NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 29. DUNIA KECIL TUZI

Sedari tadi Xin Chie dan Huli Yue terus memperhatikan ekspresi dari Suami mereka, kini saling berpandangan dengan wajah penasaran.

" Ka Ryu... Apa di dalamnya?" Tanya Xin Chie.

" Kalian Liat saja!" Ryu melambaikan tangan ke udara Kosong.

" wuush" Sebuah pelindung Transparan mengelilingi mereka.

" Formasi Pelindung" Huli Yue merasakan Aura dari pelindung itu.

" Benar. Pormasi Pelindung ini disebutkan Pelindung Tempurung Kura-kura. Fungsinya untuk melindungi Serangan maupun Spiritual musuh tergantung tingkat level kita." ucap Ryu.

" Aku mau mencobanya!" Xin Chie mengambil kita tersebut dari tangan Ryu.

Setelah membaca cukup lama, Xin Chie menggaruk kepala lalu memberikan kepada Huli Yue.

Huli Yue langsung membaca Kitab tersebut dengan teliti sambil menggaruk-garuk kepala.

" Sepertinya sangat Rumit." Huli Yue mengembalikan Kitab kepada Ryu.

" Mmmm " Xin Chie mengangguk dengan kepala menunduk.

" Jika kalian ingin mempelajarinya harus fokus. Yang penting harus sabar. Aku yakin cepat atau Lambat kalian pasti bisa. tergantung tekat." ucap Ryu.

" Mmmm " kedua terlihat bersemangat.

" Dalam Kitab ini sepertinya ada 3 Teknik. Namun keduanya aku masih belum bisa. tapi itu tidak masalah, suatu saat aku akan mencari cara." Ryu memasukkan Ketiga Tiang ke dalam Cincin Ruang.

" Bagaimana dengan Teleportasi?" tanya Xin Chie.

" tidak terlalu sulit. Hanya saja kita memerlukan Batu Bintang dan Inti Roh Siluman atau Batu Roh." ucap Ryu.

" Batu Roh? aku belum tau bentuknya." ucap Huli Yue.

" Sama" Xin Chie menimpal

" Aku sedikit ada Gambaran. Tapi sangat sulit dicari di Benua ini. Itu tidak masalah selama kita bisa pakai Inti Roh Siluman." ucap Ryu.

" Lebih baik kita keluar dari sini. kurasa tidak ada lagi yang kita cari disini." Ryu mengembalikan Chaizu lalu keluar Goa.

Setelah keluar dari Goa mereka berjalan mencari arah Ling Hua dan Junior berada tanpa bantuan Chaizu.

Ryu tidak mau keberadaan Chaizu diketahui oleh orang lain karena dia Fikir belum saatnya untuk diketahui orang banyak.

Dalam Perjalanan Pencarian mereka menemukan Seekor Siluman Singa Bumi yang sedang terluka berlari ke arah mereka.

" Ka Ryu... Aku mau yang itu." Huli Yue melompat ke Arah Singa Bumi.

" Booomm" Huli Yue membuat Kontrak jiwa kepada Singa Bumi yang membuat Singa Bumi Terpental akibat Serangan tiba-tiba.

" Plaaak" Ryu dan Xin Chie menepuk jidat

" Maaf aku terlalu Bersemangat." Huli Yue menundukkan kepala menuju ke arah Singa Bumi memberikan beberapa Pil Pemulihan.

" Mulai sekarang aku akan memberimu nama Shizi." Huli Yue sambil menatapnya.

" pppfffftt" Ryu kaget mendengar nama itu.

" Shizi kau istirahat dulu!" Seketika Harimau Bumi masuk ke telapak tangan Kanan Huli Yue terlihat cahaya kecil.

" Sepertinya sedikit perbedaan." Ryu melihat kejadian tersebut.

" Singa Bumi Berusia Ribuan Tahun Tingkat Surgawi... cukup bagus." ucap Xin Chie.

" Tapi aku sempat melihat sesuatu berbentuk Bulan Sabit di Keningnya tadi." Huli Yue Tersipu malu.

" Jika begitu Singa Bumi tersebut bukan Siluman biasa." Ryu menerka.

" Tuan Ryu Apa kalian melihat Singa Bumi lari Ke Arah sini? Ling Hua Muncul dengan beberapa Juniornya.

" Kami tidak melihatnya." ucap Huli Yue.

" Hah... Sayang sekali. Kami hampir kewalahan. Padahal aku ingin mengambil Inti Rohnya." Ling Hua mengepal tangannya.

" Sudahlah lebih baik kita lanjutkan perjalanan. Lagi Pula Siluman Beruang sudah mati" Ryu melempar inti Roh Beruang Bumi.

