Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.
Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.
Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memaafkan
Setelah kejadian kemarin, Clara dan temannya mendapat sangsi dari teman teman sekolahnya, seolah menjadi hukuman yang tak kalah beratnya bagi mereka.
Tidak ada satupun dari mereka yang respect lagi dengan Clara dan teman temannya, semua orang memandang rendah mereka. Terlebih Nadia yang memang beda kelas sendiri dari Clara.
Sanksi dari teman teman sekelasnya begitu berat, karena Nadia merasa seperti sendiri disana.
"Lihat tuh Nadia, kalau bukan karena kebaikan Cheesy, dia pasti sudah mendekam di penjara." Bisik salah satu murid yang sekelas dengan Nadia saat Nadia baru saja masuk kelas.
"Iya ya, padahal Cheesy orangnya baik tapi kenapa dia malah jahat ya sama Cheesy."
"Itu sih kebawa sama temennya, yang namanya Clara itu loh, cuma gara gara cemburu sama Cheesy yang pacaran sama Kenzie sampe melakukan hal yang tak terduga."
"Iya, lagian kok mau maunya ya di manfaatin sama Clara, kan jadi ngerasain masuk penjara, walau pun cuma semalam. Hahaha."
Semua siswa di kelas itu pun tertawa dengan tatapan meremehkan pada Nadia. Nadia yang tak tahan segera berlari dan menangis di taman sekolah.
Cheesy yang saat itu sedang menatap luar jendela pun tanpa sengaja melihat Nadia yang sedang menangis. Meski masih sedikit takut namun Cheesy tetap memberanikan diri untuk mendekat pada Nadia.
Cheesy menyodorkan tissu di depan Nadia, Nadia mendongak dan terkejut saat melihat Cheesy berdiri di depannya.
"Cheesy." Lirih Nadia bangkit dari duduknya.
"Hapus airmata kamu Nad." Pinta Cheesy sembari memberikan tissu pada Nadia.
Nadia menerima tissu itu lalu menghapus airmata nya.
"Kamu kenapa menangis Nad?" Tanya Cheesy.
"Aku yakin kamu tau kenapa aku menangis Sy, jadi untuk apa kamu bertanya lagi." Jawab Nadia.
"Maaf, tapi aku..."
"Harusnya aku yang minta maaf sama kamu Sy, Maafin aku ya Sy, aku udah jahat banget sama kamu."
"Tidak apa apa Nad, aku yakin sebenarnya kamu orang baik, hanya saja kamu terbawa oleh Clara, tapi ya sudah lah, aku sudah memaafkan kalian semua."
"Terimakasih Sy." Ucap Nadia memeluk Cheesy.
Mereka pun menjadi pusat perhatian para murid di sana, termasuk teman teman satu kelas Nadia.
"Sy, sebentar lagi pelajaran dimulai, kita masuk kelas yuk." Ajak Kenzie yang segera menyusul Cheesy saat tersadar Cheesy tak ada di kelas.
Kenzie cukup terkejut juga saat melihat Nadia memeluk Cheesy.
"Ah iya Ken." Ucap Cheesy yang segeralah melepas pelukan Nadia.
"Aku masuk dulu ya, kita bicara lagi nanti setelah jam istirahat."
"Oke Sy." Sahut Nadia.
Kenzie menggandeng tangan Cheesy dan membawanya masuk ke kelas.
"Kenapa kamu malah dekat dekat sama dia Sy, kamu lupa dia yang sudah menjebak kamu." Omel Kenzie yang begitu khawatir pada Cheesy.
"Ken, tadi itu Nadia sudah minta maaf, jadi ngga salah kan kalau kita memaafkan seseorang yang tulus minta maaf sama kita."
"Iya, tapi darimana kamu tau kalau Nadia benar benar tulus minta maaf? Bisa aja kan itu akal akalan mereka biar bisa berbuat jahat lagi sama kamu."
"Ken, ngga baik berburuk sangka seperti itu, aku yakin sebenarnya Nadia itu anaknya baik kok, hanya salah pergaulan aja."
"Iya justru itu, Nadia itu teman Clara Sy, dia bisa aja melakukan itu lagi karena permintaan Clara kan."
"Udah kamu percaya deh sama aku, kali ini Nadia pasti benar benar berubah."
"Kamu Sy, terlalu baik jadi orang." Sindir Kenzie.
"Tapi kamu suka kan." Ucap Cheesy seraya tersenyum.
"Iya sayang." Kenzie pun ikut tersenyum.