NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:462.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 14

"Astaghfirullah al adzim. Aku meninggalkan istri dan anakku, hanya demi seorang pengkhianat," gumam Dirga, dengan suara yang sangat lirih.

"Apa, Mas mengatakan sesuatu?" tanya Ziya, menyadarkan Dirga dari lamunan nya tentang kejadian 6 tahun yang lalu.

Dimana saat dirinya, menjatuhkan talak pada Ziya. Agar bisa menikah dengan sang kekasih yang kala itu mengaku hamil anak nya.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun. Lalu, bagaimana dengan keadaan Zingga sekarang? Apa yang harus kita lakukan agar Zingga sembuh?" tanya Dirga, mencoba mengalihkan perhatian Ziya. Karena Dirga takut, Ziya mendengar gumaman nya tadi.

"Untuk masalah itu, Mas bisa bicara langsung dengan dokter Arif. Beliau yang selama ini merawat Zingga,"

"Baiklah. Dimana aku bisa menemui nya?"

"Mas bisa datang ke ruangan kerja nya. Atau, Mas tunggu saja di sini karena sebentar lagi dokter Arif akan datang untuk memeriksa keadaan Zingga,"

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menunggu disini saja. Sekarang, lebih baik kamu masuk. Temani Zingga di dalam,"

"Iya, Mas. Ta_tapi, Mas tidak akan_____ ah, tidak lupakan. Aku masuk dulu kalau begitu." Ziya tidak melanjutkan ucapan nya saat tersadar akan status nya dengan Dirga saat ini.

Rasanya, sangat tidak pantas baginya untuk melanjutkan ucapannya tadi. Hingga akhirnya, Ziya pun mengurungkan niatnya dan tidak meneruskan ucapan nya.

Wanita itu pun langsung bangkit dari duduknya dan berniat kembali masuk ke dalam ruang rawat Zingga sebelum akhirnya. Ucapan Dirga menghentikan langkahnya yang hampir saja masuk ke dalam kamar rawat Zingga.

"Kamu tenang saja, aku akan tetap disini untuk menemani putriku sampai dia benar benar sembuh. Jadi, kamu tidak perlu khawatir karena aku tidak akan kemana mana, aku akan tetap disini," ucap Dirga, yang menghentikan langkah Ziya.

"Bu_bukan begitu. Tapi, terima kasih dan maaf jika kami sudah merepotkan Mas Dirga,"

"Jangan bicara seperti itu. Zingga juga putriku, dan sudah seharusnya aku melakukan ini. Bahkan, harusnya aku melakukan ini sejak awal,"

"Berada di samping nya, dari sejak dia hadir di dalam rahim mu dan terlahir kedunia,"

"Sayang, takdir malah menjauhkan kami dan baru mempertemukan kami dengan keadaan seperti ini." jawab Dirga, yang jujur sedikit membuat Ziya merasa bersalah karena sudah merahasiakan kehadiran Zingga dari ayah nya.

Akan tetapi, Ziya juga tidak punya pilihan lain saat itu. Disetubuhi oleh suaminya dalam keadan mabuk yang tidak mengingat kejadian itu sama sekali. Membuat Ziya memilih untuk merahasiakan kehamilan nya dari semua orang. Termasuk dari kakaknya sendiri karena tidak ingin Zingga mendapat gunjingan dari orang orang terdekat, termasuk dari Zira.

Kakak kandung nya itu memang kerap bersikap sinis terhadapnya. Zira selalu merasa iri hati terhadap Ziya. Padahal, selama ini baik Abi Samsul maupun Umi Aisyah tidak pernah membeda bedakan kedua putrinya itu. Namun, entah karena apa sehingga Zira begitu membenci Ziya dan enggan bersinggungan dengan adik satu satunya itu.

Karena itu lah. Sampai detik ini, Zira juga tidak mengetahui jika Ziya sudah memiliki anak hasil dari pernikahan nya dengan Dirga, dulu.

Selain karena wanita itu kembali ke London, Inggris. Untuk melanjutkan pendidikan S2 nya di sana. Zira juga jarang sekali menghubungi keluarga nya.

Wanita itu kini hanya fokus pada dirinya sendiri dan tidak peduli lagi akan kabar adik, bahkan kabar ibunya sendiri.

"Maafkan aku, Mas. Saat itu, aku tidak punya pilihan lain," jawab Ziya, sendu.

"Sudahlah. Aku tidak menyalahkanmu atas pilihan yang kamu ambil pada saat itu. Karena, jika saat itu posisi kita terbalik pun, aku pasti akan melakukan hal yang sama,"

"Justru aku lah yang seharusnya minta maaf. Maaf, karena aku sudah mengabaikan kalian. Masuklah, nanti aku menyusul. Aku ingin menghubungi seseorang dulu. Setelah itu, aku juga akan masuk,"

"Baiklah. Kalau begitu, aku masuk dulu."

Ziya pun akhirnya benar benar masuk ke dalam kamar rawat putrinya. Sementara Dirga, tetap di sana untuk menghubungi seseorang lewat sambungan telepon.

*

*

"Bunda..."

Suara lirih Zingga yang memanggilnya, membangunkan Ziya dari lamunan nya. Lima belas menit berlalu dari Ziya masuk ke dalam ruangan itu. Dirga masih juga belum menyusulnya dan hal itu cukup membuat Ziya khawatir.

Hingga hal itu pun membuat Ziya melamun. Ziya merasa khawatir jika Zingga terbangun nanti, dia akan menanyakan keberadaan ayahnya.

"Sayang. Kamu sudah bangun, Nak?"

Ziya pun langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Zingga yang masih terbaring di atas ranjangnya.

