NovelToon NovelToon
After One Night

After One Night

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

"Aku rela memberikan segalanya, hanya untuk satu malam dengan mu. Aku rela membahayakan hidupku hanya untuk bersama mu. Aku mencintaimu Badai." __ Cheryl.

"Dari awal kau tahu kau bukan tipe ideal ku. Lagi pula, kau juga tahu aku sudah memiliki kekasih. Kejadian diantara kita satu malam tadi, just for fun!" __ Badai.


Berawal dari kenakalan remaja sampai melibatkan dendam masa lalu orang tuanya.

Hay gais cerita ini masih prekuel 'Second Wife' juga masih sekuel dari 'Sexy Little Partner' dan semoga menjadi bacaan yang mengisi waktu luang kalian.

Genre Teen-Angst, jadi siapkan jantung waras kalian karena setiap part nya mengandung desir degup yg tak biasa.

Happy reading Baby.... 🥳

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[Pelarian]

Sssuuttt Duarr.....

Seperti roket kecil, cahaya dari kembang api besar berduyun-duyun naik ke atas langit. Mereka meletup memancarkan sinarnya lalu bertebaran ke segala arah.

Cheryl, Ciko dan Sandy berdiri mendongak menyaksikan betapa indahnya panorama buatan ini.

Sepulangnya dari kelab malam, Sandy sengaja mengajak Cheryl dan Ciko untuk menyusuri jalan kecil yang terletak di tepi sungai Thames.

Menuju pagi menyingsing, jika sedang beruntung biasanya tempat itu menyuguhkan beberapa aksi eksotis kembang api.

Benar saja, Sandy, Ciko dan Cheryl mendapati pemandangan indah ini ketika iseng berjalan-jalan kecil di tepian sungai itu.

"Uaaahhh, kembang api itu seperti nggak punya beban yah. Terbang lalu meluapkan kegembiraannya di atas sana." Cheryl tersenyum manis saat mengutarakan kata itu.

"Tapi perhatikan setelah mereka melepaskan cahayanya, satu persatu dari mereka semua meredup. Setitik sinar saja kemudian mati tak bersisa lagi." Sambung Sandy.

"Hu'uh, kasihan." Ciko menimpali.

Cheryl menundukkan wajahnya. "Dan mungkin itu juga yang Gue rasain, now, harapan saja seolah tak bersisa lagi." Lirihnya.

"Lo punya masalah?" Ciko menyahut kemudian.

Cheryl menggeleng. "Masalah Gue nggak terlalu penting buat di bahas. Tapi Gue cukup tahu bahwa manusia nggak boleh sembarang meletupkan pijar sebelum waktunya. Percaya atau tidak kita akan redup setelah itu. Bahkan untuk berharap pada diri sendiri saja terlalu sulit." Lirihnya kembali.

Sandy terkekeh. "Dalam hidup, jangan sampai ada kata keputusasaan. Meski pijar sudah meredup, percayalah, sisa-sisa luapan dari percikan-percikan itu akan tetap terkenang."

Cheryl tersenyum samar. "Tapi dalam sejarah, nggak ada pungguk yang berhasil membuat bulan mengingat ingat kerinduannya. Gue diibaratkan kembang api yang meletus lalu meredup. Berani membakar padahal nggak siap terbakar. Sadar atau nggak, Gue udah meraih gelap cuma buat percikan api yang dinikmati sesaat, tapi setelah itu dunia Gue lenyap."

"Ryl." Ciko memeluk sahabatnya. "Lo lagi kenapa sih? Lo ada masalah apa?" Tanyanya.

Cheryl menggeleng. "Nggak ada, Gue nggak punya masalah. Harusnya hidup Gue tanpa masalah karena punya temen kayak kalian."

Sandy tersenyum saat memeluk kedua perempuan itu. "Kita lanjut jalan lagi." Ajaknya.

Ketiganya kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. "Taksi!" Sampai di sebuah persimpangan mereka menemukan sebuah taksi yang siap mengantarkannya.

...✴️🔸🔸🔸✴️...

Di lain tempat. Badai sibuk memondar mandirkan kakinya. Raut gelisah, gundah, gulana seakan tergores semua di wajah tampannya.

Beberapa menit yang lalu, mobil taksi yang dia tunggangi melewati Ciko, Cheryl dan Sandy.

