NovelToon NovelToon
Baby Affair

Baby Affair

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: ichapurie

Persahabatan antara Celine dan Damian harus ternoda karena kesalahan satu malam yang mereka lakukan.Mereka harus memulai "hubungan" baru tanpa direncanakan dan tanpa rasa cinta.

Cerita ini hanya hayalan author aja yaa,dan karya pertama dari author receh ini.
Mohon dukungannya, saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ichapurie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Celine masih termenung sambil menatap langit-langit ruangan UGD.

SREKK...

Celine terperanjat kaget karena tiba-tiba ada yang membuka tirai sekat brangkar pasien.

Bertambah shock saat Celine melihat siapa yang datang, Rayyan datang bersama Damian, Papi Wisnu, dan Mami Sarah.

Tatapan Rayyan ke Celine seolah permohonan maaf karena dia telah memberitahukan kebenarannya kepada Damian.

Celine dan Damian saling menatap, keduanya masih terdiam.

Ada rasa sedih melihat penampilan sahabatnya itu, Damian tampak kurus, bibirnya kering, cekungan matanya terlihat.

"Cel, maaf...." hanya itu yang bisa Damian katakan.

Celine hanya menggeleng, sambil menahan tangis, entah tangis apa, antara sedih dengan keadaannya saat ini, dan sedih melihat yang terjadi pada Damian.

"Celine sayang tante dan om mohon maaf, atas semua yang terjadi, tante tahu pasti tidak mudah menjalaninya, sungguh tante dan om baru tahu kejadiannya hari ini." Ucap Mami Sarah sambil mengelus punggung tangan Celine.

"Setelah yang terjadi dan akibatnya, apa Celine mau menerima anak tante dan om, izinkan Damian bertanggung jawab sayang."

"Bertanggung jawab apa maksudnya mbak Sarah?"

Semua menoleh kearah suara.

"Mama"

"Ta..ta..nte"

"Jeng Diana"

"Maksud mbak Sarah bertanggung jawab apa, Lho Damian kamu kan masih sakit nak, kenapa maksain nengokin Celine." Mama Diana kaget mendapati Damian yg dikursi roda.

Mama Diana masih berpikir kalau Damian kesini karena terlalu khawatir terhadap Celine, karena mereka bersahabat.

"Damian ingin lihat keadaan Celine tante."

Tirai terbuka kembali ternyata Papa Satria baru datang dari membeli sop iga pedas pesanan Celine.

"Lho pada disini?" Papa Satria pun bersalaman dengan Papi Wisnu.

"Iya kebetulan tadi saat kami baru datang ke ruangan Damian, ada Rayyan mengatakan Celine juga dirawat di UGD." Papi Wisnu menjawab.

"Ini Cel, pesanan kamu, takutnya nanti ngeces kalau gak diturutin" ucap Papa Satria sambil menyodorkan sebungkus sop iga pedas.

Deggg...

Jantung Damian dan Celine berdebar kencang.

Apa maksud papanya mengatakan akan ngeces jika tidak diturutin.

Apa papanya jangan-jangan ..... Ah sudahlah.

Damian pun sama, di pikirannya apakah bayi mereka menginginkan sesuatu, seandainya keadaannya tak seperti ini pasti Damian akan senang menuruti semua permintaan Celine dan calon bayi mereka.

"Cel, tadi Papa sama Mama dari ketemu dokter, setelah ini ada yang ingin kami bicarakan sama kamu." pelan tapi tegas papa Satria berbicara.

"Maaf mas Satria jika saya lancang, bolehkah saya dan istri juga ikut dalan pembicaraan kalian." ucap Papi Wisnu dengan hati-hati.

Merasa keadaan tidak kondusif, Rayyan pun izin pamit.

"Cel, aku pamit ya, Semoga cepat sembuh."

"Terimakasih Kak."

"Om Tante saya pulang dulu masih ada keperluan, elo juga cepat sehat ya Dam, semoga semua cepat beres."

"Thanks Ray."

Rayyan pun meninggalkan Rumah Sakit tersebut, Rayyan tidak ingin terlalu jauh terlibat dan ikut campur semuanya, sudah cukup dia memberitahu segala sesuatunya kepada Damian.

