War Of Chaos Enigma

Di desa. Dion menghampiri Lisa disana.

"Apa kau baik-baik saja Lisa.?" tanya Dion.

"Aku takut kak, mereka semua memenuhi isi kepalaku. Mereka berteriak, dan jumlah totalnya ada 23.452, ada yang besar ada juga yang kecil. Dan mereka memiliki warna tubuh yang berbeda-beda." sahut Lisa.

"Hm.?"

"Aku tidak mengerti, kenapa tiba-tiba aku bisa melihat mereka dalam pikiran ku. Aku takut." kata Lisa.

"Benar-benar gila. Aku kira dia pintar menghitung saja, ternyata lebih detail lagi. Apa karena bawaannya dia adalah anak yang cerdas.? Itu seperti skill menganalisa musuh. Bahkan bentuk tubuh, dan auranya sekalipun. Tidak bisa di percaya." kata Dion dalam hati.

"Apa yang sudah terjadi padaku kak.? "

"Lisa, kau telah dibangkitkan. Kau adalah seorang Awakening sekarang."

"Eh.? " sontak saja Lisa langsung terkejut.

"Jad, jadi aku seorang Awakening.? " sahut Lisa sambil melihat kedua tangannya.

Dion pun langsung berjongkok didepan Lisa, lalu ia tersenyum padanya.

"Selamat Lisa, tidak semua orang bisa memiliki kemampuan Awakening. Tapi aku yakin, semua orang sebenarnya bisa menjadi Awakening. Dan sekarang, kau adalah buktinya." kata Dion.

"Kenapa bisa begitu kak.?"

"Bukankah pelajaran tentang Enigma sudah tersebar di berbagai sekolah.? Ada sebuah buku yang di pelajari oleh anak-anak dan militer. Isinya tidak jauh beda, buku itu membahas tentang Enigma dan seorang Awakening."

"Em, aku belum dapat pelajaran itu." sahut Lisa dengan bingung

"Aneh, apa anak kecil sepertimu tidak di bekali ilmu tentang Enigma.? "

Lisa hanya menggelengkan kepalanya.

"Hm, baiklah. Dengarkan baik-baik. Buku itu di buat dari berbagai penelitian. Tentang Enigma, kategori Class, dan seorang Awakening. Mungkin aku akan menyingkirkan pembahasan tentang Enigma terlebih dulu."

"Kita mulai dari Awakening. Dari berbagai penelitian yang dilakukan. Para ilmuan menemukan fakta bahwa, orang biasa tidak bisa menjadi Awakening. Seorang Awakening adalah keturunan darah dari jaman dulu. Itulah kenapa jumlahnya sangat sedikit sekali. Mungkin sekitar 0.7% dari total penduduk dunia."

"Apa maksudnya ayah juga seorang Awakening.?" tanya Lisa.

"Tidak, ayah dan ibu bukan seorang Awakening. Inilah fakta lainnya yang bisa mematahkan fakta yang sudah di tentukan. Seorang Awakening akan lahir atas kemauannya sendiri. Dan inilah yang tidak di ketahui oleh kebanyakan orang."

"Itulah kenapa, aku berbicara padamu kemarin. Orang-orang selalu berharap untuk di selamatkan oleh orang lain. Padahal mereka sendiri bisa melakukannya. Mungkin karena tidak ada dorongan atau karena kebiasaan hidup modern, mereka melupakan sejarah dan budaya masa lalu"

"Em. Dari mana kakak tau. Sangat mencurigakan pernyataanmu itu. Tidak bisa di percaya." sahut Lisa.

"Hahaha. Aku penasaran, apa kau memang anak kecil berumur 7 tahun.? Sepertinya kau sudah berumur 20 tahun Lisa." kata Dion.

"Hm.?"

"Karakteristik, kepribadian, kemampuan berpikir, dan pengambilan keputusan. Di umurmu yang sekarang, kau memiliki semuanya. Apa karena kau keturunan Ilmuan.?" kata Dion.

"Jangan bilang seperti itu. aku bisa marah."

"Hmm." sahut Dion dengan tersenyum.

Lalu, ia mengeluarkan sebuah buku dari sakunya. Buku itu terlihat sangat usang sekali.

"Apa itu kak.? "

"Ini adalah sebuah buku yang aku temukan di desa ini. Alasanku sering datang ke desa adalah untuk menemukan sebuah petunjuk. Salah satunya adalah buku ini."

"Hm.? buku itu terlihat usang sekali kak. Seperti buku pada jaman kuno."

