NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan kakak Mirza

Mirza mengetuk pintu ruangan yang ada di samping kamarnya. Sambil menunggu, ia terus mengingatkan Haira untuk membelanya. Berhadapan dengan kedua kakaknya itu akan lebih mengerikan daripada berada di depan polisi yang akan mengintimidasinya. 

"Kamu nggak mau aku di hukum, kan?" ucap Mirza lirih.

Haira menggeleng tanpa suara. 

"Kalau begitu jangan katakan apapun pada kak Deniz dan kak Nita. Mereka itu lebih kejam daripada seorang mafia."

Haira mengangguk tanpa suara. Bulu halusnya berdiri mendengar penjelasan Mirza. 

Ceklek 

Pintu terbuka lebar. 

Seorang wanita cantik yang berparas anggun itu berdiri di depan pintu. Tanpa mengatakan apapun, wanita itu langsung menarik daun telinga Mirza hingga membuat sang empu meringis. 

"Kak Nita, sakit." Mirza menjerit menahan jari lentik sang kakak yang terus menjewer telinganya. Matanya sampai berkaca, memohon ampunan untuk menghentikannya. 

"Siapa yang ngajarin kamu jahat, hah?" tanya wanita itu dengan nada tinggi. 

"Gak ada, Kak. Aku salah. Aku sudah minta maaf pada Haira."

"Kak, lepasin Mirza, aku mohon." Haira menangkup kedua tangannya. Menggenggam lengan wanita yang dipanggil kak Nita oleh suaminya. 

"Dia harus diberi pelajaran, Ra. Mirza sudah keterlaluan. Selama ini kakak tidak pernah ngajarin dia untuk merendahkan seorang perempuan, tapi apa yang dia lakukan sama kamu."

Dari mana kak Nita tahu kalau aku pernah menyakiti Haira. Apa ini kerjaan Aslan dan Erkan. Hanya mereka yang tahu semua masa laluku. Kurang ajar, awas saja kalau ketemu, aku pastikan Kalian akan ikut menderita seperti apa yang aku rasakan sekarang. 

Nita melepaskan telinga Mirza lalu masuk. Meninggalkan Mirza yang langsung mengelus telinganya. 

"Kamu gak papa?"

Mirza hanya menggeleng menahan rasa sakit yang luar biasa, bahkan telinganya terasa hampir putus. 

Di balik kekejamannya, tetap saja Mirza hanya seorang adik yang takkan bisa melawan kedua kakaknya. 

"Kita masuk yuk!" ajak Mirza. Menggiring Haira menghampiri kedua kakaknya yang sudah duduk saling berjejer. 

"Sayang, kenalkan ini kak Deniz." Menunjuk pria tampan yang berkacamata. Lumayan mirip dengan Mirza, hanya berbeda umur. 

"Namaku Haira, Kak. Istrinya Mirza." Haira memperkenalkan diri. 

"Duduk di sini, Ra. Jangan dekat-dekat dengan Mirza." Nita menepuk sofa kosong yang ada di sisinya. 

Ingin rasanya Mirza menarik Haira dan memeluknya. Namun apa daya, saat ini kedua kakaknya lah yang berkuasa, bahkan ia tak bisa berbuat apa-apa selain nurut apa kata mereka. 

Haira duduk di samping Nita dengan  kepala menunduk. 

"Kenapa kamu menikah tidak bilang pada kami?" Deniz yang mengucap. Sebagai saudara yang paling tua, ia merasa tak dihargai oleh Mirza. 

"Aku __" Ucapan Mirza terpotong, ia tak mungkin menjelaskan awal mula pernikahannya dengan Haira yang hanya dilandasi dengan pembalasan karena kematian Lunara. 

"Mommy, Daddy…" 

Tiba-tiba suara cempreng mencairkan ketegangan yang tercipta, bocah mungil yang berada di ambang pintu membuat Nita dan Deniz tersenyum. 

"Itu anak kamu, Ra?" tanya Nita pada Haira yang juga tersenyum.

"Iya, Kak. Namanya Kemal. Umurnya enam tahun."

Nita beranjak menghampiri Kemal yang nampak takut-takut. 

Ternyata dia mirip dengan Mirza waktu kecil. 

"Anak aku juga, Kak," sahut Mirza. 

Nita menggendong Kemal dan membawanya duduk. "Kamu tidak ada hak atas Kemal. Seorang ayah pasti akan menjaga anaknya sejak di kandungan, tapi apa yang kamu lakukan? Bahkan sedikit pun kamu tak ikut andil membesarkannya." Ucapan Deniz membuat Mirza tak bisa berkutik. Kedua kakaknya itu seakan menjepit dirinya hingga tak mempunyai sisi baik di mata Haira dan Kemal. 

"Aku dengar kamu juga tidak ingin memiliki anak dari Haira, kan?" ceplos Nita tanpa aling-aling. Membongkar semua masa lalu Mirza yang begitu buruk. 

Mata Mirza terbelalak, bahkan perkataan yang rahasia pun kakaknya itu bisa tahu. Saat ini ia benar-benar jatuh, ketiban batu pula. 

Apa mungkin Haira yang menceritakan ini semua? Tapi tidak mungkin, dia tidak pernah bertemu dengan kak Nita, lalu siapa orang yang sudah mengadu. 

"Bukan begitu ceritanya, Kak," sangkal Mirza. Meskipun ia pernah mengucapkan itu, tetap saja untuk saat ini Kemal dan Haira adalah segala-galanya.

