Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.
"MAYAAAAAT....
koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Korban berikut nya
Pendi yang memacu motor nya untuk segera sampai di rumah mendadak saja merinding tidak karuan setelah melewati bank sampah, mana setelah ini masih harus melewati ladang kacang panjang pula di sana. apa tidak semakin menyala rasa takut nya Pendi, bisa bisa ini kencing di celana bila sampai di tampakan oleh seseorang.
Dari tadi terus berdoa agar jangan sampai melihat yang aneh aneh, walau tidak memungkiri bahwa punggung nya terasa amat dingin sekali seolah ada es batu yang di tempel kan. sudah di intip dari spion juga apa ada yang aneh di jok motor, tapi sama sekali tidak ada apa apa.
"Sebentar lagi sampai, semoga aku tidak melihat." batin Pendi sangat resah.
Entah apa yang akan Pendi lakukan bila sampai ada sesuatu yang aneh ia lihat sekarang, pasti nya akan teriak duluan karena kaget dan juga takut, itu pun kalau suara nya bisa keluar dari dalam tenggorokan nya, kebanyakan orang jadi tak ada suara bila sudah ketakutan.
Seeerrrr.
"Ya Allah, tolong jangan menampakan apa pun di depan ku." pinta Pendi sangat takut.
Barusan ada bayangan hitam kecil yang lewat di hadapan nya, seperti anak anak yang berlari kencang sehingga cuma bayangan saja yang terlihat. satu nama yang langsung Pendi pikirkan, tau nya kalau setan anak kecil maka pasti itu tuyul.
Sedangkan di desa ini tidak pernah ada yang kehilangan uang sama sekali, sehingga sudah pasti tidak ada tuyul di kampung mereka ini. itu yang membuat Pendi ragu, apa mungkin setan tadi memang tuyul atau hanya halusinasi nua saja karena sudah di dera rasa takut.
"Kebun kacang panjang, aduh kebun ini pula." Pendi menarik nafas dan ngebut.
Bruuuummm.
"Heh, kok tidak bisa jalan?!" panik Pendi karena motor nya cuma meraung raung saja.
Sama seperti motor Fitra yang sekarang di tinggal kan di tengah kebun sawit, motor Pendi tidak bisa mau berjalan dan tinggal lah dia yang ketakutan setengah mati bila tiba tiba saja arwah Razi datang. rumput ilalang di sebelah kebun nampak bertiup, bersama dengan angin malam yang sangat dingin sekali malam ini.
SREEEEEET.
"AAAGKKKKKHH!" Pendi berteriak kencang karena satu kaki di seret oleh sebuah tangan masuk kedalam rumpun ilalang.
GREEEEP.
"Aku akan menarik mu!" Faisal yang juga kebetulan lewat langsung menyambar tangan Pendi.
"Tolong aku, aku mau di tarik oleh sesuatu!" panik Pendi.
"Eeeeghhhkk!" Faisal berusaha sekuat tenaga agar bisa menolong teman nya.
"Tolooooong, tolong aku! ku mohon tolong aku, Faisal." pekik Pendi sangat ketakutan sekali bila dia sampai di bawa pergi.
"Apa yang menarik mu ini, Pen? AAAKKKHH, berat sekali." Faisal sampai kewalahan.
"Tangan nya dingin, Sal! AAAGKKK!" Pendi kian histeris karena Faisal juga malah ikut terseret.
Faisal bertahan dengan satu tangan memegangi pohon kecil dekat kebun kacang, bila tidak maka dia juga akan ikut terseret oleh sesuatu yang tidak terlihat itu. angin kian kencang saja meniou pohon ilalang, membuat rasa nya sangat seram sekali.
"TOLOOOOONG!" Faisal mencoba berteriak barang kali saja ada yang mendengar.
"EEGKKKK! Faisal, Sal....
"AAAARKKKKH!"
Faisal merangkak mundur dengan tangan nya melihat Pendi yang mengeluarkan darah segar dari mulut, dia tampak menggelepar beberapa kali dan tak lama kemudian diam tergeletak tak berdaya di dalam semak ilalang yang cukup tebal.
"Pen, Pendi!" Faisal memanggil teman nya yang sudah tidak bergerak.
"Pendi!"
"Pen?!"
