Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa pelakunya
Beberapa menit kemudian...tuan Brama akhirnya sampai di lokasi yang di beritahu oleh anak buahnya. Setelah itu tuan Brama pun langsung masuk ke dalam rumah sakit itu dan setelah Tuan Brama sudah mengetahui dimana ruang milik anaknya di rawat...
Alangkah terkejutnya Tuan Brama Stavin setelah sampai di ruangan yang telah di di informasikan oleh anak buahnya, ternyata ruangan yang diberitahukan itu adalah ruang mayat.
"Selamat datang Tuan Brama, nyonya sedang menunggu anda di dalam" sapa semua anak buah Tuan Brama Stavin yang berada di rumah sakit itu dan juga menginformasikan bahwa sang istri menunggunya.
"Didalam? Didalam ruang mayat ini maksud kalian?" Tanya Tuan Brama yang kebingungan.
"Iya tuan" jawab salah satu anak buahnya dengan kepala menunduk dan kaki gemetar.
"Bukannya kalian bilang putri saya lagi di rumah sakit dan di rawat? Lalu Mengapa kalian menyuruh saya masuk ke dalam? Emang siapa yang meninggal?" Tanya Tuan Brama Stavin lagi yang semakin bingung. Sebab informasi yang ia dapatkan yaitu informasi mengenai putrinya masuk rumah sakit dan di rawat, tapi mengapa semua anak buahnya menyuruhnya masuk ke dalam ruang mayat itu.
"Maaf sebelumnya Tuan Brama...kami sungguh menyesal dan kami juga minta maaf atas keteledoran kami dalam mengawasi nona Tania" ucap anak buahnya yang menjeda perkataannya, karna dirinya ingin melihat reaksi Tuan Brama.
"Apa maksud kamu berkata seperti itu kepada saya?!" Tanya Tuan Brama.
"Nona Tania telah meninggalkan kita semua Tuan, kami dapat kabar bahwa nona Tania meninggal di salah satu toilet siswi disekolah" ucap anak buah Tuan Brama dengan menundukkan kepala karna sangat takut dan gemetaran.
Bugh...
"Jangan pernah menyumpahi anak saya bajingan, apa anda lupa jika anda bekerja kepada saya hah!!!" Bentak Tuan Brama kepada anak buahnya yang berbicara bagusan.
"Ma-maaf Tuan saya tak bermaksud ingin menyumpahi nona Tania, tapi nona Tania memang sudah meninggalkan kita semua Tuan" lirih anak buah yang mendapatkan Bogeman mentah dari sang bos.
"Anda pikir saya percaya dengan anda hah!!, mulai sekarang anda saya pecat! Dan jangan kembali lagi di hadapan saya ataupun keluarga saya!!!" Triak Tuan Brama yang langsung memecat anak buahnya.
"Tuan jangan pecat saya, saya tidak ada pekerjaan lain selain mengabdi kepada Tuan, jadi tolong kasihani saya Tuan!" Mohon Anak buah Tuan Brama.
"Saya tak peduli..intinya sekarang anda pergi dan jangan pernah kembali lagi!!!, seret dia dari sini!!!" Pinta Tuan Brama yang menyuruh anak buahnya yang lain untuk menyeret anak buah yang sedang memohon-mohon di hadapannya.
"STOP!!!" Triak wanita paruh baya yang tak terlalu tua dan tak terlalu muda yang baru saja keluar dari ruang mayat itu dengan mata sembab. Siapa lagi kalau bukan nyonya Sarah.
"Dia tidak bermasalah mas...memang benar katanya, jika putri kesayangan kita telah meninggalkan kita selamanya hiks...hikss..." Ucap nyonya Sarah yang langsung mendekati suaminya yang masih mencerna perkataannya.
