Selama tiga tahun, Latina menahan diri hidup bersama suaminya, Jason.
Perjodohan paksa, membuat Latina harus merasakan bahwa ia tidak pernah dicintai.
Ada wanita lain di sisi suaminya. Namun, ada yang berubah di hari ulang tahun pernikahan mereka.
Jason mengharapkan malam pertama setelah beberapa tahun enggan menyentuh istrinya.
Apakah Latina mampu melakukannya?
Terlebih ada rahasia di sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Jason
Emosi Jason saat ini tengah memuncak. Latina tidak ingin bicara lantaran ia takut jika kata-katanya malah akan membuat Jason semakin marah.
Dugaannya benar. Nelis dan Jason bertengkar. Mungkin ada sesuatu hal yang membuat sepasang kekasih ini berada dalam perang dingin. Bagus juga sebab dengan ini, Latina merasa diuntungkan. Ia bukan seorang perebut suami orang, tetapi Jason adalah suami sahnya. Sudah seharusnya pria itu berada di sisinya.
"Sayang, aku tidak ingin membahas tentang Nelis. Di rumah ini, jangan pernah menyebut namanya."
Latina mengangguk. "Baiklah ...."
Jason meraih pergelangan tangan Latina. Ia kecup punggung tangan itu. "Dua hari lagi adalah ulang tahun pernikahan kita. Setiap tahun kita mengundang keluarga untuk makan malam. Kali ini, aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda."
"Kau ingat ulang tahun pernikahan kita."
"Tentu saja, Sayang. Kita sudah menikah selama tiga tahun. Aku ingin, malam itu menjadi malam istimewa. Aku ingin bermalam bersamamu."
Latina tersentak mendengarnya. Jason menginginkan dirinya, dan rasanya ini bukanlah nyata.
"Ada apa, Sayang? Kau tidak ingin bermalam denganku?"
"Tentu saja aku siap melayanimu." Jujur Latina tidak tahu harus apa. Ini seperti dirinya ketika akan menikah. Jantungnya berdetak kencang ketika menuju altar pernikahan. Bermalam bersama Jason, memang impiannya.
Jason meraih dagu itu, lalu mengecup bibir yang merekah merah. Latina pun membalasnya. Bisakah malam ini, mereka melakukannya? Rasanya Latina yang tidak sabar.
"Aku akan siapkan segalanya." Jason menarik diri. Ia kecup kening Latina. "Sudah malam, sebaiknya kita tidur."
Esok paginya, Latina dihadapkan dengan sebuah map biru. Jason meletakkan itu ketika mereka tengah sarapan.
"Aku akan alihkan rumah ini atas namamu. Tolong kau tanda tangani surat ini." Jason menggeser kursinya agar semakin dekat bersama Latina. Ia memberi pulpen, lalu membuka map itu.
"Kau memberiku rumah ini?"
"Iya, Sayang." Jason mengelitik perut istrinya, yang membuat Latina geli. "Cepat tanda tangan." Jason malah meraih wajah itu, lalu mengecup bibir Latina berkali-kali.
"Bagaimana bisa aku tanda tangan?"
"Iya, cepat tanda tangan di sini."
Karena Jason yang terus menganggu, Latina segera membubuhkan tanda tangannya tanpa membacanya lebih dulu.
"Terima kasih, Sayang." Map itu tutup, lalu Jason kembali menyatukan bibirnya dengan Latina. "Aku tidak sabar menunggu besok."
"Aku juga," ucap Latina.
Ya, Jason pun memang tidak sabar menunggu hari istimewa pernikahannya. Besok, dan semuanya harus sempurna.
Sementara itu, Nelis berada dalam kekacauan. Ia membuang semua barang yang ada. Apartemen itu berantakkan karena Jason tiba-tiba bersama Latina.
"Sialan!" teriaknya. "Aku membencimu, Jason!"
Pintu apartemen terbuka. Jason melangkah masuk, dan hanya diam melihat ruangan yang berserakan. Ya, Jason sudah terbiasa ke apartemen Nelis, itu sebabnya ia punya kartu akses.
"Nelis!"
"Kenapa kau masih datang? Kau sibuk, dan rupanya kau bersama Latina. Kau tidak mencintaiku lagi, Jason?" Nelis berjalan menghampiri kekasihnya.
"Latina istriku!" Jason menatap Nelis. "Aku merasa bersalah karena telah mengabaikannya selama bertahun-tahun. Teman-temanku malah mengatakan aku ini bodoh karena mengabaikan Latina. Harusnya hubungan kita berakhir, Nelis. Kita tidak harus bersama."
Satu tamparan mendarat di pipi Jason. "Kau baru bicara seperti ini padaku? Hubungan kita sudah terjalin lama, Jason. Kau tahu kalau aku mencintaimu."
"Aku terpesona pada istriku sendiri. Dia sangat menakjubkan. Aku baru sadar setelah seseorang menginginkan dirinya. Aku tidak akan melepas Latina. Dia istriku, dan aku menginginkannya. Maafkan aku, Nelis."
"Jason!" bentak Nelis.
Percuma karena Jason sudah melangkah pergi. Ia keluar dari apartemen setelah membuat Nelis sakit hati atas perkataannya.
TBC
pikiranku langsung selancar ke film BBF..
akhirnya meledak juga bom nya