NovelToon NovelToon
Selepas Kata Talak

Selepas Kata Talak

Status: tamat
Genre:Sudah Terbit / Cintapertama / Patahhati / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter / Tamat
Popularitas:16.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ridz

Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~

"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"

Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.

Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.

Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.

Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.

Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14. Mengantar Surat Gugatan

Dibalik setiap cobaan selalu ada keringanan, Jangan pernah merasa jatuh, karena Allah tidak pernah menguji maksimal kesabaran melebihi batas kemampuan.

Allah tahu apa yang baik untukmu dan bisa jadi kau anggap buruk tapi sangatlah berharga dikemudian hari.

Skenario Allah itu diluar dari segala ekspestasimu.

"Dikta? Kamu mau sholat subuh yah?" Aurel merenggangkan badannya saat melihat Dikta tengah memakai mukenanya.

Dikta melirik sahabatnya itu, semenjak obrolannya semalam dengan Adam, selepas pulang dari rumah sakit, Dikta memang menumpang untuk sementara waktu di rumah Aurel, sahabatnya, itupun atas paksaan Aurel karena sejujurnya Dikta tidak enak merepotkan Aurel.

"Eh? Kamu kebangun yah? Maaf yah," Dikta berusaha meminta maaf kepada Aurel.

Aurel memang tidak memiliki kewajiban yang sama dengan Dikta karena mereka berasal dari atap tempat ibadah yang berbeda, tetapi walaupun begitu hubungan pertemanan mereka masih sama tanpa membedakan kuadrat dan kepercayaan dalam sikap toleransi.

"Gapapa kali, santai aja, betewe pagi ini kamu mau ke pengadilan agama buat ngurus surat gugatan perceraian kamu dengan Robby?" Aurel berdiri dan meraih gelas air dinakas kemudian meminumnya. "Eh Maaf Ta, aku lupa kalau kamu udah masuk puasa."

"Gapapa Rel, iya pagi ini aku mau ke pengadilan agama, emang kamu nemenin?" tanya Dikta yang sudah selesai memakai mukenanya.

"Mau dong, yaudah kamu sholat aja, aku ke depan dulu yah," Aurel menyetujui permintaan Aurel sebelum keluar dari kamar.

Setelah kepergian Aurel, Dikta langsung menjalankan kewajibannya sebagai umar muslim yaitu sholat lima waktu.

Bagi Dikta, sholat itu adalah tiang agama karena memang pada dasarnya begitu, jadi ketika kita merasa jatuh dan rubuh, bisa jadi sholatmu masih belum sempurna sehingga tiang penegak itu tidak kuat menopangnya.

Kebanyakan manusia sekarang selalu lalai dalam sholatnya sehingga Allah cemburu kepadanya karena hambanya lebih mementingkan dunia dan pada akhirnya Allah mencabut nikmat yang ia berikan.

Dikta menggelar sajadah ditengah kamar, membaca niat dan masuk kedalam keadaan berbicara lewat hati ke hati dengan Allah.

"Sudah selesai Ta?"

Dikta mengangguk saat dirinya masuk kedalam mobil milik Aurel, jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Aurel dan Dikta baru saja mengambil surat gugatan perpisahan yang akan mereka antar kepada Robby.

Dikta memilih mengurus ini secara sepihak walaupun Robby yang menalak dirinya, karena menurut Dikta lebih baik pergi ketika kita sudah tidak diinginkan.

Dikta memasukkan map berisi surat gugatan perceraian tersebut ke dalam tas-nya, sedangkan Aurel langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area pengadilan agama dengan tujuan rumah Robby.

"Dikta? Kalau kamu bercerai dengan Robby, anak kamu nanti bagaimana?" tanya Aurel fokus menyetir.

"Aku gak akan nyembunyiin siapa anak ini, bahkan walaupun belum lahir dia sudah tidak diakui, mengenai kedepannya aku sudah yakin, Allah sudah menyiapkan hal yang baik untukku," jawab Dikta.

"Inilah yang aku suka dengan kamu Ta, kamu selalu berprasangka baik sama Tuhan, harusnya kamu nikah sama Adam aja dulu,"

Dikta terkekeh, ia hanya menganggap ucapan sahabatnya itu sebatas bercanda Padahal Aurel sangat menginginkan Dikta menikah dengan Adam suatu saat nanti.

Setelah perjalanan yang cukup menyita waktu, kini mobil Aurel sudah sampai di depan kediaman Robby, Aurel dan Dikta segera turun dari mobil dan berjalan masuk ke area rumah Robby.

Tok!

Tok!

Tok!

Dikta mengetuk pintu rumah Robby sedangkan Aurel menunggu dibelakang Dikta, sampai tak lama kemudian Robby membuka pintu dengan Glenca mengelayut mesra di lengannya.

"Astagfirullah," Seketika Dikta mengucap istigfar. "Kalian tidur berdua semalam? Tapi kalian kan belum mahrom."

Robby membuang muka. "Mau apa kamu kesini? Mau meminta untuk aku mencabut talak dan rujuk sama kamu? Atas permintaan Mama Reni? Gak akan Dikta lebih baik kamu pergi darisini."

Dikta tersenyum kecut. "Inilah gunanya pendidikan agama sejak dini Bang, sehingga melatih kita untuk berprasangka baik, aku datang kesini bukan untuk mengemis, melainkan melepas Abang secara seutuhnya."

Robby mengangkat alisnya, sedangkan Aurel yang sudah tidak sabaran langsung merebut surat gugatan dari tangan Dikta dan melemparnya kepada Robby.

"Tanda tangani itu dan menjauh dari hidup sahabatku!" ujar Aurel menunjuk Robby.

TBC

1
Ds Phone
ada yang marah tu
Ds Phone
semua nya takdir dari tuhan
Ds Phone
dia pergi juga akhir nya
Ds Phone
dia sangat faham semua nya
Ds Phone
hidup nya se makin parah
Ds Phone
teruk sangat ke sakit nya
Ds Phone
semoga semua terlasana
Ds Phone
kau buat jahat tu dapat nya
Ds Phone
sebelum bercakap minum air dulu
Ds Phone
bila nak nikah
Ds Phone
semua nya dah terjawab
Ds Phone
sudah wajib matan mu bahagia
Ds Phone
sama sepadan
Ds Phone
kau yang buang dia dengan anak kau sekali
Ds Phone
nak bersalin tujuh bulan
Ds Phone
dua dua cantik
Ds Phone
selamat hari raya
Ds Phone
semua nya sudah pasti
Ds Phone
semu masalah sudah yerjawab
Ds Phone
kau harus tabah haruang semua ng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!