NovelToon NovelToon
Miss Culun Meet Mr Perfect

Miss Culun Meet Mr Perfect

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:74.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy tree

Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.

Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.

Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.

Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍



Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰

Ig : mom_tree_17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

"Menikah denganmu? Kau pasti bercanda!" Ujar Dila masih dengan wajah yang terkejut.

"I'm seriously, menikahlah denganku maka aku akan mencabut laporannya."

"Kau gila ya? Kau itu sudah punya istri?" Dila menggelengkan kepalanya.

"I'm divorced."

"Really?" Tanya Dila dengan terkejut.

Aiden menganggukkan kepalanya, mengiyakan yang tadi dikatakannya bahwa dia sudah bercerai.

"Jadi bagaimana tawaranku?"

"Tawaran menikah denganmu? Aku pasti sudah gila jika mengiyakannya."Jawab Dila dengan tertawa sinis.

"Kenapa kau tidak tertarik?" Tanya Aiden. "Bukankah hubungan ini saling menguntungkan!"

"Maksudmu?" Tanya Dila dengan bingung.

"Aku memberikanmu status sebagai istri, dan kau membantuku keluar dari perjodohan dengan wanita tadi."

"Status sebagai istri? Apa untungnya status sebagai istri?" Dila mengerutkan keningnya.

"Tentu saja menguntungkan, mengingat usiamu yang bisa dikatakan perawan tua." Sindir Aiden dengan menahan tawanya.

"Sialan, dia mengatai aku perawan tua." Gumam Dila dalam hati. "Bagaimana kalau aku menolaknya?"

"Kalau kau tidak mau ya sudah!" Jawab Aiden enteng.

"Lalu laporan kasus ku?"

"Ya tetap berjalan." Jawab Aiden dengan singkat padat dan jelas.

"Itu namanya pemerasan." Cibir Dila, membuat Aiden langsung tertawa keras.

"Apa pernikahan ini semacam pernikahan kontrak?" Tanya Dila. Berusaha menyelidiki niat dan tujuan Tuan Aiden.

"Cih, kau itu seperti Jack saja. Aku mengajakmu menikah ya menikah, tidak ada perjanjian kontrak atau apa pun itu. Tapi --- "

"Tapi apa?" Dila mulai menatap wajah Aiden dengan serius.

"Setelah menikah kita tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing. Dan kita bisa pisah kapan pun, saat salah satu dari kita menemukan seseorang yang kita cintai."

"What about sex?" Tanya Dila.

"Kau dan aku ini dua orang yang sudah dewasa. Tentu saja kita akan melakukannya, kalau aku sedang khilaf tentunya!" Aiden berkata sambil terkekeh.

"Kau pikir aku ini apa!" Gerutu Dila sambil berkacak pinggang.

"Lagi pula kau itu bertanya yang tidak-tidak!" Aiden menahan rasa ingin tertawanya.

"Beri aku waktu satu minggu untuk memikirkannya." Jawab Dila.

"Empat hari, aku akan memberikan waktu empat hari padamu untuk berfikir!"

"Baiklah." Dila langsung membalikkan tubuhnya untuk pulang.

"Tunggu dulu ... !"

"Apa lagi?" Dengan malas Dila menoleh pada Aiden.

"Jangan lupa tutup pintunya." Ujar Aiden dengan datar dan kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Ish, aku kira apa!" Gerutu Dila yang langsung pergi, menutup pintu ruangan Aiden dengan sangat keras.

Setelah melihat Dila keluar, Aiden menghentikan kegiatannya. Diputarnya pulpen yang sedang dipegangnya. "Apa benar jalan yang aku ambil dengan meminta wanita jelek itu menikah dengan ku? Dan Menikah tanpa cinta!" Gumam Aiden menatap langit-langit ruangannya.

Aiden masih berfikir dengan sangat keras. "Setidaknya aku menikah dengan wanita jelek yang tidak akan mungkin berkhianat padaku! Karena bagaimana mau selingkuh, ada yang mau dengannya saja itu hal yang ajaib." Aiden tertawa, mengingat kembali wajah Dila yang jelek dengan kacamata besarnya dan kawat gigi yang berderet rapih memenuhi giginya.

...........

Empat hari kemudian.

Aiden berjalan mondar-mandir diruangan kerjanya dengan gelisah, karena ini adalah hari keputusan Dila untuk menerima atau tidak tawaran pernikahan darinya. Karena saat kejadian empat hari yang lalu, Viola sudah melaporkannya pada Grandma. Aiden yang bersikukuh untuk menolak pertunangannya dengan Viola, membuat Grandma sangat marah dan meminta dirinya untuk membawa calon pilihannya ke mansion Graham. Karena Grandma ingin melihat langsung wanita yang dipilihnya, karena tidak ingin Aiden salah pilih wanita lagi.

"Anda kenapa tuan?" Tanya Jack yang sedari tadi melihat tuannya berjalan bolak-balik di ruangannya.

"Aku sedang menunggu mantan sekertaris yang jelek itu!" Jawab Aiden dengan mimik wajah yang datar.

"Maksud anda Nona Dila?" tanya Jack.

"Siapa lagi kalau bukan dia. Memangnya mantan sekretarisku yang jelek ada lagi selain dia?"

"Tidak ada tuan, hanya Nona Dila." Jawab Jack terkekeh.

"Memangnya kenapa anda menunggunya?" Tanya Jack dengan penasaran.

"Kau ingin tahu?" Tanya Aiden, menatap tajam pada Jack.