"Maksud Mas Wisnu bagaimana, maaf mas soalnya pembicaraan kami menyangkut masalah intern keluarga kami." jawab Papa Satria.

"Iya mas saya tahu, dan pembicaraan itu pasti ada sangkut pautnya dengan anak kami Damian."

DEGG...

"Kami tidak mengerti mbak, apa maksud perkataan papinya Damian?" tanya mama Diana.

Sedangkan dua anak manusia itu masih diam.

"Begini jeng, hhmm... Apakah yang Mas Satria, dan jeng Diana ingin bicarakan, tentang kehamilan Celine?" jawab Mami Sarah sepelan mungkin.

DUARR....

"Mma...maksud mbak Sarah, Apakah Mbak Sarah tahu tentang ini?"

Mami Sarah dan papi Wisnu pun mengangguk bersamaan.

"Terus maksudnya apa, ini ada sangkut pautnya dengan Damian?" Papa Satria penasaran, dia pun keget ternyata tetangga rasa saudara mereka sudah tahu semuanya.

Papi Wisnu pun berpikir bagaimana cara menyampaikannya, agar tidak ada keributan yang mungkin akan terjadi.

"Begini Mas Satria, Jeng Diana, sebelumnya saya minta maaf, karena Damian telah melakukan kesalahan kepada Celine, sehingga Celine seperti ini." ucap Papi Wisnu sepelan mungkin.

"Maksud Mas Wisnu, Damian adalah....."

Papi Wisnu dan Mami Sarah menganggukan kepala, mengiyakan perkataan Papa Satria.

"Yaa Tuhan.." mama Diana terduduk di brangkar, memandang Celine dan Damian bergantian begitupun Papa Satria, matanya menyorot ke arah dua sahabat itu.

"Siapa yang mau menjelaskan?" tanya Papa Satria.

Damian pun menatap Papa Satria.

"Damian akan ceritakan semua om."

Cerita Damian pun mengalir tanpa ada yang ditutupi, setelah Damian selesai bercerita, Papa Satria kembali bertanya "Lalu apa yang ingin kalian lakukan?"

Papa Satria dan mama Diana tidak hanya menyalahkan satu pihak yaitu Damian, bagaimana pun putri mereka juga yang dari dulu suka berkelakuan tanpa batas terhadap Damian, mungkin karena mereka bersahabat.

"Celine gak mau dosa dua kali pa, bagaimanapun dia gak berdosa, kalau Damian gak mau, nanti saat dia lahir biar Celine bawa dia ke Paris."

"Cel, elo ngomong apa, bagaimana mungkin gue gak nerima dia Cel, sebelum dia hadir pun gue udah ngajak elo nikah."

"Tapi gue gak mau jadi pelakor, dan gue cuma mau nikah sama laki-laki yang cinta sama gue."

"Cinta bisa datang karena terbiasa Cel, dari dulu gue sayang sama elo kayak adik sendiri, kita mencoba menerima hubungan yang baru, dan lagi pula siapa yang pelakor?"

Kedua pasangan paruh baya itu bingung, akhirnya mereka memutuskan meninggalkan Damian dan Celine berdua.

"Yaudah kalian ngomong berdua aja dulu, kami kedepan dulu ya." ucap Papi Wisnu sambil menepuk pundak Damian.

"Kita nikah ya Cel, demi dia." Damian mengelus lembut perut Celine yang masih rata.

"Gimana Alisa, gue gak mau jahat, jadi pelakor."

Damian berusaha bangun dari kursi rodanya dengan hati-hati karena di lengan kirinya ada infus terpasang juga.

Damian duduk di pinggir brangkar Celine.

"Ssstttt siapa yang pelakor." Damian menaruh jari telunjuknya dibibir mungil Celine.

"Dengerin dulu ya gue mau cerita."

1
Rina Mariana
mampir ya author
Dinar
Dua bunga biar Damian sama Celine cintanya cepat bermekaran 🌹🌹
Sumanah Ade
seruuuuu .....bagus
Sumanah Ade
Luar biasa
Enz99
bagus
Ayu Devara
please dilanjut thor
Su kem
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
cocondazo
Begitu banyak momen yang membuat saya tersenyum. 😁
Tadashi Hamada
Terperangkap di dalamnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!