Pembalasan Saudari Kembar

Dominic masih merangkvl pinggang Keyra dengan posesif, dia membawa wanita itu duduk tanpa persetujuan Vander lebih dulu karena sepertinya Vander syok melihat ada kembaran dari Karyl datang.

"Kamu nggak ingin menyambut kami?" Dominic sudah duduk dengan wajah tenang, begitu pun Keyra sudah bisa menguasai wajahnya kembali karena Dominic telah melepaskan rangkvlan di pinggangnya.

"Oh ya, maaf." Vander akhirnya bangun dari kursi kebesaran nya di perusahaan. Dia menekan interkom untuk menghubungi sekertaris agar menyiapkan kudapan menyambut Dominic dan Keyra.

Vander merapikan kemejanya, dia melangkah dengan ragu ke arah sofa lalu bergabung duduk.

"Aku datang kesini karena urusan bisnis, tapi aku juga ingin mengabarkan tentang resepsi pernikahan kami berdua. Tiga hari lagi... kami akan mengadakan pesta. Kakak harap kamu dan semua keluarga bisa datang."

"Kenapa kak Dominic menikah tanpa mengabari kami?"

Dominic menoleh pada Keyra yang duduk di sampingnya, dia lalu tersenyum dan mengelus pipi Keyra. "Istriku yang meminta, katanya karena kematian saudari kembarnya... dia tak ingin menikah dengan mengundang banyak orang. Masalah pesta, aku yang memaksanya karena ingin mengumumkan pada seluruh dunia kalau dia adalah istri tercintaku."

Cup!

Dominic mengecup pipi Keyra, wajah wanita itu memerah. Keyra bukan wanita yang mudah malu, namun semuanya demi akting.

"Jangan nakal, sayang." Ujar Keyra dengan suara sedikit serak.

Degh

Vander merasa jantungnya berdebar mendengar suara sexy Keyra, padahal suara Keyra mirip dengan Karyl tetapi ada sesuatu yang Vander rasakan.

"Dimana kalian bertemu, kenapa kak Dominic nggak mengatakan apapun padaku saat kamu melihat wajah istriku. Harusnya kamu bilang kamu adalah kekasih dari saudari kembar istriku."

"Saat aku datang, aku tak mengenal Karyl. Aku dan Keyra pertama kali bertemu di pemakaman Karyl, setelah kamu dan semua keluarga pulang... aku tak sengaja melihat seorang wanita datang ke kuburan istrimu. Lalu aku mendekatinya dan ingin bertanya siapa dia, tapi aku malah terpesona. Sejak itu, aku mulai dekat dengan Keyra dan tak ingin menunggu lama untuk meresmikan hubungan kami."

Dominic lalu dengan sengaja mencium bibir Keyra, sungguh nakal!

Keyra menendang kaki Dominic di bawah meja, tak ada perjanjian mereka harus berciuman di depan siapapun. Dalam perjanjian hanya diperbolehkan interaksi mesra jika situasi mengharuskan dan tanpa adanya hubungan intim. Ditendaang oleh Keyra, Dominic tidak melepaskan ciuman dan malah memperdalam nya.

Dominic sialaaan! Dia mengambil kesempatan dalam ketidakberdayaan ku! Awas aja nanti di rumah...!

Dominic akhirnya melepaskan ciuman dalamnya, dia menguusaap bibir Keyra yang basah tampak menggoda seperti meminta untuk dihisssap kembali.

"Sayang, kasihan adikmu melihat kita. Bagaimana kalau kita lanjutkan kemesraan kita di rumah nanti..." ada penekanan dalam kata-kata Keyra, sebuah peringatan dengan tatapan tajam dari wanita itu.

Dominic meringis, sepertinya dia berada dalam masalah dan akan dihukum oleh Keyra. Sejenak tadi, dia terlalu menikmati sandiwara. Tadinya hanya ingin mencium Keyra untuk dilihat Vander, namun saat merasakan bibir kenyal Keyra akal sehatnya pun menguap begitu saja dan nalurinya mengambil alih. Bahkan kini, dia begitu menginginkan lebih dari sekedar ciuman.

"Maaf sayang, tapi sungguh bibirmu terlalu lezat membuatku selalu candu dan ingin terus menikmati nya." Dominic semakin menjadi-jadi, tapi Keyra tak tersentuh apalagi tergoda ucapan serupa rayuan Dominic padanya karena dia tahu Dominic hanya berpura-pura.

Keyra tersenyum lembut lalu memberikan kecupan di pipi Dominic. "Kita lanjutkan di rumah nanti."