"Benar, buku ini memang dari jaman kuno. Lebih tepatnya, buku ini sudah berusia 2000 tahun. Dan yang menulis buku ini adalah Rachel Lawrence." kata Dion.

"Eh, itu seperti nama belakang ku."

"Apa kau tau tentang Rachel.? " tanya Dion.

"Jika melihat dari ucapan mu. Dia adalah orang dari jaman kuno. Aku tidak tau tentang kehidupannya." jawab Lisa.

Dion pun tersenyum padanya.

"Lisa, yang memberikan namamu itu adalah aku. Aku meminta kepada ayah dan ibu untuk memberikanmu nama Lisa Lawrence. Karena nama itu sangat berpengaruh di dunia. Bahkan untukku." kata Dion.

"Eh.? jadi kakak yang memberikan namaku.? Yaa memang bagus sih." sahut Lisa dengan terharu.

"Tidak hanya mengacu pada sejarah, tapi pengaruhnya sangat kuat. Rachel adalah pahlawan yang hidup pada jaman Maharaja. Dia adalah salah satu tangan kanannya."

"Di buku ini dituliskan, pada jaman dulu, mereka berjuang untuk melawan para iblis atau makhluk langit yang sudah ada didunia ini sebelum manusia ada. Iblis memiliki wujud seperti jiwa atau roh yang tidak bisa di lihat dengan mata manusia."

"Tapi iblis bisa merasuki manusia dan membuat kekacauan sesama ras. Salah satunya adalah perang antar manusia, perebutan kekuasaan, kekayaan, dan bahkan kekuatan. Mereka saling membunuh tanpa ada tujuan pasti."

"Tentu saja perang dan kekacauan itu adalah keinginan Iblis, dan manusia yang menanggung dampaknya. Kebencian, kekecewaan, dan balas dendam selalu di tanamkan oleh iblis melalui manusia yang dia rasuki. Cerita ini sangat menarik perhatianku. Karena pada jaman itu, masih belum ada yang namanya Enigma."

Grrrr. suara dengkuran Lisa yang sedang tertidur disana.

"Hmm, malah tidur."

Dion pun langsung menggendong Lisa dan membawanya ke tempat tinggalnya dulu. Ia membereskan beberapa barang dan membersihkan Sofa untuk Lisa.

"Istirahatlah."

Lalu ia pun keluar dari rumahnya dan duduk di teras depan rumah. Dion pun membaca buku peninggalan jaman kuno disana, lalu ia tersenyum.

"Rachel, aku ingin bertemu denganmu. Bagaimana kehidupanmu dulu. Bagaimana kau bisa mengatasi masalah tentang Enigma saat itu. Kau adalah orang pertama yang menanamkan semangat juang bagi manusia."

"Kau juga orang pertama yang mengajarkan tentang kemampuan Awakening. Kau orang pertama yang membangun peradaban pasca perang melawan iblis."

"Dan orang yang paling kehilangan atas kepergian sang Maharaja. Mungkin semangat juang masih tertanam pada dirimu, meskipun sang dewa tidak ada disana, kau bersama dengan pasukannya berjuang membasmi Enigma."

"Tapi, dimana rahasianya.? Kau tidak menuliskan tentang asal usul Enigma, dan kenapa Enigma itu ada. Aku benar-benar ingin bertemu denganmu dan menanyakan semua ini. Karena kau adalah salah satu orang yang menyaksikan Enigma muncul di tempat peperangan."

"Sudah pasti kau tau sesuatu. Tapi kenapa kau tidak memberitahu kami sebagai keturunanmu. Lalu membiarkan Enigma meraja lela selama 2000 tahun. Apa alasanmu Rachel.?"

Dion pun menutup buku itu dan memejamkan matanya disana. Dia merenung dan membayangkan kehidupan Rachel saat pertama kali ia melihat Enigma.

"Hanya ada kekecewaan karena pengorbanan sang Maharaja, dan terkejut melihat Enigma yang tiba-tiba muncul. Kau pasrah dengan keadaan, dan membiarkannya terjadi begitu saja."

Dion pun membuka matanya lagi, dan ia melihat sampul buku kuno itu.

"Apa kau merasa kehilangan Rachel.? Apa kau sangat mencintai sang Maharaja.? Apa kau tidak ingin hidup setelahnya.? Hanya rasa kekecewaan yang bisa aku gambarkan."

Dion pun memeluk buku itu, dan tertidur disana. Sebuah buku kuno yang di tulis langsung oleh Rachel Lawrence, yang berjudul 'Diary Clan Siga'

...