NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Big Bos

Tawanan Cinta Big Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Olla

Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Happy reading dear🤗

Like, komen and gift

Ceklek.

Suara pintu terbuka membuat alex yang tadinya fokus kearah ponsel mahal miliknya, dirinya mendongak dan melihat luna sudah terlihat lebih segar walau tanpa polesan make up.

Matanya terpaku melihat penampilan luna yang nampak anggun tidak seperti sebelumnya yang selalu mengenakan celana serta kaos yang longgar.

Dengan mengenakan gaun putih motif bunga-bunga yang panjangnya dibawah lutut, luna terlihat sangat anggun.

Ekhem.

tok.

Tok.

Tok.

Alex berdehem kemudian dirinya segera bangun dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamarnya.

Klik.

Ceklek.

"Selamat pagi bos, saya membawakan sarapan pagi ini." ucap roy sedikit membungkukkan tubuhnya.

Tadi pagi alex memang meminta roy untuk mengantarkan sarapan mereka ke kamar alex walaupun roy memiliki begitu banyak pertanyaan tentang alex dan luna namun dirinya mencoba untuk bungkam dan berdoa semoga luna selalu baik-baik saja apalagi luna adalah gadis yang baik dan tentu selama mengenal gio, pria tersebut adalah sosok yang ramah dan sangat menyayangi kedua putrinya sebab roy selalu mendapati gio pasti akan menelfon kedua putrinya diwaktu jam istirahat pria itu.

Alex menyingkir dan mempersilahkan roy untuk membawa trolly yang berisi sarapan mereka berdua.

Roy dengan cekatan meletakkan piring yang berisi sarapan diatas meja kaca dimana tempat alex tadi duduk.

Setelah semua selesai roy menegakkan tubuhnya dan melihat luna yang masih mematung didepan pintu kamar mandi, dirinya lalu tersenyum tipis dan segera berlalu meninggalkan luna yang masih terpaku disana.

klik.

Alex segera melangkah menuju sofa setelah roy meninggalkan kamarnya.

"Cepat sarapan, setelah itu baru ku beritahu apa hukuman untukmu." ucap alex datar.

Glek.

Dengan ragu luna melangkah mendekat kearah alex, disana hanya terdapat sofa panjang saja jadi luna memilih duduk disofa ujung agar dirinya tidak dekat dengan alex.

Alex meletakkan piring yang berisi sandwich itu kearah luna, lalu dirinya mengode luna agar segera memakan sarapan, alex sendiri langsung memakan sarapan miliknya.

Dengan tangan sedikit gemetar, luna lantas memegang peralatan makan dan memulai sarapan dengan pelan sambil sesekali melirik kecil kearah alex.

Mereka menikmati sarapan pagi ini tanpa suara sedikitpun dan tentu dengan pikiran masing-masing.

* * *

"Halo roy, em...dimana putriku luna, sejak tadi aku menelfonnya tapi ponsel miliknya tidak aktif." ucap seorang pria yang saat ini sedang duduk diatas kursi roda didepan perapian tak lupa dengan selimut yang menutupi kaki pria tersebut.

"Luna sedang bersama emm...bos, mungkin ponsel luna sedang kehabisan cas, nanti ku beri tahu kalau luna sudah selesai dengan bos." jelas roy ketika gio menelfonnya.

"Apa putriku membuat kesalahan roy, terus kaki luna bagaimana?" tanyanya sedikit risau pasalnya kemarin sore sewaktu dirinya menelfon kaki luna masih sedikit nyeri dan pagi ini dirinya ingin tahu keadaan luna namun sayang sejak tadi ponsel luna belum aktif juga.

"Emm entah lah gio, mungkin saja tidak, tadi aku lihat kaki luna sudah bisa berjalan seperti biasa, kamu tenang saja aku akan menjaga luna disini dna kalau cuaca sudah memungkinkan luna bisa pulang pergi seperti biasanya." roy meyakinkan gio walau dirinya sendiri tidak yakin namun dari kemarin dirinya memperhatikan interaksi antara bos dengan luna sepertinya dia tidak perlu terlalu mengkhawatirkan gadis itu saat berada disisi alex.

"Aku titip putriku ya roy, kalau terjadi sesuatu tolong cepat kabari dan aku minta tolong roy jangan berikan luna minuman keras sebab luna akan muntah dan takutnya membuat kalian repot disana." ucap gio panjang lebar mengenai putrinya yang memang tidak bisa mengkonsumsi minuman keras tersebut.

