu sudah menjadi kebanggaan bagi mereka berdua, karena kompetisi besar seperti ini baru pertama kalinya di ikuti oleh seorang pangeran atau pun bagi keluarga bangsawan Tjia.
Pangeran Qi Yuan juga, sebenarnya tidak seharusnya mengikuti kompetisi ini, karena mengingat sesuatu hal yang tidak di inginkan akan terjadi pada dirinya.
Namun Pangeran Qi Yuan tetap bersih kukuh karena ingin mengukur kemampuannya dalam keahlian ilmu bela diri.
Jenderal pun menyebutkan nomor yang akan bertarung.
Kali ini nomor Ma Guang telah sebutkan.
Ma Guang pun langsung naik ke atas panggung.
Awalnya Xia Jiao tidak terlalu tertarik untuk melihat setiap peserta yang akan melakukan pertarungan.
Tetapi tatapan mata gadis itu langsung menajam saat melihat sosok peserta yang telah naik ke atas panggung.
" Ma Guang...itu Ma Guang."
Kata - kata yang keluar dari mulut gadis itu.
" Siapa Ma Guang...???." Tanya Qiang Yue.
" Itu...peserta yang naik di atas panggung nomor 2 kak...!!!." Jawab Xia Jiao.
" Apakah dia orang yang selalu adik Xia pikirkan...???." Tanya Qiang Yue lagi.
" Iya kak...dia orangnya." Jawab Xia Jiao.
" Ma Guang....!!!."
Suara teriakan seorang gadis terdengar di seluruh arena kompetisi.
Hampir keseluruhan yang hadir di kompetisi itu menatap ke arah suara yang mereka dengar. Tidak terkecuali dengan Ma Guang, karena namanya yang di panggil oleh suara gadis tersebut.
Ma Guang melihat seorang gadis bercadar sedang memandang kearahnya.
" Siapa gadis itu...??? Apakah itu nona Xia...!!!???." Gumam Ma Guang dalam hatinya.
Menyadari Ma Guang tidak bisa mengenalinya, Xia Jiao langsung teringat bahwa dirinya sedang menggunakan cadar.
Xia Jiao pun langsung melepaskan cadarnya.
Setelah melihat wajah dari Xia Jiao, akhirnya Ma Guang dapat memastikan bahwa gadis itu memang adalah gadis yang selalu bersamanya selama setahun lebih.
" Nona Xia...!!!." Teriak Ma Guang ke arah Xia Jiao sambil tersenyum bahagia.
Tangan Ma Guang dilambai - lambaikan ke arah Xia Jiao dan juga di balas dengan lambaian tangan dari Xia Jiao.
Semua mata menatap ke arah kedua remaja tersebut, tidak terkecuali dengan Zheng Biao.
Sialan...pria itu membuat perubahan tingkah laku nona Xia dengan sangat drastis...sebenarnya siapa pria itu bagi nona Xia...???." Gumam Zheng Biao.
Tatapan Matriak serta tetua Penegak Hukum serta para murid yang berasal dari sekte Bunga Persik langsung tertuju ke arah Xia Jiao dengan pikiran yang penuh pertanyaan karena perubahan sikap yang di tunjukkan oleh gadis itu.
Setelah kejadian menghebohkan itu berjalan hampir satu menit, akhirnya Jenderal menginstruksikan untuk memulai pertarungan tersebut.
Ma Guang langsung menuntaskan pertarungan dengan lawannya hanya dengan sekali serangan saja yang membuat lawannya keluar dari panggung arena tersebut.
Setelah sesaat yang lalu menjadi pusat perhatian semua orang, Ma Guang kembali membuat mata semua orang terbelalak lagi.
Sebab hanya dengan sekali serangan saja, Ma Guang mampu membuat lawannya yang berada di pendekar tahap awal tingkat ke - 7 yang juga adalah jenius peringkat ke - 2 dari sekte Tapak Suci terlempar keluar dari arena.
" Siapa anak itu...???."
" Berasal dari sekte mana anak itu...???."
" Salah satu jenius dari sekte Tapak Suci dapat di kalahkan dengan satu serangan...!!!???."
Kata - kata yang keluar dari mulut orang - orang yang melihat apa yang Ma Guang lakukan.
Setelah kemenangannya sudah di sampaikan oleh pengawas arena. Ma Guang langsung turun dari ganggung arena dan berjalan mendekati ke arah Xia Jiao.
Kedua remaja itu langsung saling berpelukan dan tertawa dengan bahagia. Hal itu juga yang lebih membuat keduanya kembali lagi menjadi pusat perhatian.
