NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:28.7k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Bab 29

POV Author

BREMM...

"Nah itu anakmu, malam gini baru pulang dari jam 7 pagi pergi ke kampus. Apa dia itu mau nginep sekalian di kampus?!"

"Mungkin ada kegiatan lain toh Pak."

"Padahal sudah bener belakangan bergaul sama Ayu sering ada di rumah dan tidak keluyuran. Sekarang mulai lagi."

"Ya namanya juga anak laki-laki Pak. Kalau meneng ae dalam rumah malah nanti koyo anak perempuan."

"Kamu itu selalu membelanya."

Kakek Sugeng sedang berbicara dengan Ratih sang putri, di ruang tengah rumah utama. Mereka sudah biasa berdebat kecil seperti itu. Bukan karena tidak suka kepada objek yang dibicarakan, melainkan karena mereka sayang dan ingin anggota keluarga mereka selalu hidup nyaman dan bahagia.

"Assalamualaikum..." Salam Arka.

"Waalaikumsalam." Jawab Kakek Sugeng.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab Ratih.

"Tumben, sudah bener ngucapin salam sebelum masuk?"

"Iya dong Kakek."

"Kamu dari mana toh Le, jam segini baru pulang?"

"Tadi Arka keluar kota Bu, ada sedikit urusan."

"Loh, ada urusan apa sampai jauh ke sana?"

"Nanti deh, tunggu waktunya Arka jelasin. Yang jelas, Arka tidak berbuat yang aneh-aneh biar Kakek, Ibu dan Bapak tidak khawatir."

"Tetap saja Ibu khawatir toh Le. Wong jauh ngono loh, sampai keluar kota. Besok-besok kalau ada urusan jauh koyo ngono, Ibu atau Kakek di kabari dulu Le."

"Iya Bu Iya."

"Wes, kamu dah pulang Ibu jadi lega. Oh ya, minggu depan Bapak mu pulang bareng Mas mu. Ojo wara wiri tidak jelas ngono yo, kamu tahu Bapak mu bisa marah kalau tidak ada salah satu anggota keluarga kalau sudah jam makan bersama."

"Iya Bu."

"Yo wes, Ibu ke dalem dulu. Pak, Ratih pamit ke dalem Yo."

"Hmm."

Sesaat suasana hening ketika Ratih beranjak dari duduknya dan mulai melangkah menuju kamarnya.

Arka mengeluarkan handphone dari dalam jaketnya dan mengetikan sesuatu disana.

"Kamu tidak lagi mencari Rumah Sakit dengan Rahayu?" Tanya Kakek saat merasa pembicaraan mereka tidak akan terdengar oleh Ratih.

"Arka pikir sia-sia mencari Rumah Sakit Kek." Jawab Arka dengan mata dan tangan yang masih tertuju pada handphonenya.

"Sebenarnya, apa yang sedang kalian kerjakan?"

Arka meletakkan handphone dan menghadap Kakeknya. Ia terlihat serius untuk membicarakan apa yang akan ia sampaikan.

"Kakek tahu? Rahayu bukan anak kandung toh?"

" Kemungkinan iya, denger dari ceritanya."

"Sekitar 2 minggu yang lalu, Rahayu pulang ke rumah dan menemukan foto yang janggal menurutnya. Jadi di mulai dari foto itu, dia berusaha mencari kebenaran lewat rumah sakit tempat Ibunya melahirkan dirinya. Sayangnya rumah sakit itu sudah banyak berubah. Apalagi 18 tahun yang lalu, mungkin belum ada CCTV di setiap ruangan. Atau malah petugas pada saat itu mungkin sudah tidak bekerja lagi untuk di tanyai. Iya kalau mereka juga ingat. Apalagi, pasti sudah ribuan bayi yang lahir di Rumah Sakit tersebut. "

Sang Kakek manggut-manggut mendengar penuturan cucunya dengan seksama.

"Lalu, Arka punya cara sendiri buat ngungkapin kebenaran itu. Sekarang, Arka lagi dekat dengan gadis yang namanya Arumi."

