Kazuya tak pernah merasa lebih bersemangat selain saat diterima magang di perusahaan ternama tempat kekasihnya bekerja. Tanpa memberi tahu sang kekasih, ia ingin menjadikan ini kejutan sekaligus pembuktian bahwa ia bisa masuk dengan usahanya sendiri, tanpa campur tangan "orang dalam." Namun, bukan sang kekasih yang mendapatkan kejutan, malah ia yang dikejutkan dengan banyak fakta tentang kekasihnya.
Apakah cinta sejati berarti menerima seseorang beserta seluruh rahasianya?
Haruskah mempertahankan cinta yang ia yakini selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiiiee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Hari Pertama
Setelah beberapa minggu menunggu, akhirnya Kazuya berhasil mendapatkan tempat magang di perusahaan besar yang juga ditempati oleh Aronio bekerja. Namun, Kazuya memilih untuk tidak memberitahukan Aronio sebelumnya. Ia ingin memberikan kejutan, berpikir bahwa hal ini akan menyenangkan Aronio. Meskipun berulangkali ia hampir keceplosan, akhirnya semua itu bisa ia jaga. Sejujurnya ada keraguan lain yang mendadak menyelimuti hatinya.
Pikirin-pikiran negatif menghantui sejak semalam. Apalagi dirinya yang harus mempersiapkan mental bertemu orang-orang baru. Kepalanya sudah menghadirkan dugaan-dugaan buruk padahal semua itu belum terjadi. Ada yang selalu menenangkan pikirannya, bagaimanapun nantinya semua akan baik-baik saja. Apalagi disana nanti juga apa Aronio yang pastinya akan membatu dirinya jika kesulitan bukan?
Pagi ini, Kazuya dengan pakaian formal yang rapi memasuki lobi gedung perusahaan. Ia melangkah penuh percaya diri, meski ada sedikit kegugupan yang terasa. Ia baru saja mendapatkan jadwal untuk bergabung di divisi riset pasar yang ia ketahui managernya bernama—Bejo. Jujur ketika mendapat email pemberitahuan tersebut ia hampir saja tertawa membaca nama tersebut, teringat salah satu iklan tolak angin.
Memang sedari awal ia mengetahui divisi tersebut berbeda dengan divisi yang ditempati oleh Aronio. Divisi Aronio tidak menerima anak magang sepengetahuannya dari website informasi perusahaan tersebut. Tidak masalah, yang penting masih dalam satu gedung yang sama.
Kazuya menghela napas panjang saat melangkah ke lift. "Semoga semuanya berjalan lancar," bisiknya dalam hati.
Sesampainya keruangan yang didepannya tertera bacaan Market Research Division ia menyiapkan mental untuk memulai dunia barunya.
Ketika pintu terbuka ia langsung dihadapkan dengan lorong kecil dengan ujung terdapat satu meja lengkap dengan komputer diatasnya dan seorang wanita yang langsung menyambut dirinya dengan senyuman lebar.
"Anak magang, ya?" Tebak mbak-mbak itu tepat sekali. Kazuya sampai milirik arloji ditangannya berpikir apakah dirinya sudah ditunggu sejak tadi. Arloji menunjukkan pukul 07.45 masih belum telat dari waktu yang dijadwalkan dalam pemberitahuan kemarin.
"Iyaa, benar mbak." Jawab Kazuya berusaha terlihat semangat dan ramah. Padahal jantungnya sudah berdegup kencang sejak tadi.
Rasanya seperti ketika Aronio sedang melakukan hal-hal romantis saja. Sama-sama mendebarkan.
"Boleh duduk di sana dulu, Mbak," ujar wanita itu sambil menunjuk sofa di depan meja kerjanya. Senyumnya tipis, sopan, namun tetap terasa formal.
"Kita tunggu Pak Bejo dulu, ya. Sepertinya sebentar lagi beliau datang," tambahnya, melirik sekilas ke arah jam digital yang menyala di layar laptopnya sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.
"Iyaa mbak. Saya kira saya terlambat, soalnya karyawan lain udah rame banget yang dateng." Balas Kazuya berusaha membuka pembicaraan dan mengemukakan rasa penasarannya ketika melihat hampir kursi di kubikel ruangan itu telah terisi penuh.
"Ohhhh belum kok, mbak. Jadwal kerja sesuai SOP perusahaan jam 08.00, kok. Akan tetapi memang kebanyakan anak-anak divisi datengnya lebih awal. Suka dikejer deadline konten soalnya." Bisiknya ketika mengatakan kalimat akhir itu sambil terkekeh.