Haira hanya bisa diam dan tak mau ikut campur urusan Mirza dan kakak nya. Ia hanya akan menjawab jika dibutuhkan. 

"Lalu bagaimana ceritanya? Katakan sejujurnya. Kalau tidak, aku akan membawa Kemal dan Haira hidup bersamaku," ancam  Deniz yang semakin menyudutkan Mirza. Seolah-olah sedikitpun tak ada kebaikan di mata mereka. 

Aku harus bilang apa, mereka pasti sudah tahu semuanya. Berbohong pun percuma. Aku tidak mau kehilangan Haira dan Kemal. 

Menatap istri dan anaknya, lalu duduk di bawah. Tepatnya di depan kaki sang kakak. Ia merendahkan harga dirinya demi dua orang yang saat ini terpenting dalam hidupnya. 

"Kak, aku mohon jangan mengungkit masa lalu lagi. Mirza sudah meminta maaf padaku." Haira ikut duduk di samping Mirza, mereka bersimpuh di depan Deniz. 

Kemal menatap kedua orang tuanya, lalu menatap sang paman yang melambaikan tangan ke arahnya. 

Kaki mungilnya mengayun dan duduk di pangkuan Deniz. 

"Bagaimana bisa kamu tidak mengharapkan anak selucu ini."

Mengusap lembut rambut tebal Kemal. Merengkuh nya, memberikan kasih sayang yang sudah lama tak didapatkannya. 

"Maafkan aku, Kak. Aku tidak akan mengulanginya lagi," ucap Mirza dengan penuh penyesalan. 

"Aku dan Nita sudah memaafkan kamu, tapi untuk beberapa hari ini aku akan membawa Kemal dan Haira pulang." 

Mirza hanya bisa diam. Ia tak mungkin membantah ucapan kakaknya yang pasti tak bisa ditawar lagi. 

"Kak Aynur, Havva dan Tsamara nggak ikut?" tanya Mirza pada Deniz. mengalihkan pembicaraan, ia teringat kakak ipar dan kedua keponakannya yang tidak nampak. 

"Tidak," jawab Deniz singkat. Sibuk merapikan anak rambut kemal. 

Mirza beralih menatap Nita yang sibuk dengan layar ponselnya. "Kak Fuad, Hasan, dan Fajar juga nggak ikut, Kak?"

"Nggak, mereka lagi ujian. Daddynya banyak kerjaan." Mita tak kalah ketus. 

Ya ampun, apa mereka memang sengaja ngajakin ribut. 

Mirza hanya bisa menggerutu dalam hati. 

"Ayo, Ra! Semuanya sudah siap. Kita berangkat sekarang."

"Kemana, Kak?" selak Mirza. 

"Kamu nggak perlu tahu, yang penting sekarang introspeksi diri dan menjadi laki-laki yang lebih baik lagi."

"Izinkan aku bicara sebentar dengan Haira, Kak!" 

Terpaksa Nita melepas tangan Haira, membiarkan adik dan adik iparnya untuk bicara. 

Setelah semua keluar dari ruangan itu, Mirza memeluk tubuh Haira dengan erat. Menciumnya beberapa kali dengan lembut. 

"Aku pasti akan merindukanmu," ucap Mirza lirih. Menempelkan keningnya di kening Haira. 

"Tenang saja, aku hanya ikut kak Nita, tidak mungkin dia memisahkan kita."

Haira membelai pipi Mirza dengan lembut. Memberi semangat pada pria untuk tidak lemah. 

"Nanti telpon aku, kasih alamat di mana kamu tinggal," pinta Mirza. 

Haira mengangguk, lalu mencium bibir Mirza. Baru saja ingin membalas ciuman itu, pintu terbuka lebar. Sepasang mata menatap Mirza tajam hingga sang empu harus melepaskan istrinya. 

1
CikCintania
silap Mirza jg kebaikannya membuat org salah fhm org yg dtg tiba2 menghulurkan kebaikan xslh simpan perasaan.. Nada xtau dia suami Haira klau dari awal tau mungkin Nada xkn ada perasaan..
CikCintania
Mirza hilang ingatan kali ya.. lupa apa yg dia lakukan dekat Haira
IKA UMY
bagus bngt ceritanyaaaa.... like it
Safa Almira
seru
Alifah Azzahra💙💙
Aku harap Haira tidak ditemukan agar Mirza menyesali perbuatannya
Alifah Azzahra💙💙
Aku yakin kamu pasti akan menyesal Mirza
Ayi Kurniawati
Luar biasa
Ayi Kurniawati
Lumayan
Afrina Wati
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Palingan juga sebentar lagi kamu akan bucin
Anonymous
ok
Mbun Abi
bagus ga berbelit belit👍👍👍
Shepty Ani
deg deg kan takut si lunara nekattrs bininya liat bisa berabe
Shepty Ani
kamu baikin lunara ya ibarat duri dlm daging mirza
Shepty Ani
mampus lu ngapain lagian dibawa pulang goblok juga udh gt pulang bareng lagi tolol juga si mirza
Shepty Ani
duh nyari penyakit si mirza
Shepty Ani
duh gawat haira klo sampe dia balikan sama lunara mending kamu sama anakmu pergi lagi yg jauh jangan pernah kembali ya biarin dia balikan ama mantannya
Shepty Ani
dicas dlu ampe full sebelom kerja biar batt nya nggak lowbatt wkwkwk
Shepty Ani
arini beneran udh jd baik apa ada udang dibalik batu nih
Shepty Ani
jangan" lunara hamil sama halil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!