Tring
" Melalui pesan ini aku talak kamu. Mulai hari ini kita bukan lagi suami istri."
Dunia wanita 35 tahun itu seakan runtuh. Dia baru saja selesai melakukan operasi sulit pagi ini. Dan pesan yang berisi talak dari suaminya membuat wanita itu terhuyung.
" Kenapa, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku."
Dia tentu bingung, selama 3 tahun menjalin pernikahan mereka terlihat baik-baik saja. Tidak pernah sekalipun berseteru.
Jadi, apa penyebab pesan talak itu sampai terjadi?
Apakah pernikahan wanita itu akan benar-benar hancur? Atau dia akan berusaha untuk mempertahankannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Hari hari berlalu tanpa ada permasalahan yang berarti. Neel melakukan pekerjaan terakhirnya dan berpamitan kepada semua orang yang ia kenal di RSMH. Neha juga sudah sangat siap menghadapi persidangan akhirnya. Dan besok adalah hari dimana putusan itu akan dijalankan.
Putusan perihal dirinya yang akan bercerai dengan Dimitri. Putusan dimana dirinya akan meninggalkan status istri dan menyandang status janda.
Apakah Neha takut? Jawabannya adalah tidak sama sekali. Neha bahkan sudah menanti saat ini. Dia sudah menunggu waktu ketok palu hakim yang memutuskan dirinya dan Dimitri tidak lagi menjadi pasangan suami istri.
Drtzzz
Ponsel Neha berdering. Ia mengerutkan alisnya ketika melihat nomor yang tidak dikenal ada di sana.
Kebiasaan Neha adalah dia tidak akan menjawab panggilan dari nomor yang tidak ada di daftar kontaknya. Jadi tentu saja dia mengabaikan panggilan itu.
Drtzzz
Lagi, panggilan ke ponselnya dari nomor yang sama. Neha kembali mengabaikannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Tapi agaknya orang di seberang sana yang menghubunginya tidak jua menyerah. Setelah 5 kali berdering akhirnya dengan enggan, Neha menjawabnya.
" Hallo, maaf ini siapa ya."
" Bu Dokter, bisa bertemu sebentar. Saya ada di coffe shop depan rumah sakit."
Tanpa si penelpon menyebutnya nama pun Neha sudah tahu siapa dia yang menelponnya. Siapa lagi kalau bukan wanita itu, Nilam. Ada rencana apa Nilam mengajak Neha bertemu. Tapi dengan santai Neha menyanggupi keinginan Nilam.
" Ya oke."
Tuuuuut
Neha menutup telepon tersebut. Ia mengerutkan kedua alisnya dan bertanya-tanya, mau apa lagi wanita itu mengajaknya bertemu.
Terakhir bertemu Neha sudah menegaskan bahwa dia tidak ingin punya urusan dengannya. Neha juga sudah berkata bahwa dia tidak mau tahu dengan apa yang terjadi dengannya.
" Mari kita lihat, mau apa dia sebenernya ngajak ketemuan kaya gini."
Tanpa mengkhawatirkan apapun, dan karena memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Neha pergi menemui Nilam. Wanita itu pasti mengambil nomor ponsel Neha dari Dimitri yang mana membuatnya sedikit kesal.
Malam itu, ketika Dimitri datang ke rumah. Nilam mengambil ponsel Dimitri. Dan ia sangat tidak suka saat Dimitri melihat nomor Neha dinamai 'istriku tercinta' sedangkan nomornya hanya dinamai Nilam saja.
Rasa cemburu itu mencuat. Terlebih malam itu Dimitri tidak menyentuhnya barang sedikitpun. Dimitri bahkan langsung pulang ke rumah setelah memberikan pizza yang dia inginkan.
Keinginannya bercumbu rayu dengan Dimitri sirna begitu saja karena Dimitri tidak melakukan apa yang Nilam inginkan. Sikap Dimitri juga menjadi sedikit tak acuh.
Hanya satu hal yang membuatnya tenang, bahwa Dimitri berjanji akan menikahinya. Pria itu berkata bahwa mereka akan menikah setelah perceraian diputuskan.
Akan tetapi Nilam merasa ada sesuatu yang mengganjal. Dia pun memikirkan sesuatu yang mana akhirnya membuatnya ingin menemui Neha kali ini. Dan beruntung Neha mau menemuinya.
" Cepat katakan apa yang jadi urusanku. Kau tahu kan aku tuh sibuk, banyak kerjaan. Pasien udah banyak yang nunggu."
Gluph!
