Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 29
"Tante, Tante, yang harusnya di panggil Tante itu Delia, bukan aku. Aku ini Mama kandung kamu, Mia. Bukan wanita itu, mengerti?." Bentak Rindu pada Mia.
"enggak.. Mau, Mama Mia itu tetap mama Delia." teriak Mia histeris.
"Delia, Delia lagi, kenapa sih kamu selalu sebut nama wanita itu terus?." Rindu yang sudah mulai emosi.
"Dengerin Mama ya, Mia. Sesayang sayangnya ibu sambung sama anak tiri itu beda, dia tetap lebih menyayangi anak kandungnya sendiri, ngerti." Rindu hasudnya.
"maksud Tante, apa?." Mia tak mengerti.
"Wanita yang di panggil Mia, itu Mama. Dia sedang mengandung dan setelah melahirkan anaknya, dia gak bakal sayang lagi sama Mia." Rindu ucapnya pelan sambil kedua tangannya memegang kedua bahu sang anak bungsu.
"Tante bohong, Mama Delia tetap sayang sama Mia." Mia tangisnya semakin kencang.
Bu Marni yang sedang menyapu di halaman depan mendengar tangisan anak majikannya. Pun segera berhenti dari aktivitasnya dan segera masuk ke dalam rumah. Begitu sampai di ruang tivi ia melihat Rindu sedang menenangkan Mia yang masih menangis tersedu-sedu.
"Mia, maafin Mama ya!." Rindu.
"Mama gak bermaksud marah-marah sama Mia." Rindu mulai takut Mia tak berhenti menangis. ia takut jika Husni pulang melihat Mia menangis, otomatis ia akan di salahkan dan menambah kemarahan sang mantan suami.
"Mba, kenapa non Mia bisa menangis?." tanya Bu Marni berdiri dekat Mia.
"Anaknya aja yang cengeng, di bentak dikit aja langsung nangis, ini pasti karena Delia didikannya gak bener jadi anak manja, jadi cengeng, kan?." Rindu tak ingin di salahkan.
"Non, udah ya, jangan sedih lagi, kan. Ayahnya non lagi cari mama Delia." bujuk Bu Marni menenangkan Mia dengan memeluk kepalanya, Mia membalas pelukan Bu Marni.
"Maaf ya, Mba Rindu setahu saya nyonya Delia sudah mendidik non Mia dengan baik, mba Rindu harusnya sabar ngadepin anak yang lagi rewel." Bu Marni, tak habis pikir dengan Rindu yang tak dapat menghibur Mia,
"hahh.. Pembokat aja sok-sokan ceramahi saya, denger ya Bu Marni saya juga seorang ibu buktinya Dita aja nurut sama saya, gak kaya Mia cengeng." cibir Rindu.
Bu Marni hanya beristighfar dan mengelus dadanya saja, bersabar menghadapi Rindu.
"Mba Rindu setiap anak-anak beda-beda jangan membandingkan mereka." Bu Marni.
"Ada apa ini? Kenapa Mia menangis?." Suara seseorang yang tak asing bagi mereka tiba-tiba menyahut. yang tak lain adalah Husni.
"Dia terus merengek nyari Delia." jawab Rindu dengan memutar matanya malas.
Husni pun mendekati Mia dan langsung memeluk putri bungsunya. Mia pun membalas pelukan ayahnya.
"Maafin ayah, ya? Ayah belum menemukan Mama, tapi ayah udah minta detektif kok buat nyari Mama, Mia sabar dulu, ya!." Husni dengan layu.
"Mia, mau sama Mama." Mia rengeknya lagi.
"Kamu denger kan mas, istri kamu tuh gak bener didik anak kita, dia jadi cengeng dan manja." Rindu cibirnya.
Husni menghela nafas beratnya pulang mencari istri ingin tenang tapi begitu ia di rumah justru harus mendengar ocehan mantan istrinya yang menyudutkannya.
"Bu Marni, Tolong bawa Mia ke dalam, ya!." pinta Husni. Bu Marni pun menurut ia membawa Mia masuk ke dalam.
"Terus apa kamu pernah mendidik putri bungsu kamu?." tanya Husni ketusnya dengan tatapan tak suka. Rindu diam seketika.
"bahkan kamu meninggalkan Mia yang masih usia satu tahun, dia masih membutuhkanmu masih membutuhkan asi kamu, tapi kamu tetap keukeuh, kan. Meninggalkan Mia? Lalu sekarang kamu nyalahin Delia yang selama ini ada untuk Mia, merawatnya dari kecil sampai sekarang usia lima tahun. Apa kamu pernah melihat tumbuh kembangnya, merangkak, belajar berjalan, belajar bicara. Apa kamu ada, gak.. Gak ada." Husni bentaknya membuat Rindu takut.
"Delia, dia yang sudah menjaganya selama ini sehingga dia jadi anak yang baik dan penurut, iya, sekarang aja dia lagi rewel, nyari Mamanya." Husni lanjutnya.
"Mas.." Rindu.
"Pulanglah, kehadiran kamu gak di butuhkan di sini." Husni perintahnya.
Rindu menghentikannya kakinya kesal di usir dari rumah mantannya.
Rindu pulang ke rumahnya, ia sangat marah di usir oleh Husni. Rindu membanting tasnya di sofa.
"Arrgghh.. Sial, aku kira setelah wanita itu enyah dari rumah mas Husni bisa dengan mudah mendapatkan kembali dia." Rindu.
"loh.. Ada apa, pulang-pulang kok marah-marah gak jelas?." tanya Bu Susi yang dari dalam rupanya ia sudah pulang dari acara pernikahan saudaranya.
"Aku di usir sama mas Husni." Rindu jawabnya.
"harusnya Husni berterima kasih dong sama kamu, kamu, kan. Udah jagain Mia!." Bu Susi.
"tau ah Bu, mas Husni marah gara-gara aku jelekin istrinya didik Mia jadi anak rewel dan manja." Rindu masih kesal.
"hmm.. kirain kamu bakal gampang ngambil hatinya Husni," Bu Susi cibirnya.
"hahh.. Daripada pusing mending aku ketemuan aja Ama pacar aku." Rindu.
***
Husni duduk di tepi ranjangnya memijat keningnya merasa pusing. Belum lagi ia harus setiap saat membujuk anaknya agar tetap tenang selama Delia belum di ketemukan.
Drrtt..
Drrtt.
suara handphone bergetar miliknya berdering, Husni mengambil handphone nya di atas ranjang di dekatnya.
"Iya, hallo.." sapa Husni pada seseorang di sebrang sana.
"Hallo, pak! Kami sudah mengetahui di mana keberadaan istri anda." Suara sebrang sana.
Husni membulatkan matanya.
"kamu yakin, kalian sudah menemukan istriku?." tanya Husni memastikan.
"Iya, Pak!." Ucap suara orang di seberang sana meyakinkannya.
Husni menghela nafasnya lega, akhirnya ia akan segera bertemu sang istri.
kmu ntti x dapat penggan ti..
yg lebih baik segalax ...