Ardhana Cloe pria 29 tahun baru menyandang status duda beranak satu. Perceraian yang menimpa ardhana membuat sifatnya semakin dingin terkecuali keluarga yang dicintainya.
Teratu Nasution gadis 23 tahun cantik, mandiri serta sifatnya yang keibuan membuat anak kecil nyaman dekat dengan ratu.
"Dad.. Aku ingin kak ratu jadi Mommy aka" Ucap Akasya.
Akankah akasya menjadi makcomblang untuk Ardhana dan Teratu???
Ini novel pertamaku iya gessss. Mohon dimaklumi dan dimaapi apabila ada kata yang kurang berkenan 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eppi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Bab 26
"Mommy"
Ratu pun terkejut dengan panggilan akasya.
"Ehh.. Iya sayang mommy ada di sini" Yang langsung menghampiri Akasya dan duduk di tepi ranjang.
Suhu panas Akasya pun sudah turun tidak seperti tadi malam.
"Mau mandi di kamar mandi atau di lap aja pakai handuk?" Tanya Ratu memberikan pilihan.
"Mandi aja mom, pakai air hangat" Kata Akasya.
"Baiklah sayang" Ucap Ratu.
Ratu pergi ke kamar mandi dan mengisi bathtub dengan air hangat.
"Ayok sayang" Ajak Ratu sambil membantu Akasya turun dari ranjang.
Mereka pun masuk ke kamar mandi dan Ratu ikut membuka kan baju Akasya lalu mendudukkan Akasya di bathtub. Setelah selesai memandikan dan memakaikan baju Akasya, Ratu juga bersiap untuk mandi dan ganti baju karena ia belum mandi. Ratu dan Akasya keluar dari kamar dan bertepatan dengan Ardhana yang akan turun juga ke ruang makan.
Mereka menuruni anak tangga secara bersamaan dengan Akasya dalam gendongan Ardhana karena takut kelelahan lagi katanya.
"Morning Grandma"
"Morning sayang, Wahh.. Hebat cucu grandma sudah sembuh " Kata Giani tersenyum melihat Akasya dalam gendongan Ardhana.
Akasya duduk di samping Ratu sedangkan Ardhana di samping Giani.
"Mommy buatin aka ayam goreng mentega?" Tanya Akasya pada Ratu yang akan mengambilkan Akasya nasi dan lauk.
Ratu pun mengangguk.
"Yeyy.. Terimakasih mommy" Kata Akasya manja dan tersenyum lebar.
Ratu dan Giani yang melihat tingkah Akasya pun ikut tertawa karena sudah kembali ceria.
Ardhana hanya diam dan memperhatikan mereka tanpa ikut tertawa.
"Kamu tidak usah kekantor lagi! " Kata Ardhana sambil meneruskan makannya tanpa melihat ke arah Ratu.
"Tapi pak.. " Kata Ratu yang sudah terpotong ucapannya.
"Tidak ada penolakan" Kata Ardhana tegas lalu berdiri dan pergi dari ruang makan, Ia kekantor di antar kan supirnya tidak menunggu Dion lagi.
'Hufft.. Selalu saja begitu' batin Ratu yang terus melihat Ardhana pergi.
"Sudah lah sayang, turutin saja apa yang di katakan Ardhana" Kata Giani mencoba melerai nya.
Ratu pun mengangguk lemah "iya aunty".
Selesai makan Ratu ikut membantu pelayan membereskannya.
" Sayang biarkan mereka saja yang membereskannya, kamu ikut aunty saja duduk di taman" Kata Giani.
"Baiklah aunty" Kata Ratu.
*
*
*
Ardhana sampai di perusahaan nya dan di sambut Dion di lobby. Mereka masuk ke dalam lift bersama.
Sesampainya di lantai atas, Dion membuka kan pintu ruangan Ardhana dan menyilahkan Ardhana masuk terlebih dahulu dan diikuti Dion di belakangnya yang akan membacakan agenda hari ini.
"Harus kah saya datang Dion" Kata Ardhana malas.
"Iya Pak dan Pak reda mengadakan pertemuannya di club malam Pak" Ucap Dion.
"Hmm.. baiklah kamu harus ikut dengan saya" Perintah Ardhana.
"Baik Pak" Ucap Dion sambil undur diri dan pergi keruangan nya sendiri.
Ardhana pun mulai bekerja dan menandatangi beberapa berkas. Tiba-tiba ia teringat akan seseorang yang terus menghantui pikirannya.
Ardhana pun mengeluarkan teleponnya dan terlihat lah layar depan yang menggunakan foto Ratu dan Akasya yang tengah membujuk Akasya makan. Ardhana terus tersenyum melihat nya dan membuat suasana hati nya sangat baik.
Waktu terus berlalu sampai menunjukan jam istirahat.
Tok Tok Tok
"Masuk"
Siska pun masuk ke dalam ruangan Ardhana.
"Permisi Pak, di luar ada tamu" Kata Siska.
"Suruh saja masuk" Kata Ardhana tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas.
"Baik Pak" Kata siska lalu bergegas pergi.
Siska menghampiri tamu tersebut menyuruh nya masuk dan Siska membuka kan pintu ruangan Ardhana.
"Honey"...