pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 : Petunjuk Dari Mimpi
Perbincangan mereka dihentikan dengan waktu, sekitar pukul satu dini hari mereka masuk kedalam tenda masing-masing
sebelum masuk ke dalam tenda ticong membisikkan ke telinga balon “jangan tinggalkan aku lagi ya Sayang” ucap ticong
balon hanya bisa tersenyum dan mengangguk kan kepalanya “hmmm”
“aku masuk dulu ya Lon” ucap tucong
“iya Cong” balas balon
“hmmm, sudah gak dilihat lagi yan bang soram sama awak ini” ucap kalem
“biarkan lah Lem, ticong yang mau, biar dia tambah semangatnya” ucap bang soram
“iri kau ya Lem” ucap ticong sambil mengejek kalem dan masuk kedalam tenda
“biarin wek, aku yang tidur sama balon bukan kau wek” ucap kalem sambil bercanda
“awas kau ya Lem besok” ancam ticong
“biarin wek” kalem sambil ngejek
“kalian ini lah sudah pagi ini jangan ribut” ucap bang soram
“sudah-sudah Lem, nanti si kawan itu datang baru tahu” ucap balon
“sudah lah Lon jangan bercanda kau” ucap kalem sambil masuk ke dalam tenda
akhirnya mereka masuk ke dalam tenda masing-masing, kalem yang tidur di sebelah balon
“Lon aku masih memikirkan kejadian yang tadi”
“sudah jangan kau pikirkan Lem, kalau kau terus memikirkan, yang ada kau gak bisa tidur”
“iya juga sih Lon, tapi aku terpikir terus sama wajah pucat nya Lon”
“gila kau Lem, nanti kau di mimpiin baru tahu” ucap balon
“gilak kau Lon, jangan buat aku takut lah!!!”
“makanya itu jangan kau pikirkan, kalau gak kamu pikirkan saja cinta kau diterima sama cermai”
“itu sama-sama seram Lon, yang satu memang seram, yang satu lagi seram karena halu dan gak mungkin terjadi hehehe”
“yah kamu tinggal pilih saja ngapain repot”
“ah gak mau aku dua-duanya”
“sudahlah mau tidur saja kau rempong kali ya Lem, bising kali lu kau Lem tinggal tidur saja,”
“iya-iya sewot juga kau Lon rupanya, kayak emak-emak yang belum terima gaji”
“husss, diam dulu kau Lem, coba kau dengarkan seperti ada orang jalan di luar” ucap balon sambil berbisik
kalem mendengarkan dengan teliti “iya Lon”
“kau tunggu disini sebentar, biar aku keluar”
“Lon jangan nanti bukan manusia, bisa jadi si maung Lon”
“kalau si maung gak kayak gini cara jalannya, gak mungkin nyeret jalannya, ini manusia atau makhluk lain”
“hah itu sia Lon yang aku takutkan,”
“kalau itu gak perlu ditakutkan kalau maung tadi baru was-was kita”
balon beranjak dari rebahannya, langsung membuka tendanya, kepalanya keluar lihat kekiri dan ke kanan
“Lem gak ada siapa-siapa Lem,”
“ah, masak Lon”
“kalau kau gak percaya, ayo kita keluar” ucap balon
“gak mau lah, sudah kau tutup saja itu tenda” ucap kalem sedikit ketakutan
balon langsung di tarik kedalam “udah masuk Lon, perasaan aku gak enak”
balon langsung menutup tenda “iya aku tahu, tapi jangan main tarik aja Lem, sakit tahu leher aku”
“maaf Lon, tadi kutarik kau, aku melihat ada sosok seperti manusia tetapi badannya binatang, makanya aku tarik kau Lon”
“ah, masak Lem?” tanya balon sambil penasaran
“iya ngapain aku bohong Lon, kalau masalah kayak gini aku gak mungkin bercanda Lon”
“iya sudah, aku keluar cari makhluk itu”
balon di tahan sama kalem “jangan Lon, kau ingat kita ada team, kalau ada apa-apa dengan team, kita yang bahaya Lon”
“iya juga ya, tidak biasanya kau berfikir jernih”
“iya lah, kalau lagi kepepet otak aku jalan Lon”
“dasar kau, Kalem. Iya sudah kita tidur saja”
“oke lah,” ucap kalem dengan rasa takut
Setelah rebahan mereka mendengar kembali suara seperti orang yang sedang berjalan, mereka berdua langsung lihat-lihatan, mereka hanya mendengarkan dan saling memberi kode, butuh waktu lama mereka berdua bisa tertidur pulas.
Di dalam tidurnya balon bermimpi
‘ini dimana?’
‘aku sadar, ini mimpi seperti nyata?’
‘ruangan ini kosong, bukan seperti ruangan, tetapi seperti jalan menuju suatu tempat?’
‘apa itu, ada cahaya. Sebaiknya aku kesana?’
balon berjalan menyusuri ruang kosong yang seperti jalan menuju sebuah cahaya yang ada diujung jalan, balon terus berjalan menuju cahaya itu,
‘aku rasa jalan ini cukup jauh, tenggorokan ku terasa sangat kering’
‘cahaya ini menyilaukan mata ku, aku harus tembus cahaya ini’
‘akhirnya aku bisa menembus cahaya ini, rasanya seluruh tubuhku sangat lelah sekali, tenggorokan ku sangat kering’
dengan terduduk, dan tertunduk, belum sempat balon melihat apa yang ada di balik cahaya tersebut ada lengan yang menyodorkan untuk membantu balon,
‘ayo aku bantu kamu bangun’
dalam hati kecilnya berbicara ‘seperti suara wanita’ balon langsung menoleh ke atas
‘siapa kau?’ tanya balon
‘tidak perlu aku bisa sendiri’ balon langsung bangun dan berdiri
‘kau tidak perlu tahu, siapa aku’ jawab wanita bangsa jin tersebut
‘aku tahu, kalian bukan dari bangsa ku, kalian pasti dari bangsa jin kan?’