Nilam menelan saliva nya dengan susah payah. Neha yang sekarang duduk di depannya semakin berbeda dengan Neha yang terakhir kali datang menemuinya.
Waktu itu Neha masih memiliki sisi santai tapi saat ini tidak sama sekali. Sikap tegas, postur tubuh yang mengisyaratkan kesombongan dan ucapan yang tidak bertele-tele. Seperti itulah yang Nilam nilai dari wanita yang berprofesi sebagai dokter.
Jujur, Nilam pun merasa bahwa Neha ini sangat anggun. Tapi saat ini bukan waktunya untuk itu. Ada hal yang harus dia katakan,
Sreeet
Nilam mengeluarkan sebuah map dan membukanya didepan Neha. Tanpa diminta, Neha mengambil map tersebut dan membaca tulisan yang ada di kertas.
Cetak
Neha mengambil pena miliknya lalu membubuhkan tanda tangan di atas materai. Tidak perlu Nilam membuka mulutnya, Neha sudah tahu kalau Nilam menginginkan tanda tangan miliknya.
" Apa kau puas? Baiklah aku permisi. Setelah ini jangan pernah muncul lagi dihadapan ku, jangan sekali pun. Entah itu untuk hal apapun, jangan pernah muncul. Kau tahu, aku sungguh muak dengan wajahmu. Aah iya, bukan hanya kamu, aku juga muak dengan pria itu. Jadi ikat lah dia baik-baik agar tidak berlari ke depan ku."
Sreeek
Tap tap tap
Neha bangun dari duduknya lalu melenggang pergi tanpa menoleh ke belakang barang sedikit pun.
Sedangkan Nilam, dia tersenyum puas. Dia sangat puas ketika melihat tanda tangan Neha yang tertera di atas materai.
" Dengan ini Mas Dimitri akan jadi milikku sepenuhnya dan selamanya," ucap Nilam penuh dengan kepuasan. Ia kemudian menyimpan map itu ke dalam tas dan ikut pergi meninggalkan tempat tersebut.
Sepanjang kakinya melangkah, Nilam terus tersenyum. Tujuannya telah tercapai dan dia merasa bahwa dirinya sudah menang. Padahal tidak ada yang berkompetisi di sini. Nilam sendiri yang beranggapan bahwa dirinya merupakan seorang pemenang.
Sungguh lucu bukan. Dia merupakan perusak rumah tangga orang, tapi dia merasa telah menang ketika membuat dirinya yakin bahwa si mantan isti tidak akan mengganggu kehidupannya bersama laki-lakinya nanti.
Neha yang kembali ke ruangannya pun terkekeh geli. Tapi ia takjub dengan apa yang ditunjukkan oleh Nilam.
" Wanita itu pasti ketakutan sampai dia bikin surat perjanjian diatas materai. Hahahah lucu. Nggak perlu begitu aja aku juga nggak akan balik kok sama tuh pria sampah. Mau kayak apa dia bilang tobat atau menyesal, aku sama sekali nggak akan pernah mau balik. Bayangin aja udah jijik banget. Dia di luar bersetubuhh dengan wanita lain, dan ketika di rumah dia menyentuhku. Hiiiiy, bener-bener menjijikkan."
Neha bergidik ngeri saat membayangkan itu. Dia merasa perlu memeriksakan tubuhnya. Dimitri sudah menggunakan alat vitalnya untuk wanita lain, dan pria itu juga menyentuh Neha. Hal ini membuat Neha merasa harus menjaga kesehatan alat reproduksi miliknya, dimana dia baru menyadarinya sekarang.
" Kertas yang tadi itu beneran rinci ya. Tapi poin utamanya adalah dia ingin aku berjanji tidak akan kembali atau rujuk dengan Dimitri. Haah, dasar wanita jalangg. Makan aja sana tuh pria bajingan sampai kenyang. Beneran aku udah nggak peduli mau apapun yang terjadi dengan kalian berdua. Lagian dia nggak tahu kan, sampai detik ini Si Dimitri sialan itu masih sering nelpon meskipun nggak ku angkat, nge-chat meskipun nggak ku balas, minta jangan cerai. Tapi pikiranku nggak setumpuldan nggak segila itu buat balik sama pria pengkhianat."
Baru kali ini Neha memaki Dimitri dengan sepenuh hatinya. Semakin Dimitri mengajarnya maka semakin merasa benci juga Neha dibuatnya.
TBC
selamat buat kalian berdua
Bahwa kehadirannya sungguh berharga 🎶