NovelToon NovelToon
Sheyza Istri Rahasia

Sheyza Istri Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Pernikahan rahasia
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: anotherika

Kejadian tak pernah terbayangkan terjadi pada Gus Arzan. Dirinya harus menikahi gadis yang sama sekali tidak dikenalnya. "Saya tetap akan menikahi kamu tapi dengan satu syarat, pernikahan ini harus dirahasiakan karena saya sudah punya istri."

Deg

Gadis cantik bernama Sheyza itu terkejut mendengar pengakuan pria dihadapannya. Kepalanya langsung menggeleng cepat. "Kalau begitu pergi saja. Saya tidak akan menuntut pertanggung jawaban anda karena saya juga tidak mau menyakiti hati orang lain." Sheyza menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Sungguh hatinya terasa amat sangat sakit. Tidak pernah terbayangkan jika kegadisannya akan direnggut secara paksa oleh orang yang tidak dikenalnya, terlebih orang itu sudah mempunyai istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anotherika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Saat ini kedua orang suami istri itu sudah sampai di jakarta lebih tepatnya di apartemen milik Arzan. Tentu saja Arzan langsung membawa Sheyza ke apartemen miliknya. Karena tidak mungkin kalau membawa Sheyza ke pesantren, yang ada akan banyak tanda tanya disana terutama dari orang tua dan istrinya.

"Ini apartemen saya. Mulai sekarang kamu tinggal disini. Untuk keperluan kamu besok kita beli." Ucap Arzan sembari membukakan pintu untuk Sheyza.

Sheyza menatap sekeliling ruangan yang terlihat sangat mewah. Semua barang-barangnya lengkap. Matanya memanas saat mengingat kehidupannya dulu. Dulu saat ayahnya masih ada, semua keinginan Sheyza tidak pernah terlewatkan. Apapun yang dia mau pasti dia dapatkan. Begitupun dengan kakak angkatnya. Mungkin karena hal itu lah sang kakak jadi seperti ini. Dia selalu meminta uang kepada Sheyza untuk mendapatkan hal-hal yang dia inginkan.

"Disana kamar saya dan akan menjadi kamar kamu juga mulai sekarang. Kamu bisa istirahat disana." Tunjuk Arzan pada sebuah pintu yang ada di ruangan itu. "Tapi maaf masih banyak barang punya saya. Besok saya akan datang membawa beberapa keperluan dan baju buat kamu. Atau kalau perlu kita belanja bersama semua keperluan kamu." Sambung Arzan.

Cantik. Sangat cantik. Matanya menatap lekat wajah cantik istri keduanya itu. Arzan tidak menampik hal itu. Dirinya terpesona dengan kecantikannya.

Arzan juga pria normal. Semua pria akan menikmati pemandangan yang indah-indah bukan? Tapi biasanya Arzan tidak pernah melakukan hal seperti itu karena dosa. Dirinya sangat pandai menjaga pandangan. Namun kini dengan Sheyza? Mungkin karena Sheyza sekarang sudah menjadi istrinya, jadi tidak masalah bukan.

Tapi dulu, Arzan harus berbulan-bulan menyesuaikan diri dengan istri pertamanya. Sedangkan dengan Sheyza, kenapa rasanya berbeda?

"Kamu bisa langsung istirahat. Saya pamit pulang ke pesantren, saya akan bermalam disana. Nanti saya pesankan makan untuk makan malam kamu." Ucap Arzan lagi. Meskipun ucapannya terkesan diabaikan dan dirinya seakan didiamkan oleh istri barunya, Arzan tidak masalah. Dirinya sadar diri. Yang terpenting adalah Sheyza tidak berontak dan meminta untuk pergi.

Sedangkan Sheyza tidak peduli dengan apapun yang akan suami barunya lakukan. Yang dia inginkan saat ini adalah ketenangan. Dia rasa tempat ini juga lebih baik untuk menghindari pria bajingan kemarin.

Sheyza menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu. Tubuhnya lelah, sungguh lelah. Hampir semalaman dirinya tidak tidur gara-gara kejadian sialan itu bersama sang suami. Ditambah siangnya harus menghadapi drama pernikahan dan jangan lupakan kejadian di taman dengan pria yang dia panggil Abang itu juga. Semuanya terasa begitu melelahkan untuk Sheyza. Sudah lelah tubuh, ditambah lelah batin juga. Sungguh miris nasib hidupnya. Entah sampai kapan dirinya harus merasakan kepedihan hidup yang seakan tiada hentinya.

"Shey kalau kamu mau istirahat, langsung di kamar saja. Saya mau ambil makanan didepan," ucap Arzan.

Sheyza tidak membalas apapun. Matanya malah dia pejamkan dengan tenang, mengabaikan ucapan sang suami.

Arzan mengembuskan napas kasar. Memilih mengalah, Arzan mengalah keluar dari ruangan.

