NovelToon NovelToon
The Darkest Kiss

The Darkest Kiss

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Mafia / One Night Stand / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Menjadi sasaran cinta seorang gangster?

Gaby harus melewati cobaan yang lebih besar lagi ketika seorang gangster tertarik kepadanya. Namun dibalik ketertarikan Jax, si gangster kejam dan berpengalaman itu ternyata memiliki alasan lain, yaitu menuntaskan pekerjaannya dengan membawa Gaby ke pemimpin mafia bernama Salvatore Conti atas pengkhianatan yang ayah Gaby lakukan.

Jax yang diperintahkan untuk membunuh Gaby dengan diberi hadiah setimpal. Pria itu justru terjebak dalam cintanya sendiri sehingga membuat nya harus lari sejauh mungkin bersama Gaby untuk menghindari kejaran Salvatore dan anak buahnya. Dan melindungi wanita itu dari maut meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TDK — BAB 30

MOMEN SPESIAL

Hattie yang masih menunjukkan senyumannya, wanita itu menatap ke arah kedua tangannya yang terlipat di atas meja. “Ya! Rasanya sangat tidak masuk akal. Tapi dia memang seorang Martinez.”

Gaby mencoba diam, ada sesuatu yang mengganjal di benaknya soal Martinez. Nama yang sangat-sangat dia ingat dengan jelas ketika ayahnya membicarakannya.

“Ap-apa ayah Jax. Masih hidup?”

“Dia sudah meninggal.”

Ya, cukup terkejut mendengarnya namun Gaby turut berdukacita. Wanita cantik itu masih menunjukkan wajah bertanya-tanya sehingga Hattie sendiri berkerut alis heran.

Di sisi lain, Jax yang begitu sibuk di perusahaan. Kini pria itu kembali ke ruangannya ketika semuanya sudah di urus dengan sangat baik.

Sambil menatap ke arah dinding kaca menghadap ke arah kota. Pria dengan setelan jas hitam itu menatap tegas.

Tok! Tok! Seorang wanita berpakaian rapi pun datang dengan membawa beberapa berkas.

“Tuan Jax! Informasi yang Anda minta.” Ucap wanita berambut hitam itu.

Tanpa berbalik ataupun menoleh, Jax masih fokus ke depan. “Letakkan saja di atas meja.” Pintanya begitu dingin. Sehingga perempuan tadi mengangguk dan segera pergi setelah meletakkan berkas tadi di atas meja kerja Jax.

Pria itu segera menghampiri meja kerjanya, membaca berkas baru tadi dengan seksama sehingga dia menemukan informasi baru tentang kerjasama ayahnya dengan seseorang bernama Vladimir Pushkin.

Jax berkerut alis menatapnya.

.

.

.

“Aku ingin tahu tentang Vladimir Pushkin. Ada dokumen kerjasama Martinez ayahku dan pria asal Rusia itu.” Jelas Jax yang kini berdiri di dekat mobilnya sembari menatap ke arah lautan bersama Jacob.

Asap rokok mengepul setiap kali Jax menghela napasnya.

“Saya akan mencari tahunya.” Balas Jacob menatap dengan serius.

“Ada sesuatu yang salah.” Gumam Jax dengan sangat yakin. Jacob yang mendengarnya pun ikut penasaran.

...***...

Tek! Sebuah gelas beling baru saja mendarat di atas meja. Salvatore duduk bersandar dalam keadaan telanjang bulat yang menunjukkan banyaknya tatto di tubuhnya dengan lambang tengkorak.

“Tuan ada panggilan dari tuan Pushkin.” Ucap salah satu anak buah Salvatore yang masuk ke dalam kamarnya.

Karena Mansion nya dihancurkan oleh Jacob atas perintah Jax. Kini dia terpaksa tinggal di apartemen mewah. Jika kembali ke Meksiko itu tidak mungkin, karena pekerjaannya di New York masih belum selesai.

Salvatore yang mendengar nama Pushkin, dia segera menerima ponsel tersebut dan menyuruh anak buahnya untuk pergi.

[“Ada apa Mr. Pushkin?”] tanya Salvatore dengan tatapan tegas.

[“Datanglah ke Rusia. Aku ingin membicarakan sesuatu tentang Martinez, kau pasti mengerti maksudku Salvatore. ”] Ucap seorang pria dari balik ponsel hitam itu.

Salvatore mengerti dan menyetujui permintaan Pushkin. Si pria mafia yang paling berpengaruh dan sangat sulit untuk di sentuh.

Saat panggilan sudah usai. Salvatore terlihat menahan kesal. “Shit!” umpatnya.

Mendengar suara Pushkin membuatnya teringat akan masa lalunya yang menyebalkan. Namun dia tidak bisa berkata tidak kepada Vladimir Pushkin, karena dia ada di bawah kendali pria Rusia itu.

