NovelToon NovelToon
CINTA ATAU LUKA

CINTA ATAU LUKA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:341.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arisha Langsa

Kata orang cinta itu indah,bisa membuat orang tertawa,dan berbunga-bunga,namun juga bisa buat orang menangis,tangis bahagia kah itu? atau tangis karena sakit?

Tapi bagiku cinta itu ibarat luka tak berdarah,sakit tak tau dimana sakitnya,itulah cinta yang aku rasakan,benarkah itu cinta? ataukah sesungguhnya itu luka yang ku kira cinta?

Tuhan....aku mengimpikan cinta yang seperti orang katakan,cinta yang seperti kisah cinta Rasulullah dengan bunda Aisyah,atau seperti cintanya Rasulullah pada bunda Khadijah_..
@..Adiba Khanza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Senin pagi,Adiba melangkah cepat memasuki pintu unit gawat darurat,state tempat ia magang,bersama beberapa dokter umum sebagai senior dan rekan-rekan seperjuangan nya,langit pagi ini mendung dan sedikit gerimis.

" Pagi Dok..." sapa seorang perawat pria yang selalu rutin menyapa ramah Adiba.

" Pagi mas Fahri...apa kabar?" balas Adiba ramah, perawat senior itu selalu suka bercanda dengan Adiba,dan Adiba tak merasa terganggu dengan candaan nya,selama masih wajar.

" Tadinya sih mendung seperti langit pagi ini,tapi seketika cerah saat bertemu mentari ku" gombal nya yang selalu berhasil membuat Adiba tersenyum bahkan terkadang Adiba tertawa kecil dengan gurauan pria dewasa itu.

" Sweet banget sih...jadi tersipu ini" balas Adiba tak kalah konyol.

Fahri terasa ngakak,pria dengan seragam serba putih itu selalu nayaman saat mengobrol bersama Adiba" aduh...meleleh Abang dek " balas Fahri.

" Derita lu,gue mah b aja..bay.." Adiba melangkah cepat menuju ruangan khusus dokter, sedangkan Fahri tertawa seraya menggeleng,ia menatap punggung Adiba.." kamu cantik" gumam Fahri pelan.

" Hayo siapa yang cantik?" tanya rekan Fahri yang tiba-tiba muncul di depan nya,membuat Fahri sedikit ter lonjak karena kaget.

" Astaghfirullah..kamu ya ngagetin aja" dumel Fahri.

" Siapa yang cantik?" tanya rekan nya sekali lagi, matanya menatap curiga wajah tampan Fahri,perawat yang terkenal Sholeh itu.

" Itu..dokter Adiba..." jawab nya santai,tak berniat berbohong.

Mendengar jawaban jujur Fahri, rekannya nya itu men cebikkan bibir nya " kalau itu mah ga perlu lu bilang,santero FG hospital juga udah tau,bahkan udah di akui,kamu suka sama dia? Bukan pukulan kita itu,kita mah cuma perawat" ucap nya yang bernada insecure.

" Suka gangguin aja,dia itu junior gue waktu masih mondok,cuma dia waktu itu masih madrasah ibtidaiyah, sedangkan gue madrasah Aliyah"

" Bukan nya kalau di pondok itu laki-laki sama perempuan di pisah ya?" tanya rekan Fahri.

Fahri mengaguk" tapi setiap satu Minggu sekali kami kan akan ada kajian rutin di masjid pondok,dan itu semua santri di wajibkan ikut, walaupun di masjid terpisah tapi kan pas baru datang atau pas keluar masih bisa saling lihat,hanya saja ga bisa saling sapa" terang Fahri dan di angguki tanda rekannya itu paham.

Kegiatan berlalu begitu cepat hingga saat jam makan siang tiba,Adiba membuka bekal nya,ia tak berniat ke kantin,selain sering menjadi pusat perhatian ia juga sedang tak ada temannya untuk ke kantin, rekannya yang lain sudah saling bergantian istirahat makan siang nya.

" Dok ada yang ingin bertemu" ucap seorang perawat menghampiri Adiba.

Adiba membatalkan suapan nya,ia meletakkan kembali sendok nya yang berisi nasi dan lauk.

" Siapa" tanya Adiba heran,siapa yang mencarinya?, batin nya.

Perawat itu menggeleng seraya tersenyum lucu" lupa nanya namanya dok, pokonya laki-laki tampan" jawab nya antusias dengan mata berbinar.