Badai ingat sekali bagaimana Cheryl menggenggam tangan Sandy saat menyusuri jalan kecil di tepian sungai Thames.

Cheryl terlihat nyaman, aman, tenteram ketika bersama sahabat terbaiknya. Dan entah kenapa ada rasa aneh yang bermunculan dari dalam dirinya.

Matanya terus menatap layar CCTV miliknya. Berharap Cheryl sampai ke rumah sebelum matahari meninggi.

"Kamu nggak tidur Bai?" Sentuhan lembut melingkar di perutnya. Pipi Eveline menempel pada punggung bidangnya. "Aku udah ngantuk loh." Tambah Eveline.

"Kamu kan biasanya tidur sendiri." Badai melepas pelukan kekasihnya, lalu berbalik menatap wanita itu.

Eveline menggoda dengan pakaian tidur tipisnya. "Kamu beneran nggak pernah mau sentuh aku sebelum kita menikah hm?" Ia meraba dada bidang kekasihnya dengan tatapan penuh makna. "Kamu terlalu manis Bai." Lirihnya.

"Tidur lah." Kecut, Badai mendecak lidahnya. Ia kembali menepis sentuhan lembut wanita cantik yang dia pacari selama tujuh tahun terakhir. "Tidur di kamar, aku ngantuk, aku mau tidur di luar." Ujarnya.

"Kenapa nggak sama-sama?" Eveline mulai meninggikan suaranya.

"Kamu tahu kan aku risih tidur berdua dengan seseorang." Sanggah Badai.

Alasan yang tidak masuk akal selalu Eveline dengar dari bibir sensual kekasihnya. "Nanti setelah menikah kita pasti tidur sama-sama Bai."

"Tapi bukan sekarang kan?" Sela Badai.

Eveline tersenyum getir. "Kamu laki-laki teraneh yang pernah aku kenal!" Ia membalikkan tubuhnya sebelum berjalan arogan menuju kamar utama. Bahkan, pintu kamar pun Eveline tutup dengan keras.

Brakkk...

"Ya Tuhan. Kenapa ada makhluk yang namanya wanita? Mereka semua membuat ku pusing!" Badai menggerutu.

Kembali Badai melanjutkan mondar-mandir kakinya. Saat lelah ia beristirahat sejenak lalu melakukannya lagi.

Tepatnya pukul empat pagi, layar CCTV miliknya menampilkan sosok Ciko, Sandy dan Cheryl.

Terlihat Ciko memasuki apartemennya. Lantas, Sandy melambaikan tangannya sebelum ia tenggelam di balik pintu lift kembali.

Gegas Badai membuka pintu apartemennya. Ia menghampiri gadis cantik tetangga depannya. "Cheryl."

Melihat Badai, Cheryl bergegas membuka pintu apartemennya. Ia harus masuk sebelum terjadi percekcokan membosankan di antara mereka.

"Sudah mulai nyaman dengan Sandy rupanya kamu?" Badai mencibir gadis itu.

Cheryl masuk ke dalam tapi naasnya Badai pun ikut masuk tanpa permisi. Brakkk! Pintu dibanting tertutup.

"Pergi!" Sontak Cheryl menjerit.

"Nggak akan!" Sergah Badai tak kalah berteriak.

"Keluar!" Cheryl histeris. Tubuhnya bergetar hebat. Sungguh ia tak siap disentuh pemuda itu. Cukup satu malam saja, Cheryl tak ingin kembali mengulang kesalahannya.

Badai mencekal lengan Cheryl. "Sandy itu sahabat ku. Apa kau tega jalan bersamanya setelah tidur dengan ku?"

"Kenapa kau selalu mengingat kan aku tentang kenangan menyakitkan itu?" Cheryl berteriak sekeras-kerasnya. Ia masih belum bisa move dari luka itu, tapi Badai terus menambah goresan kesakitan-nya.

"Supaya kamu sadar diri. Kamu sudah pernah bersama ku. Tidak pantas kamu jalan dengan pemuda lain!" Hardik Badai.

"Lalu kamu sendiri? Bebas berjalan dengan siapa pun begitu?" Cheryl terkekeh kesal.

"Kamu sudah tahu aku punya kekasih sebelum malam itu terjadi!" Sanggah Badai.

Cheryl tergelak sumbang. "Lalu apa hidup ku harus hancur dan kau masih bebas bersama kekasih mu?" Pekiknya.