...***...

Sementara di Mansion Martinez. Seorang pelayan baru saja menjumpai Gaby yang ada di kamarnya dalam keadaan berbalut handuk putih.

“Tuan Jax ingin Anda bersiap malam ini Nyonya.” Ujar pelayan tersebut.

“Untuk apa?” tanya Gaby heran dan penasaran.

“Maaf Nyonya. Tidak ada alasan lain, ini perintah tuan Jax.” Jawab sang pelayan tadi dengan sedikit gugup dan penuh hormat.

Tak ingin terjadi sesuatu, Gaby mengangguk dan menyetujuinya. Mau tak mau dia harus memakai dress yang sudah disediakan oleh pelayan tadi atas perintah Jax. Ya, Jax!

Waktu yang berjalan dengan sangat cepat, kini langit pun nampak mulai gelap.

Dengan perasaan gugup, Gaby berjalan ringan hingga kesebuah atap gedung bersimbol H. Ya! Jax dengan setelan rapi sudah menunggunya di dekat helikopter hitam.

Saat dia mulai merasakan akan kehadiran seseorang, pria tampan itu berbalik dan menatap Gaby dengan kagum. Dress pink tanpa lengan namun menutupi leher dan buah dadanya.

“Kau menyuruhku datang kemari dengan pakaian seperti ini!” ucap gugup.gaby tersenyum. Sedangkan Jax memperhatikannya dengan membalas senyumannya.

Kedua kalinya dia melihat Gaby mengenakan dress, dan itu sangat cocok untuknya. Rambut tergerai rapi dan make-up natural, juga mata silver yang cukup indah.

“Kau terlihat cantik!” ucap pria itu hingga membuat Gaby tak berhenti tersenyum.

Oh tentu saja! Wanita mana yang tidak akan tergoda bila dipuji cantik?

“So— kita akan kemana?” tanya Gaby hingga memudarkan tatapan Jax yang sedari tadi memandanginya.

“Ya. Mungkin, berkeliling dengan helikopter!” ajak Jax.

pengalaman baru. Berkeliling dengan helikopternya? Gaby tak pernah membayangkan hal seperti itu, namun itu terdengar menyenangkan.

“Sangat adrenalin!” balas Gaby tersenyum kecil dan Jax mengangguk setuju.

Pria itu berjalan menghampirinya, mengulurkan tangannya. Tentu saja Gaby menerimanya hingga tangan besar dan hangat Jax menggenggam erat dan berjalan bersama menuju ke helikopter tersebut.

Mereka berdua sama-sama masuk, memakai sebuah handset khusus yang biasa dikenakan agar bisa saling berkomunikasi.

“Kau akan menyetirnya sendiri?” kaget Gaby saat melihat anak buah Jax tidak ikut.

“Ya, why?” balas pria itu tersenyum yakin.

“Tidak ada. Apa kau yakin?! Maaf meragukan mu Tuan Jax!”

Keduanya masih menunjukkan senyuman masing-masing, hingga Jax yang sudah bersiap mengendarai kendaraan tersebut.

“Terdengar aneh. Tapi aku pernah mengendarai kendaraan ini, saat mengantar sesuatu!” jelas Jax.

Gaby mencoba mempercayainya hingga mereka semakin naik dan naik. Terlihat wajah tegang Gaby dengan terus menghembuskan napas beratnya.

“You okay?!” tanya Jax yang kini mulai menerbangkan helikopter tersebut dan menoleh ke arah wanita di sampingnya dengan senyuman tipis.

“Ya, I'm okay!” balas Gaby mencoba tersenyum dan tenang. Hingga akhirnya Jax mengendarai dengan sangat mulus dan berhati-hati.

Ya! pemandangan yang sangat indah ketika Gaby dapat melihat jelas kota-kota beserta lampu-lampu dari atas.

“Very beautiful!” gumamnya tanpa memudarkan senyumannya.

Saat dia menoleh ke Jax, pria itu ikut tersenyum puas melihat bagaimana Gaby menunjukkan kesenangan kecil yang terukir di wajah cantiknya.

Tentu saja, untuk pertama kalinya Jax memberikan momen seperti itu kepada seorang wanita. Dia sangat menyukainya, menyukai senyum Gaby dan tatapan matanya.

.

.

.

Selang beberapa jam usai menikmati penerbangan mereka berkeliling lewat jalur langit. Kini Jax dan Gaby duduk di sebuah sofa singel yang saling berhadapan.

Gaby ingat betul, tempat yang saat ini mereka tinggali. Gudang besi yang berkarat dari luar, namun kini di dalamnya lebih dipercantik oleh Jax.