Berbeda dengan apa yang kedua remaja itu rasakan, Zheng Biao tidak demikian. Hati dari jenius sekte Harimau Putih itu semakin hancur setelah melihat kemampuan Ma Guang serta kedekatan kedua remaja itu.
Begitu juga halnya dengan nona Tjia. Gadis muda itu selalu memperhatikan serta mengidolahkan Ma Guang saat bertarung. Dan tanpa dia sadari, kejadian yang di lihatnya itu membuat hatinya menjadi sedih.
" Siapa gadis itu...??? Sepertinya gadis itu sangat berarti buat Ma Guang." Gumam nona Tjia.
Duan Jun juga melihat hal itu dan berpikir, bahwa adiknya Duan Meng akan terpukul jika mengetahui apa yang telah dilihatnya itu.
Akhirnya Xia Jiao juga naik kepanggung untuk bertarung dan hal yang sama juga seperti yang Ma Guang lakukan. Xia Jiao juga mengalahkan lawannya hanya dengan satu serangan.
" Kedua remaja itu benar - benar sangat jenius."
" Apa...!!! gadis itu juga mengalahkan lawannya dengan satu serangan...???."
" Pasangan jenius yang sangat serasi."
Kata - kata yang keluar kembali dari mulut orang - orang yang melihatnya.
Akhirnya kedua remaja itu menjadi pusat perhatian dari seluruh orang yang hadir di tempat itu.
Saat waktu istirahat.
" Harus di rubah peraturan kompetisinya, buat dua group. Delapan orang dari group satu dan delapannya lagi dari group dua, serta kedua remaja itu harus dari group yang sama." Perintah dari Kaisar kepada Jenderal yang memimpin kompetisi tersebut.
Akhirnya Jenderal tersebut memisahkan delapan peserta yang terpopuler atau di favoritkan untuk menjadi kandidat juara dan delapan lagi yang terbawah.
Dari sekte besar ada 6 sekte besar, dari sekte Shaolin ada dua Jenius mereka yang lolos, yaitu Tio Aming dan Hong Lok. Dari sekte Tapak Suci dua orang, yaitu Hu Guan yang adalah putra dari Patriak sekte Tapak Suci Hu Wei dan yang satunya lagi adalah Huo Qubing. Dari sekte Harimau Putih ada dua murid, yaitu Zheng Biao dan Tu Wen. Dari sekte Bunga Persik ada dua, yaitu Xia Jiao dan Qiang Yue. Dari sekte Es Abadi yaitu Bing Bihai. Dari sekte Naga Kembar yaitu Chao Yang dan Cui Fai.
Sedangkan untuk sekte menengah, dari sekte Pedang Terbang adalah Tan Keung. Dari sekte Api Suci adalah Weng Po. Dari sekte Bambu Kuning adalah Ma Guang dan Duan Jun. Dari sekte Rajawali Perak adalah Wu Mang.
Jadi 11 peserta yang berasal dari sekte besar aliran putih dan netral, sedangkan dari sekte menengah aliran putih dan dari aliran netral ada 5 orang.
Untuk ke - 8 peserta yang paling populer di tempati oleh Ma Guang, Xia Jiao, Zheng Biao, Hu Guan, Tio Aming, Bing Bihai, Chao Yang serta Qiang Yue. Dan sisa delapan lagi akan menjadi lawan dari mereka.
Akhirnya nomor undian pun kembali di cabut oleh setiap peserta dengan tempat yang berbeda, sedangkan Ma Guang dan Xia Jiao di tempat yang sama.
Kedua remaja itu seperti tidak terlalu serius dengan kompetisi yang sedang mereka ikuti.
Kedua pendekar muda itu terus bercanda dan tersenyum bahagia satu sama lain, seakan tidak memperhatikan orang - orang di sekitar mereka yang terus melihat tingkah mereka.
Setelah mengambil nomor mereka masing - masing, setiap peserta kembali ke tempat duduk mereka masing - masing.
Sedangkan untuk Ma Guang dan Xia Jiao, sudah berubah tempat duduk mereka berdua, kedua pendekar muda itu, kini sudah duduk saling berdekatan, sambil bercerita tentang apa yang telah di lalui mereka masing - masing saat berpisah.
Akhirnya Jenderal yang memimpin kompetisi mulai membacakan nomor peserta yang akan bertarung.
" Di babak 16 besar ini, hanya satu arena yang akan digunakan, yaitu arena nomor satu, dan peserta pertama yang akan bertarung adalah peserta nomor 5, silakan naik ke atas panggung." Ucap Jenderal tersebut.
~Bersambung~