"Saya tak suka ada yang menyumpahi anak saya, jadi kamu jangan seperti dia yang menyumpahi anak kita sendiri sayang. Apa kamu lupa, sesudah apa kita minta kepada Tuhan untuk kasih momongan, hingga Tania sekarang besar. Dan sekarang kamu malah menyumpahi Tania? Ibu macam apa kamu!" Ucap Tuan Brama yang masih saya tak percaya dan menuduh jika anak buahnya dan istrinya menyumpahi anak kesayangannya.
"Aku tidak menyumpahi anak kita, tapi memang benar adanya jika Tania sudah pergi meninggalkan kita, hiks..hikss...jika kamu ngga percaya, kamu boleh liat Tania di dalam...hiks.." ucap nyonya Sarah dengan air mata yang mengucur deras.
Setelah mendapatkan perintah seperti itu, Tuan Brama langsung masuk ke dalam ruang mayat itu dan menelusuri setiap sudut ruangan dan matanya kini tertuju ke salah satu mayat yang sudah terbuka sebagian penutup kainn kafannya yang dimana mayat tersebut mirip seperti putrinya. Dan tiba-tiba saja....
"Mas...kamu tidak ingin melihat Tania lebih dekat lagi, pasti Tania ingin di peluk untuk terakhir kalinya oleh daddynya hiks.." ucap nyonya Sarah yang sedari tadi hanya memerhatikan Tuan Brama yang tidak ada pergerakan sedikitpun untuk mendekati Tania, Tuan Brama hanya diam dan memperhatikan mayat putrinya.
"Apa kau tak salah?" Tanya Tuan Brama yang tak percaya jika putrinya telah tiada.
"Mas...mas boleh melihat secara langsung, jadi mas bisa mempertanyakan seperti itu jika itu bukan Tania anak kita" jawab nyonya Sarah. Setelah mendapatkan jawaban itu, Tuan Brama pun langsung mendekati brankar yang dimana putrinya berada.
Dan alangkah terkejutnya Tuan Brama ketika melihat mayat itu...dan benar saja jika mayat itu adalah putrinya.
"Ini bukan putri kita kan SAR? Iyakan? Ini bukan putri kita kan? Jawab Sarah!!!" Triak Tuan Brama.
"Itu putri kita mas..hiks...aku tau kamu sakit melihat putri kita pergi meninggalkan kita semua, tapi dia memang putri kita mas..putri kita Tania hiks.." tangis nyonya Sarah yang semakin pecah karna melihat suaminya yang histeris dan tak terima dengan kepergian putri semata wayangnya.
"Tidak!! Tidak mungkin putri ku!!!...hiks... Tania, mengapa kamu meninggalkan Daddy sayang hikss...apa salah Daddy sampai kamu ninggalin Daddy hikss...apa kamu lupa kalau kita akan pergi ke tempat impian mu..hikss.. bangun sayang, Daddy belum siap kehilangan kamu hiks..."tangis Tuan Brama yang sejak tadi ia tahan. Dan kini dirinya seperti orang frustasi. Tiba-tiba saja Tuan Brama berhenti menangis dan tangannya mengusap salah satu luka goresan, yang sepertinya luka goresan itu di sengaja oleh orang lain. Karna Tuan Brama sangat tau jika luka yang di berikan oleh orang lain dan luka yang tidak disengaja itu sangat berbeda jauh.
"Siapa yang berani melakukan ini pada Tania?!!" Ucap Tuan Brama yang mulai terbawa amarah.
"Aku tidak tau mas..hikss...aku datang ke sini sudah di sambut dengan kabar kepergian putri kita hiks.." ucap nyonya Sarah. Setelah nyonya Sarah berkata seperti itu,kini Tuan Brama langsung keluar dari ruangan itu dan mencari salah satu anak buahnya yang ia tugas kan untuk menjaga dan mengawasi Tania dari jauh maupun dari dekat.
"Dimana Mark?" Tanya Tuan Brama yang sudah mengepalkan tangan nya kuat.
"Tidak tau tuan...semua orang yang anda tugas kan untuk mengawasi nona Tania di area sekolah tidak ada satupun yang datang ke sini ataupun sekedar mengantar nona Tania" ucap salah satu anak buahnya dengan pelan dan menundukkan kepala takut jika perkataannya salah.