"Ayah, kemana Bun? Kenapa Ayah tidak ada disini?"

Benar saja. Akhirnya, pertanyaan yang di takutkan oleh Ziya pun keluar juga dari bibir mungil sang anak.

"Eemm, A_Ayah. A_Ayah ada kok, tadi dia____"

"Ayah disini sayang," sela Dirga, memotong ucapan Ziya.

"Maaf, tadi Ayah habis telpon Om Dika. Bagaimana tidurmu sayang, nyenyak?" lanjut Dirga yang saat ini sudah berada di samping putrinya, Zingga.

"Iya, Ayah. Zingga tidur dengan sangat nyenyak. Tapi, siapa Om Dika itu, Ayah?"

"Om Dika itu adalah teman kerja Ayah. Nanti, Zingga akan Ayah kenalkan sama Om Dika. Karena malam ini, Om Dika akan kesini. Untuk jenguk Zingga dan juga bawain baju ganti untuk Ayah,"

"Apa Ayah akan menginap disini?"

"Tentu saja. Mulai sekarang, Ayah akan selalu ada disini untuk menemani Zingga. Jadi, Zingga tidak usah takut untuk tidur, ya. Karena mulai sekarang, Ayah akan selalu ada bersama Zingga dan Ayah tidak akan pergi lagi,"

"Iya, Ayah."

Tok...

Tok...

Tok...

Obrolan antara ayah dan anak itu pun terpaksa terhenti saat mendengar suara ketukan pintu. Ziya pun bergegas membukakan pintu, saat mendengar ketukan di pintu kamar rawat putrinya.

"Assalamualaikum, bolah aku masuk?" tanya seorang pria berwajah tampan, yang berdiri tepat di depan pintu.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Silahkan Dokter, masuklah." jawab Ziya, tersenyum cukup manis saat menyambut kedatangan pria itu.

Dan tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Dirga. Yang saat ini berada disamping putrinya.

Tap...

Tap...

Tap...

Set...

Deg...

Seketika, langkah dokter tampan itu terhenti manakala netranya bertemu pandang dengan netra tajam Dirga.

Kedua pria asing itu pun saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh dengan tanya .

"Perkenalkan Dokter, i_ini Mas Dirga. A_Ayahnya Zingga," ucap Ziya, membangunkan kedua pria itu dari lamunan mereka masing masing.

"Dan Mas, perkenalkan. Ini Dokter Arif, orang sedang Mas tunggu." lanjut Ziya, memperkenalkan kedua pria itu.

Mendengar jika pria itu adalah dokter yang selama ini merawat putrinya. Dirga pun bergegas menghampiri dokter Arif untuk menanyakan perihal sakit yang di derita oleh Zingga.

"Perkenalkan, saya Dirga dan saya adalah Ayahnya Zingga."

1
Sunaryati
Nah jika tidak ada konflik bacanya adem dan senang Zira benar- benar jiwanya sudah baik dan hidup normal
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah,,zira sdh bahagia sm arman..
Erna Fadhilah
alkhamdulillah akhirnya zira udah ga matre lagi dan menemukan seorang lelaki yang tepat
Memyr 67
𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗎𝗌𝖺𝗁 𝗉𝖾𝖽𝗎𝗅𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌. 𝖻𝗂𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗇𝖺𝗉𝖺. 𝗍𝗎𝗆𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝖻𝖺𝗅𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁. 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇𝗄𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗍𝗎𝗉𝗏𝖺𝗎𝗋𝖺𝗍, 𝗌𝗁𝖺𝗅𝖺𝗍 𝗅𝗂𝗆𝖺 𝗐𝖺𝗄𝗍𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗐𝖺𝗃𝗂𝖻 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗁𝖺𝗆. 𝗎𝗆𝗎𝗋 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺𝗉𝗎𝗅𝗎𝗁 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇, 𝗄𝖾𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁 𝗍𝗂𝗀𝖺 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇.
Memyr 67
𝗓𝗂𝗋𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝗍𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺. 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖽𝗂𝗍𝗈𝗅𝖺𝗄, 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗈𝗅𝖺𝗄 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝗐𝖺𝗇𝗂𝗍𝖺 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝗃𝖺 𝗇𝗀𝖾𝗃𝖺𝗋.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝗌𝗄𝗂𝗉
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝗉𝖾𝗇𝖽𝗂𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝗉𝖾𝗆𝖺𝗁𝖺𝗆𝖺𝗇 𝖺𝗀𝖺𝗆𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗋𝖾𝗇𝖽𝖺𝗁
Memyr 67
𝖽𝗂𝗋𝗀𝖺 𝖻𝗎𝗍𝖺. 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗌𝖾𝖻𝖺𝗂𝗄 𝗓𝗂𝗒𝖺𝗇𝖺 𝖽𝗂𝖼𝖾𝗋𝖺𝗂𝗄𝖺𝗇. 𝗉𝖺𝖼𝖺𝗋 𝗒𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺, 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂. 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝗎𝗍𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁.
Sri Wahyuni
Luar biasa
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Yasmin Natasya
rajin2 up dong thor...
Sunaryati
Selamat mudah- mudahan awal kesembuhanmu
Azlin Hamid
Luar biasa
Erna Fadhilah
kirain di part ini arman udah unboxing zira, ternyata belum 🤭🤭🤭
Naufal Affiq
selamat ya zira dan arman,semoga menjadi keluarga yang samawa
🌷💚SITI.R💚🌷
Arman romantis bangeet ya..udah ziya terima dengan lapang dada toh kamu jg suka kn sm arman
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..barakallah ya zira sm arman
Naufal Affiq
Selamat ya Arman dan zira,semoga menjadi keluarga SAMAWA
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!