NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Dari Rumah Sakit

Dania nampak merasa tak nyaman dengan tatapan yang diberikan oleh Hanggono padanya sepertinya ada sesuatu yang membuat Hanggono menatapnya seperti ini namun ia tak tahu apa yang menyebabkan sampai Hanggono seperti ini.

"Mas, kamu kenapa?"

"Apa saja yang kamu lakukan selama aku ada di sini?"

"Maksudnya?"

"Kamu sudah mulai berani bermain-main denganku?"

"Aku nggak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan."

Hanggono nampak tersenyum mendengar pembelaan dari Dania yang menurutnya sungguh percuma saja. Hanggono kemudian memerintahkan asisten pribadinya memperlihatkan pada Dania rekaman CCTV di rumah ketika Dania mencium paksa Putra yang membuat Dania membeku ditempatnya.

"Apakah video ini tidak membuatmu merasa malu dengan apa yang sudah kamu lakukan?"

"Mas aku ...."

"Kamu sama sekali nggak perlu menjelaskan apa pun."

Hanggono kemudian meminta Dania untuk pergi dari ruangan inapnya karena ia sedang tak ingin diganggu. Dania tentu saja keberatan dengan semua ini, ia meminta maaf pada Hanggono karena sudah melakukan hal itu namun Hanggono bergeming dan meminta asisten pribadinya menarik Dania pergi.

"Bawa dia pergi dan pastikan dia tidak keluar rumah selama aku masih ada di rumah sakit."

"Baik Pak."

Dania meronta dan ia berusaha melepaskan diri dari cengkraman asisten pribadi Hanggono ini, di depan pintu ruangan inap Hanggono sudah ada dua pengawal Hanggono yang siap membawa pulang paksa Dania ke rumah.

"Lepaskan aku!"

"Kami di sini hanya mengikuti perintah."

Dania makin histeris dan mencoba menarik perhatian banyak orang yang sedang ada di rumah sakit ini karena aksinya itu, pengawal Hanggono mengeluarkan senjata api dan meletakannya tepat di pinggang wanita itu.

"Anda mau bekerja sama dengan kami atau kami akan menindak tegas anda?"

Dania merasa moncong senjata api ada di pinggangnya dan seketika berhenti membuat onar. Ia masih sayang akan nyawanya dan langsung berhenti berteriak, ia pun jalan dengan menundukan kepalanya dan masuk ke dalam mobil tentu saja dengan pengawalan yang sangat ketat.

****

Nancy dan Putra sedang membicarakan apa yang Dania lakukan malam itu, Putra sudah menjelaskan semuanya pada Nancy dan Nancy mengatakan bahwa ia memercayai apa yang Putra katakan memang benar karena ia sendiri sudah mengecek rekaman kamera CCTV di hari kejadian di mana memang Dania duluan yang mencium Putra dan Putra juga mendorong Dania saat sadar apa yang dilakukan oleh wanita itu.

"Aku nggak mengerti kenapa papa masih saja memertahankan dia."

Nancy mengeluarkan semua keluh kesahnya pada sang suami dan Putra nampak begitu sabar sekali dalam mendengar semua keluh kesah Nancy hingga wanita itu puas mengeluarkan semua yang tersimpan di dalam dadanya selama ini.

"Sudah merasa jauh lebih baik?"

"Iya, aku sudah merasa jauh lebih baik. Terima kasih banyak, Mas."

Putra tersenyum dan memeluk Nancy yang mana pelukan Putra selalu membuat Nancy menjadi lebih baik seperti yang ia rasakan saat ini. Setelah itu ia pun melerai pelukan mereka dan mengatakan bahwa ia ingin kembali melihat papanya di ruangan inap. Putra mengantarkan Dania ke ruangan inap sang mertua dan saat mereka tiba di sana ada dokter yang sedang memeriksa Hanggono.

"Jadi bagaimana dokter? Apakah papa saya sudah boleh pulang?"

"Papa anda sudah boleh pulang sekarang, Nona."

Mendengar ucapan dokter barusan membuat Nancy senang karena tak butuh waktu yang lama untuk papanya bisa keluar dari rumah sakit.