Adiba menggeleng merasa lucu dengan para rekan-rekan nya itu, ada-ada saja ulah mereka,ada yang menangis terharu saat melihat pasien yang menyedihkan,merasa geram jika ada pasien yang tidak sabaran dan arogan,dan akan histeris saat kedatangan pasien atau keluarga pasien yang berwajah tampan,serta akan merasa jijik saat menangani pasien atau tamu yang genit.

Adiba sangat ingat saat Abizar datang ke IGD saat menjadi korban di proyek,para rekannya hampir berteriak histeris saat melihat ketampanan pria itu, wajahnya yang bak dewa Yunani membuat mereka seakan gelisah tak menentu, bagaimana jadinya jika sampai mereka tau bahwa ia telah menjadi korban kebuasan pria yang mereka puja paras nya itu.

Adiba bangun dari duduknya setelah menutup kembali kotak bekalnya dan menyimpannya ke dalam laci meja kerjanya " ayo mbak" ajak Adiba.

perawat itu mengangguk mengikuti di belakang Adiba" jalan di samping saya dong mbak,kok di belakang sih" protes Adiba.

Perawat itu tak menjawab,ia hanya tersenyum seraya menyamakan langkahnya,ia sedikit merasa sungkan karena Adiba seorang dokter, walaupun masih berstatus magang.

Adiba melihat seorang pria berdiri sambil bersandar di dinding, terlihat asyik mengetuk-ngetuk rumit sepatunya ke lantai.

" Mas" panggil Adiba saat sudah berada di samping pria itu,ia baru bisa mengenalinya saat sudah dekat,dan ternyata itu adalah Riki,si teman baru.

" Eh... dokter sibuk ya? Aku ganggu ngak?" tanya Riki cepat, terlihat gelagat nya sedikit gugup.

Adiba membalas pertanyaan Riki dengan sebuah senyuman lembut" Ga terlalu sih,ada apa mas cari aku?" tanya Adiba lembut.

Riki menggaruk pelan kepalanya seraya tersenyum canggung"mau ngajakin makan siang,sekalian ada yang mau aku bicarakan "

" Penting banget ? Emang mas belum makan?" tanya Adiba .

Riki lagi-lagi tersenyum malu seraya menggeleng" kan mau ngajakin kamu,tapi kalau kamu sedang sangat sibuk tidak apa,aku akan balik ke kantor" putus Riki.

" Tunggu sebentar ya" Adiba tak menjawab, ia justru meminta Riki menunggu,dan ia berbalik kembali kedalam.

Riki mengangguk patuh,ia memandangi punggung Adiba yang melangkah cepat kembali memasuki ruangan IGD.

" Ayo,aku bawa bekal,jadi kita makan siang nya di kantin aja boleh kan?" tanya Adiba sopan,ia menunjukkan kotak bekal nya yang berwarna putih.

Riki mengangguk seraya tersenyum, walaupun hanya bisa di kantin rumah sakit,tapi Riki sangat bahagia,bisa menikmati waktu bersama Adiba menurutnya sangat berarti.

Dua insan itu memasuki kantin,Adiba membawa Riki ke kantin khusus para dokter dan petinggi rumah sakit,di sana di sediakan menu yang berkelas,mengingat Riki bukan dari kalangan biasa.

Keduanya memilih meja yang sedikit terletak di bagian ujung,dekat jendela,tanpa mereka sadari sejak tadi ada dua beberapa pasang mata memperhatikan mereka.

" Mas mau makan apa? tanya Adiba pada Riki,ia belum duduk,berniat memesankan makanan untuk adik dari Dea itu.

" Apa aja dok,aku mah pro sama semua makanan" jawab Riki lucu.

Adiba mengangguk" minum nya?" tanya Adiba lagi.

" Samain sama kamu aja,ga mungkin kan kamu minum juga ga mau pesan? Ini loh aku mau traktir kamu,kamu pernah bilang kan ga ada doa menolak rezeki,air putih kamu itu tidak akan basi masih bisa untuk nanti" ucap Riki cepat, karena tadi Adiba mengatakan ia bawa bekal dan akan mubazir jika bekal nya tidak ia makan dan akan basi jika harus ia simpan lagi untuk malam.

