NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:401.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesadaran Rasya 1

Rasya betul-betul tidak habis pikir sikap ibu dan kakaknya itu. Bagaimana mereka bisa melukai anaknya padahal mereka masih kecil.

"Istrimu itu memblokir semua kartu kredit kami seenaknya". Rania sengaja mengadu karena dia tahu sang adik pasti akan membela mereka.

" Kartu kredit??? Tanya Rasya bingung dengan perkataan kakaknya.

"Iya kartu kredit kakak, Rama dan juga Raya bahkan kartu kredit ibu juga". Ucapnya dengan memelas merasa tersakiti.

" Kartu kredit yang diberikan Marsya??? Ucapnya penuh penekanan. Wajah Rasya langsung berubah masam mendengarnya.

"Iya kartu Kredit yang dikasih sama Marsya ". Ucapnya gugup melihat wajah sang adik yang tidak bersahabat.

" Siapa yang memberi?? Marsya??, Terus kenapa kalian marah kalau orang yang punya menarik kembali??". Rasya menaikkan alisnya tanda sangat kesal.

"Tapi kami ini keluarga kamu Rasya, dia tidak pantas berbuat seperti itu pada kami!! ". Cicit bu Rana itu.

Rasya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti jalan pikiran mereka.

" Jika itu aku ibu, kak, aku akan intropeksi diriku dan malu, mengapa orang yang dengan gampangnya memberi kita malah menarik apa yang dia berikan. Bukannya menyakiti orang itu. Kakak dan ibu pikir dengan perbuatan kalian seperti ini akan membuat Marsya membuka blokir ATM kalian??, Yang ada dia mantap untuk tidak akan membukanya karena kalian seperti orang tidak punya malu". Jengkel Rasya kepada mereka.

"Tapi kami keluarga kamu, sya ". Cicitnya lagi.

" Ya terserah Marsya lah, kalian ini aneh banget. Apa kalian tidak bisa berpikir sampai otak kalian koslet. Marsya tidak mungkin melakukannya kalau kalian tidak keterlaluan padanya dan anak-anak ". Ucapnya meninggi.

Dia kesal dan marah mengingat bagaimana keduanya menghasutnya memperlakukan anak dan istrinya dengan tidak baik karena melahirkan anak perempuan.

" Loh kok gitu sya, dia kan istri kamu, menantu keluarga kita, ya wajib dan wajar dong, untuk apa kamu nikah sama dia jika tidak bisa memberi apapun pada kami, toh dia orang kaya juga". Sungut Rania tidak terima perkataan sang adik.

" Kakak kerja lah kalau begitu, uang itu tidak jatuh dari langit dan bisa di foya-foya seenaknya seperti yang kalian semua lakukan selama ini. Marsya itu bekerja keras untuk mengembangkan perusahaannya sampai dia tidak punya waktu untuk anak dan suaminya, tapi kalian hanya tahu meminta dan marah-marah jika tidak diberi. Enak sekali hidup kakak itu ". Rasya memandang tajam sang kakak yang memang seperti menumpang hidup kepadanya padahal kakaknya itu seorang bergelar S2.

" Kok kamu bisa bicara seperti itu sama kak kamu sih Sya?? Marah sang ibu memandang tidak suka kepada anaknya yang sudah berubah menurutnya.

Dulunya anaknya ini sangat menurut apa yang dikatakannya, sekarang sangat membangkang dan tak mau tahu.

"Jika itu ibu, aku akan mengusahakan berbicara pada Marsya, lah ini Kak Rania, Rama dan juga Raya merongrong istriku hanya karena kartu Kredit yang bukan miliknya. Astaga seperti orang tidak punya malu dan jadi benalu saja". Jengkelnya lagi.

" Kami kami ini saudaramu Sya?? Jangan keterlaluan kamu!! ". Hardik Rania kepada adiknya. Dia tidak terima dikatakan benalu oleh adiknya.

" Kakaklah yang keterlaluan selalu menghina dan merendahkan istriku karena melahirkan anak perempuan, tapi kakak sendiri sangat menikmati pemberian Marsya selama ini, apa namanya jika bukan orang tidak punya malu dan benalu!! ". Hardiknya dengan keras.

Dia sudah muak dengan tingkah keluarganya kepada sang istri padahal istrinya sangat baik kepada mereka.

" Sudahlah mending kalian pergi saja, pakai saja yang dari ku tapi ingat jangan pernah menghamburkan seenaknya karena aku akan melakukan seperti Marsya lakukan kepada kalian jika kalian seenaknya. Orang kita setengah mati mencari dan bekerja, eh malah kalian yang foya-foya. Enak benar!!". Ejeknya kepada sang kakak.

"Kamu keterlaluan Sya, apa yang diberikan perempuan itu sampai kau melupakan keluargamu seperti ini". Umpat Rama dengan kasar.

" Tidak ada, lagian yang dilakukan Marsya memang seharusnya kan??, orang dia yang punya kok ". Ucap Rasya dengan enteng.

" Nak, kok kamu gitu sih sama kami??, kamu sudah tidak sayang sama ibu yah??". Ucap Ibu Rana dengan muka sendu.

Rasya menghela nafas kemudian memandang ibunya. Inilah ibunya yang selalu membela saudaranya sejak dulu.