****

Marita menanyakan pada Dania apa yang terjadi namun Dania yang masih kesal bukan main dengan apa yang terjadi sama sekali tidak menggubris apa yang Marita tanyakan hingga sang mama yang jiwa keponya sangat tinggi itu tetap saja memberondong Dania dengan pertanyaan yang sama hingga membuat Dania jadi pusing sendiri.

"Bisakah Mama diam?!" bentak Dania.

"Kok kamu malah bentak Mama? Mama ini kan hanya bertanya saja," ujar Marita.

"Mama memang hanya bertanya hanya saja pertanyaan Mama itu selalu diulang hingga membuat kepalaku sakit!"

"Salah sendiri kenapa kamu gak menjawab pertanyaan Mama jadi Mama menanyakan itu berulang kali!"

Dania hendak membalas ucapan sang mama namun tak lama kemudian pintu utama rumah ini terbuka dan menampakan Hanggono, Nancy dan Putra di sana. Dania langsung menghambur memeluk Hanggono dan mengatakan bahwa ia senang sekali melihat Hanggono sudah keluar dari rumah sakit.

"Kamu ikut denganku."

Dania ditarik oleh Hanggono menuju kamarnya dan Dania merasa bahwa sesuatu hal buruk akan terjadi padanya. Marita sendiri merasa tidak enak untuk menolong Dania walau ia sendiri merasa tidak enak dengan cara Hanggono menatap putrinya dan bagaimana cara pria itu menarik Dania barusan.

"Mas, apa yang hendak kamu lakukan?"

****

Nancy dan Putra sudah ada di dalam kamar mereka dan Nancy mengatakan bahwa apakah saat ini adalah saatnya waktu yang tepat untuk pergi ke Praha seperti apa yang pernah mereka rencanakan sebelumnya dan Putra mengatakan bahwa semua terserah pada Nancy.

"Aku ikut saja denganmu."

"Jujur saja aku senang karena papa sudah kembali ke rumah namun selama Dania menjadi istri papa rasanya aku gak tenang meninggalkan papa sendirian di rumah ini kecuali kalau Dania sudah bercerai dengan papaku."

Putra kemudian duduk di tepi ranjang yang bersebelahan dengan Nancy, ia menggenggam tangan Nancy lembut dan mengatakan bahwa apa pun yang Nancy putuskan maka ia akan menerimanya.

"Lagi pula untuk bulan madu, bukannya kita bisa melakukannya di mana saja?"

"Maksudnya?"

Putra kemudian menarik Nancy untuk rebah di atas kasur dan pria itu berada di atasnya, wajah mereka sudah sangat dekat sekali dan masing-masing mereka bisa meraskan deru napas menerpa wajah.

"Mas ...."

"Aku mencintaimu, Nancy."

"Aku juga mencintaimu, Mas."

Putra langsung mencium bibir Nancy dan Nancy tanpa perlawanan membiarkan saja apa yang dilakukan oleh suaminya. Merasa mendapatkan lampu hijau dari Nancy maka Putra pun makin leluasa melakukan aksinya hingga mereka berdua sudah tak mengenakan pakaian lagi menikmati keindahan surga dunia malam ini.

****

Jika Putra dan Nancy menikmati keindahan pernikahan dengan cinta dan kelembutan namun berbeda dengan yang Dania rasakan saat ini. Ia berulang kali berteriak kesakitan akibat apa yang dilakukan oleh Hanggono padanya. Suaminya itu sedang bermain kasar padanya walau ia sudah berulang kali meminta maaf pada Hanggono namun pria itu sama sekali tak bergeming.

"Kamu pikir aku akan melepaskanmu begitu saja, hm?"

"Aku sama sekali nggak menikmati semua ini, tolong lepaskan aku."

"Semakin kamu berteriak maka semakin membuatku bergairah."

Dania tak kuasa menahan teriakannya setiap kali Hanggono melakukan itu padanya dengan posisinya yang diikat oleh rantai hingga Dania tak bisa melarikan diri dari pria ini.

"Maafkan aku Mas, aku mohon, aku sudah nggak sanggup lagi."

"Kamu lama kelamaan juga akan menikmatinya."

Namun Dania sama sekali tak menikmati malam ini, baginya malam ini adalah neraka dunia yang membuatnya makin membenci Hanggono dan ia bersumpah akan membunuh pria tua ini.

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!