Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 29
"Bang Roger?" Lastri dengan wajah sedikit kaget,karna ternyata orang yang datang bertamu itu adalah Roger,laki laki yang mengagumi nya selama ini "Masuk bang,kita lagi makan malam" Lastri persilahkan tamu yang datang itu masuk sembari membuka pintu lebar lebar
Lastri berjalan di depan di ikuti Roger dari belakang setelah menutup pintu " Kek,nek,Yan bang Roger datang. Duduk bang,kita makan bersama" Bagai di cucuk hidung nya,Roger menurut saja apa yang di kata kan Lastri
Yanti jelas sudah tahu,karna selama ini Roger selalu bercerita bagaimana dia begitu menyukai Lastri sejak duduk di bangku SMP yang sedang bermain di ladang milik orang tua Roger
Senyum Lastri yang selalu ceria dan menawan hati,cantik nya,baik nya dan juga pintar nya semua dia suka "Ehekm,abang tau darimana Lastri pulang? Padahal aku sendiri pun gak tau loh" ujar Yanti di sela sela makan malam mereka
Roger yang sedang menikmati makanan di depan nya itu. Walau hanya terong tumis cabe ijo dan ikan asin kepala batu yang di bakar,tapi rasa nya sangat enak bagi Roger karna di masak oleh tangan Lastri
"Itu tadi,mbak bunga kata nya liat kalo pekarangan nenek sangat rapi dan bersih. Bahkan semua jendela terbuka,jadi mbak bunga langsung mikir jika itu semua kebiasaan Lastri. Ya udah,untuk mastikan. Aku datang langsung lah kemari,dan ternyata benar juga. Ini makanan nya enak loh nek,kek..aku mau nambah" dengan mengubur rasa malu nya Roger menyendokkan nasi nya lagi ke dalam piring nya yang sudah tandas,membuat kakek dan nenek senyum di ikuti lirikan Yanti dengan mata berkedip pada Lastri
"Oooo" Yanti dengan mulut nya yang masih penuh makanan
Mereka pun kembali menikmati makanan itu,di selingi obrolan ringan membuat Roger sangat senang karna sekarang diri nya sedang makan bersama keluarga Lastri,wanita yang di cintai nya sejak lama
Setelah mereka selesai menikmati makan malam itu,mereka pindah ke ruang keluarga melanjutkan obrolan obrolan mereka tadi. Membuat suasana semakin hangat dan ramai ,karna di selingi candaan Lastri dan Yanti
"Assalamualaikum...."
"Eh,walaikumsalam. Masuk,masuk.." nek Dalimah membukakan kedua daun pintu itu karna para tetangga nya datang bertandang
"Eh,ada nak Roger juga rupa nya" para tetangga itu duduk bersama keluarga nek Dalimah
Dari dulu memang rumah mereka selalu ramai,karna para tetangga suka datang ke sana bercengkrama sesama mereka
Di tambah memang kesan kedua orang tua itu terhadap orang kampung begitu baik,membuat para orang kampung merasa segan terhadap mereka walau mereka bukan orang kaya apalagi terpandang di kampung itu
"Nak Lastri makin cantik yah buk,seperti nya kamu betah di sana yah nak" ujar salah seorang ibu ibu bertubuh gempal itu
"Iya buk,paman Sam dan bibi Liana begitu baik pada ku. Bahkan mereka menganggap ku seperti putri mereka sendiri,jadi nya betah di sana" sahut Lastri sopan membuat Roger semakin mengagumi wanita yang sangat dia sukai itu
"Oh iya,gimana sekolah mu dek? Masih bertahan nilai nya?" sela Roger membuat semua mata melihat ke arah nya
"Eh,iya bang. Syukur alhamdulillah, semua nya masih sama. Dan,abang tau? Di sekolah se bagus dan sehebat itu aku masih mampu menduduki juara umum dan itu terjadi untuk pertama kali nya kata guru lu loh bang" cerita Lastri dengan wajah yang berbinar membuat semua orang yang di sana ikut merasa senang juga
"Wahhhh,kau emang hebat dek. Pertahan kan terus yah,kakek dan nenek bangga pasti nge liat kau dek" Roger mengangkat tangan nya kasih semangat membuat Lastri semakin semangat
"Ya iya lah bang,siapa dulu..Sahabat Yanti gitu" Yanti menepuk nepuk dada nya membanggakan
"Heleh,kau aja gak pernah dapat 5 besar. Gaya kau cakap gitu" toyor Roger dengan jari telunjuk nya membuat semua orang tertawa
Semakin lama mereka mengobrol,semakin terasa lah hangat nya. Di tambah Lastri langsung menyuguh kan minuman untuk semua orang yang disana,walau hanya teh manis dan kue yang di bawakan nya dari Putra "Eh,bang Putra sedang apa yah" Lastri tiba tiba ingat ketika ia membuka kotak kue itu
Sungguh Lastri seperti merindukan sosok itu,padahal baru seharian tidak bertemu tapi ia sudah merasa seperti ada kerinduan untuk laki laki remaja itu "Kenapa pula aku ini,ha ha ha. Aneh" Lastri senyum senyum gak jelas