NovelToon NovelToon
Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:281k
Nilai: 4.7
Nama Author: Jin kazama

Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.

Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.

Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Aku Butuh Kekuatan Yang Lebih Besar

Bab 35. Aku Butuh Kekuatan Yang Lebih Besar

Keheningan masih menyelimuti seluruh ruangan. Tak ada seorang pun yang menyangka bahwa seorang kultivator di ranah Pembangunan Inti akan meledak menjadi kabut darah hanya dengan satu tatapan.

Kekuatan macam apa ini? Segala sesuatu terjadi terlalu cepat, membuat semua orang membeku dengan tubuh kaku dan wajah pucat pasi.

Tak terkecuali Wang Kang. Dialah orang yang paling terkejut di sini. Dia sangat tahu betapa kuatnya sang paman yang telah melindunginya sejak kecil. Setiap kali pamannya bergerak, musuh pasti langsung mati. Kalaupun masih hidup, mereka akan mengalami cedera parah.

Namun, saat ini, pamannya itu bukan hanya kalah, tetapi meledak menjadi kabut darah tanpa menyisakan sedikit pun bagian tubuh yang utuh. Pemandangan berdarah yang begitu brutal membuat tubuhnya menggigil dan gemetar ketakutan.

Saat ini, tubuh Wang Kang benar-benar menggigil, diliputi oleh ketakutan. Namun, membayangkan bahwa dirinya berasal dari klan Wang yang memiliki latar belakang besar, ditambah lagi ia adalah murid jenius dari salah satu sekte terkenal, Sekte Api Nirwana, kepercayaan diri segera menyelimuti hatinya. Perlahan, rasa takut itu mulai mereda.

Setelah menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, kesombongan, rasa percaya diri, dan keangkuhan yang sempat surut kini kembali seperti semula. Dengan suara lantang, ia membentak:

"Bajingan! Berani sekali kau membunuh salah satu anggota klan Wang! Apakah kau mencari kematian?"

Suaranya bergema di ruangan yang sunyi, memecah keheningan dan mengundang kegaduhan di antara kerumunan yang sebelumnya membeku dalam keterkejutan.

Namun, mendengar bentakan itu, Lin Chen hanya tersenyum sinis. Wajahnya sedingin es. Bukannya takut, niat membunuh justru semakin menguat dalam matanya.

Lin Chen berpikir, meskipun dia berasal dari klan Wang yang besar, lalu kenapa? Dia sudah memiliki niat membunuhku, jadi apakah aku hanya akan berdiam diri seperti orang bodoh dan menunggu kematian? Tentu saja tidak!

Dia bukanlah remaja polos dalam dunia kultivasi. Dia sudah melihat bagaimana dunia ini bekerja—di mana kekuatan adalah segalanya. Selama memiliki kekuatan, orang lain akan tunduk. Selama memiliki kekuatan, dia bisa menentukan nasibnya sendiri, bahkan nasib orang lain.

Selama memiliki kekuatan, tidak ada seorang pun yang bisa memandangnya dengan tatapan meremehkan.

Dengan suara acuh tak acuh, Lin Chen berkata,

"Ya, aku memang membunuhnya. Lalu kenapa? Jangan mentang-mentang kau memiliki latar belakang besar, lalu aku harus takut membunuhmu. Kau mungkin jenius dan sangat dihargai oleh klanmu, tapi saat ini kau sendirian. Meskipun nantinya aku akan diburu oleh klanmu, itu sepadan selama kau mati."

Sambil berbicara, Lin Chen mulai melangkah maju.

Melihat Lin Chen yang mendekat tanpa sedikit pun rasa takut, Wang Kang mulai gentar. Tubuhnya bergetar hebat, dan bayangan kematian menyelimuti pikirannya.

Sepertinya pemuda ini tidak sesederhana yang terlihat…

Pikiran itu terus menghantui benaknya. Dia mulai bertanya-tanya, Apakah aku salah memilih lawan? Apakah aku telah menyinggung seseorang yang tidak seharusnya aku singgung?