" Ini buatku? " Ling Hua terlihat senang mengetahui Inti Roh Beruang Lebih Tinggi tingkatnya dari Harimau Bumi incarannya.

" Apa Nona Mau mengejar Singa itu Untuk mengambil inti Rohnya lalu mengembalikan Inti Roh Beruang Bumi padaku?" Tanya Ryu.

" Tidak tidak.. Aku ambil ini saja." Ling Hua seakan tidak mau kehilangan Inti Roh tersebut.

" Lebih baik secepatnya keluar dari sini melanjutkan perjalanan." Ryu memandu jalan.

" Apa kita tidak ke Desa dulu untuk menceritakan bahwa Siluman Beruang sudah mati." salah satu Junior bersuara.

" Apa kalian ingin mendapatkan Imbalan?" Tanya Ryu.

" Tidak Senior." Junior menjawab cepat menyembunyikan keinginannya.

Ling Hua yang mendengarkan hanya bisa menggelengkan kepala, memang itu adalah hal wajar mengingat resiko yang akan dihadapi Para Kultivator saat menjalankan misi.

Namun bagi Ryu lebih baik mencari Keuntungan dari orang yang Pantas saja, bukan dari penduduk biasa yang penghasilannya hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Perjalanan mereka pun terus berlanjut hingga menempuh waktu yang sangat lama sampai Berminggu-minggu tanpa ada lagi kendala yang berarti.

Kini tinggal 100 meter lagi terdapat sebuah Pintu Gerbang yang sangat megah dengan Penjagaan yang sangat ketat.

" Nona Hua... Sepertinya kita akan Berpisah disini. Kota Wuhu sudah ada di depan." ucap Ryu.

" Apa kalian tidak mau berkunjung ke Sekte Kami dulu. Letaknya tidak jauh dari sini lagi." Ling Hua menawarkan.

" Mungkin dilain waktu kami akan berkunjung kesana. Namun kami harus pergi ke Ibu Kota terlebih dulu." Ryu menolak secara halus.

" Baiklah jika itu keinginan kalian." Ling Hua memberikan Sebuah Lencana.

" Lencana itu akan memudahkan perjalanan kalian. Semoga kita bisa bertemu lagi." Ling Hua melangkahkan kakinya menuju Sekte Kuil Kebenaran.

" Chie'er, Yue'er... " Ryu memberi Isyarat untuk menuju Ibu Kota.

Setelah mencapai Gerbang, Ryu langsung memperlihatkan lencana yang telah diberikan Ling Hua sebelumnya. Sontak Penjaga kaget langsung mempersilahkan mereka masuk.

Terlihat di depan mereka kini telah berdiri bangunan megah berjejer memenuhi berbagai sudut Kota seakan tanpa ujung.

Ryu dan kedua istrinya langsung berbaur dengan beberapa warga yang sedang berlalu-lalang sambil menikmati pemandangan Kota.

Merasa sudah Puas, mereka berniat untuk mencari penginapan untuk beristirahat melepaskan rasa capek.

Di depan penginapan, mereka disambut banyak pasang mata yang tertuju ke Arah mereka.

" Eh Siapa mereka? Sepertinya bukan dari Kota ini." Tanya satu kepada yang lain.

" Kamu lihat kedua Gadis itu! Kecantikannya menyamai Tuan Putri." Timpal yang lain.

" Sepertinya aku harus berkenalan dengan Kedua Gadis itu."

Terdengar dengung Suara dari beberapa meja. Bahkan Ryu Sendiri menjadi bahan pembicaraan beberapa Gadis yang ada di tempat itu mulai Berandai-andai.

Merasa risih dengan Dengung Suara itu, langsung menuju ke meja kasir untuk memesan Kamar.

" Pelayan. Kami memesan Satu Kamar Juga makanan " ucap Ryu.

" Maaf Tuan. Sekarang hanya ada satu yang tersisa di Lantai 3. Totalnya 300 Koin Emas semalam." ucap pelayan.

" Baik Aku akan memesan" Ryu memberikan Senilai 300 Koin Emas.

" Baik Tuan. Mari saya antar" Sambil memberikan sebuah catatan kepada Pelayan di dekatnya.

" SilahkanTuan. Ini kamarnya. " Pelayan membuka pintu kamar.

" Terimakasih Pelayan. " Ryu memberikan Tips Kepada Pelayan senilai 50 Koin Emas.

" Te...Terimakasih Tuan" Pelayan tersebut sangat senang kembali ke meja Kasir.

" Ka Ryu... Mengapa kamu memberikan Tips Pada pelayan itu? Tanya Huli Yue saat mereka sudah masuk Kamar.

" Sangat jarang Orang yang Profesional dalam pekerjaannya. Kadang memandang Orang dari Penampilan." Ryu duduk di sebuah Kursi.