Menit berlalu hingga beberapa jam terlewati. Tak terasa Sheyza sudah tertidur beberapa jam lamanya. Tubuh yang tadinya sangat lelah, sekarang sudah lebih agak mendingan.

Sheyza membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk pada netranya. Sedetik kemudian matanya terbelalak saat menyadari ruangannya tampak beda. Apalagi posisinya sekarang terbaring miring diatas ranjang empuk. Padahal seingatnya tadi dirinya tidur di sofa. Tapi ini... Siapa yang memindahkan nya?

Beberapa saat kemudian Sheyza sudah bisa menebak siapa yang memindahkan dirinya. Mendadak sebal. Ya siapa lagi kalau bukan suami barunya. Marah? Jelas! Dirinya sudah bertekad untuk tidak disentuh lagi oleh pria itu. Walaupun cuman gendong atau digenggam, Sheyza tetap tidak mau. Tapi ini, sial dirinya kecolongan.

Setelah selesai menyumpah serapahi sang suami, Sheyza bangkit menatap sekeliling kamar yang sangat rapi itu. Sungguh dirinya merasa dejavu. Dia teringat akan tempat tinggalnya yang dulu.

Bangun tidur seperti ini biasanya Sheyza akan langsung minum air. Karena di kamar tidak ada air minum, mau tidak mau dirinya harus bangkit mencarinya sendiri. Tujuannya saat ini adalah dapur.

Sampai di dapur, Sheyza terkejut mendapati dua kotak makan. Ditambah ada note kecil disana.

"Shey saya pulang dulu. Maaf saya tidak tahu makanan kesukaan kamu, tapi saya berharap kamu menyukainya. Kalau bosan, kamu bisa menonton TV, karena keperluan kamu baru akan saya belanjakan besok, termasuk ponsel kamu."

Sheyza tertegun membaca note itu.

***

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, ya Allah mas. Mas kenapa baru pulang? Mas tidak apa-apa kan?" Dan baru saja masuk ndalem, Arzan sudah disambut dengan istrinya, Anisa.

Anisa menatap Arzan cemas karena sedari kemarin ponsel milik suaminya itu tidak bisa dihubungi sama sekali. Khawatir? Jelas. Anisa takut terjadi sesuatu pada suaminya. Terlebih suaminya pergi sendiri tanpa Ardi, asistennya. Biasanya Arzan akan membawa serta Ardi saat perjalanan ke luar kota.

Arzan tersenyum simpul. "Maaf ya sayang," ucapnya sambil mengusap kepala Anisa sayang.

"Ponsel mas susah banget di hubungi, padahal online. Ardi juga sudah coba hubungi kamu, tapi tetap gabisa." Sebal Anisa.

Arzan bingung mau menjawab bagaimana. Dia memang sengaja tidak mengangkat panggilan dari siapapun. Selain sibuk karena kejadian kemarin, dirinya juga sedang tidak ingin diganggu oleh orang rumah karena nanti akan membuat bimbang dengan keputusan yang akan diambilnya.

"Maaf ya sayang, kemarin ma-"

"Ya ampun gus, saya cariin loh sampai ke Bandung tapi anda tidak ada,"

Suara Ardi tiba-tiba muncul dari pintu ndalem. Ardi yang ikut kalut karena tidak mendapat kabar apapun dari sang bos langsung ambil tindakan. Ditengah kesibukan yang melandanya, dia tetap meluangkan waktu untuk mencari sang atasan ke bandung. Dirinya mengecek ke alamat hotel yang dikirim oleh Arzan sebelum berangkat. Tapi hasilnya nihil. Malah resepsionis hotel bilang kalau Arzan sudah checkout sedari kemarin. Jadilah Ardi kembali ke jakarta dan langsung menuju ke ndalem, siapa tahu Gus Arzan sudah sampai rumah.

Arzan menanggapi dengan senyum. "Maaf Ardi, acara peresmian milik Bella kemarin benar-benar menyita waktu saya. Saya jadi tidak sempat membuka handphone."

Ardi mengangguk. "Tidak apa Gus. Yang penting anda baik-baik saja itu sudah cukup. Kalau begitu saya pamit mau ke kantor lagi," Ardi undur diri karena merasa urusannya sudah selesai disana.

Arzan mengangguk saja. Lalu tatapannya mengarah ke ndalem yang tampak sepi. "Ummi sama Abah kemana?"

"Ummi sama Abah tadi bilang ada keperluan di luar. Mas pasti capek, ayo istirahat." Ajak Anisa lembut.

Arzan menurut saja karena memang dia merasakan tubuhnya amat sangat lelah. Setelah kejadian kemarin, rasa-rasanya Arzan butuh tidur yang nyenyak.

1
Novita Mey
up yg banyak ya Thor ...
Mundri Astuti
mudah"an kebongkar kebusukkan Annisa, pengen tau karmanya
Novita Mey
ayo up yg banyak thor ... ceritanya bagus
Irma Minul
good 👍
🎃SЯ ШłŁŁ🎃
Mengharukan 😢
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Lia_Vicuña
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!