Ziva adalah seorang penulis novel romantis, tapi walaupun begitu dia tidak pernah sekali pun menjalin hubungan di dunia nyata.
tinggal sendiri tanpa orang tua,membuat dia semakin menutup dirinya tentang cinta, atau mungkin dia lebih ke tidak peka.
Suatu hari salah satu novel nya akan di jadikan sebuah film oleh salah satu sutradara, tapi mereka menyuruh ziva menambah peran figuran tambahan sebagai pemanis cerita.
Sebuah kejadian menimpa nya, dia di nyatakan koma setelah menolong seorang aktris papan atas, yang meninggal kan sebuah tanda tanya di akhir kesadaran ziva.
Keanehan terjadi saat dia bangun dan ternyata masuk ke dalam novel yang dia tulis, dan menajdi figuran menyedihkan yang dia tulis malam hari nya.
Posisi aneh di mana dia malah berpindah di saat sangat figuran telah melakukan malam panas dengan sang antagonis pria.
Bagaimana kelanjutan nya, ikuti kisah nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 sebelum aku pergi kembali
'Apa lagi ini. 'Batin netta terkejut.
"saudara?. " kaget netta.
"Benar, mereka seperti lintah yang haus kekayaan, daddy sangat tidak menyukai mereka. " ucap daddy Frederick.
"Lalu apa yang di lakukan mereka. " tanya netta penasaran.
"Daddy tidak tau pasti, tapi daddy yakin satu bulan hilang nya daddy mu, ada kaitannya dengan mereka. " ucap daddy Frederick lagi.
"Lalu apa yang terjadi setelah daddy pulang. " tanya netta penasaran.
"Saat kami pulang, daddy langsung ke perusahaan pusat dan sekertaris daddy mu mengatakan sesuatu yang membuat daddy merasa tidak berguna. " ucap daddy Frederick sendu.
"Apa? " tanya netta penasaran.
"Ternyata selama satu tahun ini, keluarga kamu, selalu di teror na. " ucap daddy Frederick.
Deg.
Lagi! Teror, apa ini, sebenarnya apa yang terjadi di belakang layar dalam Novel yang dia buat.
Ia kira figuran hanya figuran, tidak mendapatkan kehidupan ataupun drama apapun di dalam nya.
Ternyata netta salah selama ini, kehidupan ternyata berjalan untuk seorang figuran.
"Dan satu hal yang harus kamu tau netta. " ucap daddy Frederick.
"Daddy tidak bisa membedakan ini, tapi daddy bisa membedakan jika daddy mu, tidak akan pernah berlaku kasar pada mu sayang. " ucap daddy Frederick yakin.
"Jadi maksud daddy. " ucap netta seakan mengerti isi fikiran tuan Frederick
"Dia, yang menyiksa mu selama ini, mungkin bukan orang tua mu. " ucap daddy Frederick lagi.
Deg.
"Daddy juga sedang mencari tau kebenaran yang mungkin tersembunyi selama ini. " ucap daddy Frederick.
"Tapi daddy sangat yakin dengan kemungkinan ini. " ucap daddy Frederick lagi.
"Apalagi daddy mu tidak pernah lagi datang ke perusahaan utama, dan tidak mengenal daddy juga ayah Robert. " ucap daddy Frederick yakin.
"Walaupun wajah mereka sama, hati seorang ayah hanya satu sayang. " ucap daddy Frederick tersenyum sendu.
Netta tidak bisa menahan dirinya, hatinya benar-benar seperti tertusuk ribuan jarum mendengar ucapan daddy Frederick itu.
Benar kan hati seorang ayah se berarti itu, Jiwa Ziva tidak pernah merasakan bagaimana hangat nya hati dan perlakuan seorang ayah.
Karena nyatanya dia tidak pernah mendapatkan apa itu arti kehangatan dalam sebuah keluarga.
Hati nya seolah terkunci dan membeku hingga dia merasa tidak ada yang aneh, atau mungkin dia tidak peka.
Air mata nya mengalir keluar, bukan hanya menangis nasib nya yang tidak pernah memiliki seorang ayah.
Dia juga menangis nasib netta, jauh dari lubuk hati nya dia terluka, gadis malang ini benar benar menderita.
Jika benar mereka bukan orang tua nya, lalu kemana orang tua asli netta, orang tua yang begitu menyayangi nya.
"Jangan bersedih nak, daddy akan membantu mu menemukan mereka. " ucap daddy Frederick.
"Kamu juga anak daddy nak, apalagi sekarang kamu mengandung anak Silas, yang mana itu juga cucu daddy. " ucap daddy Frederick lagi.
"Jadi daddy minta kamu untuk tinggal di rumah daddy ya, ini demi keselamatan mu sayang. " ucap daddy Frederick sambil menenangkan netta yang menangis.
