Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi dan lagi kepergok mesum.
Faiz akhirnya pulang karena lukanya tidak terlalu serius. Faiz yang dulu telah kembali dan sekarang Naira dan Faiz tinggal satu rumah lagi yaitu di rumah orang tua Faiz karena Naira yang minta.
"Kamu yakin mau tinggal disini? " tanya Faiz saat mereka sedang berada di kamar karena mereka baru pulang dari rumah sakit.
Naira duduk di samping Faiz lalu membalas ucapan Faiz.
"Disini tidak banyak orang jadi abang bisa nyaman, jika di rumah mama di sana banyak orang karena kaka Maura sekarang tinggal di sana".
" Loh suaminya kemana? "tanya Faiz yang memang tidak tahu.
" Bang Sakti meninggal setelah abang masuk rumah sakit karena mengalami kecelakaan saat melarikan diri karena takut di penjara"jawab Naira.
"Ya sudah kalau begitu, tapi jika kamu ingin tinggal di sana abang tidka apa-apa" balas Faiz.
"Gak usah lah bang kita disini saja" ujar Naira.
Faiz terdiam dan Naira dia langsung masuk kamar mandi. Faiz mengambil ponselnya lalu minta anak buahnya untuk melaporkan apa saja yang terjadi selama dia lupa semuanya.
Tak butuh lama Faiz langsung mendapatkan semua info tersebut dan di terkejut ternyata Gilang masih bebas di luar sana karena Sakti keburu meninggal jadi Gilang tidak terseret dalam masalah itu.
Setelah sembuh Faiz pun kembali bekerja dan dalam waktu satu minggu dia bisa membuat mendapatkan proyek yang selama ini di perjuangkan sang abang yaitu Davin.
Hari ini Naira ingin membawakan makanan dan kue ke kantor Faiz dan dia pun tidak memberitahu Faiz terlebih dahulu karena ingin memberikan kejutan. Tepat jam sebelas Naira sudah berangkat dari tokonya dengan membawa makanan dan kue. Tibanya di kantor Naira langsung naik ke ruangan Faiz namun saat Naira hendak membuka pintu ruangan Faiz dia tidak sengaja mendengar Faiz sedang bicara dengan seseorang.
"Saya minta lo cari keberadaan Gilang jangan sampai dia lepas" ucap Faiz.
Naira yang mendengar itu semua terkejut karena hampir satu tahun ini dia tidak mendengar kabar Gilang. Tapi kenapa Faiz mencari dia. Akhirnya Naira mengetuk pintu setalah mendapat jawaban dari dalam Naira baru lah masuk.
"Sayang" ucap Faiz kaget melihat Naira datang.
"Aku bawakan makanan dan kue yang aku buat" ucap Naira sambil menyimpan makanannya di meja dan Faiz langsung mendekatinya.
Naira membuka makanan itu tanpa bicara apa-apa karena dia memikirkan ucapan Faiz tadi.
"Ada apa? " tanya Faiz yang melihat Naira sepertinya memikirkan sesuatu.
"Abang makan dulu aja, baru nanti kita bicara" balas Naira.
Faiz pun menurut saja karena dia tidak ingin menambah suasana hati Naira jika makanannya tidak di makan. Selesai makan barulah Faiz mengajak bicara Naira.
"Sekarang kamu ngomong, apa ada yang mau di bicarakan? " tanya Faiz.
"Abang kenapa masih mencari tau Gilang? " tanya Naira.
Faiz mendekati Naira lalu menggenggam tangan Naira.
"Dalang di balik aku celaka itu Gilang" ucap Faiz.
Naira yang mendengar itu terkejut karena yang dia tau itu ulah Sakti kakak iparnya.
"Sakti gak mungkin berani jika tidak ada orang di belakangnya" ujar Faiz.
"Terus kenapa Gilang masih ingin mencelakai abang, padahal dia sudah menerima konsekuensi yang selama ini dia perbuat? " tanya Naira.