“Aku menyukai tempat ini!” ucap Gaby tersenyum menatap Jax.

“Aku berniat menghancurkannya. Tapi aku mengingatmu, seolah kau melarang untuk menghancurkan tempat ini!” jelas Jax meneguk wine mahalnya.

Tentu saja, Gaby sendiri tidak setuju.

“Berikan saja kepadaku daripada kau menghancurkannya!” ujar Gaby dengan candaan kecil.

Namun Jax malah menatapnya dengan serius dan itu membuat Gaby terdiam dengan wajah gugupnya seraya meneguk wine nya.

“Kalau begitu, tinggallah bersamaku.” Ucap Jax yang masih membuat Gaby bingung.

Wanita cantik itu tersenyum gugup. “Aku... Aku memang tinggal bersamamu, kan?!”

“Forever (Selamanya).” Balas Jax dengan tatapan serius sehingga Gaby terdiam dan mencoba mencerna ucapan Jax.

1
sagi🏹
wah ending nih ceritanya.. jax gaby jacob hattie semoga kalian selalu bahagia ya.. see you..
sagi🏹: sama² othor keren
Four.: iya dongg kan udah end soalnya 😅😁 terima kasih sudah mampir!!!
total 2 replies
sagi🏹
semangat thor
Four.: thanks dan ho,oh 😁
total 1 replies
sagi🏹
ini authornya pinter memainkan emosi para readersnya nih.. tapi memang tegang thor /Grimace/
sagi🏹: nggak dong /Hey/
Four.: padahal enggak lohhh, jangan² kamu hayooo
total 4 replies
sagi🏹
jax pasti bisa menyelesaikan semuanya dia lebih cerdik dari musuh2nya/Determined/
Four.: setuju
total 1 replies
sagi🏹
memang enak di peralat dan dijadikan kambing hitam.. orang tamak memang cocok ketemu orang tamak pula..
Four.: betul, betul, betul!
total 1 replies
sagi🏹
jax nih tipe yang tenang tapi mematikan terstruktur dan terarah cihuiiii.. /Grin/ sok tau nih aku /Facepalm/
sagi🏹: amit amit... thorrrrrrrrr/Sob/
Four.: sudah berpengalaman jadi gangster mungkin, makanya kebawa 😅
total 2 replies
sagi🏹
jax kau memang luar biasa tangggap tangkas dan cekatan... uhuyyyy aku semakin padamu jax /Grin/
Four.: me too /Applaud/
total 1 replies
sagi🏹
jax kamu memang cerdik cerdas dan tanggap situasi... aku padamu jax
sagi🏹
memang sudah jodoh jax dan gaby mereka terhubung dari orang tua mereka..
sagi🏹: jangan dong lebih enak kalo terang jangan gelap takut kesandung /Sly/
Four.: terhubung lewat dunia gelap
total 2 replies
sagi🏹
pasti setelah ini semakin tegang jalan ceritanya
Four.: enggak kok, santai 😌
total 1 replies
sagi🏹
jax memang selangkah lebih maju dan mempertimbangkan segalanya target sasaran sebab dan akibat nya memang lah cocok dia jadi mafia.. mungkin
Four.: ho, oh
total 1 replies
sagi🏹
kegerahan nih thor adegan 18+ /Facepalm/
sagi🏹: othor memang badaaassss /Joyful/
Four.: masih 18+ kok bukan yang atasnya 😁
total 2 replies
sagi🏹
aaaaaaaa jax kau begitu romantis di balik sisi tegas dan dingin mu ku meleyot dibuwat mu jax /Facepalm/
Four.: jadi kasihan kan aku lihat kamu 😌😅 aku Carikan karakter lain aja deh nanti 😁
sagi🏹: saingan yoookkkk... sudah pasti jax pilih gaby lah /Applaud/
total 3 replies
sagi🏹
semoga jax bisa mengembang kan perusahaan keluarga nya kembali
Four.: yakin dikembangkan??? 😌
total 1 replies
sagi🏹
pilihan yang bagus jax.. tapi dilema juga ya jadi jax
Four.: butuh lagu galauu
total 1 replies
sagi🏹
waduh jax pesona mu bertaburan jax mengalahkan pesona capten america
Four.: kalah itu mahhh kapten Amerika, ini kapten Jax 😅😁
total 1 replies
sagi🏹
jax kalo suka bilang aja sih jax jangan diem2 bae..
Four.: malu ah /Proud/
total 1 replies
sagi🏹
akhirnya jax menemukanmu gaby /Cry/
Four.: syukurlah 😁
total 1 replies
sagi🏹
merinding thor bacanya
Four.: jangan² ada hantu disekitar mu huuuuuu
total 1 replies
sagi🏹
ayoooo jax segera temukan gaby sebelum kenapa2.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!