NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harimau garis keturunan Ilahi

Xu Yiran berjalan di depan dengan langkah tenang, sementara Fangzhao mengikuti di belakang, ekornya mengibas ringan. Goa itu semakin dalam, dinding-dindingnya mulai terasa sempit dengan lumut bercahaya yang kini berpendar hijau pucat. Hawa dingin menusuk perlahan, tetapi Xu Yiran tetap melangkah tanpa ragu.

“Tuan, kau yakin kita tidak salah masuk? Tempat ini terasa lebih seperti rumah hantu daripada sarang binatang roh,” gumam Fangzhao dengan nada waspada.

“Diam saja, Fangzhao. Jangan membuatku kehilangan fokus,” Xu Yiran menjawab tanpa menoleh.

Namun tiba-tiba, terdengar suara “SKREEEKK!” di belakangnya. Xu Yiran langsung berhenti, menegangkan tubuhnya.

"Fangzhao?!" serunya sambil berbalik dengan ekspresi serius. "Apa itu?"

Fangzhao, yang tadi melompat ke dinding goa, kini menggigil ketakutan sambil menatap ke tanah. "T-Tuan! Ada… ada monster mengerikan!" katanya, suaranya gemetar.

Xu Yiran menajamkan indranya, mencoba menangkap aura apapun yang berbahaya. Dia memasang kuda-kuda, siap bertarung. "Monster apa? Jangan bercanda, ini serius!"

Dengan suara bergetar, Fangzhao menunjuk ke tanah. “D-Di sana! Itu bergerak cepat! Cepat bunuh, Tuan!”

Xu Yiran menurunkan pandangannya, dan saat matanya menangkap ‘monster’ yang dimaksud Fangzhao, dia terdiam sejenak. Di sana, seekor kecoa kecil tengah merangkak perlahan di atas bebatuan.

"Kecoa?" Xu Yiran hampir tak percaya. Dia berdiri tegak, mengendurkan tubuhnya. "Kau, Fangzhao, si serigala besar yang bisa menghancurkan pegunungan, takut pada kecoa kecil seperti ini?!"

"T-Tidak kecil bagi seekor serigala, Tuan!" Fangzhao membalas, masih menempel di dinding, matanya penuh kewaspadaan.

Xu Yiran menghela napas panjang. "Jangan bilang kau membangkitkan kesadaran spiritual hanya untuk menjadi pecundang seperti ini."

Fangzhao turun dari dinding perlahan, tetapi tetap menjaga jarak dari kecoa yang kini sudah menghilang ke dalam celah. "Aku hanya... tidak suka makhluk seperti itu. Terlalu banyak kaki. Terlalu licin. Kau manusia tidak akan mengerti."

Xu Yiran memutar matanya. “Fangzhao, aku mulai menyesal membuat kontrak denganmu.”

“Tuan, jangan begitu!” Fangzhao menggoyang-goyangkan ekornya, mencoba merayu. “Lain kali aku akan lebih tenang, janji!”

Namun, sebelum Xu Yiran bisa menanggapi, suara gemuruh rendah terdengar dari kedalaman goa. Keduanya langsung waspada. Xu Yiran memperhatikan dengan cermat, sementara Fangzhao, yang kini lupa dengan insiden kecoa, mencium udara dengan telinganya yang bergerak-gerak.

“Tuan, sesuatu mendekat,” bisik Fangzhao serius.

Xu Yiran mengangguk. Suara langkah berat semakin terdengar, hingga akhirnya muncul dari kegelapan seekor binatang roh besar. Sosoknya seperti seekor harimau raksasa dengan garis-garis emas yang memantulkan cahaya dari lumut di dinding. Matanya bersinar kuning terang, memberikan tekanan besar.

“Binatang roh garis keturunan ilahi,” bisik Fangzhao, matanya berbinar penuh kekaguman. “Tapi… kekuatannya hanya tingkat Penguasa Jiwa. Dia belum membangkitkan kesadaran spiritual.”

Xu Yiran menyeringai. “Ini akan jadi latihan yang bagus. Bersiaplah.”

Fangzhao melirik Xu Yiran. “Tunggu, latihan? Maksudmu kau mau mengalahkannya sendiri?!”

Xu Yiran hanya mengangkat bahu santai. "Aku bahkan tak perlu bantuanmu, Fangzhao. Kau, cukup berdiri di sana dan jangan sampai ada kecoa yang membuatmu pingsan."

“Hey! Itu tidak lucu!” balas Fangzhao, tapi Xu Yiran sudah melangkah maju, bersiap menghadapi binatang roh itu.

Xu Yiran melangkah maju dengan santai, seolah-olah dia sedang berjalan di taman, bukan menghadapi binatang roh dengan garis keturunan ilahi. Harimau besar itu menggeram, suaranya mengguncang dinding-dinding goa, sementara cakar raksasanya mencakar lantai, meninggalkan jejak mendalam.