"Lalu siapa yang mengantar Tania ke rumah sakit?" Tanya Tuan Brama dingin.
Tap...tap...tap...
"Saya yang mengantarkan nona Tania di rumah sakit tuan, dan maaf jika kami para guru tak becus menjaga dan memperhatikan setiap kejadian yang terjadi hingga memakan korban seperti ini" ucap seorang pria yang berprofesi seperti guru. Kita sebut saja Tuan Joni Iskandar.
"Anda sepertinya begitu berani berkata seperti itu kepada saya tuan joni, apa anda bosan hidup Tuan Joni Iskandar yang terhormat?!!" Ucap Tuan Brama yang menekan setiap kalimat yang ia ucapkan dan tidak lupa juga tangan semakin terkepal kuat.
"Maaf tuan Brama, setidak saya sudah jujur bahwa sekolah tidak tau apa apa tentang kejadian ini, karna kami pun para guru dan beberapa polisi sudah menyelidiki dan memeriksa CCTV, tapi tak ada satupun yang menyatakan jika putri anda di bunuh oleh orang lain, melainkan putri anda mengakhiri hidupnya sendiri" ucap Tuan Joni Iskandar dengan santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Tiba-tiba saja Tuan Brama yang mendengar kalimat itu pun langsung berjalan mendekati tuan joni yang sejak tadi hanya diam dan tak mau mendekati Tuan Brama, dan pada akhirnya Tuan Brama semakin dekat dengan Tuan Joni dan...
Bugh...
"Apa apaan ini tuan Brama!! Apakah anda punya hobi memukuli orang lain, jika iya, pantas saja ank anda bisa bunuh diri begitu, mungkin dirinya sudah lelah melihat sikap anda yang begitu kasar kepada manusia!!" Ucap Tuan Joni yang kini mengusap bibirnya yang terkena Bogeman mentah dari tuan Brama.
Bugh...
"Hueekk...anda sangat keterlaluan Tuan Brama, anda pikir saya tak berani membalas perbuatan anda hah!!!" Triak Tuan Joni yang berusaha bangkit dari jatuhnya. Ketika Tuan Joni sudah bangkit dari jatuhnya, tiba-tiba saja...
Plak...
"Anda pikir keluarga saya sejahat itu, hingga anda berfikir bahwa putri saya mengakhiri hidupnya sendiri!!!" Triak nyonya Sarah yang baru saja keluar dari ruangan karna mendengar keributan dan mendengar ada yang mengatakan jika putrinya mengakhiri hidupnya sendiri itulah mengapa Nyonya Sarah tak terima dan langsung menghampiri tuan joni dan langsung menamparnya.
"Terserah anda berkata seperti apa Nyonya Sarah, tapi intinya Putri anda mengakhiri hidupnya sendiri, jika Nyonya Sarah dan Tuan Brama tak percaya, silahkan tanyakan kepada Dokter yang menangani mayat Tania. Namun jika benar adanya putri anda mengakhiri hidupnya sendiri, anda dan keluarga anda tak berhak menyalahkan sekolah dan menyebar luas kan bahwa HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M tidak becus dalam memperhatikan setiap muridnya" ucap Tuan Joni Iskandar yang sepertinya tak ingin mencari masalah lebih dalam lagi kepada keluarga Stavin.
"Baik! Tapi jika seandainya putri saya dinyatakan di bunuh oleh orang lain!!, saya pastikan sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M akan saya tuntut dan saya tak mau jika sekolah itu buka lagi!. Bagaimana? Apakah anda setuju dengan persetujuan saya?" Tanya nyonya Sarah yang yakin jika putrinya di bunuh oleh orang lain.
"Jika yang anda inginkan, akan kami ikutin. Ingat kesepakatan dan perkataan saya barusan nyonya Sarah. Dan buat anda Tuan Brama Stavin yang terhormat, saya jamin perbuatan anda akan saya balas, karna saya memiliki sifat pendendam! Permisi" ucap Tuan Joni Iskandar dan langsung meninggalkan suami istri yang sedang berduka itu.