Sang Kakek sedikit terkejut dan memandang serius cucunya.

"Arka berpacaran dengannya..."

Duduk sang Kakek menegak dengan raut tidak suka.

"Supaya bisa mengorek informasi darinya. Dan hari ini, ada sesuatu yang terjadi. Tiba-tiba saja dia dan Ayahnya keluar kota dan mendatangi rumah sakit jiwa disana. Sayangnya, petugas disana tidak bisa memberikan informasi yang Arka inginkan. Jadi sepertinya Arka harus meraih hati Arumi lebih banyak lagi supaya dia mau bercerita kepada Arka.*

"Hmm..."

Sang Kakek tampak berpikir keras sembari memandang serius ke meja yang tidak bersalah apa-apa setelah mendengar penuturan cucunya.

"Rahayu tahu?" Tanya Kakek Sugeng.

"Untuk rencana Arka berpacaran dengan Arumi, tahu. Tapi soal RSJ yang baru saja Arka datangi, belum tahu. Rasanya Arka ingin membayar jasa informan kayak di sinetron sama di novel-novel itu kalau ada. Biar bisa ngawasi keluarga itu selama 24 jam." Ujar Arka sembari menyadarkan tubuhnya di sofa dan memandang langit-langit ruangan itu.

Sang Kakek ikut bersandar pada sofa seperti yang di lakukan oleh Arka. Arka tidak tahu, kalau sang Kakek sudah menyewa jasa informan untuk membuktikan status Rahayu dan orang tuanya yang ia kenal sekarang.

Tetapi berkat Arka, sang Kakek jadi memiliki informasi baru untuk diselidiki lagi mengenai Rumah Sakit Jiwa yang Arka ceritakan.

"Kenapa kamu repot-repot menolong Rahayu sampai segitu Arka?" Tanya Kakek saat suasana hening sejenak.

"Entahlah Kek. Arka merasa kasihan melihat ketidak adilan yang Rahayu hadapi. Juga, rasanya senang bila melihatnya bisa tersenyum cerah."

Kakek manggut-manggut sambil tersenyum.

"Arka masuk dulu ya Kek, mau mandi, mau istirahat." Ujar Arka sembari beranjak berdiri dan langsung melangkah meninggalkan sang Kakek tanpa menunggu jawaban dari beliau.

Sepeninggalan Arka, Kakek Sugeng mengeluarkan handphonenya dan menghubungi Dirman.

"Dir, ada tugas baru."

***

Sementara itu, di rumah Adinata.

Arumi tersenyum melihat layar handphonenya. Pesan yang ia kirim baru di balas Arka karena pemuda itu mengatakan ia baru bangun tidur sejak siang tadi.

Ia pun kembali mengetikan sesuatu di handphonenya.

Arumi : Boleh Kak, tapi jangan weekend ini. Arumi sama Ayah mau pergi weekend ini.

Arka : Kemana?

Arumi : ke rumah Nenek Kak.

Arka : Nenek yang waktu itu? Apa aku boleh ikut?

Arumi : Minggu ini, khusus pertemuan keluarga. Lain kali aku aja deh.

Arka : Kalau begitu, sebaiknya hari apa kita nonton?

Arumi : Rabu malam saja gimana Kak? Besok hari selasa aku banyak tugas.

Arka : Boleh. Besok pagi aku jemput seperti biasa ke kampus ya.

Arumi : Ya Kak.

Arumi memeluk bantal gulingnya sambil tersenyum bahagia. Ia tidak sabar menunggu hari esok untuk bertemu dengan Arka lagi.

Arumi merasa bangga pada dirinya sendiri yang telah berhasil berpacaran dengan Arka. Ia telah membuat banyak mahasiswi di kampus patah hati karenanya. Ia pun mengingat bagaimana momen saat ia jadian dengan Arka beberapa hari yang lalu.