" Maaf yah bu, ibu pakai saja kartu yang aku berikan, aku akan coba bicara sama Marsya tentang punya ibu, tapi aku tidak janji dia mau menurutinya karena kalianlah yang memang keterlaluan selama ini kepadanya".

Mendengar ucapan sang anak, ibu Rana mengepalkan tangannya, dia tidak terima jika Marsya berbuat seenaknya kepadanya padahal dia adalah mertuanya.

"Ibu akan bicara sama Marsya sendiri, dia harus menuruti keinginan ibu" Murkanya.

"Maaf bu tapi saya tidak mau, sudah cukup saya selalu menurut pada ibu, tapi apa yang ibu lakukan pada saya dan anak-anak??, ibu jangan lupa ibu juga seorang perempuan dan juga melahirkan beberapa anak perempuan, tapi sikap ibu seolah-olah perempuan itu makhluk tidak berguna dibanding laki-laki ". Marsya menjawab perkataan ibu mertuanya.

Dia mendengar semua pembicaraan mereka kini dia sadar jika suaminya mulai memperhatikan dan menyayangi dirinya. Begitupun juga dengan anak-anak nya.

" Jangan kurang ajar kau Marsya, aku ini mertuamu". Bentaknya dengan keras.

" Aku tahu itu bu, tapi saya sudah tidak bisa bersabar dan menuruti keinginan ibu, jadi maafkan saya sekali lagi. Semua kartu Kredit keluarga kalian yang berasal dari saya, saya cabut dan non aktifkan". Ucapnya dengan tenang namun tegas.

"Dasar perempuan tidak tahu diri, kau itu sudah tak punya keluarga, harusnya kami sebagai keluarga suamimu kau junjung tinggi dan berikan perhatian yang sangat banyak agar kau tidak sendirian". Sungut Rania dengan sangat marah.

" Makanya kerja mba, sayang gelar dan ijazahnya jika hanya ditaruh didalam lemari. Rugi uang, rugi tenaga pula itu ". Enteng Marsya kembali memancing amarah Rania.

" Dasar kurang ajar, akan kuberikan kau pelajaran karena berani menghina ku ". Rania maju kedepan untuk membuat perhitungan dengan Marsya tetapi terhalang oleh Rasya sendiri.

Dia menatap tajam sang kakak dengan penuh kemarahan. Dia tidak akan membiarkan siapapun memperlakukan istrinya dengan semena-mena, cukup Maya saja yang mendapatkan nya

" Lebih baik kakak pergi dari rumahku sekarang juga!! ". Bentak dan suaranya dengan keras.

" Kamu mengusir kakak dan membela istrimu yang kurang ajar sama kakak??, kau serius dengan itu?? Tanyanya dengan tidak percaya.

Adik yang selama ini sangat patuh padanya dan selalu menuruti semua keinginannya kini berteriak dan membentaknya bahkan mengusirnya seperti ini.

"Ya memangnya kenapa??, kakak sudah keterlaluan, kenapa kakak seperti orang yang tidak punya malu seperti itu??, Kartu kredit itu memang milik Marsya, dia mau menarik atau memberikan kepada siapa saja itu urusannya, kenapa kakak tidak terima??". Sungutnya dengan kesal.

Kini dia menyadari bagaimana keterlaluan nya dirinya yang selalu mendukung keluarganya untuk menindas Marsya, tapi kini dia sudah sadar dan akan melindungi dan membela istrinya dari keluarganya sendiri.

1
Fatimah Bajari
lanjuutttttt 👍❤
ika ramadani
jangan terlalu terburu2 ntar sasya takutnya malah ngejauhin dokter vino...
pelan2 tapi pasti mendekatinya...

jika ini jodohnya sasya, semoga saja dokter vino orang baik tidak seperti buaya gila yg kemaren ....
Inyoman Raka
saudara kandung bukanya yg benar satu ibu thor??
Ummu Umar: tidak yang benar satu ayah karena yang menemukan garis keturunan adalah ayah bahkan saat menikahkan pun jika tidak ada saudara sekandung ayah ibu tapi memliki saudara seayah bisa menikahkan
total 1 replies
hasan albasri
màntul
Inyoman Raka
terlalu lama debstnya
nuke
sonya paling gblkk
Inyoman Raka
luka yg menganga ,
Inyoman Raka
itu karena contoh kdrt dampaknya sangat besar
Inyoman Raka
ini ada komen memang harus begitu
ika ramadani
si nico gila mau cari mangsa baru, untung saja sasya sudah menyelidiki & tahu apa saja kejahatan yg dia lakukan kpd wanita diluaran sana...
Majotiku
Luar biasa
Inyoman Raka
koq gak jelas ya
Inyoman Raka
hari tua tanpa anak2 didekatnya
Inyoman Raka
kenapa gak diakuauisi saja biar kapaok
Inyoman Raka
dicaci maki terus dimaafkan begitulah enaknya
Inyoman Raka
nah yg ini saya setuju bila perlu bangkrut sekalian
Inyoman Raka
apa ada ayah durhaka pada anaknya??
Ummu Umar: Banyak
total 1 replies
TW. BSM
Luar biasa
ika ramadani
semoga setelah ini maya & anak2nya hidup bahagia ....

untuk sonya, pulihkan mental mu terimalah kenyataan dan rangkullah saudara2 mu jangan egois lagi.
Inyoman Raka
lasada lasada kau menggangguku saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!