Putri Yang Ter Abaikan

Putri Yang Ter Abaikan

Bag 1

"Nekkkkk,aku pulang...Lihat nek,aku masih menduduki juara satu umum di sekolah kami. Ku pikir setelah SMP gak bakal juara lagi,mengingat sekolah nya yang begitu banyak di huni siswa siswi yang pintar pintar nek,ternyata aku masih mampu. Kata kepala sekolah aku siswi yang sangat pintar dan membanggakan " Lastri menyodorkan raport nya untuk di lihat nenek nya dengan bangga sembari memberikan amplop yang seperti nya berisi uang sebagai hadiah untuk siswa/i yang mendapat juara

Nenek Delima yang menerima raport cucu nya itu dan membuka lembaran nilai nya begitu bangga dan terharu hingga ia menetes kan air mata nya. Bukan karna sedih tapi karna nenek begitu bahagia

"Puji syukur pada Tuhan yah sayang,kamu tetap menjadi kebanggaan kami. Ke dua tante dan ke empat paman mu pasti bangga mendengar ini nak" Nenek Dalimah menarik Lastri ke pelukan nya dan mencium puncak kepala cucu kesayangan nya itu

Semua cucu dari anak anak nya adalah kesayangan, hanya saja karna Lastri sedari bayi selalu bersama nya membuat nya dan suami nya menganggap Lastri sebagai putri bungsu nya. Ke enam anak nya pun berkata demikian,karna mereka melihat jika Lastri lah yang paling banyak mengerti perasaan kedua orang tua mereka

"Nek,ini seperti nya uang deh. Coba buka nek,nanti cukup untuk beli beras dan kebutuhan lain nya" Lastri meletakkan amplop putih yang lumayan tebal itu ke tangan nenek nya

"Sayang....itu kan hadiah untuk kamu,dan itu wajib untuk kebutuhan sekolah mu. Karna Kakek dan nenek masih kuat untuk mencari kebutuhan kita,kakek masih melaut dan nenek pun masih aktif dan sehat jualan di pajak" nenek Dalimah menolak dengan halus walau ia tau itu semua tulus di berikan cucu nya itu

Lastri terkenal sebagai anak yang ceria,selalu suka memberi dan menolong walau ia sendiri pun nanti kesusahan. Sedari kecil kakek dan nenek sudah melihat betapa mulia nya hati Lastri. Sudah cantik,baik,pintar pula dan itu suatu kebanggaan untuk nenek Dalimah dan suami nya

Lastri pun kesayangan satu kampung itu,karna terkenal dengan kebaikan,kecantikan,dan kepintaran nya. Tak salah orang tua yang berada di kampung itu yang memiliki putra seusia Lastri sudah menjodohkan sejak duduk di bangku SMP ini. Mereka selalu mengatakan dan berpesan pada nenek Dalimah,agar mengizinkan Lastri cucu nya sebagai menantu nya dan seringkali nenek Dalimah menanggapi nya sebagai candaan

Apalagi selama duduk di bangku SD negeri yang ada di kampung itu,Lastri selalu memegang juara satu umum. Dan,Lastri pun berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah SMP bergengsi di kota itu. Yang membuat setiap orang tua yang berada di kampung itu merasa bangga dengan prestasi Lastri

"Nek.....jika memang seperti itu,uang ini nenek simpan saja. Kebutuhan ku kan masih lengkap semua,nenek lupa yah....kalau aku tuh di biaya in dari beasiswa, hmm?" Lastri memeluk nenek nya hangat seakan memberi keyakinan pada nenek nya itu

Kakek yang baru saja pulang dari sawah dekat kampung itu dengan menenteng sayur sayuran melihat pemandangan yang menyejukkan hati itu "Ehem,ada apa ini siang siang udah pelukan aja? Kakek gak di ajak nih,hm?" kakek pura pura ngambek berlalu ke dapur

Lastri yang melihat itu langsung berlari ke dapur mengejar kakek nya itu "Kakekkkkk,jangan marah...Kakek tau gak? Aku masih bertahan memegang juara satu umum di sekolah ku loh" Lastri merangkul tangan kakek nya itu dengan cerita yang antusias dan bangga

"Serius nak??? Wahhhh,cucu kakek selalu yang terbaik...Kakek bangga sama kamu sayang" Kakek menangkup kan kedua pipi cucu nya itu sembari mencium kening nya hangat dan tulus

Perlakuan kakek dan nenek nya itu lah yang membuat Lastri selalu menjadi anak yang membanggakan. Diri nya selalu bahagia dan ceria bahkan selalu menjadi contoh untuk ibu ibu yang di kampung itu menekankan pada putri putri mereka. Karna itu juga,sebagian anak anak perempuan yang ada di kampung itu ada yang tidak suka pada Lastri. Tidak hanya pada kepintaran yang di miliki Lastri tapi kecantikan yang di miliki nya juga mampu membuat gadis gadis kampung itu begitu iri

Bagaimana tidak,Lastri yang masih bisa di katakan anak kecil itu sudah banyak menunjuk nya sebagai menantu mereka. Mulai dari yang juragan hingga yang biasa saja,hmm hidup memang selucu itu

"Iya kek,dan aku juga dapat hadiah uang loh. Kakek tau berapa isi nya???"

"Mana kakek tau sayang,kamu gak kasih tau kakek"

"Hahahha,kakek ku gemes sekali. Satu juta kek,satu jutaaaaa" Lastri memegang kedua tangan kakek nya sembari berjingkrak jingkrak saking bahagia nya

Kakek pun menarik Lastri ke pelukan nya dan mencium puncak kepala serta kening nya penuh dengan kebahagiaan "Kamu memang terbaik nak,dan selalu buat kami bangga. Tetap seperti ini dan jangan pernah sombong yah nak..." Kakek memeluk Lastri erat dengan air mata bahagia yang keluar begitu saja

"Iya kek,ini semua berkat doa kakek dan nenek juga kasih sayang kalian yang berlimpah untuk ku. Aku berdoa pada Tuhan,semoga umur kakek dan nenek panjang hingga nanti hasil kerja ku bisa kalian nikmati. Sehat sehat kakek dan nenek yah" Lastri memeluk kakek dan nenek nya bergantian membuat siapa saja yang melihat itu pasti cemburu

"Ya sudah,karna cucu kami dapat juara satu umum lagi. Nanti malam akan kakek potong satu ayam peliharaan kita untuk di panggang karna itu kan kesukaan mu,ok?" kakek Parman menoel hidung mancung cucu nya itu

"Hmmm,gak mau ahk kek..makan panggang ayam hampir tiap hari kalau ku bilang. Aku mau kakek bawa besok ikan laut yang manis itu loh kek hasil melaut kakek,gimana? Aku pengen itu kekkkk" Lastri mengayun ayun kan tangan kakek nya seolah merayu karna kakek nya jarang dapat ikan hasil melaut nya kecuali kerang dan kepah yang sering di bawa pulang ke rumah

Karna memang kakek Lastri melaut khusus untuk kerang dan kepah,bukan ikan ikan an

Kakek Parman nampak berpikir sejenak,karna sangat jarang sekali dia dan teman teman nya satu boat dapat ikan "Baik lah cucu ku yang cantik,besok kakek bawa kan yah. Kakek yakin besok pasti banyak karna Tuhan tau cucu kakek yang cantik ini sedang berbahagia" Kakek Parman menyakin kan cucu nya sembari menoel hidung mancung cucu nya itu

"Terimakasih kakek ku yang hebat....aku sayangggg kalian berdua"

Ya Tuhan,semoga saja besok ada ikan yang nyangkut di sangkar bujur kerang ku...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!