Flash Back On

Waktu itu saat pulang kuliah, Arumi berdiri kepanasan menunggu Ayahnya menjemput dirinya. Tiba-tiba saja, Arka berhenti di depannya dengan sepeda motor gedenya dan menawari tumpangan untuk di antarkan pulang ke rumah.

Tentu saja kesempatan itu tidak di tolak oleh Arumi. Ia pun menyetujui dan naik ke motor Arka.

"Pegangan." Ujar Arka.

Arumi langsung memeluk Arka dengan dalih berpegangan tersebut. Bagi Arumi itu adalah kesempatan. Namun bagi Arka, umpan di makan.

"Kamu lapar tidak?"

"Kenapa Kak?"

"Kalau tidak keberatan, kita makan dulu sebelum kamu pulang."

"Boleh Kak."

Arka pun melaju menuju sebuah kafe yang cukup terkenal di kaula muda di kota itu. Arka memilih tempat itu, sesuai dengan gaya Arumi yang ia yakini gadis itu pasti menyukainya.

Dan benar saja. Arumi tampak senang tiba disana. Mereka pun mengambil tempat duduk setelah memesan makanan dan minuman.

Arumi terus menatap lekat pada Arka. Ia merasa tidak percaya bisa sedekat ini dengan Arka. Biasanya mereka hanya sekedar jalan bersama menuju kelas yang sama di kampus. Tidak ada kontak fisik maupun mepet time untuk berduaan saja seperti sekarang ini.

"Kamu seneng di tempat ini?"

"Iya Kak. Kakak sering kesini?"

"Kadang-kadang saja kalau sama teman. Kalau sendiri males." Jawab Arka dengan santainya.

"Kalau mau kesini lagi, ajak aku saja biar tidak males."

"Boleh."

Arumi begitu senang dalam hatinya Arka tidak menolak ajakannya. Ia pun merasa, waktu ini lah yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya.

"Kak sebenarnya aku..."

"Aku tahu kok." Arka langsung menyela sambil meraih tangan Arumi dan menggenggamnya.

Jantung Arumi mau meledak rasanya karena berdebar-debar. Tidak menyangka Arka sama sekali begitu memenuhi ekspektasinya.

"Apa Kakak mau pacaran dengan ku?"

Arumi langsung menyatakan perasaan. Ia yakin Arka pasti akan menerima.

"Tentu saja, aku membawa mu kesini seharusnya kamu sudah tahu, aku ingin lebih dekat dengan mu."

Maka hari itu jadilah hari pertama untuk mereka sebagai status yang baru. "

Flash Back Off

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓¹⁰'⁰³
nah mas aji udah berani elus² nih, tiati mas klo adeknya tau pasti ngamuk dia 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
gimana kalo dilihat arka ya.. pasti' kebakaran Itu rambutnya
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
cieee dielus mas aji.. Jagan saltingg ya yu /Facepalm/
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
mom Typo meski kok Meksi /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ehhh apa ini maksudnya, apa aji tahu kalau arka suka ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
maju sekarang arka ubahhh sifatmu dan mulai lah belajar berbisnis 🤭
chloe
lanjut kak
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
uhukkkk pasti seneng dong nanti bakalan JD calon mantu
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
calonnya arka kan maksudnya.. ajii
🔥Truk Oleng
panasain terus adeknya mas, biar lebih semangat sama hidup /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🔥Truk Oleng
nah panas nih arka 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
ternyata belum up ya mom
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
balik lagi liat sini /CoolGuy/
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
penasaran sama arka kalo lagi cemburu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
blum up ya mom
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓¹⁰'⁰³
aji bakalan jadi saingan arka nih bau²nya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓¹⁰'⁰³
cieee ada yg jealous ternyata 🤣🤣🤣
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
waduhh langsung tantrum si arka 🤣🤣🤣
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
alhamdulillah dapat hukuman yg semestinya tapi kayaknya sihh blm cukup untuk penderitaan mereka
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
mati berdiri aja lahh ini anak.... udah masuk bui malah masih sombongnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!