Kazuya mengangguk paham. Berusaha membayangkan kerjaan yang akan ia dapatkan nantinya. Sepengetahuan pendeknya dari ilmu perkuliahan dan mencari informasi sebelum melamar magang, divisi yang bakal menjadi tempat bekerjanya beberapa bulan kedepan ini bertanggung jawab untuk menganalisis tren pasar, kebutuhan konsumen, dan data pemasaran.
Setahunya juga biasanya berkolaborasi erat dengan marketing untuk menentukan target pasar, dimana berarti akan berhubungan dengan divisi Aronio bukan?
Ngomong-ngomong tentang lelaki itu, jujur Kazuya penasaran akan responnya nanti ketika melihat dirinya berada di perusahaan ini.
Dimana letak ruangan marketing?
Kazuya mencoba mengingat-ingat ruangan sebelum dirinya masuk. Namun tidak tak terlintas sama sekali diingatannya. Ia sedari tadi fokus dengan ketegangannya.
"Permisi." Sapaan buru-buru seorang terdengar dibarengi dengan pintu yang terbuka.
Kazuya sempat terdiam beberapa saat melihat seseorang yang datang.
Pak Bejo masih semuda ini? Batinnya terkejut. Pasalnya perawakan lelaki ini tidak seperti pak Bejo yang ada dalam bayangannya—sudah berumur atau setidaknya sudah berkepala empat. Sedangkan yang datang ini terlihat sangat muda, Kazuya tebak usianya tak jauh berbeda dengan dirinya.
Kazuya melihat penampilan lelaki itu, lalu kembali melihat penampilannya.
Ini gue yang terlalu rapi? Atau dia yang salah kostum ya?
Kazuya menggunakan pakaian yang ia merasa sudah sangat rapi. Atasan blazer crop itam ala-ala Korea. Bawahan celana bahan yang sering ia lihat digunakan oleh mbak-mbak kantoran. Bahkan ia sebelum pergi sejak semalam mencari referensi outfit terlebih dahulu di pinterest. Tidak ingin mendapat first impresion buruk dari orang-orang.
Sedangkan lelaki tersebut? Lihat! Bahkan ia menggunakan sepatu sneakers. Untung saja atasannya kemeja, yahh! Meskipun tetap juga kurang sopan kemejanya dibiarkan terbuka tidak dikancing dengan dalaman kaos putihnya.
Bukannya di lowongan magang tertera hanya satu lowongan?
"Ehhh pak Antar, ehh mas Antar," kikuk mbak yang duduk di meja tertera bacaan secretary. Bahkan Kazuya baru sadar mbak-mbak ini adalah sekretaris pak Bejo, setelah ia menoleh mendengar suara yang terdengar agak gugup itu.
Antar???
"Maaf mas Antar bisa duduk dulu, kita lagi nunggu pak Bejo yang belum datang." Terang sekretaris itu menunjuk tempat duduk disamping Kazuya.
Anak magang juga? Siapa sih cowo ini?
Kazuya bertanya-tanya sosok yang kini sudah duduk disebelahnya. Mengapa pula mbak sekretaris itu terlihat kikuk menyambut kedatangannya.
"Oiya mas Antar, ini mbak Kazuya mahasiswa yang akan magang juga di divisi ini." Jelas sekretaris itu selanjutnya.
Lelaki tersebut menatap Kazuya sebentar, tersenyum sangat tipis. "Antar," perkenalnya singkat.
"Ehhh? Kazuya." Balas Kazuya sambil menyambut uluran tangan Antar.
"Mas Antar ini akan magang juga mbak disini, kemungkinan kalian akan banyak berinteraksi." Jelas sekretaris tersebut setelah melihat Antar yang sepertinya tidak ingin repot-repot menjelaskan.
Kazuya tersenyum kaku. "Ohh iya, mbak, saya kira yang bakal magang saya sendiri, soalnya tertera di informasi recruitment hanya menerima satu orang." Kazuya meringis ketika menyadari dirinya terlalu ingin tahu masalah perusahaan. Bisa jadi saja hanya cara kerja perusahaan yang memberitahu satu lowongan agar setiap pelamar mengeluarkan segala kemampuannya dalam proses recruitment.
"Ohhh mas Antar ini—" ucapan sekretaris itu terpotong dengan suara Antar yang mengambil alih pembicaraan.
"Kebetulan rezeki gue aja kali," balas Antar singkat, nada bicaranya datar namun tegas. Tanpa banyak basa-basi, ia melirik sekilas ke arah sang sekretaris, memberi isyarat halus dengan anggukan kecil. Gerakan itu tampak jelas hanya bagi yang terbiasa membaca bahasa tubuhnya. Pesan tak terucap itu seperti perintah agar topik pembicaraan tidak berlanjut. Ada sesuatu di balik ucapannya yang sederhana, sesuatu yang ia sembunyikan rapat-rapat di balik ekspresi tenangnya.
......................