anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini tumbuh dengan dengan yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pindah
Kenzo mengejar Risa sampai ke rumah, dan di rumah dia melihat Risa yang sedang mengemasi pakaian nya, seolah olah dia yang akan pergi dari rumah ini, padahal jelas di katakan Burhan bawah yang akan tinggal di paviliun adalah viola, bukan dia,
Kenzo yang masih bersikap baik, dia menahan rasa emosi nya, " kenapa kau mengemasi semua barang mu? "
" aku akan tinggal di paviliun, dan mulai besok aku akan bekerja, ada banyak yang harus kita ubah sekarang, " menatap Kenzo
" sampai saat ini aku masih suami mu, harus nya kau patuh pada ku, ada sekitar lima kamar di rumah ini, kenapa kau ke paviliun ? " mendekati Risa dan menatap mata nya,
Deg..
Jantung Risa berdetak, ini belum pernah terjadi sebelumnya, sudah tugas tahun mereka menikah tapi hak seperti ini baru Risa rasakan, rasa tak ingin kau dan nyaman saat bersama nya " baik, aku akan tidur di kamar ku yang biasa, " membawa koper nya masuk ke dalam kamar utama nya,
selama ini yang tidur di kamar tamu adalah Kenzo, Karana ukuran kamar nya yang lumayan kecil, jadi tidak memungkinkan bagi wanita yang memiliki barang banyak tidur di sana,
Kenzo duduk di ruang tamu, dia merasa bingung dengan semua yang terjadi, semua nya terjadi begitu saja, bahkan ancaman yang masih mengincar nya saja belum ia selesai kan, dan sekarang Maslah baru datang, sekarang Kenzo sudah secara mendadak sudah mempunyai dua istri,
Viola masuk dan menatap sudut rumah yang sangat mewah itu, denga tampilan cat putih dan cream, membuat nya semakin megah, di setiap sudut ada guci yang tersusun rapi, ada banyak penghargaan yang Kenzo menangkan, itu juga di susun dengan rapi dan sama sekali tidak ada debu,
viola berhenti di salah satu dinding, yang membuat nya gagal fokus dan juga cemburu mungkin, " kenapa foto pernikahan kalian dipajang sangat besar di sini? " menatap satu dinding yang penuh dengan foto pernikahan Kenzo dan Risa,
Kenzo menatap nya " bukan kah sudah seharusnya itu berada di sana, dan ya kamu harus tau, bahwa kamu harus tinggal di paviliun bukan di sini " berdiri dan mendekati viola,
Viola menatap Kenzo sembari mengusap dada nya dengan hari lentik milik nya " di sini ada banyak kamar, aku akan tinggal disini saja, di kamar mana saja " menatap Kenzo dan mulai mendekat,
" ku mohon jangan menhat suasana nya semakin menjadi jadi, aku ingin tenang sampai nanti siang, saja, aku akan ke kampanye dan kau sudah tau itu kan " masih sangat,
Viola menatap Kenzo yang mengunakan kemeja putih, dia menempel kan bibir nya yang berwarna merah hati itu ke dada Kenzo, dan tentu saja itu meninggalkan noda " ups " berjalan mencari kamar nya,
" apa apaan ini!? " Kenzo terlihat emosi,
" malam ini kau akan ke kamar ku, karena malam ini adalah milik kita, semakin cepat kita bergerak makan semakin cepat semua nya selesai " membuka salah satu pintu kamar lalu masuk ke dalam,
Kenzo merasa pusing dengan semua ini, belum lagi Lyona yang sudah mulai muncul dan juga dua istri nya yang berada di dalam satu atap,
" aku sama sekali belum menikah dengan nya, kenapa dia tinggal di sini dan malam ini? " tidak habis pikir
Risa keluar dari kamar nya dengan pakaian rumahan yang sederhana, yang biasa ia gunakan, ia membawa jas milik Kenzo " ini jas mu, akan mencuci tolong kumpulkan semua pakaian kotor " Risa bersiap seperti biasa nya, seperti tak terjadi apa apa,
" kau baik baik saja? " Kenzo menatap Risa,
" ya, bukan kah ini sudah tugas ku, dan noda lipstik di baju mu, itu sangat bagus, " membawa beberapa kalian kotor ke belakang,
Hingga, viola keluar dari kamar nya, dia membawa pakaian nya juga, dan meletakkan nya di tumpukan kain yang akan Risa cuci " aku juga sudah kumpulkan pakaian ku jadi satu " tersenyum kepada Risa, belagak seperti nyonya
Risa menatap Viola dari atas hingga bawah, pakaian nya yang sangat mahal dan modelis, lipstik nya yang menor, make up nya yang on, dan juga dia memakai sendal yang sangat mewah di rumah " kenapa kau bersikap seperti nyonya di rumah ini dan aku adalah pembantu nya? "
" ya memang seperti itu ada nya, aku hanya bersikap bagaimana seharus nya, "
" dengar aku, di rumah ini tidak ada pembantu Karana indentitas ku sama sekali tidak boleh diketahui oleh siapapun, jadi tolong urus pakaikan mu sendiri " mengeluarkan pakaian yang sudah viola bawa dari tumpukan pakaian nya,
Viola mendudukkan dirinya di lantai, berpose seolah ia di dorong dan pakaian pakaian yang Risa keluarkan dari keranjang ia susun seperti ia sedang terjatuh " aduhh, sayang " teriak nya
Kenzo datang dan menatap Risa yang berdiri dan Viola yang sudah terletak di atas lantai " kamu kenapa viola? " menunduk dan memeriksa kaki viola,
" cih " Risa berdecak remeh,
" lihat dia mas, dia mendorong aku dan dia juga tidak mau aku tinggal di sini " menangis lalu memeluk Kenzo,
" Risa, kamu ini kenapa? tadi katanya nya baik baik aja, sekarang kita berada di dalam satu rumah harus saling melindungi " menatap Risa,
" ini adalah alasan mengapa madu dan istri sah tidak bisa tinggal di dalam satu atap, Kenzo aku harap kau urus istri kedua mu ini dengan baik, ku akan tinggal di paviliun dan tidak ada yang bisa melarang ku baik itu suami ku sekalipun " membawa pakaian nya dan pergi dari sana,
" Risa " ucap Kenzo ingin menyusul, namun viola malah menahan nya ena bersikap seolah dia sedang kesakitan
" mas, kamu mau kemana? Aku ngak bisa sendirian di sini " menatap Kenzo,
laki laki mana yang tega meninggalkan wanita yang menjadi cinta pertama nya, dan alasan nya untuk berubah menjadi laki laki yang pantas untuk di cintai oleh wanita,