Glek.

Roy menelan salivanya dengan susah payah saat mendengar penuturan gio mengenai luna.

"Astaga apakah semalam luna muntah." gumamnya dalam hati pasalnya tadi pagi pelayan yang bertugas membersihkan bar dan sekitarnya membawa gelas yang berasal dari sana dan dirinya jugalah yang semalam mengijinkan luna untuk minum-minuman keras tersebut.

"Apa jangan-jangan luna berada didalam kamar bos karena luna membuat ulah." gumamnya dalam hati dengan raut wajah menegang.

"Emm...iy...iya gio nanti aku beritahu luna, ee... sudah dulu gio aku sedang sedikit sibuk." roy segera mengakhiri panggilan tersebut dan kembali mengantongi ponsel miliknya, tangannya memegang tengkuknya dan mendesar berat.

"Semoga semalam tidak terjadi apa-apa padamu luna." gumamnya sambil menyugar wajahnya dengan sedikit kasar dan kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

"Gimana kakak ayah?" anna mendudukkan tubuhnya didekat sang ayah.

"Kemungkinan ponsel kakakmu kehabisan batrai an, coba kamu lihat apa kakakmu membawa charge."

Anna menganggukkan kepalanya dan dirinya langsung menuju kamar luna tak jauh dari sana.

Tak lama kemudian anna sudah kembali lagi dan duduk ditempat semula.

"Charge kakak ada didalam kamar ayah."

Gio menepuk jidatnya dengan pelan pantas saja ponsel putrinya tidak bisa dihubungi dan sepertinya tertinggal dirumah.

"Ya sudah biarkan saja, semoga cuaca lekas membaik dan kaki ayah kembali sembuh agar kakakmu tidak perlu bekerja disana."

Anna menganggukkan kepalanya dan dirinya memainkan ponsel miliknya untuk mengurangi kegalauan karena tidak bisa bersekolah.

* * *

Alex mengode luna agar luna mengikutinya, mereka sudah selesai sarapan saat ini.

Alex membuka kaos panjang miliknya membuat luna yang berjalan dibelakangnya seketika membalikkan tubuhnya.

Alex menggelengkan kepalanya sambil tersenyum miring.

"Cepat lakukan hukumanmu." alex sudah membaringkan tubuh besarnya diatas ranjang dengan posisi tengkurap.

"A..ampun tuan bos, bisakah tu..tuan bos mengganti hu..hukumannya." Luna masih menunduk sambil membelakangi alex, kedua tangannya meremas disisi gaun yang digunakanya, badannya gemetaran saat ini lebih tepatnya dia sangat takut bila alex akan berbuat macam-macam dengannya.

Alex mengeryitkan dahinya, lantas dirinya menoleh kearah luna yang masih membelakanginya dengan jarak yang ternyata agak jauh bahkan dirinya tidak tahu apa maksud luna.

"Hukuman tetap hukuman cepat kemari." titahnya.

Luna menggelengkan kepalanya dengan kuat, sungguh dia tidak mau melepas sesuatu yang berharga miliknya kalau tidak dengan suaminya, kenapa dia berfikir seperti itu sebab hampir semua kenalannya pasti sudah sering melakukan hubungan seperti itu walau tanpa ikatan namun luna tida mau mengikuti hal yang menurutnya kurang baik.

"Ampun tuan bos, saya tidak bisa saya hanya akan melakukan hubungan seperti itu dengan suami saya." ucapnya dengan gemetaran.

Alex mendesah kasar sepertinya disini luna telah salah paham dengan maksudnya.

"Mengganti hukuman apa dan hubungan seperti itu gimana maksudmu, aku hanya ingin dipijat semalaman tidur disofa seluruh tubuhku terasa sakit karena kamu." omelnya bahkan dirinya tidak sadar sejak kedatangan luna dihidupnya perlahan alex banyak bicara dan tidak seperti biasanya.

Bahkan alex paling malas jika sudah berhungan dengan wanita namun tidak dengan luna.

Tanpa dia sadari bahwa nama luna perlahan sudah mulai memasuki relung hatinya.

1
Desy Tri Astuti
ya Allah kemana aja thorr baru nongol lagi. Btw yg Second wedding donk dilanjutin, penasaran alur cerita'y 🤭🤭✌
Mom Olla: hiatus sejenak🤭🤭🤭
siap, ditunggu ya untuk penggemar noni ehh salah nino🤣🤣🤣🤣 siap ongoing😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!