NovelToon NovelToon
Ayah, Aku Anakmu

Ayah, Aku Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Trauma masa lalu / Pelakor jahat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma Banilla

"Ayah, kenapa Ayah merahasiakan ini semua padaku Yah?" Tanya Alesha yang harus menelan pil pahit saat mengetahui kebenaran tentang dirinya, kebenaran bahwa Ia adalah anak hasil dari pemerkosaan yang di alami oleh ibunya.

"Nak, kamu anak Ayah, apapun yang terjadi, kamu tetap anak Ayah." Ucap Pak Damar dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Tidak Yah, aku benci Ayah. Aku benci pada diriku sendiri yah." Ucap Alesha sembari memukuli tubuhnya sendiri.

"Jangan lakukan itu Nak, kamu Anak Ayah, sampai kapanpun kamu anak Ayah." Ucap Damar sembari memegangi tangan Alesha agar tak memukuli tubuhnya lagi.

Melihat anak yang begitu Ia sayangi seperti ini membuat hati Damar begitu hancur.

"Atau jangan jangan Ibu terkena gangguan jiwa karena aku Yah, karena Ibu hamil anak dari para bajing*n itu Yah." Tebaknya karena semua orang bilang Ibunya gila semenjak melahirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengurusi

Siang menjelang sore

Ajeng menemani sang mamah mertua sendirian, sementara Pak Adhi yang sedang keluar bersama Shasa belum juga kembali dan Damar baru saja berpamitan pergi ke kantin untuk membeli makanan dan minuman.

Ajeng terlihat canggung namun dengan setia duduk di samping mertuanya.

"Ajeng, bisa ambilkan air hangat untuk mamah?" Pinta Bu Tania.

"Iya Mah." Jawab Ajeng lalu mengambil air yang ada di dispenser.

"Ini Mah." Ajeng menyodorkan gelas berisi air hangat di bibir Bu Tania, Bu Tania pun segera meminum airnya.

"Mamah mau makan? tadi Ajeng belikan bubur untuk mamah. Mau di makan sekarang atau nanti?' Tanya Ajeng saat Bu Tania selesai minum.

" Nanti saja." Jawab Bu Tania. Ajeng pun hanya menganggukan kepalanya.

"Oh ya, Mamah mau mandi ngga? pasti badan Mamah udah lengket ya. Biar Ajeng Bantu mamah membersihkan badan mamah." Ucap Ajeng.

"Iya boleh, antar mamah ke kamar mandi ya, sekalian bantu Mamah buang air kecil." Jawab Bu Tania.

"Sebaiknya mamah tetap di tempat tidur saja. Nanti buang air kecilnya menggunakan pispot aja Mah, Mamah kan masih lemes, takutnya nanti jatuh di kamar mandi. Biar Ajeng bantu ambilkan pispot nya ya Mah." Sahut Ajeng mengkhawatirkan kondisi mamah mertuanya.

Bu Tania hanya terdiam, Ajeng segera mengambil pispot yang ada di kamar mandi lalu membantu Mamah mertuanya buang air kecil.

Setelah selesai, Ajeng mengambil air hangat di dalam baskom kecil untuk membersihkan badan Mamah mertuanya menggunakan handuk kecil.

Ajeng begitu telaten merawat mamah mertuanya dengan tulus. Meskipun Ia sedang hamil besar namun tak menghalanginya yang ingin mengurus mamah mertuanya.

Damar yang baru kembali dari kantin sembari menenteng beberapa makanan di paper bag nya dan hendak masuk ke dalam kamar, namun Ia mengurungkan niatnya dan memilih memperhatikan istri yang sedang mengurusi Mamahnya dari kejauhan, bulir bulir bening pun menetes melihat Ajeng yang begitu telaten membersihkan tubuh mamahnya.

"Terimakasih sayang." Lirih nya.

Pak Adhi dan Shasa yang baru tiba pun merasa heran melihat Damar yang hanya berdiri di depan jendela sambil menangis.

"Ayah, Ayah kenapa?" Tanya Shasa.

