Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
malam pun mendatang kini berada di kediaman meliya, meliya sedang mengotak atik ponsel nya mencari nama seseorang di Instagram nya,
"Olivia, hmm tidak ada muka, ihs apa yaa nama nya, hm tidak ada juga, oke sekarang Ig Derren aku coba, is tidak menemukan apa pun," meliya sambil menahan ngantuk nya sambil terus mencari nama matan istri Derren "hm besok lagi la aku cari, aku sangat mengantuk" setelah itu meliya pun meletakkan ponsel nya di meja, setelah itu dia menarik selimut dan memejamkan mata nya.
Pagi pun datang, kini berada di kediaman Derren, Derren sedang berada di kamar Oma Ira sambil mencium baju Oma Ira yang masih terasa ada wangi oma Ira di sana, tanpa dia sadari mata nya berkaca kaca,
tiba tiba saja pintu di buka, ternyata meliya yang datang, meliya sengaja membunyikan daun pintu lebih keras agar Derren tau kalau ada yang datang. Derren pun sedikit melihat kebelakang
"maaf aku tidak tau kalau ada orang di dalam kamar Oma, em mama meminta aku membereskan barang" Oma," setelah itu meliya masuk kedalam, Derren pun duduk di tepi ranjang Oma Ira, meliya membuka pintu lemari Oma Ira dan membereskan nya. Derren hanya terdiam di tempat dan menatap kosong kedepan.
"pasti sakit kan, merasa kehilangan?" tanya meliya dan tak ada tanggapan dari Derren
"aku pernah merasakan nya sekali, tapi pasti lebih sakit apa yang kau rasakan, kau kehilangan ayah mu yang sampai sekarang tidak mau melihat keadaan keluarga di sini, kau kehilangan Oma, dan istri mu, beruntung dia mendapatkan suami seperti mu, sudah lama meninggal pun mau masih ingat tentang dia," Derren membuang nafas kasar dan tersenyum sedikit
"dia istri yang baik, tetapi aku saja yang tidak benar, sibuk dengan pendidikan sampai tidak ada waktu untuk melayani nya, setelah itu ayah dan ibu nya membawa nya pergi, aku dapat kabar bahwa dia sudah meninggal," kata Derren menjelaskan, meliya pun mengangguk kan kepala nya,
"lama kalian berpacaran?" tanya meliya
"sebentar saja, setelah itu kami langsung menikah,"
meliya yang mendengar itu tersenyum,
"pasti dia wanita yang cantik sekali kan,? Sampai kau tidak mau lama lama untuk menghalalkan nya" ucap meliya sambil membalikkan badan nya menghadap lemari
Derren pun tersenyum
"dia wanita paling cantik yang pernah aku temui" meliya tersenyum kecut mendengar itu
"tetapi tidak banyak bicara seperti mu, kalau tidak aku pasti akan sangat susah untuk melupakan nya" kata Derren sambil menatap langit" kamar
"haa?" meliya pun sedikit bingung dengan apa yang di katakan Derren
"eh tidak" aku salah bicara, nih lipat lah," kata Derren terbata sambil memberikan pakaian oma Ira dan meninggalkan meliya.
meliya menatap kepergian derren dengan wajah bingung nya
Di depan kamar Derren merutuki kebodohan nya
"aihh terucap pula" Kata Derren sambil meremas tangan nya. Dan meninggalkan kamar Oma Ira
Kini leliya sedang berada di balkon ruang atas, leliya menatap pemandangan dari sana tiba tiba Bianca datang menghampiri nya,
"tantee, Tante baik baik saja?" tanya Bianca sambil memijat pundak leliya
"baik, sakit" orang tua la bian"
"janga la berkata seperti itu tante, mommy lebih tua, Tante mana ada tua, Tante ada kah hal yang Tante ingin katakan? Bianca akan menolong nya" kata Bianca sambil memeluk leliya, leliya pun hanya menggelengkan kepala nya,
"Tante sudah menyuruh.."
"mama meliya sudah membereskan baju" Oma ada apa apa lagi tidak?" tiba tiba ucap leliya terpotong oleh meliya yang menghampiri nya,
Bianca menatap meliya dengan tatapan yang susah di artikan
"bawa baju itu kebawah boleh?" tanya leliya dan meliya mengangguk kan kepala nya, meliya menatap Bianca sekilas dan langsung pergi.