Adiba tertawa kecil mendengar ucapan Riki" baiklah,mas tunggu sebentar ya"

Riki mengangguk seraya tersenyum manis menatap wajah cantik Adiba yang berdiri di depan nya " jangan lama-lama ya ninggalin aku,ntar di goda cewek lain" canda Riki.

" Mas bisa aja" ucap Adiba" sebentar " tambah nya,ia meninggalkan meja Riki dan berjalan menuju stan yang menyediakan aneka menu,memesan satu porsi makan siang yang ia pilih nasi soto daging untuk Riki,dan juga dua gelas jus jeruk untuk nya dan Riki pastinya.

Adiba kembali ke meja tempat Riki duduk, keduanya saling bercerita hal-hal ringan,saling bertukar pengalaman dan ilmu,Adiba yang memang dasarnya cerdas cukup nyambung saat Riki bercerita tentang kegiatannya, begitupun dengan Riki yang juga sama pintarnya.

Pesanan datang, keduanya hening sesaat menikmati hidangan di depan mereka,sesekali Riki melirik kagum pada gadis cantik yang kini duduk berhadapan dengan nya, hingga akhirnya makan mereka habis.

" Katanya ada yang mau mas omongin,apa?,jadi penasaran aku" tanya Adiba.

Riki mengangguk mengiyakan" aku ga akan basa basi dan aku harap kamu percaya,aku jatuh cinta sama kamu dan ingin melamar mu, apakah boleh" tanah Riki cepat,ia bahkan langsung menghembuskan nafasnya setelah mengatakan itu.

Adiba membelalakkan matanya mendengar ucapan Riki" mas..yakin? Kita baru kenal" ucap Adiba.

Riki mengangguk cepat" insyaallah..kamu yang baru kenal aku,tapi aku sudah lama kenal kamu,sejak satu tahun lalu" jujur Riki,ya Riki pertama kali melihat Adiba saat gadis cantik itu mengantarkan bekal untuk ayahnya di bengkel dan Riki sedang berada di tempat itu,sejak hari itu ia sering mencari tau tentang Adiba,dan entah kebetulan atau apa,kakak nya berteman dengan Adiba,dan saat itulah Riki manfaatkan untuk mendekati gadis impiannya itu.

Tak jauh berbeda dengan beberapa orang yang duduk tak jauh dari mereka,Adiba dan Riki memang tak melihat mereka karena terhalang oleh beberapa bunga yang menjadi hiasan kantin.

" Mas..." berat suara Adiba untuk berucap " Maaf..tapi aku sudah menikah" jawab Adiba, wajahnya menunduk dalam,tak berani menatap lawan bicaranya yang tengah menatapnya dengan tatapan tak percaya.

1
Nurhayati Nia
ending nya sangat menyenangkan
karyamu waw banget thort
Wangintowe Tundugi
yes
Tira Aneri
Luar biasa
di wish
penulis ini ikut aliran ram Punjabi...bulet gak ketemu2
di wish
ceritanya kok aneh sudah ada buku nikah masak gak blg...apa sudah pikun
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Sri Wahyuni
best
Nur Nuy
Luar biasa
Ilfa Yarni
Harbs deh
Ilfa Yarni
maaf ya Thor kmrn2 hpmu rusak on baru Baek lgh s diservis
Nindy bantar
bonus nya Thor
Nurhayati Nia
alhamdulillah akhirnya endingnya sangat memuaskan semua bahagia di akhir kisah cinta dan luka ini
salam sehat dan semangat untuk Arusha langsa dan aku akan pantengin kisahmu yang baru yaa
Aras Diana
gak ada bonusnya
Virgo 08
hiks.. rasanya ga mau tamat . bonus dong thor
chusnul chuzan
lhoo uda tamaaat abi n khanzaa,
.stujuu bonus chapternyy kakk ..

trimaksih bnyakk n smangatt kakk arishaa/Heart/
Popi Oktavera
bonus chapter nya ditunggu
Siti Naimah
oh...gak berasa ya..ternyata telah sampai di episode 100...dan sudah tamat saja.saking terpananya membaca setiap episode..semangat berkarya kakak author.../Heart//Heart/
Sripuan
Luar biasa
Siti Naimah
Adiba sama Abizar makin bahagia saja.setelah melewati cobaan yg amat berat di awal.sama2 terluka..
sama2 saling berprasangka.akhirnya bisa memperoleh titik temu/Heart/
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!