Fahira Salsabila, seorang wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai satu anak perempuan bernama Yumna Arsyila.
Dia yang berstatus janda dinikahi oleh seorang pria yang bekerja sebagai Manager perusahaan ternama yang bernama Arka Ardinatha karena dijodohkan oleh orangtua Arka.
Fahira dinikahi tapi tak pernah disentuh oleh suaminya sampai dua tahun lamanya hanya dengan alasan tidak mencintainya.
Lalu bagaimana dengan perasaan Fahira yang tulus padanya, Apakah Fahira akan tetap terus bertahan dengan siksa batinnya ?
Atau justru dia akan pergi meninggalkan Arka ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Tak Tersentuh
By: Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 29
Beberapa Minggu berlalu, sejak tiga hari yang lalu, rumah Arka selalu mendapat teror. Dari mulai di lempar batu besar dan memecahkan jendela rumah hingga hadiah boneka yang sudah patah lehernya, hal itu tak di gubris oleh mereka berdua.
Dan malam ini, ada seseorang yang kembali datang mengetuk pintu rumah beberapa kali, membuat Fahira dan Arka merasa bingung.
"Siapa tengah malam begini bertamu ?"
Arka yang belum tidur menaruh laptopnya di atas meja dan berdiri keluar dari kamar. Sedangkan Fahira yang belum terlalu pulas melihat Arka akan keluar langsung duduk berusaha mencegahnya.
"Mau kemana Mas ?"
"Ada yang mengetuk pintu di luar, aku mau keluar dulu sebentar.."
Jawaban Arka membuat Fahira khawatir, dia akhirnya bangkit mengikuti Arka dan menggandeng lengannya. Saat sang suami akan membuka kuncinya kembali di halangi oleh nya.
"Jangan dibuka Mas, kita lihat dari jendela dulu saja.."
Arka yang mendengar Fahira sedikit berbisik, akhirnya menuruti apa katanya. Dan benar saja, setelah di lihat dari jendela, keduanya melihat seseorang sedang berdiri di depan pintu menunggu Arka membuka pintu.
Orang itu memakai jaket hitam dan menggunakan topi jaket sambil membawa balok kayu ditangan kanan nya. Arka menatap Fahira, keduanya saling berpandangan.
"Kita masuk dulu.."
Fahira mengangguk setuju saat Arka mengajaknya masuk. Keduanya kini duduk di sofa ruang keluarga. Dia terus berfikir, bagaimana cara nya menangkap orang itu sebelum dia berbuat terlalu jauh.
"Aku merasa kayaknya dia Kiara deh Mas.." ucap Fahira berbisik pada sang suami.
Arka yang sedang berfikir menatap Fahira lekat setelah sang istri mengucapkan nama itu. Arka berfikir keras, dia tidak ingin Istri dan anaknya terluka saat dia tidak ada dirumah.
"Besok kita pindah, kepindahan kita jangan sampai menaruh curiga pada orang luar. Cukup diam, ini rahasia kita berdua jangan katakan ini pada Yumna dan Asih, kita akan pergi setelah subuh.."
Saran Arka di setujui oleh Fahira, demi keselamatan Yumna mereka memilih untuk pindah dari rumah itu untuk sementara waktu.
Sedangkan seseorang di luar masih terus menggedor pintu demi mewujudkan keinginannya untuk menyakiti Arka.
*
Arka dan Fahira tidak tidur semalaman, mereka membereskan pakaiannya dan pakaian Yumna. Asih yang sudah dibangunkan diberitahu oleh Fahira untuk segera menyiapkan pakaiannya karena subuh ini juga mereka akan pindah.
"Sudah siap semuanya ? Tidak ada yang tertinggal..?"
Arka memastikan semuanya tidak ada yang tertinggal, selebihnya Arka akan menyuruh seseorang untuk membereskan rumah mereka memakai jasa Cleaning servis Online.
"Ayo Asih, bawa Yumna.. Bonekanya sudah dibawa semua ?" tanya Fahira memastikan boneka yang biasa Yumna mainkan harus dibawa.
