Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#33
Karena hal ini, membuat Damon tak masuk kuliah. Dia menunggu di kantor polisi dimana Velvet di tahan. Galy dan Rey ikut serta.
Tak lama, Benny keluar dari ruang pemeriksaan. Dia langsung berjalan menuju Rey.
"Bagaimana? Kapan kita bisa menemuinya?" tanya Galy.
"Maaf, Nona Velvet tak ingin ditemui oleh siapapun. Dia dalam kondisi shock dan tertekan. Bahkan polisi memanggil Psikolog untuk mendampinginya," jawab Benny.
"Apakah kita bisa gunakan alasan ini untuk membebaskannya?" tanya REy.
"Tadi aku sudah berembuk dengan tuan Abram. Dia berpikir Velvet mungkin sedang depresi atas kematian ibunya. Dan tindakan ayah tirinya yang mengambil asuransi kematian ibunya sangat menyulut emosinya. Tidak hanya itu, Roderick ternyata sudah menjual rumah Nona Velvet dan dalam perjanjian jual beli itu nona Velvet harus pergi dari rumah bulan depan karena Roderick sudah menerima uangnya. Sebenarnya, rumah ini dijual pas ketika Nyonya Edith meninggal. Roderick tahu dimana surat rumah itu disimpan oleh nyonya Edith. Dan Roderick membagi uang penjualan rumah dengan kekasihnya," Benny menjelaskan hal ini dengan sangat jelas.
Ingin rasanya Damon mengumpat keras atas apa yang telah dilakukan oleh Roderick pada keluarga Velvet.
Jika saja Velvet meneleponnya, mungkin saja Damon sendiri yang akan menghabisi Roderick tanpa harus mengotori tangan suci Velvet.
"Karena ini peradilan anak, jadi berkas kasus Nona Velvet sudah akan disidangkan besok," lanjut Benny.
Beberapa menit kemudian, Velvet tampak keluar dari ruang pemeriksaan. Dia didampingi oleh beberapa orang dari lembaga perlindungan anak.
Damon melihat hal itu. Baju Velvet yang berwarna putih tampak banyak bekas darah. Wajahnya sayu dan menunduk.
Damon dengan cepat berlari menghampirinya.
"Vel.. wait, aku ingin bicara denganmu, please. Velvet... dengarkan aku. Kami selalu ada untukmu," teriak Damon ketika Velvet dan pendampingnya semakin berjalan dengan cepat dan Velvet sama sekali tak melihat ke arah Damon
Velvet tak ingin melibatkan keluarga Damon dalam masalah hidupnya yang rumit. Meskipun pada akhirnya orang tua Damon menyiapkan pengacara terbaik untuknya.
Velvet tak akan lagi sama seperti dulu. Hidupnya seketika berubah karena peristiwa ini. Apalagi ini juga akan mempengaruhi sekolahnya yang belum selesai.
Teman teman Velvet datang setelah Damon dan keluarganya pergi dari kantor polisi. Mereka menelan kekecewaan yang besar ketika mereka tak bisa bertemu dengan Velvet.
Velvet benar benar tak ingin ditemui oleh siapapun. Dia hanya ingin sendiri.
Keesokan harinya, persidangan Velvet di gelar. Rey menggunakan koneksinya agar dia, Galy dan Damon bisa hadir di persidangan itu.
Damon dan orang tuanya sudah duduk di ruang sidang sebelum persidangan di mulai. Beberapa menit kemudian, Velvet hadir bersama pengacaranya.
Sepanjang persidangan Velvet hanya menunduk. Disana psikolog juga menjabarkan tentang kondisi mental Velvet yang bermasalah karena masalah ini.
Kesaksisan Sandriana pada polisi kemarin tak berpengaruh karena dia tak melihat kejadian dimana Velvet menusuk Roderrick. Dan disisi ini, Velvet punya dasar yang kuat mengapa menusuk Roderick.
Apalagi ditemukan bukti bahwa Sandriana menerima hasil penjualan rumah Velvet di rekening pribadinya.
Dan akhirnya putusan Hakim tiba. Velvet akan menjalani masa pembinaan selama 1 tahun di lembaga perlindungan anak. Hal itu membuat Galy tak tahan untuk tak meneteskan air matanya.
"Seharusnya aku memaksanya untuk tinggal dirumah kita kemarin," gumamnya berbisik sembari mengusap air matanya dengan tisu.
Rey mengusatkannya dengan menggenggam tangan Galy. Sedangkan Damon tak bereaksi apapun. Dia mengepalkan tangannya.
Damon merasa menyesal meninggalkan Velvet sendirian malam itu. Jika saja dia tetap berada disana, hal ini tak akan terjadi.
Setelah persidangan selesai, Velvet langsung di bawa ke tempat pusat pembinaan. Velvet masih belum mau menemui siapapun meskipun Damon sudah berusahan memanggilnya di ruang persidangan, tetapi Velvet tak menghiraukannya.
"Dia butuh waktu Damon. Jiwanya masih terguncang. Kita harus mengerti hal ini," gumam Rey pada Damon.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAAA..........
terimakasih.