"Ngga kenapa kenapa sayang." Jawab Damar mengusap air matanya.

"Shasa habis dari mana aja sama Opa?" Tanya Damar kemudian mengalihkan pembicaraan.

Pak Adhi melirik ke arah jendela dan melihat sang menantu tengah membersihkan tubuh istrinya dengan begitu telaten dan penuh kasih sayang.

"Ajeng, Damar tidak salah memilih kamu sebagai istrinya, padahal kami sudah sangat jahat padamu, tapi kamu dengan tulus mau merawat Mamah yang sedang sakit." Batin Pak Adhi.

"Shasa tadi habis makan Es krim Yah, terus Opa ngajak Shasa beli mainan di Mall sama beli peralatan sekolah." Jawab Shasa.

"Kata Opa Shasa akan pindah sekolah Yah di sini, jadi Shasa harus beli perlengkapan sekolah yang baru." Sambungnya.

"Oh ya, emang Shasa mau pindah sekolah disini?" Tanya Damar sembari menatap papahnya.

"Mau Yah, Shasa mau sekolah disini, Shasa juga mau tinggal sama Opa." Jawab Shasa.

"Emang Shasa ngga mau ikut sama Ayah dan Bunda pulang?" Tanya Damar membuat Shasa nampak berpikir.

"Damar." Sentak pak Adhi, Damar pun segera menoleh ke arahnya.

"Damar, apa kamu beneran mau kembali ke sana?" Tanya Pak Adhi sendu.

"Pah, rumahku disana, sudah pasti aku akan pulang ke rumahku pah." Jawab Damar.

"Damar, apa kamu ngga kasih sama Mamah, dia butuh kamu Damar, Papah ngga mungkin menjaga mamah 24 jam, Papah harus ke kantor seharian, lalu Mamah kamu bagaimana, kalau ada kamu kan kita bisa gantian Damar." Ucap Pak Adhi.

"Damar, tetaplah disini, Papah sudah tua Damar, Papah ingin pensiun dari perusahaan, Papah ingin kamu menggantikan posisi Papah di kantor, Papah ingin menikmati masa tua Papah bersama cucu cucu Papah Damar." Sambungnya berharap Damar mau tetap tinggal di sini.

"Baiklah, Damar dan Ajeng akan tetap disini, demi Mamah dan Papah." Ucap Damar.

"Terimakasih Nak." Ucap Pak Adhi mengusap punggung Damar.

"Oh iya, tadi katanya kan Shasa habis belanja sama Opa? Terus mana belanjaanya Nak?" Tanya Damar.

"Ada di mobil Yah." Jawab Shasa.

"Oh, ya udah sekarang kita pulang dulu yuk, Ayah mau ambil baju ganti." Ucap Damar.

"Iya Ayah, tapi Bunda gimana Yah?" Tanya Shasa.

"Bunda biar disini dulu sama Oma dan Opa, kita ngga akan lama kok, hanya ambil baju ganti aja terus kita balik lagi kesini deh." Jawab Damar.

***

"Kak saya Pamit ya, saya ingin mencari kostan yang dekat sini, saya tidak enak kalau harus menginap lagi disini." Ucap Freya sembari menenteng tas besar yang berisi pakaiannya.

"Kalau begitu biar aku antar kamu mencari penginapan dekat sini, kebetulan hari ini aku Free ngga ada Job." Ucap Rama.

"Tapi apa ngga merepotkan Kak? Biar saya cari sendiri saja Kak." Tanya Freya yang tidak enak menerima bantuan lagi dari Rama.

"Sama sekali tidak repot kok, aku malah seneng bisa membantu kamu." Jawab Rama.

"Ya sudah Kak kalau memang tidak merepotkan." Sahut Freya pasrah.

Mereka berdua pun akhirnya pergi mencari kostan yang cocok untuk Freya. Setelah hampir satu jam berkeliling, akhirnya mereka mendapatkan tempat kost yang murah namun nyaman, sesuai dengan yang di inginkan Freya.