‘kau sudah tahu, terus apa yang kamu mau?’
‘mengapa kau yang membalikkan tanya dengan ku, seharusnya aku yang bertanya mengapa kau membawaku ke dunia kamu?’
dengan senyuman yang sedikit sinis ‘kalau tidak karena ayahku, aku tidak sudi menjemput kamu seorang bangsa manusia’
‘emang yah kamu siapa?’ tanya balon sedikit dengan nada yang tinggi
‘kamu tidak perlu meninggikan nada bicara kamu manusia, kau harus sopan dengan ayah ku. Karena kau membawa mustika kami makanya aku patuh bahkan ayah ku’
‘maksud kamu apa, mustika kalian?’
‘memang bodoh manusia, kau sudah membawa mustika kami beberapa tahun di dunia kamu, tapi kau tidak merasakan itu, dasar bodoh’
balon langsung mendekati wanita itu ‘apa maksud kamu, kau jangan meremehkan bangsa ku, aku bisa membunuh kamu sekarang juga’
‘hehehe, nyali kamu cukup besar, pantas ayah ku suka dengan kamu, tapi coba kau lukai aku jika kamu bisa’
‘kau menantangku?’
karena balon tidak suka berkelahi dengan wanita, balon hanya menampar wanita tersebut, suara tamparan yang keras terdengar
‘aduh sakit sekali, beraninya kamu dengan wanita’ ucap wanita jin tersebut
‘benar kata ayah, aku tidak bisa menggunakan kekuatan dengan pria bangsa manusia ini, bahkan ayah ku juga tidak bisa melawannya, karena mustika kami ada pada pria bangsa manusia ini, kata ayah mustika ini akan turun kepada raja selanjutnya, tapi anehnya kenapa harus pada manusia.’ ucap wanita bangsa jin itu dalam hatinya
Balon langsung merasa bersalah ‘maafkan aku, kamu sih yang menyuruhku, wajahmu memerah karena aku tampar tadi, maaf kan aku ya’
‘pria bangsa manusia ini cukup unik, dia marah hanya sebentar, melihatku dengan keadaan seperti ini dia langsung iba dengan ku’ dalam hati wanita jin itu berbicara
‘kamu tidak apa-apa kan’ ucap balon
‘tidak apa-apa kok, ya sudah aku akan membawamu ke satu tempat’
‘mau kau ajak aku kemana?’
‘sudahlah jangan banyak bicara, dasar manusia’
‘apa kamu bilang?’
‘sudahlah ikuti saja aku’ ucap wanita bangsa jin itu.
Balon diajak ke suatu tempat, balon melihat bogel dan rini tidur dengan pulas
‘itu yang kamu cari kan’ ucap wanita bangsa jin itu
dengan menahan emosi ‘sudah aku duga sebelumnya, pasti kerjaan kalian yang menyembunyikan mereka, terus apa yang kalian mau dari aku’
‘sabar wahai manusia, aku akan melepas wanitanya, kalau prianya? Tunggu dulu kau harus bernegosiasi dengan ayah ku’
Mata yang memerah ‘di mana ayah kamu, aku mau bertemu. Walaupun aku gantinya aku sudah siap’
‘aku mulai tertarik dengan pria bangsa manusia ini’ ucap dalam hati wanita jin itu
‘belum saatnya, kamu harus bersabar, kami punya aturan yang harus kau patuhi, pesan ayah ku, jika kau mau menemukan wanitanya kau harus mengikuti pria yang berjaket merah yang kau temukan tadi.’
‘Ohhhh, jadi aku harus mengukuti dia jika aku bertemu dengan dia’
‘iya, itu benar’
‘terus yang pria bagaimana aku bisa menyelamatkannya, aku tahu dia yang melanggar, dan berbuat kesalahan’
‘aku tidak bisa mengambil keputusan, semua keputusan ada di tangan ayah ku. Aku diutus oleh ayahku untuk masuk ke dalam mimpi kamu, dan memberikan petunjuk agar kamu bisa menemukan wanitanya’
dengan membuang napas ‘baiklah jika itu sudah diatur dengan ayahmu, aku akan menunggu kelanjutannya’
“Lon, Lon, balon bangun” ucap kalem sambil menggoyangkan tubuh balon, balon tersentak terbangun dari tidurnya
“astaga, ada apa sih Lem?” tanya balon
“kau ngigau,”
“emang aku ngigau apa sih Lem?”
“Kau aneh Lon, aku sampai takut. Kau seperti berbicara sama seseorang dan sambil menunjuk-nunjuk”
“ah masak Lem”
sambil berbisik di telinga balon “apa kau dimimpikan oleh penghuni sini”
“Lem, kau diam saja, jangan ada yang tahu” balas balon berbisik di telinga kalem
“oke Lon, aku mengerti” ucap kalem dengan nada yang rendah
“aku percaya kau bisa jaga rahasia Lem”
“iya Lon”
sebuah petunjuk dari bangsa jin yang mengurung bogel dan rini, membuat keyakinan balon semakin kuat bahwa waktunya sudah semakin dekat.