Leliya langsung menarik tangan Bianca agar merangkul nya, leliya tau kalau Bianca tidak menyukai meliyaa.
Bianca pulang kerumahnya sambil meluapkan emosi nya dan melempar tas nya ke sofa, Lela yang melihat anak nya pun kebingungan
"eh kau ini sudah kenapa?" tanya Lela sambil menatap anak nya
"mommy, mommy tau tidak, perempuan itu masih ada di rumah Tante leliya," rengek Bianca pada mommy nya
"siapa? Meliya?"
" iyala, siapa lagi"
"kenapa dia balik kerumah itu? kan kamu sudah bilang Elisa sudah membawa dia keluar dari ruma itu" kata Lela
"ya, tapi Tante leliya membawanya masuk kembali, dan sekarang dia bekerja untuk tante leliya" sentak Bianca denga nada tinggi
Lela pun berdiri dari tempat nya,
" argh apa yang sudah terjadi dengan keluarga itu ha, oh mereka sengaja mau bermain main dengan harga diri keluarga kita ya, tunggu apa yang akan aku lakukan," setelah berkata seperti itu Lela pun pergi meninggalkan Bianca
Bianca yang masih diruang tamu pun mengacak acak rambut nya sambil mengamuk.
Pagi berganti siang kini meliya dan leliya sedang berada di taman meliya menceritakan apa yang di katakan Derren pada meliya
"astaga mama tidak menyangka selama ini Derren menanggung semua nya sendirian di Sana, kalau mama tau, sudah lama mama pergi ke smaa untuk menemani dia di sana meliya," kata leliya dengan raut wajah sedih
" iya mama meliya tau"
" ada tidak Derren cerita bagaimana istrinya bisa meninggal?" tanya leliya.
"dia berkata karena kangker darah ma" kata meliya.
"astaga" leliya pun mendudukkan dirinya
"kasian Derren kan mama? Mungkin karena itu sifat Derren menjadi seperti ini"
"meliya, sebelum ini Derren tidak seperti itu, tetapi setelah dia kembali ke Indonesia dia trus berubah, tetapi terimakasih ya meliya, karena meliya berhasil membuat Derren menceritakan tentang istri nyaa, dan meliya Sudah sangat berjasa kepada mama," ucap leliya sambil memegang tangan meliya,
"tetapi meliya, mama tidak tau bagaimana wajah Olivia," meliya pun berfikir sejenak
"hm seperti ini mama, meliya ada suatu ide, tapi kalau ini mama izinkan, meliya selalu melihat di dalam tv, drama", meliya kan suka, orang kalau dia mau menaruh barang" berharga nya dia akan menyimpan nya dalam kotak dan di simpan di kamar nya, kalau mama izinkan meliya boleh masuk kedalam kamar Derren, meliya akan mencari nya, sebentar saja mama, tidak lama kok." kata meliya menjelaskan
Leliya diam sejenak dan menganggukkan kepala nyaa.
Kini berada di kantor Derren, Derren sedang menghindari Bianca,
"cukup bian!" kata derren sambil melangkahkan kaki nya masuk kedalam ruangannya
"tidak,"
"bian, aku tidak mau mendengar apa pun dari mu, kau jangan lupa tentang sisi itu, jangan kau kira aku tidak tau siapa yang membuat nya, aku diam bukan berarti aku tidak tau, kapan saja aku bisa mengeluarkan mu dari sini." kata derren
"terserahlah, kau mau percaya pada siapa, mommy ku mendengar Devan menyuruh meliya untuk menyelidiki tentang istri mu, dan apa yang sudah berlalu, aku tidak perduli kau mau memecat ku, tapi aku ada saksi dan bukti nya, Devan dan meliya sedang bertaruh untuk membuat mu jatuh cinta dengan dia!, Derren aku kasihan kepada mu, terserah pada mu percaya atau tidak." setelah mengatakan itu Bianca keluar dari ruangan Derren dan meninggalkan nya, seketika Derren menjadi pusing dan memikirkan apa kah yang di katakan Bianca benar atau tidakk.
Bagaimana kelanjutan nya mari simak selanjutnya.