"Dia belum Terima jika kamu lebih memilih ku dari pada dia, cowok yang selama empat tahun menemani kamu dan kamu malah milih aku cowok yang jelas-jelas pernah menyakiti kamu" penjelasan Faiz.
Naira menatap Faiz karena dia merasa yang di ucapkan Faiz tidka masuk akal.
"Abang bohong ya? " tanya Naira dengan wajah kesal.
Faiz langsung menarik Naira dalam pelukannya lalu dia berkata "abang gak tau pasti alasan Gilang apa. Tapi jika pertanyaan tadi itu abang ingin tau kenapa kamu melihat abang"
"Apa ya! " ucap Naira pura-pura berpikir.
"Jawab gak? atau nunggu abang paksa jawab? " tanya Faiz.
"Emang abang mau lakuin apa, agar aku jawab? " tanya Naira balik.
Faiz mendorong Naira dan langsung mengurung Naira.
"Abang mau ngapain?, ini di kantor lo" ucap Naira memberitahu Faiz.
"Aku tau ini di kantor tapi gak akan ada yang lihat jika melakukannya sekali saja" balas Faiz.
"Abang ih" ujar Naira sambil bangun dan mendorong Faiz membuat Faiz terjungkal. Naira pun langsung berdiri dan hendak pergi namun di tarik Faiz membuat Naira duduk di pangkuan Faiz. Tanpa aba-aba Faiz langsung menempelkan bibirnya dan Naira awalnya tidak mau namun akhirnya menerima.
Namun lagi-lagi seseorang masuk dan membuat Naira langsung menggigit bibir Faiz dan Faiz kesakitan sedangkan orang yang masuk terbahak karena puas melihat sang adik terluka, ya yang masuk adalah Davin sang abang.
Naira dia langsung pergi begitu saja dengan wajah merah karena kepergok sang abang.
"Lagian lo gak tau tempat aja" ucap Davin setelah duduk dan merangkul Faiz.
Faiz menyingkirkan tangan sang abang lalu beranjak dan pindah duduk di kursi kebesarannya.
"Lagian abang masuk gak ketuk pintu dulu" ucap Faiz.
"Lah kan gue gak tau kalau Naira datang" balas Davin.
"Abang ngapain kesini? " tanya Faiz mengganti topik.
Davin langsung menyerahkan laporan bukan laku yang di kerjakan Davin selama Faiz sakit. Faiz mengambilnya lalu memeriksanya lalu ditandatanganinya.
"Gimana kabar Gilang, lo udah dapat kabar apa? " tanya Davin yang tau jika sang adik sedang mencari tau informasi Gilang orang yang mencelakainya.
"Belum ada, baru tau jika dia kabur ke luar negeri" jawab Faiz.
"Perlu bantuan gak? " tanya Davin.
"Emang abang bisa? " tanya Faiz balik.
Davin mengeluarkan ponselnya lalu menunjukan semua foto Gilang.
"Abang dapat darimana? " tanya Faiz sambil mengambil ponsel sang abang
"Lo lupa keponakan lo mantan fans beratnya" jawab Davin.
Faiz menatap sang abang dan dia benar-benar lupa jika Humaira sang keponakan pernah sangat menyukai Gilang dan dua pasti tau semuanya.
"Oke makasih infonya" ucap Faiz sambil mengembalikan ponsel Davin.
"Jangan sering hubungi Maira" ucap Davin membuat Faiz kaget.
"Maira dia melarang siapa saja untuk menemuinya karena dia ingin fokus menjadi istri yang baik. Walau sebenarnya gue sedikit curiga jika Meira menyembunyikan sesuatu" lanjut Davin membuat Faiz kaget karena jujur dia benar-benar mengabaikan semua orang di sekelilingnya saat sakit.
Faiz tau jika sang keponakan sudah menikah dengan pria pilihan orang tuanya dan pria itu anak dari sahabat sang papa yaitu om Rio dan anaknya bernama Rivaldi cowok yang di kenal kejam dan sering gonta ganti cewek.
"Abang pinta sama lo, jangan temui dia jika tanpa izinnya jadi lo harus ngabarin dulu baru temui dia" peringatan Davin.
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..