Bayangan tentang pengawalnya yang meledak menjadi kabut darah hanya dengan satu tatapan kembali muncul dalam pikirannya. Itu semakin memperjelas bahwa sosok di hadapannya bukanlah orang biasa yang bisa dihadapi hanya dengan mengandalkan latar belakangnya.

Sepertinya pemuda ini memiliki sikap yang tegas dan kejam terhadap siapa pun yang berani menyinggungnya…

Pikiran itu terus menggelayut di benaknya, membuat ketakutan semakin mencengkeram dirinya.

Sementara itu, Lin Chen dengan tatapan penuh niat membunuh terus melangkah maju. Dia sudah memutuskan—Wang Kang harus mati. Apa pun yang terjadi, pemuda di depannya ini telah menjadi musuhnya. Jika dibiarkan hidup, dia pasti akan membalas dendam di kemudian hari. Jadi, untuk menghindari masalah yang tidak perlu, satu-satunya pilihan adalah membunuhnya sekarang.

Di sisi lain, tubuh Wang Kang semakin gemetar ketakutan. Bayangan kematian kini benar-benar ada di depan matanya.

...◦~●❃●~◦...

Namun, saat Lin Chen baru melangkah tiga kali, tiba-tiba terdengar suara berat dari seorang pria paruh baya.

"Nak... jangan melangkah terlalu jauh."

Di saat yang sama, tekanan gravitasi luar biasa dahsyat langsung mengunci dan menekan tubuhnya.

"WUSH! BOOM!"

Merasakan tekanan yang tiba-tiba itu, tubuh Lin Chen langsung terasa berat. Dia terhuyung dan menunduk hingga membentuk sudut 90 derajat, bahkan terus berlanjut sampai hampir berlutut.

Saat itu juga, kilatan kegilaan menyala ganas di matanya. Dalam sekejap, dia langsung mengaktifkan seribu jalur meridian dalam tubuhnya!

Seribu jalur meridian itu bersinar terang, seperti jalinan bintang di angkasa, menyedot energi Qi dari alam sekitar dengan kecepatan yang luar biasa.

Di saat yang sama, kekuatan sembilan kali lipatnya langsung aktif. Auranya melonjak drastis, dan tingkat kekuatannya yang sebelumnya berada di Ranah Pembangunan Fondasi level 2 tahap puncak langsung naik ke level 5 tahap awal.

Lin Chen menggerakkan pikirannya, menjalin resonansi dengan energi Qi dari langit dan bumi. Seketika, elemen tanah menyembur dari dalam tubuhnya! Dalam hitungan detik, elemen itu memadat, membentuk armor kokoh yang membungkus tubuhnya.

Saat itu juga, tekanan gravitasi yang menekannya langsung berkurang.

Lin Chen akhirnya bisa bernapas sedikit lebih lega.

Tak lama kemudian, sosok pria paruh baya keluar dari balik bayang-bayang. Tubuhnya agak kurus, tetapi wajahnya penuh dengan jejak ketegasan yang tak terbantahkan. Bukan hanya itu, aura agung dan berwibawa juga terpancar darinya.

Di saat yang sama, kekuatan dahsyat dari seorang kultivator Ranah Jiwa Berbunga level 3 tahap puncak langsung menyebar ke seluruh area. Tekanan yang ditimbulkannya begitu luar biasa hingga udara di sekitar mulai berfluktuasi, ruang bergetar, dan oksigen dalam ruangan tiba-tiba terasa menipis, membuat orang-orang yang berada di sana kesulitan bernapas.

Saat itulah mata Wang Kang tiba-tiba berbinar, dan dia berseru dengan ekspresi lega yang luar biasa.

"Paman Wang Gong!"

