NovelToon NovelToon
Desa Terkutuk. Urban Legend

Desa Terkutuk. Urban Legend

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Tumbal
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.

selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘

Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Teror Untuk Siti

Keesokan harinya, aku di ajak ke pemakaman umum Desa Mulyorejo. Ada dua kuburan baru di depanku yang bertuliskan nama kedua orang tuaku.

   Aku bertekuk lutut di hadapan makam mereka. Tidak ada kata-kata yang terucap, tidak ada air mata yang mengalir. Semuanya begitu cepat, sehingga aku tidak bisa merasakan apa-apa.

   Pak Sutaryono dan Bu Yendri berdiri di belakangku. Mengucapkan doa doa dalam setiap katanya.

   Sepuluh menit kemudian, mereka mengajakku untuk kembali pulang. Aku mencoba untuk berdiri, tapi kakiku seolah olah lumpuh, tidak bisa di gerakkan. Tubuhku begitu lemas bagaikan tak bertulang.

   Sentuhan lembut tangan Bu Yendri di bahuku, tak mampu mengembalikan kekuatanku. "Ayok, kita pulang." Kata dia sambil menarik ku supaya aku bisa berdiri. "Kalau mau nangis, nagis saja. Tidak usah di tahan."

   Saat itulah, ada gelombang dahsyat masuk ke dalam relung hati yang terdalam, dan akhirnya aku bisa menagis. "Bapak! Emak! Kenapa kalian meninggalkan aku?"

Nex

   Setelah aku tenang, aku menanyakan bagaimana ibukku bisa meninggal dunia.

   Menurut cerita Pak Sutaryono, Ibukku di hari di mana bapakku meninggal. Dia langsung depresi berat, dan mengakhiri hidupnya di rumah kami dengan cara gantung diri. Mereka tidak tahu apa alasannya kenapa ibukku bisa melakukan hal yang sangat nekat seperti itu.

Nex

   Di hari ketujuh kematian mereka. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah ku sendiri. "Jangan bercanda!!" Teriak Bu Yendri dengan nada penuh kecemasan. "Kamu akan tinggal sendirian? Kamu masih terlalu kecil untuk itu!"

   "Aku tidak mau merepotkan kalian. Kalian orang lain bagi keluarga ku dan aku sendiri." Jawabku. "Aku hanya bisa menyusahkan kalian."

   "Siti. Kamu tidak merepotkan sama sekali. Tidak menyusahkan kami sama sekali." Kata Pak Sutaryono. "Kamu sudah seperti anak kami sendiri."

   "Bapak dan emak mengatakan kalau aku ini adalah anak pembawa sial dan lainnya. Aku tidak mau merepotkan kalian. Permisi." Aku langsung berlari ke luar rumah keluarga Sutaryono dan menuju ke rumahku sendiri.

    Semenjak dimana aku di temukan di bangunan kuno yang ada di sebelah rumahku, aku sama sekali tidak pernah pulang ke rumah ku sendiri. Aku tidak tahu bagaimana keadaan rumahku itu. Apakah masih tetap seperti dulu, atau sudah dah penuh kotoran karena sudah seminggu lebih tidak aku bersihkan. Aku tidak tahu.

   Ternyata, rumahku sudah rata dengan tanah. Sudah di tanami pohon singkong yang sudah mulai keluar daun-daun mudanya.

   Aku tidak memiliki apa-apa lagi.

   "Bapakmu punya hutang dua ratus ribu ke aku nak." Kata Pak Rawi, sang lurah Desa Mulyorejo, dia tiba-tiba saja muncul di belakangku. "Ibumu menyerahkan rumah kalian untuk membayar hutangnya."

   "Aku tidak punya apa-apa lagi." Kataku lirih.

   "Ketua RT di Desa kresek, Si Sutaryono, dia berjanji akan merawat mu. Makanya, rumahmu langsung aku robohkan dan menanaminya dengan singkong."

   "Aku harus tinggal di mana?" aku mengguman pelan.

   "Tinggallah di rumahnya Pak RT mu. Kamu akan...."

   "Dia bukan siapa-siapa ku!!" Teriakku.

   "Dunia ini kejam Nak." Kata Pak Rawi. "Tinggallah di sana, kalau kamu tidak mau merepotkan mereka. Kamu bisa bekerja di ladang ku sebagai buruh kasar. Dengan memiliki gaji sendiri, setidaknya kami tidak terlalu merepotkan mereka. Kamu rawat dan kelola tanaman singkong yang ada di bekas rumahmu. Saat panen, kamu akan aku kasih sepuluh persen dari hasil panennya."

   "Bisakah Pak Rawi membangunkan sebuah gubuk di tengah-tengah sana? Kalau Pak Rawi berkenan, nanti aku akan tinggal di sana dan aku akan berjanji akan menjaga dan merawat singkong singkong itu dengan baik."

   "Kamu tidak takut tinggal sendirian, Nak?" Tanya Pak Rawi. Aku menggeleng sebagai jawabannya.

   Lalu, di hati itu juga, Pak pak Rawi menyuruh tukang untuk membangun sebuah gubuk kecil di tengah-tengah perkebunan singkong itu. Tapi gubuk itu tidak langsung jadi. Sehingga aku harus bermalam di tempat lain. Aku memilih bangunan kuno yang ada di sebelah bekas rumahku.

Nex

   Malam telah tiba. Aku di bekali oleh lampu templek dan beberapa jagung untuk di bakar nanti ketika aku merasa lapar.

   Tapi, begitu tersadar bagaimana gelapnya malam, dan bagaimana mencekamnya keadaan di dalam sana. Aku mulai merasa takut.

Nex

   Tertidur dengan pikiran was-was, membuatku bermimpi buruk. Aku bermimpi di datangi Bapak dan ibukku. Mereka memarahiku seperti sesaat sebelum mereka meninggal.