Flashback off.
"Apakah benar orang tua netta yang selama ini menyiksa dia, bukan orang tua kandung nya. " tanya netta pada riri.
"Kemungkinan bisa iya, atau tidak nona. " ucap riri.
"Karena saya tidak tau apa yg sebenarnya terjadi, karena sekarang 'dia' lah yang memegang alih kehidupan di dunia ini. " jelas riri.
"Terlepas dari anda lah yang menciptakan nya, tapi sekarang anda hanya seorang tokoh yang ikut bermain di dunia ini. " ucap riri lagi.
"Walaupun anda tau semua alur kisah ini, tapi tetap 'dia' yang akan menentukan kisah untuk kehidupan mu, nona. " ucap riri lagi.
"Terserah apapun itu. " ucap netta pada akhirnya.
"Tapi nona, mungkin ini juga yang di maksud 'dia'. " ucap riri.
"Apa maksud mu. " tanya netta.
"Tentang anda yang memiliki masuk ke dalam keluarga Frederick, mungkin karena tuan Frederick bisa membantu anda jika benar terjadi nya orang tua anda yang sekarang bukan orang tua kandang anda. " jelas Riri.
"Benar juga. " ucap Netta terkekeh.
"Ternyata ada baik nya si 'dia' itu. " ucap netta tersenyum.
Netta kembali menatap ke arah langit, di mana warna jingga muda mulai terlihat jelas menandakan hari akan mulai pagi.
"Aku akan berusaha menikmati kehidupan ini. " ucap netta.
"Dan berharap, jika bayii nanti nya akan kembali pada ku, di kehidupan nyata ku. " ucap netta mengelus perut nya lembut.
"Tidak papa kita sendiri nanti nya, aku berjanji akan menjaga dan membiayai mu seorang diri. " ucap netta tersenyum.
Namun tak lama ia tersentak saat merasakan sebuah selimut, menyelimuti pundak nya.
Ia menatap ke belakang di mana Silas menatap nya dengan tatapan sayu, seperti masih mengantuk.
"Kenapa kamu ke sini. " tanya netta sambil mengeratkan selimut yang ada di pundak nya itu.
Silas tidak menjawab, dia memeluk netta dan membenamkan wajahnya pada pundak gadis itu.
Tangan nya merambat mengelus perut netta yang keras di sana, netta membiarkan hal itu, karena mungkin waktu untuk Silas mengelus perut nya tidak akan lama lagi.
"Usia nya sudah dua bulan. " ucap netta pelan.
Silas mengelus lembut perut netta, rasanya hati nya yang gundah menghangatkan karena hal itu.
Namun sekelebat rasa bersalah menghantam dada nya, bayi nya saat ini sedang berkembang di dalam perut wanita yang sangat ingin Silas jaga.
Tapi kenapa hati nya masih ragu dengan semua ini, ia masih mengingat Michael terus menerus.
"Kamu tidak perlu merasa bersalah Silas. " ucap Netta pelan.
Ia terkekeh pelan, ia tidak mungkin menyalahkan Silas karena memang tokoh Silas, Ziva tulis dengan rasa cinta yang besar pada Michelle.
Cinta sebesar itu tidak mungkin dapat langsung berubah haluan, walaupun itu karena kecantikan atau rasa iba.
"Mencintai seseorang adalah sebuah hak, dan aku tidak akan memaksa mu untuk mencintai ku. " ucap Netta.
"Karena nyata nya sesuatu yang dimiliki Hak, manusia terkadang harus menelan pil pahit nya. " ucap Netta lagi.
"Tapi jika kamu ingin berusaha, maka coba saja untuk belajar mencintai ku. " ucap Netta.
"Entah datang dari mana itu cinta, entah dari rasa iba, rasa bersalah, ataupun kagum, cinta adalah cinta, karena dia adalah sebuah rasa. " ucap Netta terkekeh.
Kenapa dia bisa jadi puitis seperti ini, bahkan di kehidupan nyata nya, dia tidak pernah memiliki kekasih.
Bahkan belajar tentang cinta nyata saja tidak pernah, tapi jika kagum bisa berubah menjadi cinta.
Maka mungkin selama ini dia mencintai banyak orang, Rasa kagum nya pada semua hal yang membuat nya tenang, bisa saja itu juga cinta kan?
"Dan jika hari itu tiba, katakan pada ku jika kau sudah jatuh cinta. " ucap Netta lagi.
"Kenapa." tanya Silas.
"Aku hanya ingin mendengar nya sekali, sebelum aku pergi. " ucap Netta tersenyum.
'dan kembali pada kehidupan ku yang nyata. 'Lanjut nya dalam hati.
"***