"Argghhh...liat saja, saya akan balas pelaku yang telah membunuh putriku, saya yakin jika Tania di bunuh oleh orang lain!!" Ucap Tuan Brama yang tak yakin jika putrinya mengakhiri hidupnya sendiri. Karna Tania adalah Putri tunggal mereka, dan semua keinginan Tania terwujudkam, dan bukan hanya itu... keluarga Stavin tak pernah melakukan kekerasan kepada Tania ataupun sekedar memarahi putri tunggalnya itu. Jadi tak mungkin jika Tania Stavin mengakhiri hidupnya sendiri. Itu sangat mustahil.
"Sudahlah mas...mari kita pergi kedokter itu dan bertanya hasil otopsi Tania" ajak Nyonya Sarah yang tak mau berlama-lama, karna dirinya sangat yakin jika putrinya tidak mengakhiri hidupnya sendiri, melainkan di bunuh oleh orang lain. Akhirnya pasangan suami-isteri itu pun langsung menuju ke ruangan dimana dokter yang menangani Tania berada.
Disisi lain tepatnya masih diarea sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang kini terdapat satu siswi yang sedang tersenyum bahagia setelah terjadi kehebohan di sekolahnya.
"Akhirnya~~keinginan gue menyingkirkan tu cewe selesai. Maaf ya gue jahat sama Lo, salah bokap Lo juga sih siapa suruh coba sombong dan belagu kayak gitu, kan gue jadi pengen bunuh bokap Lo. Tapi karna gue yakin gue ngga bisa, ya terpaksa deh Lo yang jadi korbannya, hehehe...maaf ya" monolog siswi tersebut yang masih senantiasa senyum.
"Oh iya...Lo masuk neraka atau masuk surga ya? Kalau masuk surga? Masa iya? Ngga adil banget dong Tuhan kalau Lo masuk surga. Ya walaupun gue tau sih kalau Lo itu di bunuh sama gue, tapikan...Lo juga semasa hidup hobi jual selangkangan, jadi ngga mungkin dong kalau lo masuk surga kan?, gue yakin ngga mungkin sih. Pasti Lo masuk neraka, selamat ya bisa ngerasain panasnya api neraka hahaha" monolognya lagi.
Siswi tersebut pun sejak tadi berbicara dan tersenyum sendirian kepada foto yang sedang ia genggam di tangannya. Dan ternyata itu foto Tania Stavin yang baru saja di kabarkan meninggal dunia didalam toilet wanita di sekolah.
"Dah deh...gue rasa Lo pantes dapat itu, dan gue harap setelah kepergian Lo, orang tua Lo jadi sadar untuk ngga ngelakuin hal-hal yang mampu merugikan orang lain dan merugikan diri sendiri. Eh tapi asal Lo tau ya, kematian Lo ngga bakal buat gue puas, apalagi kalau seandainya gue tau keluarga Stavin berulah lagi, pasti gue bakal ngelakuin hal yang aneh lagi, ya bisa jadi nyokap Lo sih atau ngga perusahaan bokap Lo hahaha" monolognya lagi yang tertawa kencang.
Mengapa siswi tersebut berani tertawa kencang seperti itu? Ya karna dirinya berada di salah satu ruangan yang memang di desain untuknya.
Apakah pelakunya salah satu pemilik sekolah? Atau salah satu anak dari semua guru yang sedang mengajar? Jika ingin tau, baca terus guys, biar ngga penasaran.
BERSAMBUNG....
Hai guys.....
Maaf kalau banyak typonya ...
Karna Mimin manusia
Bukan nabi boy...
kalau suka jangan lupa like,komen, subscribe dan vote ya..
Biar Mimin semangat terus untuk menulis novelnya, karna Mimin juga butuh support dari kalian hihihi...
Makasih guys....love you banyak banyak untuk kalian🤍🤍🤍