"Terimakasih ya Kak, sudah menemani saya cari kostan." Ucap Freya.

"Sama sama dek, kakak seneng kok bisa bantu Kamu." Sahut Rama.

"Oh ya, minggu depan ada teman kakak yang mau menikah, kalau boleh kakak mau ngajak dek Freya untuk menemani kakak datang ke pesta pernikahan temen kakak, mau ngga dek?" Tanya Rama yang entah kenapa ingin membawa Freya ke pesta pernikahan Riko sebagai pasangannya. Daripada dia datang sendirian yang ada nanti jadi bahan omongan.

"Tentu saja Kak, Freya mau." Jawab Freya antusias.

"Saya justru senang bisa membantu Kakak." Lanjutnya lalu tersenyum menghadap arah lain.

***

Setelah selesai membersihkan tubuh dan mengganti baju mertuanya, Ajeng duduk sembari memegangi perutnya yang sedikit terasa kram.

"Kamu kenapa?" Tanya Bu Tania.

"Ngga apa apa Mah, cuma akhir akhir ini pinggang Ajeng sering sakit, mungkin karena perut Ajeng semakin besar dan bertambah berat, jadi sering sakit Mah." Terang Ajeng.

"Ya sudah kamu istirahat saja." Sahut Bu Tania. Ajeng hanya menganggukan kepalanya lalu segera merebahkan tubuhnya di sofa dan tak lama mata Ajeng mulai terpejam.

"Kayla kemana ya? Kok ngga kesini sini." Batin Bu Tania melirik ke arah pintu sembari celingukan berharap yang di tunggu muncul juga.

"Assalamualaikum Tante." Ucap Kayla yang baru saja tiba.

"Wa'alaikumsalam, kamu kemana aja Kay, kenapa baru kesini sekarang?" Ucap Bu Tania.

"Maaf Tante, tadi ada kerjaan di kantor." Jawab Kayla.

"Ya sudah tidak apa apa, yang penting kamu kesini, Tante udah males banget lihat Ajeng." Ucap Bu Tania melirik ke arah Ajeng yang sudah terlelap tidur.

"Damar dan Om Adhi kemana Mah?" Tanya Kayla.

"Tadi sih mereka pamit mau pulang dulu, tapi sampe sekarang belum juga kembali." Jawab Bu Tania.

"Bagus, kalau Om Adhi dan Damar ngga ada, kita bisa ngerjain Ajeng Tan." Ucap Kayla.

"Bagaimana Tan?" Tanyanya meminta pendapat pada Bu Tania.

"Boleh, tapi apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Bu Tania.

"Hanya memberinya sedikit pelajaran Tan, karena sudah berani merebut Damar dari Kayla." Jawab Kayla dengan seringai di bibirnya.

1
Yukeu Nadhira
laporkan saja si Tania biar rasa klo perlu juga si damar membenci ibu nya
Arwondo Arni
semoga Ajeng dan anak nya selamat dan Kayla juga ibunya damar dpt karmanya.
Arwondo Arni
jgn sampai niat jahat ibunya damar dan pelakor berhasil Thor kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jangan sampai trauma lagi semoga rencana jahat Kayla terbongkar kasihan istri damar dan anaknya
Arwondo Arni
jgn sampai rencana Kayla berhasil kasihan Ajeng menderita terus. semoga mata mertua Ajeng terbuka dgn kelakuan Kayla. Kel kecil Ajeng hidup bahagia juga rukun dgn Kel kevin
Arwondo Arni
semoga niat jahat Kayla tdk akan pernah berhasil
Arwondo Arni
semoga ibunya damar sadar bahwa Ajeng yg terbaik buat damat
Arwondo Arni
damar Lola org udah tau kesalahan ya ngak sadar dipanggil istrinya malah mikirin yg lain
Arwondo Arni
tes DNA mudah2an sasha benih suaminya bukan org yg perkosa
Anonymous
Sosuit pak Damar, suami yg baik bijk pnuh cinta dan kasih sayg👍👍👍❤️❤️❤️
Anindya Nur Rahma
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!