Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Bukan itu maksudnya, tapi ya sudahlah terserah kamu saja oh iy ada lagi yang ingin aku beri tau padamu" ucap Danendra
"Apa itu om, jangan promosi lagi aku bisa lihat kok kalau om itu ganteng dan hot Daddy" ucap Diana
"Bukan masalah tentang ini, tapi tentang Dimas, dua Minggu lagi dia akan datang ke kota ini untuk urusan bisnisnya" jawab Danendra
Mendengar itu Diana terdiam, lalu menjawab ucapan Danendra
"Oh biarkan saja om, aku tidak perduli tentang dia" jawab Diana
"Bagaimana jika kalian bertemu?" tanya Danendra
"Ya gak gimana gimana, aku gak perduli juga dia mau datang kesini, lagian aku gak ada urusan lagi sama dia" jawab Diana tenang
"Tapi dia masih mencari kamu, setelah dia keluar dari rumah sakit dia terus mencari kamu dimana mana, seperti orang gila" ucap Danendra
"Biarkan saja om, dia tidak tau jika sampai dia bertemu dengan ku itu bukan membuatnya tenang tapi akan membuatnya tambah tidak tenang dan kebingungan apa lagi jika sampai dia bertemu satu orang lagi, ia pasti akan menjadi gila" jawab Diana dengan senyumnya kecilnya.
Danendra yang mendengar itu sangat bingung dengan ucapan Diana.
Melihat kebingungan di wajah Danendra, Diana pun bangkit dari duduk nya.
"Udah deh om gak usah di pikirkan masalah inim, jika dia di takdirkan bertemu dengan ku maka ya bertemu dan itu menjadi kesialan Dimas" ucap Diana lagi
"Ayo Om kita kerumah utama, om pasti laper kan tu wajah semakin acak acakan" ajak Diana pada Danendra, tapi Danendra tetap duduk diam.
Diana yang tidak sabar pun menarik tangan Danendra pelan lalu menggandeng nya berjalan menuju rumah utama.
Danendra pun akhirnya sadar saat tangannya di sentuh Diana dan di gandeng sedemikian rupa, ia tersenyum kecil dan wajahnya tambah memerah salah tingkah.
Sesampainya di depan rumah mereka bertemu Bryan.
"Dek kamu ini dari mana sih di tungguin juga, kakak kira ilang walau gak percaya juga siapa yang mau nyulik kamu, yang ada takut sudah makanya banyak dan kalau ngomong gak di ukur" ucap Bryan
"Halo kakak ku yang tampan tapi baby old, Diana memang di culik ni penculiknya, dia udah culik hati Diana, gimana dong kak" jawab Diana mendengar ucapan Diana baik Danendra dan Bryan sama sama terkejut.
Danendra bahkan hampir menyemburkan tawanya, dan juga terkejut serta kesal bersamaan.
Sedangkan Bryan lalu melihat kearah Danendra dan menatapnya dengan intens.
"Kak Bryan, Kakak itu dokter syaraf ya bukan dokter psikologi jadi gak usah nilai nilai gitu" ucap Diana
"Siapa dia dek?" tanya Bryan
"Oh ini kenalin dia papanya Dio, namanya om Danendra" jawab Diana.
"hahahah.." tawa Bryan
"kenapa ketawa?" tanya Diana
"Kamu ya dek gak bener emang, kamu panggil dia om, berasa pedofil gak tu, kamu ini panggil mas atau apa gitu jangan om masih muda gini" ucap Bryan
"Muda apanya anaknya saja sudah sebesar itu hanya berjarak 3 tahunan dengan Diana," jawab Diana
Danendra yang mendengar itu terbelalak.
"Tapi kan dia mau jadi suami kamu" ucap Bryan
"Sok tau " jawab Diana
"Tu liat wajah om om kamu itu sudah merah karena cemburu tadi, saat kamu bilang kakak ganteng" ucap Bryan
"Beneran om,,, wah om dia memang ganteng, walau ganteng om sih sedikit karena yang ganteng itu putraku Dio " ucap Diana.