   Aku terbangun setelah mereka selesai mengatakan umpatan demi umpatan. Dan perasaan marah dan sedih bercampur aduk.

   Dalam keadaan gundah gulana, aku mencium aroma daging terbakar. Baunya begitu menggoda perut yang lapar. Siapa pula yang bakar-bakar daging malam hari gini?

   Karena terhipnotis oleh aroma lezat itu, aku mencari sumber baunya. Berharap, siapapun itu mau berbagi sedikit daging denganku.

   Ternyata, bau itu berasal dari luar bangunan kuno itu. Aneh, aku tadi berada di tengah-tengah bangunan kuno itu. Tapi baunya seperti tak jauh dari tempat aku tadi tidur.

   Di balik kegelapan malam, ada sosok wanita sedang duduk di salah satu sudut ladang singkong yang baru di tanami itu. Bau itu berasal dari sana.

   Aku mendekat.

   Aroma semakin jelas tercium, begitu menggugah selera. "Permisi?" Aku menyapa wanita itu. Karena dia tidak menjawab, aku kembali menegurnya. "Permisi? Aku...."

   "Siti. Sini Nak." Wanita itu memanggilku, suaranya sangat aku kenal. Itu suara ibukku!

   "Emak?" Jawabku. "Mak? Kamu ada disini? Kata para tetangga kamu sudah...."

   "Sini Nak. Mereka membohongi kamu. Mereka hanya ingin merebut tanah yang kita miliki ini." Walaupun dia berbicara panjang lebar, tapi, dia sama sekali tidak menoleh ke arahku. Itulah yang membuatku sedikit ngeri. "Kenapa kamu bengong saja?" Kata ibukku karena aku tak kunjung mendekati dirinya. "Sini sayang. Emak kangen sama kamu."

   Aku mendekati ibukku perlahan sambil memperhatikan punggungnya. Bajunya sama persis dengan baju yang dia kenakan seminggu yang lalu. Lalu, ketika sudah benar-benar dekat dengan dia aku melihat....

   Bapakku!!! Dia sedang terbujur kaku di depan ibukku. Matanya melotot ke arahku. Tubuhnya gosong, seperti terakhir kali aku melihatnya. Dan bau daging yang aku cium tadi berasal dari tubuhnya. Bau yang awalnya menggugah selera, kini bau itu berubah menjadi bau yang menjijikan yang memualkan perut.

   Sepertinya, ibukku sadar aku sedang melihat apa. Karena, begitu aku berhenti mendekati dia, dia menoleh ke arahku secara perlahan. Gerakannya kaku tak wajar. "Siti? Sini Nak...." Katanya pelan... Lalu berteriak. "Kesini!!!" dia langsung menoleh ke arahku dengan cepat tampa merubah posisi duduknya.

   "Kyaa!!!" Aku menjerit keras saat melihat leher ibukku yang tak wajar. Lehernya seolah patah!

   "Kesini anak durhaka!!! Lihat!!! Gara-gara kamu, bapakmu jadi seperti ini!!!" Suara ibukku begitu nyaring, seperti suara besi yang di gesek oleh batu.

   Beberapa detik itu seperti beberapa jam. Aku terpaku dengan pandangan ibukku yang begitu mengerikan. Matanya begitu kejam, dan seringai nya begitu menyeramkan.

Saat aku bisa bergerak, Aku langsung berlari tanpa arah dan tujuan. Pikiranku gelap. Segelap malam.

1
Rani_28
Tumben update lebih dari satu bab?
Rani_28
Seru sih. tapi ga ada line cerita seperti di buku pertamanya. Kasih donk, biar lebih seru.
Ady Irawan: akan di usahakan supaya ada villain nya lagi. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Emma Shania
ganti judul
Rani_28
awalan 'su' semua ya namanya? sampe mumett
Ady Irawan: 😅😅wkwkwk
total 1 replies
Hamzink
makanya apa ya?
Hamzink
/Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger//Hunger/
Hamzink
/Speechless//Speechless//Speechless/
Hamzink
seru dan lucu. ga nyangka ada novel yang menarik dari penulis pemula. semangat Thor. 💪💪💪
Hamzink
di samperin orgil. kisah masa kecilku ini bang. /Sob//Sob//Sob/
Hamzink
memberi kodok?/Shy/
Hamzink
astaga. menyumpahi ibunya sendiri. 🥲
Hamzink
wah seru.
Hamzink
ketiak. 🙈
Green Force
sumbermanjing iku wes kecamatan. dudu wilayah seng melok kecamatan.
Ady Irawan: wes tak kek i keterangan boss. 😁
total 1 replies
NiaNii
😐😐
Emma Shania
Ceritanya lucu, ga membosankan. author nya beneran terbuka dengan semua kritikan. semangat Thor. semoga sukses dan menjadi novelis profesional.
Eko Wahyulianto
yang kemrin di hapus. pdahal bgus lho. kenapa bang?
Ady Irawan: ya bang, dapat kritikan. ceritanya terlalu membosankan. jadi aku tulis ulang. 🥲🥲🥲
total 1 replies
Green Force
Woh, arek kuontol, di kongkon moco novel e, sek tas di nikmati malah di hapus. taek koen, awas lek mbok hapus mane.
Ady Irawan: wkwwkkw. woles cak. woles..😂😂😂
total 1 replies
Rani_28
oh. jadi maling obornya Riyono di buku pertama itu si Aditiya ini tah? Aditiya ga pernah sekalipun muncul di buku pertama. apa emang sudah di siapkan dari dulu?
Ady Irawan: wwkwkwk. masih ingat alur ceritanya yak? 😁😁😁
total 1 replies
NiaNii
Duh. bisa bisanya. 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!