Yang di panggil cuma diam saja dengan mata melotot dan mulut masih mengalirkan darah segar, Faisal mau tak mau memberanikan diri untuk menarik teman nya keluar dari dalam semak ilalang ini. walau pun jantung Faisal sudah tidak karuan, tapi demi teman maka dia nekat saja.
Sraaaaak.
Suara tubuh Pendi yang tertarik dengan ilalang itu, namun tak lama kemudian Faisal kembali histeris melihat keadaan teman nya yang sudah tidak utuh lagi. perut Pendi koyak sampai dada, jeroan nya hilang bersih sama sekali tidak ada sisa.
"AAAAHKKKKK, TOLOOOOONG!" Faisal kembali berteriak.
"Ada apa, Sal? dari tadi kamu teriak terus, ini sudah malam." Pak RT yang baru pulang juga berlari kencang karena lamat lamat sejak tadi mendengar teriakan.
"Pe-pendi mati, Pak RT!" Faisal menunjuk jasad nya Pendi.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Pak Rt juga syok melihat jenazah Pendi.
"Yang membunuh nya ada di dalam belukar itu, Pak! tadi dia di tarik, aku tidak kuat mau menarik nya kembali." Faisal sampai menangis saat menjelaskan.
"Apa yang di dalam sana, Sal? kau melihat bentuk nya kan!" Pak Rt juga lemas melihat mayat ini.
Faisal menggeleng karena dia memang tidak tau apa yang menarik Pendi tadi, hanya saja dia yakin mahluk itu sangat besar karena kekuatan nya saja sangat luar biasa sekali, tidak mungkin bila kecil karena dia saja hampir terseret masuk kedalam semak ilalang itu juga.
...****************...
Neneng terbangun saat mendengar suara berisik seperti orang sedang mengunyah tulang yang sangat keras, padahal baru saja mata nya terpejam karena sekarang baru pukul dua belas malam lewat, sedangkan tadi dia masuk kedalam rumah Ainun saja sudah hampir jam dua belas dan memang langsung tidur karena tubuh mereka sangat lelah sekali membantu acara pemakaman nya Sukma.
"Ai!" Neneng menegur gadis yang sedang duduk membelakangi diri nya.
Ranjang berderit kencang karena Neneng yang bangun dari tidur nya, suara orang mengunyah ini berasal dari mulut nya Ainun. Neneng mengira Ainun sedang makan apa, karena suara nya saja sangat nyaring terdengar.
"Ainun?"
"Jangan ganggu aku!" sentak Ainun dengan suara yang berat.
"Kamu lagi apa, Ai?" Neneng menarik pundak nya Ainun.
"Jangan ganggu aku, kalau tidak kau akan mati!" Ainun berbalik dan menyerang Neneng hingga gadis ini jatuh telentang di atas ranjang.
"Ainun!" Neneng kaget sekali karena Ainun bermata merah dan sebagian wajah nya samar, mana sekarang dia mencekik Neneng kencang.
"Siapa yang membunuh kuuuuu...
"Ainun sadar lah!" Neneng terus berusaha melepaskan diri.
Namun cekikan Ainun sangat kencang membuat Neneng susah sekali mau bernafas, sudah berusaha untuk memukul lengan Ainun juga tapi masih saja tidak mau lepas, sedangkan mata nya kian merah dan ada darah berlendir yang menetes di dagu Neneng.
"Neneng!" Ainun yang baru masuk kamar berteriak karena Neneng meronta ronta sendirian.
"Hah, Hahhhh!" Neneng menarik nafas lega dan menjauhi Ainun.
"Kenapa kamu?!" Ainun kebingungan melihat Neneng.
Yang di tanya masih tidak bisa mau menjawab karena sangat syok, seumur hidup baru kali ini Neneng melihat setan, mana setan nya juga langsung menyerang dan ingin membunuh diri nya.
Comen yang banyak ya, makasih sebelum nya🫰🫰🌺
salah satu di antaranya atau ke duanya 🤔
tapi nanti takut salah,mlah bukan ke 2nya,,,kasihan yg di tuding 😁😁😁
lanjut thor 🙏💪😘
biasanya dukun kan bisa memperdaya siapa yang diinginkan ya... apa mungkin saking bencinya Ama laki-laki ya....
terungkap sudah misteri kematian Sukma. tinggal nyari siapa pihak ketiga yang sudah menyabotase mayat Sukma dan juga yang membunuh para warga desa... ini korbannya yang masih muda-muda kayaknya.. bisaan milihnya..