Geram, Badai mencekal kedua lengan gadis itu. "Kau pikir aku baik-baik saja setelah malam itu hah? Aku tidak baik-baik saja Ryl! Kau berusaha move dariku setelah membuat ku candu dengan ini." Memaksa, Badai mendaratkan kecupan memabukkan pada bibir merona Cheryl-nya.

"Cukup Badai!" Seketika Cheryl berontak, amarahnya meledak-ledak. Tangisnya kian pecah. "Aku bukan wanita mu Badai! Hentikan obsesi mu padaku! Kamu bisa mencari wanita lain yang lebih pantas menjadi selingan mu! Kamu bisa mendapatkan gadis yang bersedia kamu jadikan pelampiasan saat kau ingin melindungi kekasih mu dari kejahatan syah-wat mu!"

Badai berkerut kening. "Kamu salah paham Ryl." Lirihnya.

"Apanya yang salah paham? Sudah jelas, kamu menjadikan aku jallang mu!"

"Ryl!" Badai terhenyak. "Jaga bicaramu!" Setelah cukup lama terdiam ia kembali bersuara lirih.

"Itu yang sebenarnya terjadi Badai! Itu yang terjadi padaku. Sebenarnya bisa saja aku menjadi wanita mu demi kepuasan batin ku. Tapi aku menyerah karena aku sadar perasaan ku terlalu tulus untuk dijadikan sebagai wanita simpanan!"

"Cheryl."

Cheryl meremas rambut di kedua sisi kepalanya. "Stop menyebut nama ku! Kau bahkan tak pernah melirik ku meski setiap hari aku terus mengikuti mu seperti kuman!"

"Cheryl Arsya!"

"Cukup dan keluar dari sini!" Cheryl mendorong kuat-kuat tubuh Badai hingga keluar dari apartemennya.

"Kita masih perlu bicarakan ini." Kata Badai kembali. "Ryl!"

Brakkk... Pintu tertutup dengan bantingan yang sangat keras.

"Hiks." Cheryl pilu hingga tubuhnya merosot dan terduduk di lantai. "Aku bukan wanita mu Badai." Lirihnya.

"Aku Cheryl Arsya putri Dhyrga Miller yang terhormat." Cheryl tertegun. Apa kalimat itu pantas ia celetukan setelah masa gadisnya hancur dalam satu malam?

...Mentemen yang baik hati, Pasha boleh minta dukungan dengan memberikan rating lima kan? Kalau tidak pun tak apa, asal jangan kasih penilaian kecewa yah......

...Kalian boleh kasih aku penilaian buruk jika tulisan ku tidak nyambung ataupun banyak typo......

...Menurutku, kalau kalian menilai buruk karena Cheryl mengorbankan diri untuk Badai, Rasanya tidak etis karena itulah konflik yg sedang aku bahas di sini....

...Yang tidak satu server, Cari bacaan lain yg tokoh utamanya wanita suci dan terhormat karena di cerita ini, tokoh utama ceweknya bukan wanita yang sesuci itu... Hehe, salanghae... 🙈...

1
AIKO
👍
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
EndRu
terurai benang merah nya...
Laura
EndRu
eh eh
mulai posesif mazee
EndRu
ga ada baru nyadar..
kebiasaan ada jadi ga ada berasa ganjil kan Bay
Lilik Khoniah
lanjut terus jgn kasih kendor,aku cocok saja sama alurnya
Nining Wahyuningsih
karakter badai agak gak suka thor , karena pinter tapi goblok
Yuni Youn
karya yang bagus,suka baca nya runtut
FarZah Sopiah
nasib mu pintu slalu jadi kambing hitam
FarZah Sopiah
menurut kuh enggak cocok sama kepribadian nya Badai
FarZah Sopiah
hahaha Badai banget ini
FarZah Sopiah
cute ezaaa
FarZah Sopiah
emang hukuman yg paling pantas buat Badai
FarZah Sopiah
justru ini lebih syeruu
FarZah Sopiah
ikhlas kan semua nya Cheryl
FarZah Sopiah
lope you too sekebon mawar
FarZah Sopiah
siap terima kejutan
FarZah Sopiah
mana Dirga yg bijaksana
FarZah Sopiah
jangan pesimis Cheryl ayo semangat
FarZah Sopiah
dah Dig dug seer rasanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!