“Bagus,” Xu Yiran berkata pelan, lebih kepada dirinya sendiri. “Ayo, kita lihat apakah kau cukup tangguh untuk menjadi batu loncatanku ke tahap selanjutnya.”

Fangzhao yang berdiri di belakang hanya bisa menatap tak percaya. "Tuan, aku tahu kau kuat, tapi jangan main-main! Dia bisa membunuhmu jika kau tidak serius!"

Xu Yiran menoleh sekilas, menyeringai. "Diam saja, Fangzhao. Aku ingin mencoba sesuatu yang selama ini hanya ada dalam anganku."

Tanpa aba-aba, Xu Yiran berlari ke depan, meluncur cepat seperti anak panah. Harimau itu menggeram dan menerjang, cakarnya menyapu udara dengan kekuatan yang mampu menghancurkan batu. Namun, Xu Yiran melompat ke udara, tubuhnya melayang ringan.

Dia menendang ke depan, menyerupai teknik "Roundhouse Kick" yang sering dia lihat di turnamen bela diri. Tendangannya mendarat di sisi kepala harimau itu, membuat makhluk besar itu mundur beberapa langkah.

“Ha! Itu cukup efektif,” ujarnya sambil mendarat dengan mulus.

Namun, harimau itu tidak tinggal diam. Ia mengaum dan mengangkat cakarnya, mengayunkan serangan horizontal yang tampaknya mampu membelah tubuh Xu Yiran menjadi dua. Tetapi, bukannya menghindar, Xu Yiran justru memiringkan tubuhnya sedikit, lalu meniru gerakan ikonik dari salah satu game favoritnya: “Shoryuken!”

Dengan kecepatan luar biasa, dia meluncur ke atas, pukulannya mengarah tepat ke dagu harimau itu. Benturan tersebut membuat harimau itu terangkat beberapa inci dari tanah sebelum jatuh kembali dengan dentuman keras.

“T-Tuan, teknik itu—" Fangzhao memotong ucapannya sendiri, tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Xu Yiran tidak memberi harimau itu kesempatan untuk pulih. Dia mengatur napasnya, lalu meniru gaya bertarung lain yang pernah dia lihat di layar kaca. Dia menggeser kakinya seperti seorang petarung MMA, lalu melompat dengan gerakan yang menyerupai "Dropkick". Kedua kakinya menghantam punggung harimau itu, membuatnya terjatuh keras ke tanah.

“Ini menyenangkan!” Xu Yiran berseru dengan tawa kecil. “Kalau tahu bertarung seseru ini, aku sudah melakukannya sejak dulu.”

Harimau itu bangkit kembali dengan sorot mata penuh amarah. Kini, tubuhnya mulai bersinar samar-samar dengan cahaya emas, menandakan bahwa ia sedang memusatkan energinya untuk serangan besar.

"Ah, akhirnya kau serius," kata Xu Yiran sambil menggulung lengan bajunya. "Baiklah, mari kita akhiri ini dengan sesuatu yang lebih epik."

Xu Yiran memasang kuda-kuda, tubuhnya mulai bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Dia mendekat, menghindari cakaran dan pukulan dari harimau itu dengan gerakan lincah. Kemudian, dia melompat tinggi ke udara dan bersiap melancarkan serangan pamungkas.

"Fangzhao, perhatikan baik-baik!" teriaknya. "Aku akan mencoba jurus yang selalu ingin kulakukan: 'Tendangan Petir'!

Dia melesat turun dengan tendangan kuat yang menyilaukan, seperti kilatan petir yang menabrak tubuh harimau. Ledakan energi mengguncang goa, membuat debu dan batu beterbangan ke segala arah. Harimau itu terjatuh, terkapar dengan napas berat.

Xu Yiran berdiri di atasnya, memutar lehernya untuk meregangkan otot. "Bagaimana, Fangzhao? Cukup keren, bukan?"

Fangzhao mendekat, menatap tuannya dengan campuran kagum dan bingung. “Tuan, aku mulai berpikir kau mungkin lebih gila dari yang kukira…”

Xu Yiran tertawa sambil menepuk kepala Fangzhao. "Kau baru sadar sekarang?"

Sementara itu, harimau besar itu tergeletak lemah, mengeluarkan suara geraman kecil. Xu Yiran mendekatinya, tatapannya penuh rasa ingin tahu. "Makhluk ini… memiliki potensi besar. Fangzhao, ini bisa jadi kesempatan untukmu."

Fangzhao hanya menelan ludah, merasa bahwa perjalanan bersama Xu Yiran akan menjadi lebih kacau dari yang dia bayangkan.

1
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Awal cerita sudah bagus
Abi
mantap
Abi
Biasa
Abi
Buruk
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!