Melihat pamannya datang untuk melindunginya, kesombongan dan keangkuhannya langsung membumbung tinggi. Namun, sebelum dia sempat berbicara, tatapan tajam Wang Gong memberinya isyarat untuk diam.

Wang Kang terkejut, tetapi segera memahami situasi yang ada. Dia menelan kembali kata-kata yang ingin ia ucapkan.

Bagaimanapun, pemuda di depannya ini baru saja membunuh pelindungnya, seorang ahli Ranah Pembangunan Inti, dengan begitu mudah. Itu adalah hal yang sangat mengejutkan dan tidak biasa.

Membayangkan sosok sekuat itu bisa dihancurkan hanya dengan sekali tatapan masih membuat tubuhnya merinding hingga ke tulang.

Namun, keterkejutan yang lebih besar melintas di mata Wang Gong.

Pemuda yang dikiranya bisa ditundukkan dengan mudah ternyata sama sekali tidak sederhana!

Dengan matanya yang tajam, pria paruh baya itu bisa melihat dengan jelas bahwa ranah pemuda itu naik berkali-kali lipat hanya dalam waktu singkat.

Namun, yang lebih mengejutkan adalah bagaimana energi Qi dari langit dan bumi tersedot ke dalam tubuhnya seperti banjir bandang, seolah tubuhnya adalah magnet yang menarik energi itu dengan liar.

Tak hanya itu, pemuda itu bahkan berhasil memanipulasi elemen tanah menjadi armor padat dan kokoh untuk menahan tekanan yang ia berikan.

Meskipun Wang Gong hanya menggunakan 25% dari kekuatannya, pemuda ini masih mampu bertahan. Itu saja sudah cukup membuatnya terkesan.

Dan hanya satu hal yang melintas di pikirannya:

"Anak muda ini… tidak sederhana."

Untuk sesaat, kewaspadaan menyelimuti pikirannya. Pemuda dengan kekuatan seperti ini pasti bukan orang biasa. Jika dia bukan dari klan besar, maka dia pasti murid dari seseorang yang sangat kuat, mungkin bahkan seorang ahli Ranah Pencerahan atau Ranah Penguasaan Alam.

Membayangkan keberadaan seperti itu, Wang Gong langsung bergidik ngeri. Mau tak mau, ia harus menganggap masalah ini dengan sangat serius.

Jika dia benar-benar menyinggung seseorang yang sangat kuat, bukan hanya dirinya yang akan binasa, bahkan leluhur klan pun mungkin tidak akan mampu menanggung konsekuensinya.

Sebuah pemikiran melintas di benaknya.

Masalah ini harus berhenti sampai di sini.

Dan untuk menghindari kebencian dari pemuda itu, ia harus memberikan kompensasi yang pantas.

Setelah menarik napas dalam-dalam, akhirnya pria paruh baya itu berbicara:

"Nak, mari akhiri masalah ini di sini. Lepaskan keponakanku, dan sebagai gantinya, aku akan memberikanmu kompensasi yang pantas."

Sambil berbicara, Wang Gong melempar sebuah kantong penyimpanan ke arahnya.

Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada datar:

"Di dalam kantong itu ada sekitar 100 batu roh. Aku harap masalah ini bisa berakhir sampai di sini."

Di sisi lain, Lin Chen menangkap kantong itu dengan ekspresi biasa saja.

Namun, di dalam benaknya, ia sedikit terkejut dan bingung.

Saat itulah suara Lin Xiao Xiao, yang berada dalam Kristal Ilahi, menggema di pikirannya:

"Tuan, sepertinya orang itu mengira Anda memiliki latar belakang yang tidak sederhana… atau mungkin dukungan dari seorang kultivator yang sangat kuat yang melindungi Anda."

Mendengar itu, Lin Chen mengernyit, lalu buru-buru bertanya:

"Hmm… maksudmu dia mengira aku memiliki seorang kultivator kuat sebagai guruku?"

"Ya, bisa dikatakan begitu." Jawab Lin Xiao Xiao.