Bryan tertawa mendengar keusilan Diana, walau dia kaget ada pria dewasa yang mencintai Diana dan itu seorang duda, ya tidak masalah asal dia bisa menjaga dan menyayangi Diana jika tidak Bryan akan buat pria di depannya ini hancur.
"Maaf jika kedatangan saya mengganggu waktunya, saya mau menjemput Dio tadi tapi justru mengobrol dengan Diana, perkenalkan nama saya Danendra papa Dio" ucap Danendra ramah walau tidak tersenyum.
"Salam kenal tuan Danendra saya Bryan kakak ke empat dari Diana, mari silahkan masuk. Dio ada didalam rumah bersama bunda dan ayah" jawab Bryan
"Ayo om masuk" ucap Diana lalu jalan duluan Tampa menunggu Bryan dan Danendra
"Dia memang begitu, ayo masuk tuan" ucap Bryan lalu mereka pun masuk mengikuti Diana.
Sesampainya di dalam Diana. sudah di sambut Dio
"Mama dari mana, kok lama? Mama gak pacaran sama pak security kan?" tanya Dio
Mendengar itu Diana menyentil dahi putranya.
"Sembarang banget kamu, mana mungkin mama begitu, mama lama karena papa kamu datang dan mau jadiin mama istri nya" ucap Diana
Mendengar itu semua orang terbelalak, begitu juga Danendra yang baru masuk, ia malu tapi ia tutupi dengan wajah kaku nya.
"Apa jadi papa nembak mama, kok gak romantis banget sih" ucap Dio
"Nembak apa? papamu gak bawa pistol" Tanya Diana dan Dio hanya menepuk dahinya.
"Bunda ayah ini kenalin papanya Dio, dan om ini orang tua angkat Diana" ucap Diana
"Tuan Danendra... selamat datang di kediaman kami, kami tidak menyangka jika anda bisa datang kemari dan lebih tidak menyangka ternyata Dio putra anda" ucap ayah ramah
"Terima kasih tuan Baruna, maaf jika kedatangan saya mendadak saya ingin menjemput Dio" ucap Danendra
"Tidak tuan tidak adayang mengganggu, ayo silahkan duduk" ucap ayah
"Terima kasih tuan" jawab Danendra lalu duduk Diana
"Ayah kenal sama om Danendra?" tanya Diana
" Tentu siapa yang tidak kenal dengan tuan Danendra Satya Wicaksana, seorang pembisnis yang mulai berkarir dari usia muda serta memulai dari nol hingga saat ini menjadi perusahaan nomer satu" jawab Diana Ayah Baruna kagum
"Benarkah... Wahhh... Pantas saja tubuh om Danendra wangi" jawab Diana dan itu membuat semua bingung dan bertepatan Barata dan Bastian serta Bhisma datang dan mendengar ucapan mereka semua.
"Apa urusannya dengan wangi, kan bisnis tuan Danendra bukan bisnis parfum dek" ucap Bhisma
"Ada dong kak, tubuh om Danendra wangi karena orang kaya jadi tubuh nya wangi.. Wangi uang" jawab Diana
Jawaban Diana membuat keempat kakaknya ingin menyentil kepala Diana ada saja jawabannya pikir mereka.
Dio sudah tertawa terbahak bersama bunda dan ayah, sedangkan Danendra menatap Diana takjub.
Lalu kami wangi apa?" tanya keempatnya.
"wangi uang juga tapi sabar gak sekenceng om Danendra" jawab Diana
"Kenapa ?" tanya keempatnya kompak
"Karena sedikit" jawab Diana lagi
"Dasar hidung kamu yang bermasalah, uang kami juga banyak kok kamu saja gak tau" jawab Bastian tidak terima
"Kalau banyak kok gak pernah kasih bunda hadiah, ulang tahun bunda hari ini saja kalian gak tau dan gak kasih hadiah" ucap Diana dengan senyum miringnya.
Mereka yang mendengar itu pun terdiam kaku lalu menoleh kearah bunda.
Bersambung
Ni clon mnntu sm clon mrtua ga akur,ribut trs.....🤣🤣🤣