Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duke Riddle
Setelah perbincangan dengan anak kembarnya Kaisar Lucius meluangkan waktunya untuk minum teh bersama Selir dan kedua anak mereka.
Puteri Zania dan Pangeran Xavier tidak henti-hentinya berbicara mengenai aktivitas mereka seminggu terakhir.
Kaisar Lucius dan Selir Agnessia mendengarnya sambil tertawa pelan.
Sampai kesenangan mereka berempat tidak bertahan lama ketika Chris asistennya menghampirinya.
" Selamat siang, Kaisar, Selir, Pangeran dan Puteri. Saya ke sini ingin memberitahu bawa Duke Riddle sampai di istana." ucap Chris yang memberitahu informasi kedatangan seseorang.
Kaisar Lucius yang mendengarnya diam-diam mengepalkan tangannya seolah tak menyukai kedatangan Duke Riddle.
" Saya akan ke sana, Zania dan Xavier ayahanda pergi dulu. Nanti kita akan bicara nanti." ucap Kaisar Lucius sambil mengecup kening Pangeran Xavier dan Puteri Zania.
Kaisar Lucius juga memberikan ciuman kening kepada Selir Agnessia yang membuat sang Selir malu.
" Semoga pertemuan kali ini lancar, Yang Mulia." ucap Selir Agnessia sambil tersenyum lembut.
Kaisar Lucius hanya menggangguk kepalanya sebelum berjalan pergi diikuti Chris dari belakang.
" Ibunda, memangnya siapa Duke Riddle itu?" tanya Pangeran Xavier yang penasaran dengan sosok Duke Riddle.
" Dan mengapa ekspresi ayahanda marah memangnya dia tidak menyukai orang itu?" tanya Puteri Zania menimpali pertanyaan Pangeran Xavier.
" Ibunda tidak tahu semoga saja begitu." ucap Selir Agnessia yang menjawab dengan seadanya karena sejujurnya dia tidak tahu siapa Duke Riddle itu.
...****************...
Kaisar Lucius berjalan dengan langkah berwibawa menuju ruang tamu nya. Sampai di sana Kaisar Lucius langsung dibukanya pintu.
Ceklek....
Saat masuk ke sana Kaisar Lucius melihat seorang pria tinggi mengenakan setelan jas berwarna serba hitam. Rambutnya yang berwarna hitam memantul di cahaya api cerobong asap. Berdiri membelakangi Kaisar Lucius.
" Mengapa kau berada di sini?" tanya Kaisar Lucius dengan geram.
" Hn...kau sama sekali tidak berubah kakak." ucap Duke Riddle sebelum membalikan badannya dan memperlihatkan mata biru tua yang hampir abu-abu menatapnya dingin.
Kaisar Lucius yang melihat pria itu hampir 5 tahun menggeram kesal. Bukannya seharusnya pria itu sudah mati di medan perang.
Sedangkan Duke Riddle hampir menunjukkan seringai melihat ketidakpuasan Kaisar Lucius dengan kedatangannya ke mari. Tapi Duke Riddle hanya mengangkat bahu nya acuh sambil berjalan sebelum duduk di kursi tanpa mempedulikan ekspresi wajah Kaisar Lucius seakan ingin membunuhnya.
" Saya senang sudah kembali ke rumah. Jadi bagaimana keadaan istana ini Kakak?" tanya Duke Riddle dengan santai sambil tangannya mengarahkan ke sebotol minuman alkohol dan menerbangkan ke arah nya.
Duke Riddle menggunakan sihirnya dengan mudah dan juga mengangkat botol itu dengan tepat. Setelah itu Duke Riddle menuangkan dua gelas minuman itu.
" Minumlah sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama." ucap Duke Riddle menawarkan nya kepada Kaisar Lucius seolah-olah istana itu miliknya.
Tapi Kaisar Lucius hanya diam berdiri sambil menggunakan sihirnya untuk melempar gelas berisi minuman itu ke arah Duke Riddle.
Untungnya saja Duke Riddle memiliki refleks yang bagus membuatnya mudah untuk menghindarinya.
Prang....
Gelas itu pecah bertabrakan dengan dinding sampai membuat minuman di dalamnya ikut tumpah.
Wajah Kaisar Lucius semakin memerah untuk kedua kalinya dia sudah di permalukan oleh dua orang yang berbeda.
Duke Riddle yang melihatnya menyeringai sebelum kemudian tertawa terbahak-bahak.
" Hahahaha.... akhirnya kau kemakan ulah mu sendiri." ucap Duke Riddle yang mengandung makna sesuatu.
Kaisar Lucius memukul meja itu dengan kuat di hadapan Duke Riddle.
" Apa maksud ucapan mu Regulus Maximilian Riddle. Adik tiriku?" tanya Kaisar Lucius sambil menyeringai.
Countine...