Lin Chen terdiam. Ia tak tahu harus tertawa atau menangis.

Namun, jika itu yang terjadi, maka ini adalah hal yang bagus. Kesalahpahaman ini bisa menyelamatkannya dari situasi kritis yang sedang berlangsung.

Meskipun demikian, di dalam hatinya ada perasaan campur aduk—antara senang dan sedikit kecewa.

Ia senang karena mendapatkan kompensasi 100 batu roh, harta yang sangat berharga. Namun, di sisi lain, ia juga merasa sedikit tak berdaya dan menyayangkan kesempatan untuk membunuh Wang Kang.

Pemuda itu adalah bibit musuh yang bisa berkembang menjadi masalah besar di masa depan. Tetapi untuk saat ini, membunuhnya bukanlah pilihan yang bijak.

Terlepas dari semua itu, Lin Chen akhirnya tersenyum pasrah.

Tak ada gunanya menyinggung sosok Ranah Jiwa Berbunga saat ini. Kekuatannya masih jauh lebih lemah.

Setelah menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, ia akhirnya berkata dengan suara tenang:

"Baik, mari kita akhiri semuanya di sini. Tapi tolong didik keponakanmu agar dia bisa menjaga tingkah lakunya. Jika dia terus bersikap sombong seperti ini, cepat atau lambat kesombongannya akan menghancurkan dirinya sendiri… dan mungkin juga klannya."

Lin Chen berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada acuh tak acuh:

"Lagipula, guruku bukanlah orang yang mudah diajak bicara."

Mendengar itu, tubuh Wang Gong sedikit bergetar.

"Ternyata dugaanku benar… ada seseorang yang sangat kuat di belakang pemuda ini!"

Untung saja dia segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah ini sebelum semuanya menjadi lebih buruk.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Wang Gong berbalik dan berjalan pergi.

Saat matanya tertuju pada Wang Kang, ekspresi kekecewaan yang luar biasa melintas di wajahnya.

Keponakannya ini… terlalu sombong dan arogan.

Mengandalkan latar belakang keluarganya, ia hanya tahu berfoya-foya dan menindas yang lemah. Dengan karakter seperti ini, perkembangannya di dunia bela diri pasti akan terbatas.

Dan tanpa kata lain, Wang Gong membawa Wang Kang pergi, meninggalkan ruangan yang kini terasa lebih hening dari sebelumnya…

Memandang kepergian orang orang dari Klan Wang, Lin Chen mengepalkan tangannya erat-erat. Dia masih terlalu lemah. Akhirnya dengan tekad yang kuat dia berkata pada dirinya sendiri.

"Kekuatan! Aku butuh kekuatan yang lebih besar!"

1
Naga Sakti
serruu..💪
Davide David
up lagi thor mantap
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangat thor 💪💪 🔥🔥🔥🔥🌹🌹🌹
Endro Budi Raharjo
lupa dg misinya ato dg penguasaan ruang dan waktu kembali lg ke semula....
Iskandar Yunaeni
mana nih lanjutannya
yos helmi
ngelantur terlalu jauh thor.. dah up asal inget.. ng niat up mending modar thor
Anwar Mbadasia
lanjut
eco cute
jozzz
Endro Budi Raharjo
wadoh....uda tegang.....
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangaaaat thor 💪💪
Endro Budi Raharjo
penuh dg penghianat....
Endro Budi Raharjo
di awal biasanya ckp menghibur....tp di pertengahan ....
Endro Budi Raharjo
asyiiikk kayaknya....
Endro Budi Raharjo
asyiiikk kayaknya....
Durian Anget
pfttt
Durian Anget
sekedar, bukan sekadar
Nanang Supriyatna
mata mataku..lanjut thor...
maz tama
ditunggu update terbaru nya thor /Grin/
maz tama
bantai Thor bantaaaaiiiiiii
maz tama
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!