"Tidak jadi tuan, aku takut kalau disuruh memilih rumah sakit atau kuburan." Jawab Jack dengan suara pelan.

"Bagus, kau itu sangat pintar!" Aiden menepuk bahu asisten pribadinya dengan tertawa.

...........

Mansion keluarga Mateo.

Sementara itu didalam mansion keluarga Arbeto, Dila yang sedang bermain laptop diruang tengah. Tampak serius menatap kearah layar laptop sehingga tidak menyadari Dadnya sudah duduk disamping dirinya.

"Kau sedang apa?" Tanya Dimitri pada putrinya.

"Dad, kau itu membuatku kaget." Ujar Dila menatap kearah Dad Dimitri yang sedang tersenyum padanya.

"Bukan aku yang mengagetkan mu, tapi kau yang terlalu serius di depan laptop." Dimitri mengacak-acak rambut putrinya yang panjang dengan gemas. "Boleh Dad bertanya?" Dimitri kini menatap serius wajah putrinya.

"Boleh Dad," Jawab Dila sambil menutup laptopnya.

"Kenapa kau berhenti kerja dari perusahaan Greenerg?" Tanya Dimitri menatap wajah putrinya dengan intens.

"Aku -- , kenapa Dad menanyakan hal itu? Bukankah sudah menjadi kebiasaan ku selalu berpindah-pindah tempat pekerjaan." Jawab Dila berusaha untuk tetap tenang agar Dad Dimitri tidak curiga.

"Aku hanya ingin tahu, apa atasanmu Tuan Aiden Tama Graham membuatmu susah?" Tanya Dimitri masih dengan suara beratnya mencoba menginterogasi Dila.

"Tama Graham?" Tanya Dila karena baru tahu arti tulisan T di papan nama di atas meja kantor Tuan Aiden.

"Iya, apa kau baru tahu nama kepanjangannya?"

"Aku baru tahu Dad, karena setahuku hanya Aiden Graham."Jawab Dila.

"Jadi apa jawabanmu? Apa mantan atasanmu itu membuat masalah denganmu?" Tanya Dimitri kembali.

"Tidak Dad! Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak papa, Dad hanya takut kalau mantan atasanmu itu menyusahkan mu." Dimitri mengusap wajah putrinya dengan perlahan.

"Dia tidak menyusahkan ku, Dad." Dila berusaha untuk tidak terlihat gugup, karena takut Dad Dimitri mencurigai dirinya yang sedang berbohong.

"Kau tidak sedang berbohong kan?" Tanya Dimitri yang semakin tajam menatap Dila.

"Tentu saja aku tidak berbohong, kau tahu Dad dia bahkan sudah -- " Dila langsung terdiam karena mengingat sesuatu yang dia lupakan. "Oh, my god." Pekik Dila. "Apa sekarang tanggal sepuluh Dad?" Tanya Dila.

"Iya sekarang tanggal sepuluh, memangnya kenapa?" Tanya Dimitri yang ikutan khawatir melihat Dila yang terlihat cemas.

"Aku harus pergi sekarang," Dila melihat jam ditangannya. Setengah jam lagi Perusahan Greenerg akan tutup.

"Dila tunggu!" Teriak Aiden yang melihat Dila sudah berlari kearah luar mansion. Dimitri pun ikut mengejar putrinya karena merasa khawatir.

"My Princess, kau mau kemana?" Tanya Dimitri yang berhasil mengejar Dila yang hampir masuk kedalam mobil.

"Aku ada urusan penting Dad, aku ada janji dengan kawanku dan aku melupakannya." Jawab Dila.

"Tapi sayang -- " Dimitri yang belum menyelesaikan perkataannya. Langsung terdiam saat Dila mencium pipi kanannya.

"Aku pergi dulu Dad, l love u." Dila langsung masuk kedalam mobilnya.

"Be careful, dear!" Seru Dimitri dengan tersenyum dan melambaikan tangannya pada mobil Dila yang sudah menjauh. Namun senyum diwajahnya menghilang saat Dimitri mengingat sesuatu.

"Dasar gadis ceroboh." Gumam Dimitri dengan tersenyum geli. "Aku rasa tidak papa karena Dila hanya akan bertemu dengan kawannya." Dimitri langsung masuk kedalam mansion.

1
Ira
keren
Melani Sunardi
wakwakwak......uncle edan....😅😅😅
princess manjaa
mantan istri ingin jadi pelakor ckckck
𝐟𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫𝐬🌸🌺🌻🌹🌷🌼^^
biasanya keluarga pihak pengantin pria yang bakal ngancam kayak gini kepihak pengantin wanita
UTIEE
Luar biasa
Melani Sunardi
😅😅😅😅😅
Melani Sunardi
Kecewa
Melani Sunardi
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Melani Sunardi
ya ampun thor, dah cekikikan sendiri ngebayangin kelakuan dila juga aiden.....
Budi Santoso
Luar biasa
Tiwi
keren
Wina Ningsih
Kecewa
Wina Ningsih
Buruk
Nartadi Yana
orang² pintar tapi tiba² jadi bodoh
Nartadi Yana
harusnya Dimitri lebih bijak ya sudah jadi opa tapi ini apa
Nartadi Yana
hanya dunia halu yg ada
Nartadi Yana
oh ternyata pingin jadi pelakor
Nartadi Yana
makanya jangan gengsi digedein sekarang rasain bucin tapi gengsi
Fidia Mashlamah
Luar biasa
Putri Sera
gara2 mabuk ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!