Vander merasa jantungnya diremasss kuat, entah kenapa dia merasa cemburu seakan wanita yang bermesraan dengan Dominic adalah istrinya, Karyl.

Sadarlah Vander! Dia bukan Karyl! Dia bukan istrimu! Vander mengingatkan dirinya sendiri.

"Kak, jadi bisnis apa yang kak Dominic katakan tadi." Vander berusaha memecah suasana romantis diantara Dominic dan Keyra, ia tak suka.

"Oh, iya. Aku sampai lupa maksud kedatanganku kesini, aku malah terjerat iblis kecilku ini." Dominic mencubit dagu Keyra dengan gemas.

Keyra terkekeh, "Kamu sendiri yang terus terjerumus, malah menyalahkan aku. Kalau begitu, aku akan menunggu diluar sementara kalian berdua bicara serius."

Keyra pun bangun dari duduknya, dia tersenyum pada Dominic dengan lembut namun saat ia menoleh ke arah Vander dia menampakkan wajah dingin.

"Tuan Vander, aku permisi keluar."

"Kamu bisa berbincang dengan sekertaris ku, atau kamu bisa berkeliling perusahaan."

"Suatu kehormatan bagiku diperbolehkan melihat-lihat perusahaan Alston, Tuan Vander." Keyra masih tak tersenyum saat mengatakan nya lalu dia pun keluar dengan aura dinginnya.

Di dalam ruangan, Vander menghela nafas panjang. Dia merasa sesak untuk bernafas saat ada Keyra, sekarang dia bisa melepaskan sesaknya.

"Kamu pasti terkejut." Dominic melihat Vander yang menghembus nafasnya berkali-kali.

"Jika jadi aku, kak Dominic juga pasti akan terkejut bukan. Seolah istriku bangkit dari kuburnya, aku bahkan baru ingat Karyl punya saudari kembar saat melihat Keyra. Selama tiga tahun ini... Keyra tak pernah datang menemui Karyl jadi aku lupa tentang nya."

Dominic tersenyum tipis, "Jangan pernah menganggapnya Karyl, dia adalah istriku dan pahami hatimu jangan sampai kau mengira Keyra adalah Karyl hingga kau menginginkan istriku."

Vander terhenyak, dia langsung di ulti oleh Dominic untuk jangan mempunyai perasaan apapun pada Keyra.

"Kamu terlalu berpikiran jauh, kak. Aku nggak mungkin merebut istrimu, ck!"

"Kita tidak pernah tahu isi hati seseorang, Vander. Aku hanya ingin menasehati mu, lagipula... bukankah sebulan ini kamu dan Becca semakin dekat dan kabarnya sedang merencanakan pernikahan?"

"Hm, itu rencana Mommy bukan aku. Sebenarnya aku hanya menganggap Becca adikku, seperti pada Clara. Aku tak ada perasaan apapun pada Becca, dan aku akui... aku terlambat menyadari cintaku pada mendiang istriku."

"Maksud mu terlambat?" tanya Dominic.

"Setelah Karyl kecelakaan di malam pesta ulang tahun Becca, saat dia tersadar... dia berubah dan aku mulai menyukainya. Tidak! Aku mulai mencintainya, sementara tiga tahun ini aku sulit untuk mencintainya."

Jadi, sebenarnya Vander jatuh cinta pada Keyra yang menyamar manjadi Karyl?

Dominic mendengus muak, sampai kapanpun Vander tak akan pernah bisa mendapatkan Keyra.

"Disaat perasaan ku semakin dalam pada Karyl dan aku berusaha berkompromi dengan nya, saat itu... aku malah kehilangan nya untuk selamanya." Tatapan Vander tampak menerawang.

"Semua sudah terjadi, tak ada yang bisa kamu lakukan lagi. Lupakan Karyl dan berbahagia lah bersama Becca."

Berbahagialah, sebelum aku mengambil lagi kebahagiaan mu itu!

"Aku datang ingin menawarkan investasi, kamu bersedia?" Dominic akhirnya mengungkapkan tujuan nya.

"Investasi?"

"Ya, ini kartu namaku. Itu identitas ku, sejak aku kehilangan ingatan dan di angkat anak." Dominic menyodorkan kartu nama.

"Presdir Anthony dari Real Estate Company Abate ! Kamu benar-benar pemilik perusahaan Real Estate nomer satu di negeri ini?" Vander terhenyak.

Dominic tersenyum, dia mengangguk pelan. Sungguh tak pernah Vander duga jika kakak tirinya adalah seorang pengusaha properti ternama dan terbaik di pelosok negeri.

____

Belum tau dia, kalau Dominic juga Bos Mafia yang menguasai dunia bawah 🧐