" Permisi Tuan... Ini Pesanannya" 2 Pelayan lain membawakan makanan.

Mereka langsung masuk lalu menyusun makanan yang di peran sebelumnya.

" Silahkan Tuan!" Kedua Pelayan Keluar dari Kamar.

Setelah Kedua pelayan keluar, Xin Chie langsung mengunci Pintu langsung menuju kamar Mandi untuk membersihkan diri.

Setelah semua selesai mandi, mereka langsung menikmati makanan yang telah disediakan dengan lahap.

Mengingat waktu masih ada Ryu meminta Xin Chie dan Huli Yue untuk mempelajari Kitab Formasi yang terdapat 3 Teknik dimana Teknik pertama yaitu Pelindung Tempurung Kura-kura.

Untuk 2 Teknik yang lain, masih belum Ryu ketahui mengingat bentuk tulisannya sulit dimengerti. Ryu sendiri juga membaca Kitab Teleporttasi dimana dia Fikir itu sangat berguna agar mempercepat perjalanan.

Namun yang Ryu ketahui Sekarang adalah Teleportasi hanya bisa bekerja jika tempat tersebut ditandai dengan 3 tiang dari Batu Bintang seperti yang Ryu dapatkan sebelumnya.

Hal itu tentu saja membuat Ryu mengerut keningnya mengingat Batu Bintang adalah Harta yang sangat langka.

......................

Pada Keesokan Hari, Ryu meminta Kedua istrinya agar tidak menjadi bahan Perhatian orang mengingat Dia sendiri ingin Menggali berbagai informasi yang ada di Sekitar mereka sekarang.

Xin Chie dan Huli Yue yang awalnya bersikeras tetap ikut, kini mereka mulai paham apa yang dimaksud Ryu dan menyetujuinya.

Saat menuju Sebuah Meja Kosong dia juga didekati Para Gadis yang sedang berada di tempat itu.

Disisi Ryu sendiri tetap Fokus mendengarkan Percakapan yang lain untuk menemukan beberapa hal yang bermanfaat.

Di dalam Restorant itu Ryu menyimpulkan Bahwa Kekaisaran sedang mengalami tekanan dimana Kekaisaran Lotus Hitam terus menekan berbagai Wilayah Kekaisaran Lotus Putih di berbagai tempat secara Acak.

Ryu sendiri mengerutkan Keningnya Karena Kekaisaran Lotus Putih hanya mendapat Dukungan dari Sekte Kuil Kebenaran Saja.

Sedangkan 2 Sekte Besar dan Beberapa Sekte Kecil lebih memilih independen tidak ingin ikut campur urusan Negara.

Bahkan lebih Parah Para Murid Sekte Besar Lembah Racun banyak membuat Onar dimana-mana membuat Sekte Kecil lain dan Sekte Besar Naga Awan dan Sekte Besar Kuil Kebenaran terkena imbasnya.

Ryu berharap Sekte Lembah Persik lebih cepat lagi Berkembang agar bisa membantu Kekaisaran Lotus Putih.

Tidak kalah Penting menurut Ryu adalah tepat 1 Minggu lagi ada Sebuah Pintu Ke Dimensi menuju Dunia Kecil lain dimana akan melemah selama sehari, dan kejadian itu bisa terjadi selama 100 Tahun sekali. Saat itulah Para Kultivator menggunakan kesempatan agar bisa menjelajahi Dunia tersebut selama seharian.

" Sepertinya aku harus Kesana" Gumam Ryu bangkit dari tempat duduk kembali ke Kamar untuk Berkultivasi.

Saat berada di Alam bawah sadar, Ryu mendapat pencerahan teringat Suatu tempat yang pernah dia Kunjungi Sebelumnya yaitu sumber Air Panas yang pernah dia tandai sebelumnya lalu membuka Peta.

" Sepertinya hanya memakan waktu selama 1 Minggu jika memakai Hewan Kontrak" Gumam Ryu.

" Ka Ryu... ada apa?" Tanya Huli Yue.

" Yue'er, Chie'er. Satu Minggu lagi sepertinya kita akan Kesini lagi." Ryu menunjukkan sebuah tempat.

" Ka Ryu.... Bukankah tempat itu adalah tempat yang pernah kita lalui sebelumnya?" tanya Xin Chie.

" Benar. Tempat ini adalah dimana Letak Goa dimana ada Sumber Air panas." Jawab Ryu.

" Wah.. dengan Sumber Air panas ini, Kita bisa cepat naik level lagi." Xin Chie kegirangan.

" Chie'er... ini bukan menyangkut agar kita cepat naik level. Tapi ini masalah Keamanan Kekaisaran. Untuk level kita sekarang sudah Cukup. Tapi Bagaimana dengan Sekte Lembah Persik yang rata-rata dibawah level 40. " Ryu terlihat Serius.