"Sudah Bu.."
"Oke.. Ayo Ra, masuk ke mobil.. Mumpung diluar belum ada orang.."
Arka menyuruh semuanya masuk mobil lebih dulu, Arka meminta bantuan pada hansip setempat untuk mengontrol keamanan agar tidak ada yang melihat kepergiannya.
"Aman Pak.."
"Oke, terimakasih banyak.. Ini Pak, buat beli Rokok.."
Arka menyerahkan selembar uang seratus ribu memberikan tanda terimakasih untuk Hansip tersebut. Pak Hansip terus celingukan memastikan tidak ada orang yang melihat kepergiannya sampai mobil Arka benar-benar pergi dari komplek tersebut.
*
Sepanjang perjalanan, Arka menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia akan membawa keluarganya pindah ke rumah yang pernah ia beli saat dulu dirinya mendapat hadiah bonus dari Perusahaan.
Tidak ada yang tahu rumah Arka yang satu ini, bahkan orang tuanya pun tidak tahu. Dia sengaja merahasiakannya agar suatu saat disituasi seperti ini dirinya bisa bersembunyi dirumah itu.
"Kita mau pindah kemana Mas ?" tanya Fahira memecahkan ketegangan di pikiran Arka.
"Kita akan pindah kerumah ku.." balas Arka sesekali melirik Fahira disampingnya.
"Memangnya rumahmu ada berapa ?" tanya Fahira lagi penasaran.
"Sudah kau tenang saja, disini kita pasti aman.."
"Tapi bagaimana dengan pekerjaanku, ini sangat jauh dari sekolah tempatku mengajar.."
Fahira memikirkan perjalanan antara sekolah dan rumahnya yang baru sangat jauh, membutuhkan waktu lama untuk sampai di Sekolah. Arka sudah memikirkan semuanya, dia ingin keselamatan keluarganya yang diutamakan lebih dulu.
"Masalah itu sudah aku atur, aku sudah menyuruh seseorang untuk mengajukan surat pengunduran diri. Mulai sekarang kau dirumah jaga Yumna."
Arka memberi perintah pada Fahira agar istrinya itu selamat. Fahira tak bisa protes kali ini, Arka benar. Demi keselamatan keluarganya, Fahira menuruti perintah sang suami untuk duduk dirumah menjaga Yumna.
*
Cukup lama Arka melakukan perjalanan, kini akhirnya sampai juga. Satu jam perjalanan membuat dirinya sedikit lelah. Karena Fahira dan Arka tidak tidur semalaman demi mengatur kepindahannya pagi itu juga.
Yumna yang baru saja bangun sejak dari rumah yang lama celingukan merasa heran. Kenapa dia sudah berpindah tempat saat bangun dari tidurnya.
"Kita dimana Ncus ?"
Asih yang melihat Yumna sudah bangun tersenyum padanya. Asih mengusap rambut Yumna yang berantakan dan menjawab pertanyaan si kecil.
"Kita sudah ada dirumah baru.." balas Asih dengan nada lembutnya.
"Dirumah baru ?"
Asih menganggukkan kepalanya, Yumna masih merasa tak percaya, sejak kapan dirinya diangkat dan di pindahkan dalam mobil ? Pikirnya.
Fahira yang sedang sibuk mengeluarkan barangnya dari bagasi baru menyadari bahwa disampingnya ada Yumna yang terus memperhatikan nya.
"Yumna, princess Bunda sudah bangun.."
Fahira tersenyum senang menyambut Yumna yang baru saja sadar dari alam mimpi indahnya. Fahira menyeret koper dan menggandeng tangan Yumna untuk masuk ke dalam rumah baru nya.
"Masuk Yuk.." ajak Fahira.
"Kita dimana Bun ?"
"Kita sekarang dirumah baru sayang, Yumna suka ?"
Fahira menjawab pertanyaan Yumna dengan ceria, untuk menutupi ke khawatirannya sejak semalam.