" Apa yang harus kita lakukan?" Huli Yue bersuara.

" Aku Harus membawa Semua Sekte ke Wilayah ini, bagaimanapun Caranya. Bukankah kalian lihat sendiri bagaimana tingkat level Nona Ling masih sebagai Murid Senior. Bayangkan dengan Guru mereka Atau Paktriak mereka. sudah Pasti diatas level 50 Keatas." ucap Ryu

Xin Chie dan Huli Yue kini sepemikiran, mengingat saat mereka tiba di Kota Wuhu Rata-rata diatas level 40 dari setiap yang mereka temui.

" Tiga Hari lagi kita akan berangkat ke Menara Kembar dimana Dunia Kecil akan terbuka. Kuharap kita bisa menemukan sesuatu yang sangat berguna." ucap Ryu.

" Baik " sambut mereka.

" Hah... Lebih baik kita istirahat Sekarang. Besok aku akan menambah waktu kita menginap disini." Ryu membaringkan Tubuhnya di tempat tidur.

......................

Di depan menara Kembar terlihat 3 Sosok yang memakai Topeng sedang berada di tengah kerumunan para Kultivator lain.

" Sebentar lagi Dunia kecil akan terbuka. Kuharap bagi semua Kultivator muda agar tidak saling membunuh, karena Banyak sekali Siluman yang sangat Kuat disana." Ucap Pria Sepuh dari Sekte Kuil Kebenaran dengan Tingkat Kultivasi Level 52.

" Dengarkan Murid Sekte Naga Awan. Fokuskan diri Kalian untuk mendapatkan Sumber Daya sebanyak mungkin." ucap Pria Paruh Baya.

" Ambil sebanyaknya Sumber Daya untuk Sekte Lembah Racun. Kuharap Kalian tidak membuat Onar Hari ini" Ucap Sosok Wanita Seusia 40 Tahun namun masih terlihat Cantik.

Setiap Sekte kecil lain juga terdapat Para Tetua yang sedang menyemangati Para Murid mereka masing-masing.

Saat Pintu Dimensi terbuka, Kini para Murid Sekte mulai berbondong-bondong memasuki Pintu tersebut hingga tersisa beberapa Orang yang masih menunggu di Luar termasuk Ryu dan kedua Istrinya.

" Sekarang giliran Kita!" Ryu memegang tangan Kedua Istrinya agar tidak terpisah saat memasuki Dunia Kecil.

Sebuah cahaya yang sangat terang menutupi pandangan mereka, tiba-tiba mereka telah berada di Sebuah Hutan.

Mereka pun memeriksa wilayah sekitar lalu beranjak dari tempat itu berjalan ke arah Timur.

" Sepertinya Perpindahan tempat di Dunia ini hanya hitungan Detik. Beruntung Aku sudah antisipasi sebelumnya" Gumam Ryu merasakan keberadaan Kultivator lain cukup jauh dari mereka.

" Ka Ryu... Sepertinya di belakang kita ada beberapa Kultivator sedang kemari." Huli Yue bersuara.

" Aku tau itu. " Ryu mengeluarkan Hewan Kontrak miliknya yang diikuti Huli Yue dan Xin Chie.

" Sepertinya ini sangat membantu kita untuk menyusuri Dunia Kecil ini." ucap Ryu.

Mereka langsung beranjak dari tempat tersebut dengan menggunakan Hewan Kontrak masing-masing.

Saat sudah jauh dari tempat sebelumnya, kini di depan mata mereka terlihat samar-samar Gunung besar yang puncaknya seperti membentuk sebuah Kawah Besar dari kejauhan.

Penasaran akan hal tersebut, mereka mencoba untuk mendekatinya meskipun merasakan bahaya berasal dari arah gunung tersebut.

1
Audrey Maritza Kanedy
Lumayan
atek tjoen
cie2
johanes ronald
lha, kaya nyawa kucing ya, bs hidup-mati 9x? wkwkkwkw
johanes ronald
desanya tersentuh oleh kemajuan jaman, dgn cara dibukain jalan dl, br yg lain ikut
johanes ronald
berat 1T....pergelangan tangan, kaki dan tubuh hrs kuat seperti apa ya nantinya?
Agus Alfatih
iclik..
atek tjoen
sumpah langit, disini sumpah pocong./Drool/
Atek Jong
top
Atek Jong
perang
Atek Jong
putri duyung
Atek Jong
yes
Atek Jong
hydra
Atek Jong
damai
Atek Jong
yes
Atek Jong
hebat
Atek Jong
yes
Atek Jong
kawin
Atek Jong
ular
Atek Jong
clear
atek tjoen
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!