"Memangnya kenapa kita pindah kerumah baru Bun ?"
Fahira berjongkok memandangi sang putri yang masih muka bangun tidur itu. Fahira tersenyum lalu menjawab pertanyaan Yumna yang tingkat penasarannya masih tinggi.
"Kita pindah karena rumah Papa Arka yang lama sudah jelek. Jadi Papa Arka minta pindah kerumah yang masih bagus.." jelas Fahira agar Yumna tidak khawatir soal kepindahannya.
"Oohh begitu.."
Yumna lalu mengedarkan pandangannya menatap keseluruh ruangan. Dia melihat ada taman di belakang, Yumna berlari menuju taman, ternyata ada ayunan dan beberapa permainan yang lainnya disana.
"Ncus.. Sini.. Kita main ayunan.."
Yumna mengajak Asih untuk bermain ditaman bersamanya. Sedangkan Fahira bersedekap dada tersenyum melihat keceriaan Yumna yang sedang bermain di taman.
Arka yang sudah menyelesaikan semuanya merasa sangat lelah. Dia menjatuhkan dirinya di atas sofa dengan kasar. Matanya sungguh sangat berat.
"Kamu mau tidur mas ?" tanya Fahira yang menatap sang suami di sofa.
"Mataku berat sekali.. Aku ingin istirahat sebentar.." sahut Arka dengan suara yang nyaris tak terdengar.
"Nggak makan dulu Mas ?"
Pertanyaan Fahira sudah tak lagi mendapat jawaban. Arka benar-benar sudah masuk ke dalam mimpinya. Fahira yang belum menyiapkan makanan merasa bingung, tak ada bahan apapun dirumah itu.
Dia lalu keluar mencari sebuah rumah makan terdekat, siapa tahu ada yang berjualan disana. Saat sedang celingukan mencari warung di depan gerbang, ternyata ada yang berjualan keliling menggunakan motor dikomplek perumahan tersebut.
"Nasi Ayam Chiken.. Nasi pecel lele.."
Mendengar ada yang berjualan nasi keliling, Fahira langsung berteriak memanggilnya. Perut Fahira sudah lapar sekali sejak tadi.
"Paaak.. Nasi Chiken.."
Penjual Nasi langsung menghampiri Fahira yang berdiri di depan gerbang. Pedagang tersebut tersenyum ramah karena baru melihat Fahira dirumah itu.
"Baru pindahan ya Neng ?" tanya pedagang tersebut.
"Iya Pak.. Baru setengah jam yang lalu. Jualannya apa saja Pak ?" balas Fahira sambil mengintip di dalam etalase diatas motor.
"Ini, ada nasi Chiken, Chiken geprek juga ada.. Pecel Lele, Ayam goreng bumbu kering.. Mau beli yang mana ?"
Fahira semakin lapar melihat pecel Lele yang disertai sambal dan lalapan nya. Fahira akhirnya memilih dua porsi nasi chiken, dua porsi nasi pecel lele. Setelah dibungkus Fahira membayarnya kemudian kembali masuk ke dalam.
Dia menyuruh Asih dan Yumna untuk makan lebih dulu. Setelah itu Fahira mengunci pintu gerbang dan pintu rumah dengan rapat. Karena setelah makan, dirinya akan tidur untuk istirahat. Fahira juga menyuruh Asih untuk terus menjaga Yumna agar tidak sampai keluar dari rumah sebelum dirinya atau Arka bangun.
...----------------...
Bersambung...
lanjut thor...
episode ini memberi ketenangan dlm membacanya.. terima kasih thor.. di lanjutkan update nya
Arka harus tegas dlm menangani Raina yg trllu terobsesi dgn nya.. Arka mmg mencari nahas jika masih mau mengasihani Raina dgn memberi pertolongan .. semoga Arka slmt ya thor dari Raina yg trllu rakus dgn hawa nafsunya utk memiliki Arka yg super bodoh itu🤣🤣🤣🤣